Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah yang berjudul Model Matematika pada Pembelajaran Pertidaksamaan Linear
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada ibu Irma Suryani selaku dosen pengampu.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 30 November 2016

Penyusun

1
Daftar isi

Kata
Pengantar ................................................................................................1

Daftar
Isi .................................................................................................2

Bab I Pendahuluan

A. Latar
Belakang .......................................................................................3
B. Rumusan
Masalah .................................................................................4
C. Tujuan
Makalah .....................................................................................4
D. Manfaat
Makalah ..................................................................................4

Bab II Pembahasan

2.1. Model
Matematika .............................................................................5

2.2. Pertidaksamaan
Linear .......................................................................6

2.3. Langkah-langkah Model Matematika pada Pertidaksamaan Linear ...7

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan .........................................................................................9

3.2. Saran ...................................................................................................9

Daftar Pustaka
..................................................................................................10

2
MODEL MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN PERTIDAKSAMAAN LINER

ELLIDA HUTAPEA

NIM A1C216042

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Matematika adalah merupakan ilmu struktur, urutan (order), serta memiliki hubungan
yang meliputi berbagai macam dasar pengukuran, perhitungan, serta penggambaran suatu bentuk
objek dan suatu studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika juga adalah suatu
pembelajaran yang yang menggunakan lambang atau symbol dalam bentuknya. Menurut
Johnson dan Rising (1972): Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,
pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih
berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Model dapat diartikan sebagai tiruan yang menyerupai sesungguhnya dalam dalam
beberapa hal untuk mengambarkan atau menjelaskan sistem lain. Model adalah rencana,
representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali

3
berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik, model citra, atau
rumusan matematis.

Model matematika adalah tiruan atau gambaran yang menggunakan symbol-simbol atau
lambang. Model matematika juga adalah suatu proses menterjemahkan bahasa sehari-hari
kedalam bahasa matematika agar dapat di hitung dan di cari variabel-variabel yang belum
diketahui.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model matematika adalah suatu cara sederhana untuk
menerjemahkan suatu masalah ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan,
pertidaksamaan atau fungsi dengan menggunakan lambang atau simbol secara sederhana
sehingga dapat memudahkan dalam mengerjakan pertidaksamaan linear.

Oleh karena itu, model matematika sangat cocok digunakan untuk memudahkan dalam
mengerjakan pertidaksamaan linear, karna model matematika adalah suatu cara sederhana untuk
menerjemahkan suatu masalah ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan,
pertidaksamaan atau fungsi. Sehingga sangat cocok dalam pembelajaran matematika disekolah.
Dan juga dengan menggunakan model matematika kita dapat memecahakan masalah sehari-hari
seperti menghitung keuntungan maksimal yang kita dapatkan dalam industri, menghitung nilai
minimal dari penggunaan suatu barang dalam memproduksi suatu barang dengan batasan-
batasan tertentu. Berikut akan dijelaskan bagaimana caranya menerjemahkan bahasa sehari-hari
kedalam model matematika.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa dimaksud model matematika?


2. Apa saja langkah-langkah yang digunakan dalam model matematika pada
pertidaksamaan linear

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui apa itu model matematika.


2. Dapat memaparkan langkah-langkah model matematika.

4
D. MANFAAT

1. Dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas tentang pertidaksamaan linear


2. Dapa memudahkan guru dalam menjelaskan pembelajaran dan tidak membuat siswa
bingun sehingga apa yang diajarkan guru dapat diserap dengan baik oleh siswa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Matematika

Menurut Cahyono (2013:1) Dalam hal ini kata model dapat diterjemahkan sebagai
tiruan yang menyerupai sesungguhnya; dalam beberapa hal memiliki karakteristik bentuk
aslinya. Model juga adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,
sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat
berupa model fisik, model citra, atau rumusan matematis.

Menurut Johnson dan Rising (1972:23) Matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan
istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan
padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Menurut De Walle
(2006:12) matematika adalah sebuah mata pelajaran yang penting, tetapi hanya sedikit
memahami apa sebenarnya matematika itu. Untuk kebanyakan orang, matematika adalah
kumpulan aturan yang harus dimengerti, perhitungan-perhitungan aritmatika, persamaan aljabar
yang misterius, dan bukti-bukti geometris. Dari dua tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah mata pelajaran yang penting dalam pembelajaran karna matematika adalah
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu
aljabar, analisis, dan geometri.

5
Menurut Cahyono (2013:2) Model matematika merupakan salah satu model yang
menggunakan lambang atau simbol. Model matematika suatu fenomena adalah suatu
ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa
persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi
maupun relasi. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristk fenomena
yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif.

Dalam memperoleh, membuat, mengembangkan atau menurunkan model matematika


kita melibatkan asumsi-asumsi, pendekatan-pendekatan, maupun pembatasan-pembatasan yang
didasarkan atas eksperimen maupun observasi terhadap fenomena sebenarnya. Asumsi,
pendekatan maupun pembatasan ini digunakan untuk mempelajari fenomena tersebut secara
sederhana (penyederhanaan fenomena sesungguhnya), dan juga seringkali digunakan untuk
mempelajari kontribusi faktor-faktor tertentu dengan tiadanya faktor yang lain pada fenomena
yang dipelajari. Keberadaan kontribusi faktor tertentu dalam model matematika seringkali dalam
bentuk variable, parameter maupun koefisien.

Menurut Iswanto (2012:7)Model matematika sistem fisik real merupakan perubahan


persamaan yang tepat untuk menggambarkan perubahan variable u sebagai langkah untuk
mendeskrisikan sistem itu sendiri. Selanjutnya untuk memegang Kendal model matematika,
jumlah persamaan dan dimensi variable keadaan haruslah sama. Dalam kasus ini, model
matematika didefinsikan konsisten. Model matematika dikatakan konsisten jika jumlah variable
dependent yang tidak diketahui sama dengan jumlah variable independent persamaan tersebut.

Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah ke
dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi. Model
matematika dari setiap permasalahan program linear secara umum terdiri atas 2 komponen,
yaitu:

1. Fungsi tujuan z=f(x,y)=ax+by dan


2. Fungsi kendala (berupa sistem pertidaksamaan linear).

2.2 Pertidaksamaan Linear

6
pertidaksamaan linear merupakan suatu kalimat matematika yang memuat tanda
ketidaksamaan (, < ,, >) dan terdiri dari dua buah variabel, sedangkan sistem pertidaksamaan
linear adalah suatu sistem yang terdiri dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel.

xy0

x+y1
x0
y0

Ciri-ciri tanda ketaksamaan yang digunakan :

1. tanda digunakan untuk kata-kata : tiak kurang dari, minimal, sekecil-kecilnya,


sekurang-kurangnya, minimum, paling sedikit.
2. tanda digunakan untuk kata-kata : tiak lebih dari, maksimal, sebesar-besarnya,
maksimum, paling banyak.

2.3 Langkah-langkah Model Matematika pada Pertidaksamaan Linear

Pada hakikatnya merancang atau membuat model matematika dalam suatu masalah program
linear adalah menentukan fungsi tujuan beserta kendala yang harus dipenuhi dalam masalah
program linear tersebut. dalam merancang suatu model matematika diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Tuliskan ketentuan-ketentuan yang ada ke dalam sebuah table

2. Tetapkan besaran masalah di dalam saoal sebagai variable-variabel (dinyatakan dalam


huruf-huruf)

3. Buatlah system pertidaksamaan linear dari hal-hal yang sudah di ketahui

7
4. Tentukan fungsi tujuan (fungsi objektif), yaitu fungsi yang akan dimaksimumkan atau
diminimumkan (kalau ada)

Sehingga dengan menggunakan model matematika kita dapat memecahakan masalah sehari-
hari seperti menghitung keuntungan maksimal yang kita dapatkan dalam industri, menghitung
nilai minimal dari penggunaan suatu barang dalam memproduksi suatu barang dengan batasan-
batasan tertentu. yang dapat kita diperoleh dari model matematika adalah untuk menambah
kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
untuk mendeskripsi masalah menjadi pusat perhatian, untuk mendapatkan pengertian atau
kejelasan mekanisme dalam masalah, dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan
muncul dari suatu fenomena atau perluasannya, dan juga sebagai dasar perencanaan dan control
dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.1.1 Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah ke
dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan atau fungsi.
3.1.2 Langkah-langkah model matematika pada pertidaksamaan linear, sebagai berikut:
Tuliskan ketentuan-ketentuan yang ada ke dalam sebuah table.
Tetapkan besaran masalah di dalam saoal sebagai variable-variabel (dinyatakan
dalam huruf-huruf).
Buatlah system pertidaksamaan linear dari hal-hal yang sudah di ketahui.
Tentukan fungsi tujuan (fungsi objektif), yaitu fungsi yang akan dimaksimumkan
atau diminimumkan (kalau ada).

3.2 SARAN

3.2.1 Sebaiknya siswa lebih banyak membaca dan mengerjakan soal dengan menggunakan
model matematika pada pembelajaran pertidaksamaan linear agar lebih mudah
dalam mngerjakan soal tersebut.

3.2.2. Sebaiknya guru menyampaikan secara benar kepada siswa tentang model matematika
sehingga siswa dapat mengerti tentang pertidaksamaan linear.

9
Daftar pustaka

Cahyono,Edi. 2013. Pemodelan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu


De Walle,V. 2006. Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah.
Jakarta: Erlangga
Iswanto,J Ripno.2012. Pemodelan Matematika Aplikasi dan Terapannya. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Johnson & Rising. 1972. Pemodelan matematika. Bandung: Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai