Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja


Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran :
Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Penyuluh :

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan remaja
dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan remaja
dapat:
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas

C. Sasaran

D. Materi
1. Pengertian seks bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara
bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang

1
ada di masyarakat.
2. Faktor penyebab seks bebas
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah
disebabkan karena ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum
seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
Pegangan tangan
Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
Ciuman bibir (kiss franc)
Pelukan
Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat
mereka berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka
sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar
mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan
metode coitus interuptus.
Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan
agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup
tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain
sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka
anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat
yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang
tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan
pergaulan bebas.
2) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat

2
mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3) Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah
Anak Gaul. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini
yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal,
memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat
kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian
tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal
yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan
kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi
korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks
bebas.
4) Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari
keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah
terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.
5) Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang
diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja
masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk
kesehatannya.
6) Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang
telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka
dapat dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah
maupun dengan berganti-ganti pasangan.
7) Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika
kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi,

3
bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau
tidak sadar menjadi agen budaya asing.
8) Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok,
nongkrong di kafe dan lain sebagainya.
9) Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs
terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang
telanjang khususnya wanita atau situs seks.
3. Pencegahan seks bebas
Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan
dengan cara:
Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau
seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat serta membangun komunikasi
yang baik antara orangtua dan anak sehingga terciptanya lingkungan keluarga
yang harmonis
Pemerintah juga harus menegakkan hukum, misalnya memberantas pelaku
perdangan anak yang menjadi salah satu sumber terjadinya perbudakan seks.
Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
Meningkatkan iman dan takwa
4. Bahaya Seks bebas
Bahaya dari seks bebas adalah:
1) Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah
karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya
fokus dengan belajar saat di sekolah

4
2) Perkawinan usia muda
Seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah
pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak
mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena
ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran
dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya
belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa
menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3) Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks
bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang
bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu
membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan
menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis
untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang
kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai
pertanyaan dari masyarakat sekitar dan kelurga dan lain-lain.
4) Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan
untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua,
pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain. Remaja wanita yang
berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis (dukun,
tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Tindakan aborsi
memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang
wanita.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
a. Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
Kematian mendadak karena pendarahan hebat

5
Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
Rahim yang sobek
Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
Infeksi rongga panggul
Infeksi pada lapisan rahim
b. Resiko Kesehatan Mental
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang
wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska
Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
Kehilangan harga diri
Berteriak-teriak histeris
Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
Ingin melakukan bunuh diri
Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena
belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan.
Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti
gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS
sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti kemandulan atau
infertilitas.
Gonorhoe dan Chlamydia
- Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai

6
beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang
terjangkit penyakit ini
- Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari
kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini
dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali
Herpes
- Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat
disembuhkan
- Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini
- Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi
lubang kecil dan berair
- Dalam 5-10 hari gejala hilang
- Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak
hidup kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita
berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa
terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
- IDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV
- Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat
melalui transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari
ibu ke bayi.

E. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Materi SAP
2. Komputer (power point)

7
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 4 menit Pembukaan:
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan Memperhatikan
yang akan disampaikan.
2. 15 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
1. Pengertian Seks Bebas
2. Faktor Penyebab Seks Bebas
3. Pencegahan Seks Bebas
4. Bahaya Seks Bebas
3. 6 menit Evaluasi :
1. Meminta remaja menjelaskan atau
menyebutkan kembali : Merespon,
Pengertian Seks Bebas Bertanya dan

Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab


Pertanyaan
Pencegahan Seks Bebas
Bahaya Seks Bebas
2. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4. Memberikan pujian atas keberhasilan
responden dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab

8
pertanyaan.
4. 5 menit Penutup:
1. Menyimpulkan materi yang telah Menjawab Salam
disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

H. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal

Soal :
1. Apa pengertian seks bebas?
2. Apa bahaya seks bebas?

9
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Parsada.


Ningsih, Endang. 2005. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Sikap terhadap
Pergaulan Bebas Remaja. Yogyakarta: UIN.
Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Wuryani, Sri Esti. 2008. Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta: Indeks.

10

Anda mungkin juga menyukai