Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang
erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki
siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga
kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan
pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :
Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca
Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian dan
perhitungan fisik menjadi sulit
Sering kali sulit bagi auditor unutk mengamati dan menilai itempersediaan yang berbeda seperti
perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik
Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal yang
penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi
mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda unutk berbagai bagain persediaan
yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
Bagi banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara fisik dalam perusahaan ketika
mentransfer persediaan dari bahan baku ke barang dalam proses ke barang jadi. Serupa denga
pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus persediaan dan pergudangan harus
diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya
antarakun persediaan pada neraca.
File Induk Persediaan Perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses.
File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dana da ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi
yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk
akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika
akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.
Pengendalian fisik
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi
hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab. Diamati apakah gudang dikunci
dan ditangani oleh pegawai yang kompeten. Auditor dapat meminta pengawas persediaan
untuk menjelaskan tugas mereka terkait dengan pengawas persediaan. Jika auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian fisik tidak memadai dan persediaan akan sulit dihitung
secara akurat, maka auditor harus memperluas pengamatan ke pengujian persediaan fisik
untuk memastikan bahwa penghitungannya memadai.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, saperti
halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara
saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya. Auditor sering menggunakan
informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor
membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode
penyimpanannya (rak, tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah
melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor
memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian perincian saldo persediaan.
Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
Mengamati prosedur perhitungan klien.
Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07adalah adanya perbedaan antara orang yang
melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggungjawab
atas perhitungannya. Klien bertanggungjawab untuk menyusun prosedur perhitungan fisik
akurat atas penyediaan dan membuat pencatatannya. Auditor bertanggungjawab mengevaluasi
dan mengamati prosedur klien termasuk melakukan pengujian perhitungn persediaan dan
mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik sudah memadai.
Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang dilakukan pada area
audit lainnya. Keputusan ini mencangkup dengan prosedur audit, penetapan waktu
dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel, dan pemilihan sampel untuk diuji. Tiga
keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan membahas prosedur audit yang memadai
untuk itu.
Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun, terutama
dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat klien melakukan perhitungan
interim, yang disetujui auditor bila pengendalian internal efektif, auditor pada saat itu melakukan
pengamatan atas prhitungan persediaan dan menguji transaksi yang tercatat dalam pencatatan
persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
Jumlah sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor
harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah sampel dalam
pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis
persediaan yang dihitung.
Pemilihan sampel
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati-hati
dalam :
Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis persediaan
tertentu.
Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukkannya persediaan tertentu.
Pengujian Atas Pengamatan Fisik
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan fisik
yang dilakukan sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif, maka auditor
perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.
Saat personil yang menghitung tidak menjalankan intruksi, auditor harus menghubungi penyelia
personil tersebut agar menyelesaikan persoalan ini atau memodofikasi prosedur pengamatan.
Misalnya, jika prosedur mengharuskan satu tim menghitung persediaan dan tim kedua
menghitung kembali untuk menguji akurasinya, maka auditor harus menginformasikan keoada
manajemen jika kedua tim ini bekerja bersama-sama.
Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK. Kedua,
penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga
pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada
barang yang dibeli atau diproduksi.
INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi
pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja.
Biaya pembelian mengalir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari
persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Untuk audit yang kliennya
menggunakan persediaan perpetual, auditor melakukan pengujian ini sebagai bagian dari
prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan
daloam siklus akuisisi dan pembayaran.