Anda di halaman 1dari 5

BAB 9

AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

Siklus perolehan dan pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga dan deviden.
Perkiraan perkiraan utama dalam siklus ini meliputi wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik,
utang obligasi, beban bunga, bunga masih harus dibayar, kas di bank, modal-saham biasa,
modal saham preferan, agio modal, modal donasi, laba ditahan, apropriasi laba ditahan,
saham perbendaharaan, dividen yang diumumkan, utang dividen, perusahaan perorangan-
perkiraan modal, perkiraan-perkiraan modal.
Ciri khas siklus ini:
1. Relatif sedikit transaksinya tetapi biasanya masing-masing transaksi jumlahnya material.
2. Pengabaian suatu transaksi merupakan masalah audit utama karena satuannya
umumnya material.
3. Terdapat hubungan hukum antara satuan usaha klien dari pemegang saham, obligasi
atau dokumen-dokuman pemilikan yang serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara perkiraan bunga dan deviden dengan pinjaman dan
modal.
Akun-akun dalam siklus
Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan tertentu
tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan bagaimana pendanaannya.
Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali ditemukan :
1. Wesel bayar
2. Kontrak yang masih harus di bayar
3. Hutang hipotik
4. Hutang obligasi
5. Beban bunga
6. Bunga yang masih harus di bayar
7. Kas Bank
8. Modal saham Saham biasa
9. Modal saham- Saham preferen
10. Kelebihan modal disetor atas nilai pari
11. Modal yang disumbangkan
12. Laba ditahan
13. Pencadangan laba di tahan
14. Saham tresuri
15. Dividen yang diumumkan
16. Dviden yang terhutang
17. Akun modal perusahaan perseorangan
18. Akun modal perusahaan persekutuan

Metode perancangan pengujian terinci atas saldo wesel bayar:


1. Tentukan materialitas dan tetapkan AAR dan IR untuk wesel bayar.
2. Tentukan CR untuk wesel bayar
3. Rancang dan laksanakan test of control, subtantif tes dan prosedur analitis untuk siklus
perolehan dan pembayaran dan siklus penjualan dan penerimaan kas
4. Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo wesel bayar
5. Rancang pengujian terinci atas saldo wesel bayar untuk memenuhi tujuan spesifik audit.

Wesel bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditor yang mungkin dijamin oleh akiva
maupun sama sekali tidak dijamin.
1. Pembahasan sekilas tentang perkiraan.
Perkiraan yang digunakan untuk wesel bayar dan bunga adalah wesel bayar, kas di
bank, utang bunga, beban bunga.
Tujuan Audit Wesel Bayar, untuk menentukan apakah:
Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai
Transaksi telah diotorisasi secara pantas dan telah dicatat sesuai tujuan pengujian
transaksi
Utang akibat wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus
dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan pantas dan sesuai tujuan
pengujian terinci atas saldo.
2. Pengendalian Intern Wesel Bayar
Otorisasi yang pantas atas penerbitan wesel baru oleh dewan direksi atau
manajemen puncak
Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga
sebagai bagian siklus perolehan dan pembayaran
Dokumen dan catatan yang pantas meliputi buku tambahan dan pengawasan
terhadap wesel-wesel kosong atau telah dibayar oleh seorang petugas yang
bertanggungjawab
Verifikasi Independen secara peridodik melalui rekonsiliasi dengan buku besar dan
dibandingkan dengan catatan pemegang wesel. Beban bunga wesel juga harus
dihitung kembali.
3. Pengujian atas transaksi Wesel Bayar
Meliputi peerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga.
Pengujian harus ditekankan terhadap empat pengendalian intern yang telah dibahas di
depan.
4. Prosedur analitis Wesel Bayar
Prosedur analitis disini esensial karena pengujian terinci atas beban bunga dan bunga
terutang sering kali dieliminasi saat hasilnya menguntungkan. Contoh prosedur analitis
untuk wesel bayar dan perkiraan bunga:
Hitung kembali taksiran beban bunga dn basis tingkat bunga rata-rata dan wesel
bayar bulanan keseluruhan
Bandingkan wesel bayar outstanding dengan than sebelumnya
Bandingkan saldo total wesel bayar, beban bunga dan bunga terutang dengan
tahun sebelumnya
5. Pengujian terinci atas saldo wesel bayar
Langkah awal adalah penggunaan skedul wesel bayar dan bunga terutang yang
diperoleh dari klien. Skedul wesel bayar digunakan sebagai kerangka acuan prosedur
pengujian terinci atas saldo.
6. Tujuan audit terinci atas saldo wesel bayar adalah:
kelengkapan: suluruh wesel bayar yang ada telah dicatat.
akurasi: penghitungan wesel bayar dan bunganya dalam skedul telah tepat
penyajian dan pengungkapan: wesel bayar, beban bunga, dan bunga yang terutang
disajikan dan diungkapan dengan memadai
detail tie in: wesel bayar dalam skedul cocok dengan berkas induk
eksistensi: wesel bayar yang tercatat benar-benar ada
kewajiban: wesel bayar yang tercatat benar-benar kewajiban klien
cut off: wesel bayar telah dicatat pada periode yang tepat
Dari ketujuh tujuan di atas, yang terpenting adalah kelengkapan, akurasi, serta penyajian dan
pengungkapan.
Tujuan Audit adalah untu menentukan apakah :
1. Struktur pengendalian intern terhadap modal dan dividen yang berkaitan mencukupi
2. Transaksi-transaksi modal telah dicatat sesuai dengan tujuan pengendalian ntern
3. Saldo-saldo modal pemilik telah dilaporkan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
pengujian terinci atas saldo (kepemilikan tidak layak diterapkan).
Pengendalian Intern, Beberapa pengendalian intern penting yang diutamakan oleh auditor:
1. Otorisasi yang pantas atas transaksi
2. Petugas dari agen pemindahan saham yang independen
3. Pencatatan yang pantas dan pembagian tugas
Audit Atas Modal Saham dan Paid In Capital
1. Seluruh transaksi saham yang ada telah dicatat.
Auditor dapat meminta konfirmasi mengenai transaksi-transaksi modal saham dan
mengenai nilai dari transaksi-transaksi saham tersebut serta melakukan penelitian
terhadap notulen rapat
2. Transaksi saham yang pentas telah diotorisasi dan dinilai dengan pantas.
Kebenaran nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat diverifikasi dengan:
meminta konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen pemindah saham dan
menelusuri jumlah transaksi saham yang ada ke dlam pemerimaan uang.
memeriksa jumlah yang dikredit ke dalam modal saham dan agio saham adalah
benar dengan melihat kembali pada akte perusahaan, apakah sesuai dengan nilai
pari atau nilai modal saham yang ditetapkan.
Modal saham dinilai dengan pantas
Pertimbangan penting dalam penilaian modal saham adalah verifikasi atas jumlah saham yang
digunakan dalam menghitung laba perlembar saham. Saldo akhir dalam perkiraan modal
diverifikasi mula-mula dengan menentukan jumlah saham beredar pada tanggal neraca.
Modal saham diungkapkan dengan pantas.
Auditor harus yakin bahwa terdapat penjelasan yang mencukupi untuk setiap golngan saham,
termasuk informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan dan beredar dan hak khusus dari
setiap jenis saham tertentu.
Sumber informasi penting dalam menentukan apakah modal saham telah diungkapkan secara
memadai adalah akte pendirian perusahaan, notulen rapat dewan direksi, analisis auditor
terhadap transaksi-transaksi modal.

Audit Atas Deviden


Penekanan audit adalah pada transaksinya dan bukan pada saldo akhir, kecuali jika ada utang
dividen
Tujuan terpenting dari pengendalian atas dividen:
1. Dividen yang dicatat telah diotorisasi
2. Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat
3. Dividen telah dinilai dengan pantas
4. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah absah
5. Utang dividen telah dicatat
6. Utang dividen telah dinilai dengan pantas.
Audit Atas Laba Ditahan
1. Titik awal audit atas laba ditahan adalah analisis atas laba ditahun untuk sepanjang
tahun yang bersangkutan.
2. Audit atas pengkreditan laba ditahan yang berasal dari laba tahun bersangkutan
dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada
penghitungan laba rugi.
3. Setelah auditor yakin suatu transaksi pantas diklasifikasikan transaksi laba ditahan,
berikutnya harus ditentukan kebenaran nilainya.
4. Pertimbangan penting lainnya adalah menyelidiki apakah ada transaksi yang
seharusnya dimasukkan tapi belum dicatat.
Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar adalah
keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran deviden.

Anda mungkin juga menyukai