Disusun oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2017
A. Latar Belakang
Tahapan proses pengolahan sampah di Kelurahan Jambangan terdiri dari dua proses
utama, yaitu proses daur ulang di Pusat Daur Ulang Jambangan (PDU Jambangan)
dan proses pengomposan sampah di Rumah Kompos Jambangan. Adapun bagan dan
penjelasan masing-masing proses tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan proses daur ulang sampah di Pusat Daur Ulang Jambangan.
d. Conveyor II
Pada tahapan conveyor ini, dilakukan pemilahan yang lebih detail terhadap
sampah residu yang tidak dapat dimanfaatkan.
e. Conveyor III
Pada saat tahapan ini, hanya sampah organik yang tersisa. Selanjutnya, sampah
organik siap masuk ke dalam mesin pencacah sebagai bahan kompos untuk
selanjutnya diolah di Rumah Kompos Jambangan.
f. Mesin pencacah
Sampah organik selanjutnya dicacah dengan mesin pencacah sehingga
bentuknya lebih lembut untuk mempercepat proses pengomposan.
Pengayakan
a. Perantingan
Proses ini merupakan pemilahan antara batang dan daun hasil dari
pemangkasan pohon pelindung sisi jalan.
b. Pencacahan
Pada proses ini, daun yang telah diranting selanjutnya dimasukkan ke dalam
mesin pencacah untuk dicacah agar bentuknya lebih lembut.
c. Pengomposan
Daun hasil pencacahan selanjutnya dilakukan proses pengomposan selama 14
hari.
d. Pengayakan
Pada proses ini, kompos yang sudah jadi dilakukan pengayakan agar lebih
halus dan siap digunakan untuk pupuk taman dan warga kota yang
membutuhkan.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di Pusat Daur
Ulang dan Rumah Kompos Jambangan, dapat diketahui bahwa proses pengolahan
sampah di tempat tersebut telah sesuai dengan tujuan pengolahan sampah tuntas di
tempat. Pola pengolahan sampah di tempat dilakukan mulai dari pemilahan sampah,
penggolongan sampah organik menjadi kompos serta pengelolaan sampah anorganik
yang diharapkan selanjutnya dapat didaur ulang dengan melalui program recycle bank
atau bank daur ulang. Pengolahan sampah organik tuntas di tempat bila digulirkan
secara terpadu bisa menuntaskan permasalahan sampah dari sumber yang pada
akhirnya mendapat mendukung tercapainya kondisi lingkungan yang sehat, bersih dan
nyaman.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa, jumlah pekerja adalah 14
orang, dengan 1 orang diantaranya berasal dari luar kota dan sisanya merupakan
warga penduduk lokal sekitar Surabaya. Untuk pemilahan sampah sendiri mereka
digaji dengan upah harian sekitar Rp 75.000,00. Upah mereka merupakan subsidi dari
dinas kebersihan dan pertamanan Surabaya. Untuk barang-barang yang bisa dijual
lagi misalkan gelas plastik, mereka akan menjualnya dan mendapat keuntungan untuk
dibagi rata kepada setiap 14 pekerja. Jam kerja pukul 07.00-16.00 dengan waktu
istirahat sekitar pukul 12.00-13.00. Pekerja-pekerja ini tidak memiliki waktu libur,
seringkali mereka justru akan bekerja lembur dikala hari Minggu.
Untuk tahapan proses pengelolaannya dinilai sudah sesuai dengan tujuan.
Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai. Suatu proses mengolah kembali sampah yang masih bisa
diproses ulang menjadi barang lain yang bermanfaat, layak pakai, serta layak jual
adalah definisi dari daur ulang (recycle). Kunci keberhasilan program daur ulang
adalah justru di pemilahan awal, karena jika sampah telah dipilah sejak awal akan
memudahkan proses selanjutnya (Setyawati, 2009).
Disisi lain terdapat teknologi biogas yang juga digunakan untuk mengolah
sampah-sampah tersebut. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan-bahan organic oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Untuk
menghasilkan biogas dibutuhkan reactor biogas (digester) yang merupakan suatu
instalasi kedap udara sehingga proses dekomposisi bahan organic dapat berproses
secara optimum.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
PDU Jambangan telah melakukan proses daur ulang limbah dengan tuntas dan sesuai
dengan tujuan.