Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.

4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

19
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

ISOLASI JAMUR MIKROSKOPIK PENDEGRADASI LIGNIN


DARI BEBERAPA SUBSTRAT ALAMI

Mudjahidah Amrullah1, Nur Haedar Nawir1, Asadi Abdullah1, Elis Tambaru1


1
Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin Makassar.

ABSTRAK
Lignin merupakan senyawa polimer organik kompleks yang sulit terdegradasi di
lingkungan.Hal ini dikarenakan struktur penyusun lignin yang sangat kompleks yang terdiri
dari gugus cincin aromatik dan tiga karbon pada rantai samping.Isolasi jamur mikroskopik
pendegradasi lignin dari beberapa substrat alami bertujuan untuk mendapatkan isolat jamur
yang mampu mendegradsi lignin.Substrat alami yang digunakan pada penelitian ini adalah
kayu lapuk jati, serasah daun jati dan serasah daun rumput gajah.Kelompok jamur yang telah
banyak diteliti mampu mendegradasi lignin diantaranya adalah jamur pelapuk kayu, yang
dikelompokkan menjadi jamur pelapuk putih (white-rot fungi), jamur pelapuk coklat (brown-rot
fungi) dan jamur pelapuk lunak (soft-rot fungi). Isolasi jamur pendegradasi lignin dilakukan
dengan menguji kemampuan lignolitik isolat jamur pada medium selektif pendegradasi lignin,
yaitu medium potato dextrose agar (PDA) yang dimodifikasi dengan penambahan asam tanat
0,5%. Kemampuan lignolitik isolat jamur diukur berdasarkan nilai rasio aktifitas
lignolitik.Hasil penelitian diperoleh 13 isolat jamur yang diisolasi dari beberapa substrat
alami, dan hanya ada empat isolat jamur yang bersifat lignolitik yaitu DJ 1 (daun jati), KJ A2a
(kayu jati), KJ C2b (kayu jati) dan RG 2a (rumput gajah). Isolat RG 2a memiliki rasio aktifitas
lignolitik tertinggi dengan nilai rasio 3, sedangkan yang terendah adalah isolat KJ A2a dengan
nilai rasio 1,2.Hasil karakterisasi menunjukkan empat isolat jamur lignolitik yang diperoleh
berasal dari genus Penicillium, Botrytis, Trichoderma dan Aspergillus.

Kata kunci : Jamur, degradasi, lignin, substrat alami, jati dan rumput gajah.

PENDAHULUAN mikroorganisme. Monomer penyusun


Lignin adalah polimer alami dan lignin terdiri dari tiga jenis senyawa fenil
tergolong ke dalam senyawa rekalsitran propana,yaitu p-kumaril alkohol, koniferil
karena tahan terhadap degradasi, atau tidak alkohol, dan sinapil alkohol. Perbedaan
terdegradasi dengan cepat di lingkungan. utama dalam struktur kimia dari ketiga
Sebagian besar materi limbah organik monomer ini ialah adanya substitusi gugus
Gymnospermae dan Angiospermae metoksil (-OCH3) pada posisi 3 dan 5
merupakan lignoselulosa.Hampir setengah cincin aromatik (Eaton dan Hale,
materi lignoselulose merupakan senyawa 1993dalam Wartaka,
selulose dan 15% sampai 36% adalah 2006).Ketidakteraturan struktur lignin ini
senyawa lignin.Produk sisa bahan organik menyebabkan proses degradasi menjadi
pertanian (jerami), industri (biosolid), kompleks, dan enzim-enzim yang berperan
perkotaan (kertas, sayuran), dan halaman dalam degradasi lignin bekerja secara
perumahan (daun, potongan rumput) nonspesifik. Proses ini berlangsung
menyebabkan imobilisasi hara, alelopati, melalui pembentukan radikal-radikal bebas
dan sumber penyakit. Proses perombakan yang dapat menyerang sejumlah besar
bahan organik secara alami membutuhkan molekul organik. Hal ini menyebabkan
waktu relatif lama (3-4 bulan) terutama jamur pendegradasi lignin mendapat
yang mengandung lignin (Aditya, 2009). perhatian yang sangat besar dalam
Monomer-monomer pembentuk biodegradasi berbagai jenis polutan
lignin tersusun secara tidak beraturan organik (Field et al. 1993).
sehingga sukar untuk didegradasi oleh
19
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

Menurut Evans et al. (1994) enzim pinset, ose bulat, ose lurus. Batang
yang berperan dalam degradasi lignin pengaduk, sendok tanduk, corong, rak
adalah kelompok peroksidase, yakni tabung, plastik sampel, hand sprayer,
lignin-peroksidase (LiP) dan manganese- Bunsen, jangka sorong, mortar dan
peroksidase (MnP) yang menggunakan pestil.Sedangkan bahan-bahan yang
H2O2, sedangkan lakase (polifenol digunakan dalam penelitian ini adalah
oksidase) menggunakan molekul oksigen. substratkayu lapuk dari batang pohon jati
Lignin atau zat kayu adalah salah (Tectona grandis Linn. f.), serasah daun
satu zat komponen penyusun jati (Tectona grandis Linn. f.), serasah
tumbuhan.Komposisi bahan penyusun ini daun rumput gajah (Pennisetum
berbeda-beda bergantung jenisnya.Lignin purpureum Schumach), alkohol 70%,
terutama terakumulasi pada batang aquades steril 2 liter, asam tanat/tannin
tumbuhan berbentuk pohon dan acid DAB 7 0,5%,
semak.Pada batang, lignin berfungsi antibiotik/chloramphenicol 500 mg,
sebagai bahan pengikat komponen kentang 400 g, agar 50 g, dextrosa 15 g,
penyusun lainnya, sehingga suatu pohon aluminium foil, kapas, kertas saring dan
bisa berdiri tegak (Wikipedia, 2011). kertas label.
Faktor yang memengaruhi jumlah
dan distribusi lignin dalam tanaman antara Pengambilan Sampel
lain jenis dan umur tumbuhan. Sampel pada penelitian ini diambil
Bertambahnya umur tanaman dan batang dari beberapa bahan atau substrat alami
akan meningkatkan kandungan lignin yang banyak mengandung lignin di sekitar
(Fengel dan Wegener, 1995). kampus Universitas Hasanuddin
Penelitian ini dilakukan dengan Tamalanrea Makassar, yakni kayu lapuk
tujuan untuk mendapatkan isolat jamur dari batang pohon jati (Tectona grandis
yang mampu mendegradasi lignin yang Linn. f.), serasah daun jati (Tectona
berasal dari beberapa substrat alami yaitu grandis Linn. f.) dan serasah daun rumput
kayu lapuk jati (Tectona grandis Linn. gajah (Pennisetum purpureum Schumach).
f.),serasah daun jati (Tectona grandis Linn.
f.) dan serasah daun rumput gajah Isolasi Jamur dari beberapa Substrat
(Pennisetum purpureum Schumach). Alami
Substrat kayu lapuk diambil
METODE PENELITIAN sebanyak 5 gram dihancurkan/digerus
Penelitian ini dilakukan pada awal dalam mortar dengan pestil yang sudah
Juni sampai akhir Agustus 2012 di dibersihkan dengan alkohol 70%.Gerusan
Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan tersebut secara aseptik dimasukkan ke
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu dalam labu Erlenmeyer yang telah diisi
Pengetahuan Alam, Universitas dengan aquades steril sebanyak 45 ml
Hasanuddin, Makassar. untuk memperoleh suatu suspensi sel atau
Alat-alat yang digunakan dalam suspensi potongan hifa. Suspensi tersebut
penelitian ini adalah cawan petri, tabung dikocok selama 1 menit, selanjutnya
reaksi (Pyrex), labu Erlenmeyer (Pyrex) dengan metode gores (streak),
100 ml; 250 ml; dan 300 ml, gelas kimia menggunakan jarum ose, suspensi
(Pyrex) 600 ml, gelas ukur (Pyrex) 250 ml digoreskan ke permukaan agar medium
dan 50 ml.Inkubator, otoklaf, kamera PDA dalam cawan petri (Gandjardkk.,
digital, laminary air flow, oven, 2006).
mikroskop, neraca digital, penangas.Pipet Serasah daun dan hijauan kering
tetes, gelas objek, gelas penutup objek, dibilas terlebih dahulu dengan air kran

20
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

mengalir, lalu dikeringkan dengan kertas Seleksi Jamur Pendegradasi Lignin


saring yang steril. Kemudian dipotong Isolat jamur yang menunjukkan
secara aseptik dengan pisau menjadi aktifitas lignolitik yaitu ditandai dengan
potongan-potongan berukuran kurang lebih indikasi terbentuknya zona coklat di
1 cm dan diletakkan langsung di atas sekitar koloni jamur.Isolat jamur lignolitik
permukaan agar PDA dalam cawan petri yang diperoleh kemudian diseleksi aktifitas
(direct method) (Gandjar dkk., 2006). lignolitiknya secara semi-kuantitatif
Cawan petri dengan medium PDA berdasarkan perbandingan rasio antara
yang telah diinokulasikan dengan substrat diameter zona coklat dengan diameter
alami kemudian diinkubasi di dalam koloni, serta seleksi kualitatif berdasarkan
inkubator.Sesudah diinkubasi selama 2-7 intensitas warna coklat yang terbentuk.
hari pada suhu yang sesuai (28C). Koloni-
koloni jamur yang tumbuh terpisah atau Pengamatan Morfologi Jamur
tumbuh tunggal diamati, dan segera Pengamatan dilakukan secara
dipindahkan secara aseptik ke cawan petri makroskopis dan mikroskopis.Pengamatan
yang lain dengan medium PDA makroskopis berdasarkan warna dan
(Gandjardkk., 2006). permukaan koloni (granular; seperti
tepung; menggunung; licin; ada atau tidak
Pemurnian Isolat Jamur Pada Medium tetes-tetes eksudat).Pengamatan
PDA mikroskopis dilakukan dengan membuat
Setiap koloni yang tumbuh segera preparat jamur, miselium jamur diambil
dimurnikan dengan mengisolasinya sedikit dan ditumbuhkan pada setetes
kembali pada medium PDA dalam cawan medium PDA cair hingga memadat lalu
petri kemudian diinkubasi pada suhu diinkubasi selama 2 hari.Pengamatan
kamar 28C selama 2-7 hari. Koloni yang didasarkan pada tipe hifa (bersepta atau
sudah dimurnikan, dipindahkan ke tabung tidak), pigmentasi hifa, bentuk hifa, bentuk
reaksi yang berisi medium PDA miring spora aseksual, jumlah, bersel banyak atau
dan disimpan sebagai stokkulturuntuk tidak, pengaturan letak spora aseksual dan
persiapan uji selanjutnya (Ujiani, 2009). spora seksual.

Isolasi Jamur Pendegradasi Lignin HASIL DAN PEMBAHASAN


Isolat-isolat jamur yang telah Isolasi Jamur Pendegradasi Lignin
didapatkan selanjutnya diuji kemampuan Jumlah isolat jamur yang berhasil
lignolitiknya dalam mendegradasi diisolasi secara keseluruhan diperoleh 13
lignin.Setiap isolat diuji dan diisolasi pada isolat, yang terdiri dari lima isolat jamur
medium selektif pendegradasi lignin diperoleh dari serasah daun jati, lima isolat
dengan metode titik, kemudian diinkubasi dari kayu lapuk jati dan tiga isolat dari
selama 2-7 hari pada suhu kamar 28C. serasah daun rumput gajah. Masing-
Medium selektif yang digunakan adalah masing isolat kemudian diberi nama sesuai
medium PDA tanpa penambahan dextrosa dengan huruf awal atau singkatan dari
dan dimodifikasi dengan larutan asam sumber substratnya yaitu DJ (daun jati), KJ
tanat 0,5% sebagai sumber karbon. Isolat (kayu jati) dan RG (rumput gajah). Tiga
jamur yang menunjukkan aktifitas belas isolat yang diperoleh diberi nama
lignolitik positif yaitu ditandai dengan DJ 1, DJ 1a, DJ 1b, DJ 2a, DJ 2b, KJ A1,
pembentukan zona warna coklat di sekitar KJ B1, KJ B2, KJ A2a, KJ C2b, RG 1,
koloni.Ini merupakan indikasi bahwa RG 1a dan RG 2a. Adapun pengamatan
koloni tersebut mampu mendegradasi makroskopik morfologi koloni dari
lignin. masing-masing isolat terlihat pada Tabel 1.

21
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

Tabel 1. Hasil pengamatan makroskopik Tabel 2. Rasio aktifitas lignolitik dari empat
morfologi koloni dari 13 isolat jamur yang isolat jamur yang mampu mendegradasi asam
diisolasi dari kayu lapuk jati,serasah daun jati tanat 0,5 %
dan serasah daun rumput gajah
Isolat Diameter Diameter Rasio Intensitas
koloni zona aktifitas warna
(mm) coklat lignolitik zona
Jenis pengamatan (mm) (mm) coklat
Isolat
Warna Permukaan Warna DJ 1 4,3 9,9 2,3 +++
koloni (2-3 koloni koloni (5-7
hari) hari)
DJ 1 Putih Menggunung Hitam KJ A2a 9,5 11,5 1,2 +
kecoklatan seperti kapas
DJ 1a Putih Rata seperti Hijau tua
beludru KJ C2b 14,9 26,8 1,8 ++
DJ 1b Hijau Rata seperti Hijau
kecoklatan tepung kecoklatan
RG 2a 6,6 20 3 ++++
DJ 2a Putih Rata seperti Putih
kapas
DJ 2b Hitam Rata seperti Hitam
kecoklatan tepung kecoklatan
KJ A1 Coklat tua Rata seperti Coklat tua Keterangan : ++++ = coklat kehitaman
tepung +++ = coklat sedikit kehitaman
KJ B1 Putih Rata seperti Putih ++ = coklat
kehijauan tepung kehijauan + = coklat muda
KJ B2 Coklat Rata seperti Coklat
tepung
KJ A2a Putih Rata seperti Putih
kapas Hasil isolasi jamur yang diperoleh dari 13
KJ C2b Putih Berbutir Hijau isolat, hanya ada empat isolat jamur yang
RG1 Abu-abu Menggunung Abu-abu mampu menunjukkan aktifitas lignolitik,
kehitaman seperti anyaman kehitaman
busa spons
yaitu DJ 1, KJ A2a, KJ C2b dan RG 2a
RG 1a Hijau Rata seperti Hijau (Tabel 2).Indikasi adanya aktifitas
kekuningan tepung kekuningan
RG 2a Putih Rata seperti Jingga
lignolitik pada isolat jamur yang
beludru ditumbuhkan dapat diketahui dengan
terbentuknya zona coklat di sekitar koloni
jamur.
Uji Kemampuan Lignolitik Pembentukan zona coklat pada
Uji kemampuan lignolitik bertujuan isolat KJ C2b dan RG 2a mulai terlihat
untuk mengetahui seberapa besar setelah waktu inkubasi 1 hari.Sedangkan
kemampuan isolat jamur dalam isolat KJ A2a terbentuk setelah waktu
mendegradasi lignin.Semua isolat jamur inkubasi 2 hari, serta isolat DJ 1 zona
yang diperoleh diuji kemampuan coklat terbentuk setelah waktu inkubasi
lignolitiknya pada medium selektif 3 hari.Empat isolat jamur lignolitik yang
pendegradasi lignin. Medium selektif yang didapatkan diukur diameter koloninya dan
digunakan adalah medium PDA yang diameter zona coklat yang terbentuk untuk
dimodifikasi dengan penambahan asam menghitung rasio aktifitas lignolitik.Hal ini
tanat 0,5 %. Asam tanat dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui besarnya
ini digunakan sebagai pendekatan dalam kemampuan isolat jamur dalam
proses degradasi lignin, karena asam tanat mendegradasi lignin.Rasio aktifitas
memiliki struktur molekul yang hampir lignolitik merupakan perbandingan antara
sama dengan struktur molekul lignin. diameter zona coklat yang terbentuk
dengan diameter koloni.Pengukuran
diameter zona coklat dan diameter koloni
dilakukan pada hari ketiga yang dihitung

22
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

sejak terbentuknya zona coklat yang mulai Tabel 3. Hasil pengamatan mikroskopik dari
tampak pertama kali. empat isolat jamur lignolitik
Berdasarkan Tabel 2 yang
menunjukkan rasio aktifitas lignolitik dan
intensitas warna coklat yang terbentuk,
dapat diketahui aktifitas lignolitik tertinggi
diperlihatkan oleh isolat RG 2a dengan
nilai rasio aktifitas lignolitik 3, intensitas
warna coklat yang terbentuk lebih gelap
yaitu coklat kehitaman. Kemudian diikuti
oleh isolat DJ 1 dengan nilai rasio 2,3 dan
isolat KJ C2b dengan nilai rasio 1,8.
Sedangkan rasio aktifitas lignolitik
terendah dimiliki oleh isolat KJ A2a
dengan nilai rasio 1,2 dan intensitas warna
zona coklat yang terbentuk lebih terang
(coklat muda).
Zona coklat yang terbentuk
merupakan indikasi dari kemampuan isolat
jamur dalam memecah molekul lignin
yang lebih kompleks, menjadi monomer
penyusunnya yang lebih sederhana untuk
dapat digunakan sebagai sumber nutrien
atau sumber karbon utama bagi
pertumbuhan isolat jamur. Zona coklat
yang terbentuk juga merupakan hasil
sekresi enzim lignolitik oleh karena
kemampuan isolat jamur dalam
menggunakan asam tanat sebagai sumber
karbon, dan diasumsikan sebagai hasil dari
aktifitas polyphenol menjadi quinon yang
menghasilkan polimer yang berwarna
gelap (Prayudyaningsih dkk., 2007).
DJ 1 KJ A2a
Karakterisasi dan Identifikasi Isolat
Jamur Lignolitik
Karakterisasi dan identifikasi
empat isolat jamur lignolitik berdasarkan
hasil pengamatan mikroskopik (Tabel 3)
dan mengacu pada buku identifikasi jamur
Illustrated Genera of Imperfect Fungi KJ C2b RG 2a
karangan Barnett dan Hunter (2000), maka Gambar 1.Pengamatan mikroskopis dari empat
dapat diketahui genus jamur dari keempat isolat jamur lignolitik.Penicillium (DJ 1),
isolat adalah Penicillium (isolat DJ 1), Botrytis (KJ A2a), Trichoderma(KJ C2b), dan
Botrytis (isolat KJ A2a), Trichoderma Aspergillus (RG 2a).Perbesaran 100x.
(isolat KJ C2b), dan Aspergillus (isolat
RG 2a), keempatnya merupakan kelompok
jamur kelas Ascomycetes (Gambar 1).

23
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

Ascomycetes merupakan jamur jati), KJ A2a (kayu jati), KJ C2b (kayu


yang menghasilkan spora jati), dan RG 2a (rumput gajah). Isolat
berupaaskospora, bereproduksi secara RG 2a memiliki rasio aktifitas
aseksual dengan menghasilkan spora lignolitik tertinggi dengan nilai rasio 3,
aseksual pada ujung hifa.Sporaitu disebut sedangkan yang terendah adalah isolat
konidia.Kelas Ascomycetes dan KJ A2a dengan nilai rasio 1,2.
Deuteromycetesmerupakan jamur pelapuk 3. Hasil karakterisasi empat isolat jamur
coklat pada kayu, dan umumnya lignolitik ditemukan genus jamur
mendegradasi karbohidrat pada tanah, Penicillium (isolat DJ 1), Botrytis
serasah hutan dan kompos, juga dapa (isolat KJ A2a), Trichoderma (isolat
tmendegradasi lignin pada beberapa KJ C2b), dan Aspergillus (isolat
lingkungan (Hatakka, 1994 dalam Ujiani, RG 2a) yang semuanya merupakan
2009). Kelompok jamur Imperfecti kelas Ascomycetes.
(Deuteromycetes) memainkanperananyang
signifikan dalam proses sintesis humus Saran
pada tanah. Penelitian menunjukkan bahwa Sebaiknya dilakukan penelitian uji
kelompok jamur dapat mendegradasi lebih lanjut pada material lignoselulosa
lignin,selulosa,dan komponen organik yang lain, misalnya serbuk kayu atau
lainnya serta pada proses sintesis asam limbah hasil delignifikasi dalam proses
humat dalam jumlah yang besar pembuatan pulp.
(Stevenson,1982dalam Ujiani, 2009).
Prayudyaningsih dkk., 2007 dalam DAFTAR PUSTAKA
penelitiannya melakukan identifikasi dan Aditya, R., 2009. Bioaktivator Perombak
isolasi jamur pendegradasi lignin pada Bahan Organik
serasah daun eboni (Diospyros (Biodekomposer).http://organikganesh
celebicaBakh.). Penelitian yang sama juga a.wordpress.com/2009/10/02/bioaktivat
dilakukan oleh Ujiani, 2009 pada serasah or-perombak-bahan-organik-
daun bitti (Vitex cofassus Reinw). Hasil biodekomposer/. Diakses pada 1 Juli
penelitian dari keduapenelitian tersebut 2011.
diperoleh isolat jamur yang berpotensi Barnett, H.L. and B.B. Hunter,
mendegradasi lignin berasal dari kelas 2000.Illustrated Genera of Imperfect
Ascomycetes dan Deuteromycetes yaitu Fungi Fourth
Aspergillus, Penicillium, Oidium, Edition.http://www.4shared.com/office
Gelatinosporium dan Microsporum. /fIJ1ViDg/barnet__hunter_-
_illustrated-g.html.Diakses pada 26
KESIMPULAN DAN SARAN September 2012.
Evans, C.S., M.V. Dutton, F. Guillen, and
Kesimpulan R.G. Veness, 1994.Enzymes and small
Kesimpulan yang dapat diambil molecular mass agents involved with
dari hasil penelitian ini yaitu : lignocelluloses degradation.FEMS
1. Hasil isolasi jamur dari tiga substrat Mircobiology.Rev. 13: 235-240.
alami diperoleh 13 isolat yang terdiri Fengel, D. dan G. Wegener, 1995.Kayu;
dari lima isolat dari serasah daun jati, Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-reaksi.
lima isolat dari kayu jati dan tiga isolat Terjemahan oleh Sastrohamidjojo, H.
dari serasah daun rumput gajah. Gadjah MadaUniversity
2. Isolat jamur yang diperoleh dari 13 Press.Yogyakarta.
isolat hanya ada empat isolat yang Gandjar, I., W. Sjamsuridzal dan A. Oetari,
bersifat lignolitik yaitu DJ 1 (daun 2006. Mikologi: Dasar dan

24
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.4 (7) Agustus 2013 ISSN 2086-4604

Terapan.Yayasan Obor Indonesia. F1767.Appliedand Environmental


Jakarta. Microbiology, Vol 61 (2): 4274-4277.
Gandjar, I., R.A. Samson, K. van den Suparjo, 2008.Degradasi Komponen
Tweel-Vermeulen, A. Oetari, dan I. Lignoselulosa oleh Kapang Pelapuk
Santoso, 1999. Pengenalan Kapang Putih.http://jajo66.files.wordpress.com/
Tropik Umum. Yayasan Obor 2008/10/degradasi-lignoselulosa.pdf.
Indonesia. Jakarta. Diakses pada 1 Juli 2011.
Martani, E., N. Haedar dan S. Margino, Ujiani, Z.D., 2009. Identifikasi Jamur
2003.Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Lignin pada Serasah Bitti
Pendegradasi Lignin dari beberapa Vitex cofassus Reinw.dari Kabupaten
Substrat Alami. Gama sains V (2) : 97- Bulukumba. [Skripsi] Makassar :
106. Prayudyaningsih, R., H. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA,
Tikupadang dan N.A. Malik, Universitas Hasanuddin. Makassar.
2007.Jamur Pendegradasi Lignin pada Wartaka, 2006.Studi Pertumbuhan
Serasah Eboni (Diospyros celebica beberapa Isolat Jamur Tiram
Bakh.). Prosiding Ekspose : 81-88. (Pleurotus spp.) pada berbagai Media
Srinivasan, C., T.M. DSouza, K. Berlignin.[Skripsi].Bogor: Departemen
Boominathan, and C.A. Reddy, Manajemen Hutan, Fakultas
1995.Demonstration of Laccase in the Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
White Rot Basidiomycete Wikipedia,
Phanerochaete chrysosporium BKM- 2011.Lignin.http://id.wikipedia.org/wik
i/Lignin.Diakses pada 1 Juli 2011.

25

Anda mungkin juga menyukai