PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan
yang dilalui oleh anak usia dini. Tetapi kenyataannya, sebagian besar
orang tua dan guru tidak memahami akan potensi luar biasa yang dimiliki
anak-anak pada usia itu. Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang
dimiliki orang tua dan guru, menyebabkan potensi yang dimiliki anak tidak
berkembang dan juga kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian perkembangan emosi aud
2. Faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan emosi
3. Karakteristik emosi
4. Fungsi emosi dalam perkembangan anak
5. Tanda emosi awal pada masa bayi
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
perkembangan emosi anak anak usia pra sekolah.
b. Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan disekitar akan sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi
anak.Lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi pada anak
bahkan mungkin menganggunya adalah :
1) Daerah yang terlalu padat
2) Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi
3) Kurangnya fasilitas rekreasi
4) Tidak adanya aktivitas yang di organisasikan dengan baik
untuk anak
c. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi
yangmenyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada anak yaitu
seperti ini :
1) Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak
2) Hubungan yang kurang harmonis dengan teman temannya
3. Emosi Dasar
Merujuk kepada satu model (Lewis, 1997), segera setelah lahir, bayi
menunjukkan sinyal kegembiraan, ketertarikan dan ketertekanan.
Semua ini merupakan respon menyebar, reflekssif dan mayoritas
bersifat psikologis terhadap rangsangan sensoris atau proses
internal Pada enam bulan ke depan atau lebih, semua kondisi
emosional awal ini terpilah menjadi emosi yang sebenarnya, rasa
gembira sedih, jijik, marah dan takut yang merupakan reaksi
terhadap even yang bermakna bagi bayi. Sebagaimana yang akan
kita bahas pasa bagian berikutnya, kemunculan emosi dasar ini
berkaitan dengan jam biologis kematangan neurogikal.
4. Empati
Merasakan apa yang dirasakan orang lain Empati-kemampuan untuk
memposisikan din pada posisi orang lain dan merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain.
Empati bergantung pada kognisi social (social cognition);
kemampuan kognitif untuk memahami bahwa orang lain juga
memiliki kondisi mental dan kemampuan untuk mengukur perasaan
dan perhatian mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui metode perkembangan sosial dan emosi anak usia dini berperan
penting dalam kehidupan anak, selain itu juga berpengaruh pada dimensi
2 aspek perkembangan yang lainnya.
Agar pengaruhnya dapat dikenali dan ditanggapi secara positif, maka kita
perlu meningkatkan pelayanan dan selalu peka terhadap perkembangan
sosial dan emosi anak didik kita, baik secara pribadi maupun menyeluruh.