Anda di halaman 1dari 17

Berbagai Penyakit Pada PTrench Mouth

Penyebab
Penyakit gigi jenis ini kebanyakan terjadi pada para perokok, atau pada penderita gingivitis
simpleks yang berada dalam suasana mencekam.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan infeksi gigi ini adalah:
Kebersihan yang buruk pada mulut dan gigi.
Stress atau kurang itirahat
Karena pengaruh diet tertentu.

Gejala
Timbul rasa gelisah, nyeri pada gusi, dan badan lelah.
Bau mulut busuk.
Gusi berdarah dan terasa nyeri.
Kelenjar getah bening bengkak dan demam.

Diagnosa
Cara Mengobati Trench Mouth - Ini adalah jenis penyakit gigi karena infeksi, tidak menular
tetapi menyebabkan rasa nyeri, demam dan tubuh yang kelelahan. Penyakit ini dinamakan
juga dengan Infeksi Vincent atau Gingivitis ulserativa nekrotikan akut. Pada awalnya nama
penyakit diambil dari bedeng (trench) para tentara pada perang dunia pertama yang banyak
menderita sakit gigi jenis ini.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.51 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Sariawan
Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah
suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupaluka pada mulut yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini
disertai rasa sakit yang tinggi.

Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10%
dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan, seperti
luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin
C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan
kondisi tubuh yang tidak fit.

Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan
indikasi adanya kanker rongga mulut.

Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun


sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung
asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan
gigi palsu baru), dsb.

Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis
kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura) dsb.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Pulpitis
Penyebab
Pulpitis paling sering disebabkan oleh pembusukan gigi, penyebab lainnya adalah cedera.
Ketika terjadi peradangan pulpa tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak
karena terbungkus dalam dinding yang keras sehingga terjadi peningkatan tekanan dalam
gigi. Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi
yang permanen. Sementara bila terjadi peradangan yang berat maka bisa mematikan pulpa.
Tekanan dalam gigi yang meningkat dapat mendorong pulpa melalui ujung akar hingga
melukai tulang rahang dan jaringan sekitarnya.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk menentukan
apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian:
Diberikan rangsangan dingin
Pulpa dikatakan sehat bila setelah diberi rangsang dingin nyerinya hilang. Pulpa masih bisa
di pertahankan dengan mengambil bagian gigi yang busuk lalu menambalnya. Pulpa tidak
bisa dipertahankan lagi jika gigi masih tetap nyeri meski rangsangan dingin dihentikan atau
nyeri muncul secara spontan.

Penguji pulpa elektrik


Alat ini berfungsi untuk mengetahui apakah pulpa masih hidup. Jika pulpa masih hidup
maka penderita akan merasakan aliran listrik di giginya.

Menepuk gigi dengan sebuah alat


Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan
dan tulang di sekitarnya.

Rontgen gigi
Rontgen dilakukan untuk memastikan adanya pembusukan gigi dan untuk mengetahui
apakah peradangan sudah mengakibatkan pengeroposan tulang sekitar akar gigi.

Pengobatan
Peradangan akan mereda jika penyebabnya diobati terlebih dahulu. Bila pulpitis masih
berada pada stadium awal, maka nyeri bila diredakan dengan penambalan sementara
dengan kandungan obat penenang saraf. Tambalan ini dapat dibiarkan selama 6-8 minggu
lalu diganti dengan tambalan permanen.
Bila kerusakan pulpa sudah meluas dan tidak bisa diperbaiki lagi maka nyeri hanya bisa
dihilangkan dengan mencabut pulpa, baik dengan pencabutan gigi atau melalui pengobatan
saluran akar.

Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.45 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Perikoronitis
Penyebab
Gangguan Pada erupsi gigi
Gejala
Penderita demam
Sakit pada daerah yang sedang tumbuh
Sukar menelan
Trismus dari ringan sampai berat

Diagnosa
gusi merah
sakit
bengkak

Pengobatan
Rontgen Foto
Irigasi dengan natrium hipochlorit
Kumur antiseptik
Pemberian analgetik,antimikroba
Pencabutan gigi kalau posisi gigi miring dan kekurangan tempat
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.42 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Periodontitis
Penyebab
Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang
mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada
permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan
gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan
produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah
periodontitis. Keadaan gigi yang tidak beraturan, ujung tambahan yang kasar dan alat-alat
yang kotor berada dimulut (alat ortodontik, gigi tiruan) dapat mengiritasi gusi dan
meningkatkan faktor resiko. Serta kesalahan cara menyikat gigi juga yang dapat
mempengaruhinya.

Gejala
Tanda klinik dari periodontitis adalah:
1. Inflamasi gingiva dan pendarahan
2. Poket
3. Resesi gingiva
4. Mobilitas gigi
5. Nyeri
6. Halitosis dan rasa tidak enak

Diagnosa
Diagnosis periodontitis ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran klinik dan
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesa didapatkan gejala berupa gusimudah berdarah, gigi
goyang. Dari pemeriksaan penunjang untuk memastikan bakteri penyebab dapat dilakukan
kultur, dan untuk pemeriksaan radiologis, gambaran radiologik pada gigi yang mengalami
kelainan periondontium biasa memperlihatkan kehilangan tulang yang menyeluruh baik
vertikal maupun horizontal sepanjang permukaan pada ketinggian yang berberda-beda atau
tampak gambaran destruksi processus alveolaris berbentuk V m(cup like resorption).
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.38 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Pellagra
Penyebab
Pellagra adalah suatu penyakit akibat kekurangan suatu vitamin, biasanya disebabkan oleh
kekurangan Niacin (vitamin B3) dalam makanannya dan sudah kronis . Hal tersebut bisa
disebabkan karena menurunnya asupan niacin atau tryptophan, dan kemungkinan karena
asupan leucine yang berlebihan.Penyakit Pellagra juga bisa disebabkan oleh kelainan
metabolisme protein, seperti pada karsinoid sindrom. Kekurangan Asam Amino Lysine
dapat juga menyebabkan kekurangan Niacin, hal ini berarti bahwa potensi lain penyebab
pellagra adalah kekurangan asam amino lysine.
Pellagra adalah penyakit kulit (pella, peals = kulit; agra = terjangkit) yang di-sebabkan oleh
kekurangan vitamin B (B2, B12, B-complex, dan asam nikotinik) sehingga menimbulkan
gangguan kulit dan penyakit perut (diare). Gangguan kulit itu bisa berupa dermatitis
(radang kulit), bisa berupa glossitis (radang pada lidah), atau somatitis (radang pada
jaringan otot yang lunak dalam mulut).

Gejala
Simtom psikis dari gangguan Pellagra ini, yaitu: (1) Cepat marah, lekas menjadi susah,
kurang bisa bekerja sama, dan merasa tidak mempunyai tujuan; (2) Jikalau gangguan
tersebut sangat ekstrem, maka ada gangguan pada sistem sarafsentral; pasien menderita
neurastenia, mudah lelah, menjadi pelupa, pikirannya menjadi kacau, kurang antusias, dan
tidak mat berusaha; (3) Selalu bingung, ada disorientasi, terjadi gangguan pada fungsi
ingatan disertai dengan halusinasi-halusinasi; (4) Kadang-kadang menjadi manis-excited
(manis dan gempar), tetapi adakalanya menjadi depresif yang sifatnya agitatif; dan (5) Cepat
marah serta ada delusi-delusi paranoia. Kepribadian individu sebelum sakit sangat
berpengaruh terhadap timbulnya simtom-simtom tadi. Simtom-simtom mental ini hilang
kalau diberi makanan yang layak dan disertai dengan penjagaan serta pengawasan.

Diagnosa
Terlalu sensitif terhadap sinar matahari.
Sikap Agresi yang berlebihan.
Dermatitis, alopecia, edema pada kulit.
Bercak seperti bekas luka berwarna kemerahan pada kulit.
Insomnia
Lemah.
Gangguan Mental.
Ataksia, kelumpuhan anggota tubuh dan neuritis perifer.
Diare.
Dilated cardiomyopathy : Gangguan di mana ruang jantung membesar karena otot
jantung melemah dan tidak dapat memompa secara efektif.
Akhirnya demensia (pikun)
Gangguan Psycho-sensori ( terganggu oleh lampu terang, mudah terganggu bau
tertentu yang menyebabkan mual dan muntah, pusing setelah gerakan tiba-tiba)
Gangguan psycho-motor (gelisah, tegang dan emosi tinggi).
Gangguan emosional.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.35 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Oral Thrush

Penyebab
Oral thrush (kandidiasis oral) adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans
menyebabkan infeksi pada selaput mulut. Oral thrush menyebabkan lesi putih, biasanya
pada lidah atau pipi dalam. Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika
tergores. Mukosa yang terinfeksi terlihat meradang dan merah. Kadang-kadang trush bisa
menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel atau bagian belakang tenggorokan. Atau
mungkin juga bagian lain dari tubuh, seperti vagina, daerah popok atau lipatan kuku.

Gejala
Awalnya, gejala oral thrush mungkin tidak terlihat. Pada kasus infeksi ringan mengeluh
rasa sakit, walaupun kadang-kadang dapat menjadi sangat sakit.
merasakan empuk di mulut
suara di sudut-sudut mulut Anda
lesi putih di lidah, dalam pipi dan kadang-kadang di atap mulut, gusi dan amandel
Kehilangan selera makan
nyeri
Sedikit pendarahan jika lesi digosok atau tergores
Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke dalam kerongkongan. Ini dapat
menyebabkan kesulitan menelan atau perasaan tidak nyaman seolah-olah makanan terjebak
dalam tenggorokan.

Diagnosa
Oral thrush biasanya dapat didiagnosis hanya dengan melihat lesi, tetapi kadang-kadang
sampel kecil diperiksa di bawah mikroskop untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Pada anak
yang lebih tua atau remaja yang tidak memiliki faktor risiko, kondisi medis yang
mendasarinya mungkin menjadi penyebab oral thrush. Sebuah pemeriksaan fisik dapat
dilakukan, serta tes darah tertentu untuk membantu menemukan sumber masalah.
Jika thrush meluas hingga kerongkongan merupakan tanda serius. Untuk membantu
mendiagnosa kondisi ini, satu atau lebih dari tes berikut mungkin disarankan:
1. kultur Tenggorokan. Bagian belakang tenggorokan di-swab dengan kapas
steril dan sampel jaringan di kultur pada media khusus untuk membantu
mengidentifikasi bakteri atau jamur.
2. pemeriksaan Endoskopi. Kerongkongan, perut dan bagian atas dari usus kecil
diperiksa menggunakan endoskopi.

Pengobatan
Penyebaran cepat jamur harus dihentikan, tetapi pendekatan yang terbaik tergantung pada
umur, kesehatan secara keseluruhan dan penyebab infeksi.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.31 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Lichen Planus

Penyebab
Penyebab oral lichen planus belum diketahui. Tapi kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah
faktor seperti: - Infeksi hepatitis C dan jenis penyakit hati lainnya - Vaksin hepatitis B -
Vaksin flu tertentu - Penyebab alergi (alergen) seperti makanan atau bahan produk
perawatan gigi - Obat anti-peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan
naproxen (Aleve) - Obat khusus untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau arthritis
Ada juga faktor yang memperburuk oral lichen planus yaitu: - Rokok - Alkohol - Perawatan
gigi yang buruk - Gigi palsu yang tak terpasang dengan baik - Kebiasaan mulut yang buruk
seperti menggigit bibir - Pembentukan plak gigi - Stres

Gejala
Kemerahan - Muncul sensasi terbakar atau nyeri hingga ketidaknyamanan - Jika lidah yang
terinfeksi maka akan muncul rasa seperti logam - Sulit menelan - Sensitif terhadap makanan
panas atau pedas - Pendarahan dan iritasi ketika menggosok gigi

Diagnosa
Oral lichen planus adalah peradangan yang terjadi pada membran mukosa di dalam mulut.
Biasanya oral lichen planus terjadi ketika sistem kekebalan melancarkan serangan melawan
sel-sel membran mukosa mulut. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan terbakar, nyeri
atau ketidaknyamanan. Beruntung oral lichen planus tak dapat ditularkan. Oral lichen
planus bisa saja berbentuk seperti: - Luka pada jaringan berwarna putih dan sedikit
bergerigi serta menonjol - Luka pada jaringan yang terasa lunak tapi memerah dan
membengkak - Luka terbuka Oral lichen planus dapat ditemukan di pipi bagian dalam, gusi,
lidah, jaringan mulut bagian dalam, tenggorokan dan esophagus.

Pengobatan
Kortikosteroid, oral maupun injeksi - Retinoid (vitamin A sintetis) - Salep nonsteroid

Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.26 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Kelainan Sendi Temporomandibular

Penyebab
Sendi Temporomansibular menggabungka gerakan engsel dengan gerakan geser. Bagian-
bagian tulang yang berinteraksi di sendi ditutupi dengan tulang rawan dan dipisahkan oleh
disk yang menyerap goncangan kecil, yang membuat gerakan halus.
Gangguan sendi rahang dapat terjadi jika :
Disk terkikis atau bergerak keluar dari keselarasan yang tepat
Tulang rawan sendi yang rusak oleh karena arthritis
Sendi rusak oleh pukulan atau dampak lainnya
Otot-otot yang menstabilkan sendi menjadi lelah karena terlalu banyak pekerjaan,
yang dapat terjadi jika kerot
Dalam banyak kasus lain, penyebab gangguan sendi rahang sering tidak jelas.

Gejala
Kelainan sakit sendi rahang umumnya terjadi karena aktivitas yang tidak berimbang dari
otot-otot rahang dan/atau spasme otot rahang dan pemakaian berlebihan. Gejala-gejala
bertendensi menjadi kronis dan perawatan ditujukan pada eliminasi faktor-faktor yang
mempercepatnya. Banyak gejala-gejala mungkin terlihat tidak berhubungan dengan TMJ
sendiri. Berikut adalah gejala-gejala yang umum :
Sakit kepala
Sakit telinga
Bunyi-bunyi
Pusing
Kepenuhan telinga
Dengung dalam telinga (Tinnitus)

Pengobatan
Dari hasil diagnosis yang sudah ditemukan kemudian dapat dilanjutkan kepada langkah
pengobatan, yang diantara pengobatan ringan terhadap penyakit ini adalah berupa terapi
fisik, atau pengobatan menggunakan metode ultrasonic dan electromyographic biofeedback.
Tapi jika penyakit ini sudah termasuk parah maka pengobatan harus dilakukan lebih
intensif.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.21 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Halitosis

Halitosis adalah bau nafas yang tidak sedap. Halitosis terutama adalah hasil dari
fermentasi anaerobik partikel makanan oleh bakteri gram negatif di dalam mulut yang
menghasilkan senyawa belerang atsiri seperti hidrogen sulfida dan merkaptan metil. Bakteri
penyebab mungkin hadir di area penyakit gingiva atau periodontal, terutama ketika
terjadi ulserasi atau nekrosis. Organisme penyebab berada dalam kantong-kantong
periodontal di sekitar gigi. Pada pasien dengan jaringan periodontal yang sehat, bakteri ini
dapat tinggal di lidah posterior dorsal.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan berlebih dari bakteri penyebab


halitosis termasuk penurunan aliran saliva (misalnya, karena penyakit parotis, sindrom
Sjgren, dan penggunaan antikolinergik. Makanan atau rempah-rempah tertentu, setelah
pencernaan juga mengeluarkan zat berbau ke paru-paru yang lalu dihembuskan. Sebagai
contoh, bau bawang, jengkol dan petai dapat membuat nafas berbau hingga 2 atau 3 jam
setelah dikonsumsi.

Selain makanan, Halitosis juga bisa disebabkan oleh rokok, alkohol, Dehidrasi, penyakit
pada hidung dan tenggorokan, dan penyakit organ dalam lainnya.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.18 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Gingivitis Herpetik Akut

Penyebab
Merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri.
Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih
atau kuning di dalam mulut.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Gusi yang meradang
tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.

Pengobatan
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus
diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka
diberikan tambahan vitamin.
ingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita
makan dan minum.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.15 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Gingivitis Simplex

Penyebab
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan
menggunakan benang gigi) yang tidak benar sehingga plak tetap ada disepanjang garis gusi.
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.

Gejala
Ciri utama Gusi tampak meradang , membengkak dan mudah berdarah.
Pada Gingivitis Simplek, gusi tampak merah bukannya pink. Gusi membengkak dan
mudah digerakkan.
Saat penderita menggosok gigi kemungkinan akan berdarah. Jika sudah berat, maka
saat bangun pagi bantalnya dipenuhi darah terutama saat tidur penderita akan bernafas
melalui mulut.
Gingivostomatitis Herpetik Akut, merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian
mulut lainnya yang mengalami nyeri.Gusi tampak berwarna terang dan banyak terdapat
banyak luka terbuka berwarna putih atau kuning dalam mulut.
Gingivitis pada Leukimia merupakan tanda awal dari leukimia pada sekitar 25%
penderita anak-anak. Karena adanya penyusupan sel-sel leukimia kedalam gusi sehingga
menyulitkan untuk melawan infeksi, gigi mudah berdarah dan berlanjut sampai beberapa
menit karena leukimia darah membeku dalam waktu yang cukup lama.
Pengobatan
Jika penyebabnya adalah obat-obatan maka harus diangkat melalui pembedahan.
Jika kekurangan vit.C dan niasin, maka perlu penambahan niasin dan vitamin.
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, tetapi tumor cenderung tumbuh
kembali selama kehamilan masih berlangsung.
Gingivostomatitis herpetik akut, biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2
minggu. Dan dapat diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman
ketika penderita makan dan minum.
Pada Gingivitis Deskuamativa, diberikan terapi sulih hormon. Pilihan pengobatan
lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke
gusi.
Untuk mencegah terjadinya pendarahan pada leukimia, sebaiknya penderita
membersihkan giginya tidak menggunakan sikat gigi tapi berupa bantalan atau busa.
Pada perokoronitis, sisa makanan dan bakteri biasanya dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgent menunjukan bahwa gigi molar bawah tidak mungkin tumbuh secara
sempurna maka molar atas dicabut dan diberikan antibiotik sebelum gigi molar bawah
juga dicabut.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.11 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Kanker Mulut

Penyebab
Timbulnya kanker mulut disebabkan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkontrol dan
membuat gangguan pada jaringan sekitarnya seperti kepala dan leher. Sel-sel normal
memiliki siklus hidup-mati. Namun, itu tidak terjadi pada sel penyebab kanker mulut.
Mereka terus bermutasi, menyebar, dan menyerang organ-organ sekitar sehingga
menyebabkan kondisi abnormal dalam mulut. Penyebab timbulnya kanker mulut tersebut
bisa disebabkan karena konsumsi alkohol, konsumsi tembakau baik dengan merokok atau
menginang, dan karena faktor keturunan.
Terdapat banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker mulut. Berdasrakan
beberapa penelitian terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang menyebabkan kanker mulut
antara lain:
Rokok/Tembakau
Minuman beralkohol
Terkena sinar matahari
Riwayat kanker kepala dan leher
Banyak peneliti yang juga mengatakan bahwa kekurangan makan buah-buahan serta
sayuran dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.

Gejala
Gejala kanker pada mulut dapat terlihat dari sejumlah ketidaknormalan yang terjadi pada
mulut. Seperti pembengkakan pada mulut, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, timbulnya
rasa nyeri di bagian yang ditumbuhi sel kanker, suara jadi serak berkepanjangan, dan
mengalami kesulitan untuk mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara. Selain itu tanda
lainnya juga berupa:
Adanya luka atau sakit pada wajah, leher, serta ulcus atau sariawan dalam mulut yg
tidak hilang dalam waktu 2 minggu.
Pembengkakan, perbesaran maupun benjolan pada gusi, bibir dan bagian lain di
dalam mulut.
Bercak putih, merah atau gelap di dalam mulut.
Perdarahan yg berulang dari gusi atau luka dalam mulut.
Rasa kebal di sekitar wajah dan mulut dan leher.
Gigi-gigi yang goyang tanpa penyebab yang jelas.

Diagnosa
Beberapa tanda dan gejala yang sering dijumpai pada penderita kanker mulut, antara lain :
Sariawan pada bibir yang lama tidak sembuh
Bercak di dalam mulut atau bibir berwarna putih, merah, atau campuran merah dan
putih
Nyeri pada bibir atau mulut
Pendarahan di mulut
Kehilangan gigi
Sulit atau nyeri saat menelan
Sulit memakai gigi palsu
Benjolan di leher
Nyeri pada telinga

Tidak semua gejala diatas merupakan gejala kanker. Terkadang infeksi juga dapat
menyebabkan gejala seperti di atas. Untuk memastikannya Anda perlu memeriksanya ke
dokter ahli.

Pengobatan
Beberapa metode untuk pengobatan kanker mulut adalah sebagai berikut:
Operasi
Terapi Photodynamic
Radioterapi
Kemoterapi
Obat-obatan
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 08.06 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Angina Ludwig
Penyebab
Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat infeksi akar gigi, yakni molar dan
premolar, dapat juga karena trauma bagian dalam mulut, karies gigi, dan, tindik lidah yang
menyebabkan proses supuratif (peradangan) kelenjar limfe servikal di dalam ruang
submandibular. Jika infeksi berasal dari gigi, organisme pembentuk gas tipe anaerob sangat
dominan. Jika infeksi bukan berasal dari daerah gigi, biasanya disebabkan oleh
streptococcus dan staphylococcus

Gejala
Gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri tenggorokan dan leher disertai
pembengkakan di daerah submandibular yang tampak hiperemis (merah), drooling (air liur
mengalir di luar mulut), dan trismus (ketidakmampuan untuk membuka mulut dalam batas
normal).
Nyeri tekan dan keras pada perabaan (seperti kayu). Dasar mulut membengkak, dapat
mendorong lidah ke atas belakang sehingga menimbulkan sesak nafas karena sumbatan
jalan nafas.

Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan: Anamnesis (Wawancara pada pasien), gambaran klinis,
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan gejala berupa rasa nyeri pada leher.
Dari anamnesis biasa juga didapatkan adanya riwayat sakit gigi, mengorek, dan mencabut
gigi.
Infeksi pada angina Ludwig harus memenuhi kriteria yaitu terjadi secara bilateral pada lebih
dari satu rongga. Menghasilkan infiltrasi yang gangren-serosanguineous dengan atau tanpa
pus. Mencakup fasia jaringan ikat dan otot namun tidak melibatkan kelenjar. Penyebaran
perkontinuitatum dan bukan secara limfatik

Pengobatan
Pada dasarnya prinsip utama jika adanya sumbatan jalan nafas, maka sebaiknya di atasi.
Penanganan yang utama adalah menjamin jalan nafas yang stabil melalui trakeostomi yang
dilakukan dengan anestesia lokal. Trakeostomi dilakukan tanpa harus menunggu terjadinya
dispnea atau sianosis karena tanda-tanda obstruksi jalan nafas yang sudah lanjut. Jika
terjadi sumbatan jalan nafas maka pasien dalam keadaan gawat darurat.
Kemudian diberikan antibiotik dosis tinggi dan berspektrum luas secara intravena untuk
organisme gram positif dan gram-negatif serta kuman aerob dan anaerob. Antibiotik yang
diberikan sesuai dengan hasil kultur dan hasil sensitifitas pus.
Pengobatan angina Ludwig pada anak untuk perlindungan jalan napas digunakan antibiotik
intravena, selain itu dapat juga digunakan terapi pembedahan. Antibiotik yang digunakan
adalah Penicilin G dosis tinggi, kadang-kadang dapat dikombinasikan dengan obat anti
staphylococcus atau metronidazole. Jika pasien alergi pinicillin, maka clindamycin
hydrochloride adalah pilihan yang terbaik. Dexamethasone yang disuntikkan secara
intravena, diberikan dalam 48 jam untuk mengurangi edem dan perlindungan jalan nafas.
Selain itu dilakukan eksplorasi yang dilakukan untuk tujuan dekompresi (mengurangi
ketegangan) dan evaluasi pus, pada angina Ludwig jarang terdapat pus atau jaringan
nekrosis. Eksplorasi lebih dalam dapat dilakukan memakai cunam tumpul.
Jika terbentuk nanah dilakukan insisi dan drainase. Insisi dilakukan di garis tengah secara
horizontal setinggi os. hyoid (34 jari di bawah mandibula). Insisi dilakukan di bawah dan
paralel dengan korpus mandibula melalui fasia dalam sampai ke kedalaman kelenjar
submaksilar. Insisi vertikal tambahan dapat dibuat di atas os. hyoid sampai batas bawah
dagu. Perlu juga dilakukan pengobatan terhadap infeksi gigi untuk mencegah kekambuhan.
Pasien dirawat inap sampai infeksi reda.
Diposkan oleh Muhammad Rendianto di 07.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Senin, 18 Agustus 2014


Abses Periapikal

Penyebab
Abses periapikal disebabkan oleh serangan sejumlah sel darah putih untuk melawan
infeksi. Sekumpulan sel darah putih dan jaringan yang mati akan menjadi nanah. Biasanya
nanah yang mulanya berasal dari infeksi gigi akan dialirkan ke gusi sehingga timbul
pembengkakan gusi yang berada di dekat akar gigi. Nanah juga bisa menyebar ke mulut,
kulit, tenggorokan, atau tengkorak tergantung lokasi gigi yang terkena.

Gejala
Abses periapikal ditandai dengan munculnya rasa nyeri saat mengunyah dan gigi terasa
sakit. Kemungkinan disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Bila
sudah parah maka akan terjadi pembengkakan di daerah rahang.

Diagnosa
Pada pemeriksaan perkusi, penderita akan mengalami pembengkakan difus dan gigi akan
terasa sakit. Gigi juga tidak merespon terhadap tes pulpa. Pemberian rangsangan es akan
sedikit mengurangi rasa sakit, berbeda dengan panas yang mengintensifkan rasa sakit. Gigi
tersebut juga dapat menunjukkan adanya mobilitas.

Pengobatan
Penderita bisa diobati dengan pemberian antibiotik, analgesik, atau darinase sesuai rujukan
dokter gigi atau ahli bedah mulut. Dalam kasus abses lokal dan menyebar, drainase harus
dilakukan sesegera mungkin. Jika drainase segera tidak memungkinkan, analgesia yang
sesuai (NSAID) harus direkomendasikan sampai infeksi dapat dibuang secara memadai.
Pasien harus diberi dosis analgesik (NSAID jika tidak kontra-indikasi) pra-bedah, atau
segera setelah operasi.
Terapi Antibiotik tidak diindikasikan pada pasien dinyatakan sehat dan ketika abses
terlokalisir. Antibiotik sistemik tidak memberikan manfaat tambahan atas drainase dari
abses dalam kasus infeksi lokal kecuali terdapat komplikasi sistemik (misalnya demam,
limfadenopati, cellulitis), bengkak menyebar atau untuk pasien immunocompromised.

Anda mungkin juga menyukai