Anda di halaman 1dari 5

Contoh Perhitungan Titik Lampu

Hal yang dipertimbangkan dalam perencanaan ini :

1. Tinggi ruangan 3 meter

2. Langit langit warna terang dan dinding semi terang

3. Menggunakan system penerangan langsung

Rumus yang digunakan :

A = pl

pl
Rk =
(t 0,85)( p l )

E A
t=

t
n=
L

t
Pt =
efikasilampu

Pt
Pl =
N rencana

Dengan : p : panjang ruangan (m)

l : lebar ruangan (m)

t : tinggi lampu ke meja (m)

A : luas ruangan (m2)

Rk : faktor ruangan

E : kuat penerangan (lux)

: efisiensi ruangan
t : fluks cahaya total (lm)

L : fluks cahaya tiap lampu (lm)

Pt : total daya penerangan ruangan (watt)

Pt : daya lampu (watt)

Efikasi : terdapat pada katalog lampu (L/W)

Contoh perhitungan titik lampu (untuk selanjutnya lihat pada tabel penentuan titik
lampu )

1. Kamar Tidur Pembantu (Basement) E = 150 lux


p = 4,5 m

l =3m

t =3m

4,5 3
Rk =
(3 0,85) ( 4,5 3)

= 0,837209302

Efisiensi = 0,837209302 x 150 = 125,5813953%

150 4,5 3
t= 1,25

= 1612,5 lumen

Lampu yang ingin digunakan adalah lampu Essential 20W E27 warm white
dengan fluks cahaya lampu = 1250lm, efikasi 65 L/W.

1612,5
Pt = 65

Pt = 24,808 W
24,808
Pl =
1

Pl = 24,808 W

Penentuan Kapasitas Daya Terpasang


a. Penentuan Daya Total Beban
Berdasarkan tabel rekapitulasi daya, besar daya total beban sebesar
18207 VA.

b. Ketentuan Kebutuhan Beban Maksimum


= Faktor kebutuhan x Beban total
= 0,8 X 18207VA
= 14565.6 VA

c. Daya cadangan 20 %, jadi total kapasitas daya terpasang;


= Kebutuhan beban maksimum x 120 %
= 14565.6 VA X 120%
= 17478.72 VA

Penentuan Arus Nominal dan Pemilihan Pengaman


a. Arus Nominal Utama
S 17478.72VA
= 26.5 A
3 X 380 3 X 380V
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 3 fasa 25A
b. Arus Nominal Cabang
1. Fasa R
S 6126
In = 27.8 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 25A
2. Fasa S
S 6000
In = 27.2 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 25A
3. Fasa T
S 6081
In = 27.6 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 25A
c. Arus Nominal Cabang Akhir
1. Grup 1
S 156
In = 0,7 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 2A
2. Grup 2
S 2250
In = 10.2 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 10A
3. Grup 3
S 1650
In = 7.5 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 6A
4. Grup 4
S 400
In = 1,81A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 2A
5. Grup 5
S 2500
In = 11,36 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 10A
6. Grup 6
S 3000
In = 13.6 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 10A
7. Grup 7
S 1250
In = 5.6 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 6A
8. Grup 8
S 1650
In = 7.5 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 6A
9. Grup 9
S 900
In = 4,09 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 4A
10. Grup 10
S 200
In = 0,9 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 2A
11. Grup 11
S 226
In = 1,02 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 2A
12. Grup 12
S 3000
In = 13.6 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 10A
13. Grup 13
S 1500
In = 6,8 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 6A
14. Grup 14
S 2200
In = 10 A
220 220
Jadi pengaman yang digunakan yaitu MCB 1 fasa 10A

Anda mungkin juga menyukai