Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULAUAN

1.1 Jaringan Telekomunikasi


Pengertian Jaringan Telekomunikasi

Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya dengan


pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berdekatan tetapi bisa berjauhuan.
Kalau menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi =
hubungan dengan pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi
dikembangkan manusia untuk menebus perbedaan jarak yang jauhnya bisa
tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil mungkin.

Perbedaan jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang sekecil
mungkin dengan cara merubah semua bentuk informasi yang ingin
disampaikan oleh manusia kepada yang lainnya menjadi bentuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bergerak dengan
kecepatan yang sangat tinggi, yakni diruang hampa adalah seratus ribu km
per detik.

Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat telekomunikasi yang dapat


menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan pemakai lain,
sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (dengan cara
bicara, menulis, menggambar atau mengetik ) pada saat itu juga.

Jaringan telekomunikasi terdiri atas dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Perangkat transmisi

Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempaat ketempat


yang lain (baik dekat, maupun jauh). Media transmisinya dapat berupa kabel, serat
optik maupun udara, tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta
tergantung pada beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.

2. Perangkat penyambungan (switching)

Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai


lain sesuai seperti yang diinginkannya. Perangkat penyambungan disebut masih
menggunakan sistem manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas
menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang diingininya.

3. Terminal

Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara
manusia atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagetik atau cahaya.

Ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu menyampaikan informasi


tersebut dari satu tempat ketempat yang lain yang umumnya tidak dekat dalam
waktu cepat, memang mempersyaratkan agar sinyal informasi diubah menjadi
sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi sinyal elektromagnetik (untuk
dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk dilewatkan serat optik).

Perangkat dan media transmisi sebagai penghubung antara perangkat


penyambungan dengan terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal
Akses Tembaga). Untuk sistem analog, biasanya jaringan kabel lokal
menyediakan transmisi kanal telepon analog 4 kHz untuk setiap saluran
pelanggan. Untuk ISDN, biasanya berupa kabel serat optik. Perangkat dan media
transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan perangkat
penyambungan di tempat lain disebut jaringan penghubung atau jaringan
interlokal. Jaringan penghubung biasanya berupa jaringan radio gelombang mikro,
komunikasi satelit atau kabel serat optik.

Perangkat penyambungan disebut juga sebagai sentral. Karena jenis komunikasi


yang paling awal yang dilayani sentral adalah komunikasi telepon maka
selanjutnya kita sebut sentral telepon.

TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan secara fisik dapat dibagi 4 secara umum, yaitu :

1. Jaringan Mata Jala

2. Jaringan Bintang

3. Jaringan Bus

4. Jaringan Ring

Jaringan Mata Jala (meshed network)


Sebenarnya bentuk jaringan mata jala dan bintang baru terlihat bila jumlah sentral
lebih dari dua. Sifat-sifat dari jaringan mata jala :

a. Tiap sentral mempunyai derajat yang sama

Artinya bila digunakan jaringan mata jala, maka kedudukannya tiap sentral dalah
sama, tidak dibedakan.

b. Hubungan adalah langsung (tanpa sentral trasit), jadi cepat.

c. Dengan adanya hubungan langsung berarti peralatan swithcingnya lebih


sederhana.

d. Syarat saluran relatif murah (karena tidak adanya sentral transit sehingga jarak
relatife akan lebih pendek.

e. Jumlah berkas saluran (n) meningkat kuadratis dengan penambahan jumlah


sentral (peningkatan jumlah saluran adalah berbanding lurus dengan kwadrat dari
penambahan jumlah sentral).

f. Konsentrasi saluran agak kurang. Efesiensi saluran rendah.

g. Jaringan mata jala yang satu dengan jaringan mata jala lainnya sulit
digabungkan.

Gambar. Topologi Mesh

Jaringan Bintang ( star atau radial network)

Pada sistem yang menggunakan jaringan bintang ini akan terdapat sentral yang
disebut sentral utama. Semua sentral dihubungkn dengan sentral utama ini. Jadi
sentral utama ini berfungsi sbagai sentral transit satu-satunya.

a. Keuntungan

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan dan perubahan yang terjadi pada salah satu klien tidak
mempengaruhi klien lain dan jaringan.

3. Control terpusat
4. Mudah deteksi error

5. Kemudahan pengolalaan jaringan

b. Kerugian

1. Perlu penanganan khusus

2. Control terpusat menjadi elemen kritis yaitu hub atau switch.

Gambar. Topologi Star

Jaringan Ring

Untuk membentuk jaringan Ring, setiap sentral harus dihubungkan seri satu
dengan lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini
setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang
berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan
switching ke berbagai arah sentral.

a. Keuntungan

1. Hemat kabel

b. Kerugian

1. Peka terhadap kesalahan sama seperti topologi Bus

2. Pengembangan jaringan lebih kaku

Gambar. Topologi Ring

Jaringan Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral
tidak dialirkan secara bersamaan dalam satu arah. Hal ini berbeda sekali dengan
yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada sistem tersebut
dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan.

a. Keuntungan
1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana

3. Mudah dalam pengembangan

b. Kerugian

1. Deteksi dan isolasi kesalahan dengan sangat kecil

2. Kepadatan Trafik

3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan tidak bisa
berfungsi.

4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.

Gambar. Topologi Bus

STRUKTUR JARINGAN

Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan,


jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu
langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.

Jaringan Catu Langsung

Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP (Kotak
Pembagi) terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU (rangka Pembagi
Utama) tanpa melalui RK (Rumah Kabel) seperti pada
gambar ditas. Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP
tersambung secara tetap ( permanen ) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya
dipakai untuk wilayah, yaitu :

a. Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlah


pelanggan telepon sedikit.

b. Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral
telepon ( radius sampai dengan 500 meter ).

c. Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon


cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
Gambar. Jaringan kabel lokal catu langsung

Jaringan Catu Tidak Langsung

Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dengan pesawat
pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru
kemudian dihubungkan ke RPU. Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik
sambung antara kabel primer dan kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak
langsung seperti terdapat pada gambar 3.6. Pemakaian jaringan catu tak langsung
ini juga dipakai pada kota kota sedang dan besar yang digunakan untuk mencatu
daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh . Jaringan catu tak langsung juga
digunakan di STO (Sentral Telepon Otomat) Simpanglima yaitu di daerah sekitar
Simpanglima yang merupakan kawasan perkantoran.

Gambar. Jaringan kabel lokal catu tidak langsung

Jaringan Catu Kombinasi

Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana pesawat pelanggan dicatu
melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi dengan
catu tak langsung. Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada
semua kota sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota
atau pusat kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar mulai dari
yang dekat dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak
sentral.

Gambar. Jaringan catu kombinasi

PENGERTIAN SWITHCHING

Switching adalah sistem penyambungan yang memungkinkan sebuah terminal


(telepon, faksimil, dan sebagainya) dapat memberikan informasi ke arah terminal
lain yang dipakai oleh pemanggil. Swithching merupakan bagian yang tidak
terlihat oleh pelanggan dan elemen terpenting yang memberikan fasilitas-fasilitas
bagi pelanggan. Fungsi dasar swithching adalah untuk membangun dan
melepaskan hubungan antara kanal transmisi dan hal-hal lain diperlukan. Untuk
menghubungkan suatu call diperlukan beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi supervisi (pengawasan)


Berfungsi mendeteksi kondisi busy atau idle dari circuit yang terhubung ke sistem
switching dan mendeteksi serta menanggapi permintaan fasilitas dari pemanggil,
menyiapkan sistem untuk menerima digit yang di dial dan mengirim dial tone.

2. Fungsi pensinyalan

Signaling merupakan transfer informasi yang diperlukan untuk membangun,


mengawasi dan memutuskan hubungan melalui network. Terdapat dua klasifikasi
sistem signaling, yaitu :

a. Signaling antara pelanggan dan sentral.

b. Signaling antar sentral.

3. Fungsi routing

Fungsi routing adalah menyediakan jalur bicara pada switching network.

Setiap sistem switching mempunyai tiga kelompok perangkat fungsional utama


dan bermacam-macam perangkat tambahan tergantung dari aplikasi networknya.
Tiga perangkat fungsional utama tersebut adalah :

1. Terminal Interface Group menghubungkan semua jalur pelanggan dan trunk ke


sistem switching.

2. Switching Network menyediakan jalur pmbicaraan.

3. Control Processor melakukan kontrol terhadap aktifitas perangkat tersebut di


atas.

Sistem switching memepunyai group perangkat lainnya, seperti catu daya,


perangkat billing, perangkat input / output, perangkat maintenance dan
administrasi yang mendukung fungsi utama dari switching. Switching memiliki
dua teknik yaitu Circuit Switching dan Packet Switching. Beberapa karakteristik
ke dua titik switching tersebut, yaitu :

1. Circuit Switching

a. Kurang efesien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang
ditransfer. Contoh penerapannya adalah pada public telephone network, PABX
(Public Branches Exchange) untuk gedung.
b. Memiliki sifat yang tidak kompleks dalam routing, flow control, dan syarat-
syarat error control.

2. Packet Switching

a. Efesiensi line sangat tinggi.

b. Dapat membuat konversi data-rate.

c. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan
menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban dijaringan menurun.

PENOMORAN

Ada dua jenis penomoran telepon, yaitu :

a. Penomoran terbuka

b. Penomoran tertutup

Penomoran Terbuka

Pada penomoran terbuka ini prefix atau kode wilayah hanya diputar untuk
interlokal saja. Jadi dalam hal ini prefix = directory number dari wilayah lokal
tempat langganan berada. Di Indonesia dianut sistem seperti ini dan untuk
membedakan interlokal dan lokal setiap kode wilayah didahului digit 0.

Sistem penomoran terbuka digunakan bila :

a. Wilayah besar.

b. Hubungan lokal jauh lebih banyak dibanding hubungan interlokal (dengan


perkiraan secara statistik : hubungan lokal sekitar 80%).

c. Batas-batas wilayah lokal yang satu dengan yang lain adalah jelas.

Penomoran Tertutup

Sistem penomoran dinamakan sistem penomoran tertutup jika prefix dan directory
number bergabung menjadi satu dan menjadi nomor panggilan dari pesawat
langganan. Jadi pada sistem penomoran tertutup ini hubungan lokal maupun
interlokal dipanggil dengan nomor yang sama. Sistem penomoran tertutup
digunakan bila :

a. Daerah relatif kecil

b. Hubungan interlokal secara statistik adalah jauh lebih banyak disbanding


hubungan lokal.

ROUTING

Yang disebut proses routing adalah proses pencarian jalan yang dipergunakan
pada penyelenggaraan penyambungan jarak jauh ke tujuan yang dimaksud oleh
langganan pemanggil di dalam jaringan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh)
ataupun Multiexchange Area. Jadi routing merupakan proses yang berjalan dari
sentral awal sampai dengan sentral akhir. Jalan yang ditempuh dan dipilih
dikatakan baik jika :

a. Jalan yang ditempuh sependek mungkin

b. Alat penyambungan dan saluran yang dipergunakan sedikit mungkin.

Dari sini terlihat bahwa proses routing akan sederhana jika alokasi prefix adalah
secara sistematis, tetapi dengan adanya sentral jenis SPC (Spare Part Module)
sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi. Untuk itu peralatan routing harus :

a. Dapat menerima dan mengerti informasi berupa sinyal-sinyal kode atau berupa
pulsa-pulsa dialing yang dikenal dari pesawat langganan atau dari sentral transit
sebelumnya.

b. Mengetahui jalan atau route yang dimaksud oleh informasi tersebut.

c. Dapat memilih route dengan cepat dan tepat. Route yang dipilih haruslah yang
terbaik. Bila ada beberapa yang dapat dipilih sebagai alternatife, maka jalan yang
terbaik sajalan yang dipilih.

d. Dapat mengatur pelaksanaan penyambungan sejauh mungkin.

Klasifikasi Route menurut urutan pilihan, yaitu :

a. Direct route/firs choise route

b. Alternatif route
c Last choise route

d. Route memutar

Direct Route

Yang tepilih adalah jalan terpendek dalam arti langsung menghubungkan sentral
(interlokal) awal dan tujuan. Jalan ini ditest pertama kali (firs choise route).
Biasanya pertimbangan di dalam direct route, yaitu :

a. Faktor ekonomis, biaya persatuan lalu lintas lebih rendah dibanding route
lainnya yang lebih panjang.

b Lalu lintas antara kedua tempat tersebut cukup besar.

c. Route ini sudah ada dalam network yang sama.

Alternatif Route

Bila direct route sudah tidak mungkin lagi dipakai alat routing akan mengetes
jalan-jalan lain : Alternatif Route.

Last Choise Route

Merupakan penampung lalu lintas harapan yang sudah tidak mungkin di tampung
oleh jalan yang lebih pendek route ini disebut juga prefix route.

Route Memutar

Sentral setingkat tetapi bukan direct route, hanya untuk tingkat sentral yang
tinggi. Hal ini dikarenakan :

a. Dari sentral tersebut tidak mungkin memakai prefix route.

b. Bentuk jaringan yang memanjang (geografisnya).


c. Bila tingkat rendah terlalu banyak, maka penambahan alat-alat (jumlah sentral
banyak dan tidak sering digunakan).
SUMBER DATA

http://cireks.blogspot.com/
http://ilmukebidanandankehamilan.blogspot.com
http://id.wikipedia.org

A. Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk
berkomunikasi secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau
lebih komputer yang saling berhubungan. Jaringan komputer wireline bekerja
dengan menggunakan kabel-kabel sebagai penghubung antarkomputer.

Kabel yang dapat digunakan adalah kabel coaxial, twisted pair dan serat optik.
Pada setiap komputer harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut
dengan NIC (Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan
kabel biasanya digunakan pada area yang kecil, misalnya dalam satu ruangan dan
gedung. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan memiliki MAC Address
atau IP Address (Internet Protocol) yang berbeda-beda.

Keunggulan dari jaringan wireline adalah:

1. Transmisi data 10 s.d 100 Mbps

2. Delay atau waktu koneksi antar komputer cepat

3. Transmisi data berjalan dengan lancar, dan

4. Biaya peralatan terjangkau

Kelemahan dari jaringan wireline adalah:

1. Penggunaa terbatas pada satu tempat yang terjangkau kabel

2. Waktu untuk instalasi lama

3. Membutuhkan tempat dan lokasi jaringan yang permanen

4. Membutuhkan biaya perawatan rutin

5. Sulit untuk berpindah tempat

B. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)

Seiiring dengan kecanggihan teknologi informasi, untuk membangun sebuah


jaringna komputer dapat dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel).
Untuk pengganti kabel sebagai penghubung dapat digunakan gelombang radio
(Radio Frequency), sinar inframerah (infared), bluetooth dan melalui gelombang
mikro (microwave). Komputer mobile, seperti notebook dan Personal Digital
Asssitance (PDA) merupakan komputer yang dapat digunakan pada jaringan
nirkabel.

Jaringan nirkabel memiliki keunggulan dan keuntungan dibandingkan dengan


jaringan dengan kabel walaupun ada juga kelemahannya.

Keunggulan dan keuntungan dari jaringan nirkabel adalah:

1. Mobilitas

Jaringan nirkabel menyediakan pengaksesan secara real-time kepada pengguna


jaringan di mana saja selama berada dalam batas aksesnya.
2. Kecepatan instalasi

Proses instalasi jaringan ini relatif lebih cepat da mudah karena tidak
membutuhkan kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.

3. Fleksibilitas tempat

Jaringan nirkabel atau wireless sangat fleksibel terhadap tempat, berbeda dengan
jaringan kabel yang tidak mungkin untuk dipasang tanpa kabel.

4. Pengurangan anggaran biaya

Bila terjadi perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun instalasi
awal pada jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel.
Biaya instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel dan biaya
pemeliharaannya pun murah.

5. Kemampuan jangkauan.

Konfigurasi jaringan dapat diubah dari jaringan peer-to-peer untuk jumlah


pengguna yang sedikit menjadi infrastruktur yang lebih banyak. Bahkan, bisa
mencapai ribuan pengguna yang dapat menjelajah dengan jangkauan yang luas.

Kelemahan dari jaringan nirkabel adalah:

1. Transmisi data hanya 1-2 Mbps yang jumlahnya jauh lebih rendah bila
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2. Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat menganggu satu sama lainnya.

3. Biaya perlatannya mahal.

4. Adanya delay atau waktu koneksi yang besar.

5. Adanya masalah propagasi radio. Seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber
interferensi.

6. Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak


besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)

7. Keamanan data atau kerahasiaan data kurang terjamin.

8. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda


yang menghalangi sinyal.
Jaringan nirkabel biasanya dibangun pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan
universitas, yang mencapai 50-100 meter dari pusat wireless atau hotspot.
Pembangunan jaringan nirkabel pada area kecil sangat sederhana sekali, kita
hanya membutuhkan satu buah wireless access point sebagai hotspot dan beberapa
wireless card adapter yang dipasangkan pada setiap komputer.

Untuk jaringan komputer yang lebih luas dapat menggunakan microwave


(gelombang mikro) yang akan dibungkan melalui satelit. Gelombang mikro dapat
mencapai jarak yang jauh dan luas. Jaringan nirkabel dengan gelombang mikro
memerlukan biaya yang sangat mahal.

Aplikasi yang menggunakan gelombang mikro banyak ditawarkan oleh


perusahaan komunikasi satelit broadcast. Dengan meia transmisi multicast via
satelit, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah, pengiriman data, siaran
langsung audio dan video. Pengiriman data dan informasi melalui media transmisi
multicast dengan teknologi satelit digital dirasakan lebih ekonomis dan efisien
karena ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia jasa layanan internet
mampu menjangkau belahan dunia dengan jumlah pelanggan atau pengguna
internet yang banyak.

C. Jaringan dengan Modem

Modem merupakan media elektronik untuk menghubungkan komputer engan


jaringan internet. Modem bekerja dengan menggunakan sinyal digital yang
diterjemahkan menjadi sinyal analoguntuk ditransmisikan dan sebaliknya,
menerjemahkan sinyal analog menjadi sinyal digital.

Komunikasi jaringan dengan memanfaatkan modem akan memberikan banyak


manfaat kepada pengguna komputer. Berdasarkan teknologinya, modem dapat
dibedakan menjadi:

1. Modem Dial-up (Modem Telepon)

Modem telepon bekerja dengan menggunakan jaringan wireline yaitu kabel


telepon. Kecepatan dari modem telepon ini bervariasi. Untuk kebutuhan minimal
akses internet pada perumahan, koneksi dengan dial-up sudah cukup. Pemasangan
pada modem dial-up ini prosesnya lebih mudah serta biaya yang lebih murah.
Untuk dapat berlangganan internet dengan modem dial-up dapat menghubungi
ISP (internet service provider).
Jenis modem dial-up yang beredar dipasaran terdiri dari modem internal dan
modem eksternal. Modem internal dipasang pada slot ekspansi mainboard,
sedangkan modem eksternal dipasangkan pada komputer dengan menggunakan
kabel data serial ataupun kabel data USB.

Di Indonesia, beberapa ISP yang dapat melayani jasa internet dengan modem dial-
up diantaranya Telkomnet, Indosatnet, Wasantaranet, CBNet. Untuk saat ini, akses
Internet dial-up dapat dilakukan secara langsung dengan telkomnet@instan. Bila
telah memiliki line telepon dari PT.Telkom dapat melakukan konfigurasi atau
setting sendiri dengan menyediakan modem dial-up.

2. Cable Modem

Cable modem memiliki cara kerja yang menyerupai cara kerja Network Interface
Card (NIC) atau kartu ethernet yang dipasang pada komputer untuk Local Area
Network (LAN). Perbedaan cara kerja diantara modem dengan internet adalah
pada masalah jarak. Modem tidak dipengaruhi oleh jarak walaupun hanya
memiliki kecepatan sekitar 50 Kbps (Kilobits per second), sedangkan pada
ethernet yang memiliki kecepatan 10 atau 100 Mbps (Megabits per second) hanya
bisa dalam jarak maksimum kurang lebih 1 km. Kecepatan cable modem berkisar
antara 3-56 Mbps, dan bisa bekerja dalam jarak 100 km lebih.

Proses kerja dari cable modem adalah memisahkan sinyal dari TV kabel menjadi
dua, yaitu sinyal untuk televisi dan sinyal data yang dihubungkan ke cable
modem. Kedua sinyal tersebut tidak akan mencampuri satu sama lainnya.
Kemudian, cable modem dihubungkan dengan kartu jaringan (Network Interface
Card) yang terdapat dalam PC (Personal Computer). Kecepatan data downstream
(sinyal masuk) rata-rata berkisar antara 4-56 Mbps. Sedangkan kecepatan
upstream (sinyal keluar) berkisar antara 256 Kbps hingga 3 Mbps.

Untuk mendownload file sebesar 10 MB, pada beberapa modem idealnya dapat
dilihat seperti pada tabel 3.1 berikut:

Meskipun demikian, pada kenyataannya kecepatan transfer tidak seperti pada


tabel di atas. Hal ini dipengaruhi oleh beberepa faktor, yaitu:

Kecepatan prosesor dan memori komputer

Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet.

Kepadatan lalu lintas interner yang melalui backbone internet dari penyedia jasa
internet.
Kemampuan dan kecepatan dari server tempat Anda meminta/mengakses data.

Jumlah pengguna yang mengakses suatu server pada saat yang bersamaan.

Di Indonesia, penggunaan jaringan televisi kabel muali banyak diminati.


Pelanggan dapat menyaksikan siaran televisi dengan beragam channel dari
mancanegara dan koneksi internet 24 jam dengan kecepatan tinggi. Oleh karena
itu, tidak heran jika cable modem merupakan alternatif ertama pengganti telepon
modem yang sudah mulai terasa lambat, hampir tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan intenet masa kini yang sudah mulai penuh dengan grafik dan
multimedia yang ukurannya besar.

Perbandingan kecepatan download beberapa jenis koneksi, untuk mendownload


file berukuran 10 MB memakan waktu 24 menit. Sedangkan dengan kabel modem
berkecapatan 4 Mbps, file yang dapat didownload dalam waktu sekitar 20 detik.

Dari segi kecepatan download, tampak jelas sekali perbedaannya. Untuk


kecepatan upload tidak sejauh itu perbedaannya. Namun demikian, perbedannya
masih tetap besar, karena untuk modem dial-up maksimal 33600 bps
dibandingkan dengan kabel modem sekitar 256 Mbps.

Biaya instalasi pertama cable modem lebih mahal daripada modem dial-up.
Tetapi, untuk jangka panjang, cable modem merupakan alternatif yang tidak
terlalu berbeda jauh biayanya dengan telepon dan modem, jauh lebih cepat,
terhubung 24 jam dan tidak membutuhkan line telepon.

Untuk dapat terhubung internet, penyedia jasa televisi kabel harus


menghubungkan diri dengna penyedia jasa backbone internet yang lebih besar,
yaitu dengan koneksi OC-3 (155 Mbps) atau multiple redundant OC-3. Multiple
redundant OC-3 dapat menangani kebutuhan bandwidth dari banyak pelanggan.
Saat ini ISP untuk jaringan internet cable modem memberikan layanan dengan
kabel SOHO (Small Office Home Office). Beberapa ISP yang melayani internet
dengan jaringan kabel adalah cbn.net.id, mynet.net, linknet dan indosatnet.

3. Modem DSL

Saat ini, DSL (Digital Subscriber Line) merupakan pesaing utama cable modem.
Ditinjau dari segi kecepatan dan biaya tidak berbeda jauh dengan cable modem.
Teknologi untuk modem DSL yang baru tersedia adalah ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line). Di Indonesia tidak semua dareah terjangkau oleh
teknologi DSL. ADSL menggunakan jaringan kabel telepon yang sudah di-
upgrade atau memiliki enhancement tertentu. ADSL tidak membutuhkan saluran
telepon kedua, tetapi membutuhkan splitter untuk pembagian antara modem
denga telepon. Anda bisa menelepon pada saat yang bersamaan ketika terkoneksi
ke internet melalui satu saluran telepon yang sama. Hal ini dimungkinkan karena
sistem pada line telepon tersebut tidak membedakan antara transmisi data dengan
frekuensi tinggi dan transmisi suara pada frekuensi rendah. Sistem ini masih
membutuhkan penyedia jasa internet sendiri, dan pada umumnya ada kerjasama
khusus antara penyedia jaringan telepon dan penyedia jasa internet. Kecepatan
ADSL tidak terlalu jauh berbeda dengan kabel modem, di mana kecepatan
downstream (data masuk) maksimum 1,5 Mbps dam kecepatan upstream (data
keluar) berkisar antara 64 Kbps. Teknologi ADSL akan mengembangkan modem
dengan kecepatan 52 Mbps, kurang lebih 50 kali lebih baik dari yang ada
sekarang.

Share this:

Anda mungkin juga menyukai