Modul 9 Penyelesaian Audit
Modul 9 Penyelesaian Audit
1
A. TINJAUAN MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Pengauditan 2
Jurusan : Akuntansi
Semester : IV
Kode : 302A333
Jumlah SKS :3
2
4. Urutan Penyajian
Setiap materi disajikan setiap pekan sesuai GBRP dengan urutan sebagai berikut:
1. Audit siklus pendapatan: pengujian pengendalian
2. Audit siklus pendapatan: pengujian subtantif
3. Audit siklus pengeluaran: pengujian pengendalian
4. Audit siklus pengeluaran: pengujian subtantif,
5. Audit siklus produksi,
6. Audit siklus persedian dan pergudangan
7. Audit siklus penggajian dan personalian
8. Audit siklus investasi
9. Audit siklus pembiyaan
10. Audit saldo kas
11. Penyelesaian audit dan tanggungjawab pasca audit
12. Penyusunan laporan audit atas laporan keuangan yang telah diaudit
13. Jasa-jasa lain akuntan dan pelapornya
14. BAPEPAM dan akuntan publik
5. Petunjuk Belajar bagi Mahasiswa dalam memepelajari modul
Bentuk pembelajaran:
Collaborative Learning (CL)
Diskusi kelompok
Kuliah
Indikator Penilaian:
Mampu melaksanakan dan menerapkan proses pengauditan berdasarkan siklus
akuntansi perusahaan
Mampu melasanakan dan mamahami pengauditan berbasis resiko (ISA)
Mampu menilai, mendeteksi dan merespon resiko kecurangan yang terjadi
Serta mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi dalam
melaksanakan audit.
Mahasiswa juga diharapkan untuk membaca dan mencari referensi materi yang
berkaitan dengan materi bahasan dengan tujuan untuk memperkaya wawasan.
3
B. PENDAHULUAN
Materi Pembelajaran: Penyelesaian audit dan tanggungjawab pasca audit
1. Sasaran pembelajaran:
Mampu mengetahui tentang penyelesaian pekerjaan lapangan
Mampu mengetahui tentang hasil evaluasi temuan
Mampu mengetahui tentang komunikasi dengan klien
Mampu mengetahui tentang tanggung jawab setelah audit
2. Ruang lingkup bahan modul:
Modul ini disusun berdasarkan Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) mata
kuliah Pengauditan II. Penyusunan modul ini merujuk pada berbagai referensi yang
relevan. Hadirnya modul ini diharapkan mampu menambah pengetahuan terkait dengan
pengauditan pada siklus pengeluaran khususnya pada pengujian pengendalian.
4
C. MATERI PEMBELAJARAN
Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah pada tahap akhir
auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview kertas kerja yang
dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan
program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang
diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Untuk itu
dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik
untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah :
5
Jenis Peristiwa
Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :
a. Peristiwa Kemudian Jenis 1
Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal
neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan
keuangan. Peristiwa jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.
Jenis 1 Jenis 2
Realisasi aktiva akhir tahun yang Penerbitan obligasi jangka panjang
dicatat, seperti piutang usaha dan atau saham preferen atau saham biasa.
persediaan, pada jumlah yang berbeda Pembelian suatu perusahaan.
dari yang dicatat. Kerugian dari bencana akibat
Penyelesaian estimasi kewajiban akhir kebakaran.
tahun yang dicatat, seperti perkara
pengadilan atau litigasi dan jaminan
produk pada jumlah yang berbeda dari
yang dicatat.
Peristiwa Kemudian Jenis 1
Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen untuk
menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditor dalam
memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa
kemudian perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam
laporan keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini:
6
b. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak ada
sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh
digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.
a. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi
sementara.
b. Pengeluaran obligasi atau saham.
c. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelah tanggal
neraca.
d. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah terhadap
penjualan suatu produk.
e. Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak diasuransikan.
7
Kegagalan pembayaran bunga dan pokok pinjaman oleh
perusahaan yang mengeluarkan obligasi
8
Laba ditahan Pembagian dividen yang bersifat luar biasa, yang
menganggu modal kerja
Penyisihan laba yang ditahan yang bersifat luar biasa
Laba/rugi yang jumlahnya material, yang dikreditkan atau
didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba
Unsur lain Perubahan pinjaman puncak
Perubahan kebijakan manajemen
Perubahan undang-undang
Tambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian
pajak (tax refund) yang bersifat luar biasa
Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar modal
Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca
Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal
laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut:
Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal
neraca atau tanggal pertanyaan itu diajukan.
Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjang
atau modal kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.
Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya dipertanggungjawabkan atas
dasar data sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.
Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggal
neraca.
9
Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komite lainnya
yang sesuai.
Menanyakan ahli hokum klien mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa kemudian yang
menurut pendapatnya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.
Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur tambahan yang
dipandang perlu dalam situasi-situasi itu.
10
Pertimbangan Audit
SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti
tentang:
11
Isi Surat Representasi
Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus
termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup representasi mengenai :
a. Laporan keuangan
b. Kelengkapan informasi
c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
d. Peristiwa kemudian
12
(3) data nonkeuangan yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah
karyawan.
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan entitas yang
dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas
efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran
keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
2. Mengevaluasi Temuan
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui
pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik sampling
audit
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi oleh
prosedur audit lainnya
Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal sebagai salah saji yang
mungkin, sementara jumlah salah saji yang mungkin dalam semua akun disebut sebagai
salah saji agregat yang mungkin. Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin
dapat mencakup pengaruh dari semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama
periode sebelumnya terhadap laporan keuangan periode berjalan.
14
a. Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian atas keraguan
yang substansial mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya selama periode waktu yang layak.
b. Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.
c. Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan peristiwa itu serta
setiap faktor yang dapat mengurangi.
d. Kemungkinan penghentian operasi.
e. Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan)
f. Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau jumlaj
atau klasifikasi kewajiban.
Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan
Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan terbuka,
review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim
audit. Daftar periksa tersebut mencakup hal-hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari
masing-masing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan yang disyaratkan.
15
Partner yang bertanggung jawab atas Mereview kertas kerja yang disiapkan
penugasan oleh manajer dan mereview kertas kerja
lainnya atas dasar selektif.
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan
kepastian bahwa:
16
Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pembagian laporan itu
biasanya harus dibatasi kepada komite audit, manajemen dan pihak lain di dalam organisasi.
Akan tetapi, apabila laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas pemerintah, maka rujukan
khusus harus dinyatakan dalam laporan itu. AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan
yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus :
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan dan
bukan memberikan kepastian tentang pengendalian internal
b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
c. Menyertakan pembatasan pembagian
17
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang
tercatat selama audit
c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak
a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.
b. Penemuan faktor yang ada
c. Penemuan prosedur yang dihilangkan
Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka auditor
harus memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan tersebut
penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi spesifik, auditor
harus (1) menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2) menyatakan bahwa jika
informasi itu benar, laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.
18
Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan
Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai
kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung
pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05 menunjukkan jika auditor
memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan auditor yakin bahwa orang-
orang saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan
prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang
memuaskan atas pendapatnya.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan bukti-
bukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi.
Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada
tanggal laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor
harus mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari
bagian terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan.
Jika auditor tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka
auditor dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.
19
D. LATIHAN
Pertanyaan:
1. Langkah-langkah apa yang dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan lapangan?
2. Kapan auditor diwajibkan untuk berkomunikasi dengan klien?
3. Apa saja tanggung jawab auditor setelah audit?
Jawaban:
20
E. RANGKUMAN
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan audit yang
berkualitas. Prosedur yang dilaksanakan dalam aktivitas ini mempunyai beberapa karakteristik
yang berbeda, yaitu: 1) prosedur itu tidak bersangkutan dengan siklus transaksi atau akun-akun
spesifik, 2) prosedur itu dilaksanakan sesudah tanggal neraca, 3) prosedur itu melibatkan
banyak pertimbangan subyektif oleh auditor, dan 4) prosedur itu biasanya dilaksanakan oleh
manajer audit atau anggota senior lainnya dari tim audit yang mempunyai pengalaman yang
luas dengan klien.
Dalam tahap penyelesaian audit, auditor melaksanakan pengujian tambahan atas penyajian
dan pengungkapan, termasuk mereview kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga
mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu
mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan komite audit dan
manajemen mengenai temuan yang penting dan persoalan lainnya.
21
F. DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C.., Raymond N. Johnson & Walter G. Kell. (2003). Modern Auditing,
Jakarta: Erlangga.
http://www.scribd.com
22