Anda di halaman 1dari 71

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE

UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENYAKIT MALARIA

I. PENDAHULUAN

Masalah penyakit Malaria sudah menjadi perhatian yang penting


dalam pembangunan Kesehatan yaitu kesehatan masyarakat pada
umumnya. Berbagai jenis penyakit Malaria yang diderita disebabkan
oleh Plasmodium Malaria yang terdapat dalam tubuh nyamuk.
Malaria adalah penyakit menular berbahaya yang dapat
menyebabkan kematian. Penyakit Malaria sering terjadi di masyarakat
tidak memandang usia baik anak anak maupun orang dewasa.
Peningkatan kasus Malaria di Indonesia khususnya di Kabupaten Ende
selalu meningkat setiap tahunnya hal ini dikarenakan selain karena
factor Daerah endemis Malaria, juga dikarenakan perilaku masyarakat
itu sendiri yang belum sadar diantaranya : sering membuang sampah
disembarang tempat, membiarkan genangan air disekitar rumah,
saluran saluran / got tidak ditimbun, hal ini dapat menjadi sarang
atau tempat perindukan nyamuk Malaria yaitu nyamuk Anopheles sp.
Karena masih sulitnya merubah perilaku dan budaya masyarakat yang
belum sadar dalam memperhatikan Perilaku Hidup dan sehat, oleh
karena itu perlu dilaksanakan kegiatan Penyuluhan ke masyarakat baik
di anak anak sekolah maupun di masyarakat sehingga Penyakit
Malaria atau angka kesakitan Malaria dapat diturunkan dan
masyarakat dapat merubah perilaku hidup bersih dan sehat terutama
kesehatan lingkungan.
II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang bahaya penyakit Malaria
2. Masyarakat dapat mencegah terjadinya penyakit Malaria di Rumah
tangga maupun masyarakat
3. Dapat menurunkan angka kesakitan Malaria dan memutuskan rantai
penularan Penyakit Malaria

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT MALARIA


1. Fakta utama tentang Malaria
Malaria adalah penyakit yang dapat mengakibatkan kematian
yang disebabkan parasit yang ditularkan pada manusia melalui
gigitan nyamuk yang telah terinfeksi
Malaria dapat dicegah dan dapat disembuhkan
Nyamuk yang menularkan Malaria, menggigit saat Maghrib dan
Subuh
2. Malaria, Pengertian Dan Penyebab
Malaria adalah : Penyakit Infeksi Yang disebabkan oleh Parasit
Plasmodium yang Ditularkan Melalui gigitan Nyamuk Anopheles
betina.
3. Jenis Parasit Plasmodium Malaria
Plasmodium Falcifarum
Plasmodium Vivax
Plasmodium Ovale
Plasmodium Malariae
4. Cara Penularan Penyakit Malaria
Orang terinfeksi Malaria setelah digigit nyamuk Anopheles
betina yang telah terinfeksi plasmodium, saat menggigit maka
parasit Malaria yang ada dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam
darah manusia, parasit plasmodium ini hidup dalam darah dan
menyebabkan Malaria maka orang sehat akan menjadi sakit.
Nyamuk Malaria membutuhkan darah manusia untuk mematangkan
telurnya dan plasmodium yang tinggal dalam hati akan memakan sel
darah merah sehingga
5. Tempat perkembang biakan Nyamuk Anopheles sp
Genangan air
Got dan saluran air
Rawa rawa
Kolam kolam ikan
Pepohonan pisang yang tidak dibersihkan
6. Tanda - tanda dan gejala penyakit Malaria
Demam
Menggeletar
Sakit sendi dan Kekejangan
Anemia
Berkeringat
Rasa dingin dan panas secara bergantian
Mual, Pusing berasa mau muntah
Pencegahan Penyakit Malaria
Menghindari gigitan nyamuk dengan Tidur memakai kelambu
serta Pakai obat oles anti nyamuk
Pasang kawat kasa di setiap ventilasi
Menjauhkan kandang ternak dari rumah
Membersihkan tempat hinggap nyamuk dan memberantas
sarangnya
Membersihkan rumput-rumput dan semak-semak
ditepisaluran/ selokan/parit
Melipat kain-kain yang bergantungan didalam ruangan (rumah )
Mengusahakan keadaan di dalam rumah cukup sinar
Mengurangi populasi nyamuk dengan Menebarkan ikan pemakan
jentik : kepala timah, nila merah dan gupi mujair dll.
Membunuh nyamuk dewasa dengan cara mmenyemprot rumah-
rumah dengan racun serangga
Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti
larva
( jentik ) pada genangan air.
Menanam/melestarikan hutan bakau dirawa-rawa sepanjang
pantai

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan Malaria yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan
isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit Malaria di
masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENYAKIT DIARE

I. PENDAHULUAN
Salah satu masalah penyakit berbasis lingkungan yang sangat
menghawatirkan dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat adalah penyakit Diare. Penyakit ini timbul dikarenakan
kebiasaan buruk dari perilaku masyarakat itu sendiri seperti buang air
besar disembarang tempat (BABS), minum air yang belum dimasak,
tidak terbiasa mencuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah BAB,
serta tidak memperhatikan kebersihan lngkungan sekitar rumah
sehingga dapat menjadi sarang serangga penular penyakit Diare
seperti : Lalat, Tikus dan Kecoak.
Data Diare per Desember 2013 untuk Wilayah kerja Puskesmas
Ngalupolo sebanyak 155 orang dengan hamper semua penderitanya
adalah anak dibawah 5 tahun. Dalam Program MDGS salah satu
permasalahan yang harus segera di atasi yaitu permasalahan penyakit
Diare, yang saat ini sedang diupayan pencegahannya yang salah
satunya melalui Penyuluhan Diare ke masyarakat dan orang tua bayi
balita saat Posyandu sehingga Penyakit Diare atau angka kesakitan
Diare dapat diturunkan dan masyarakat dapat merubah perilaku hidup
bersih dan sehat terutama kesehatan lingkungan.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang bahaya penyakit Diare
2. Masyarakat dapat mencegah terjadinya penyakit Diare di Rumah
tangga maupun masyarakat
3. Dapat menurunkan angka kesakitan Diare dan memutuskan rantai
penularan Penyakit Diare
4. Masyarakat dapat menerapkan Pola Hidup Bersih dan sehat di
Rumah Tangga
5. Masyarakat dapat mengetahui tanda, gejala, penanganan Diare dan
cara membuat Larutan Gula Garam di Rumah.

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT DIARE


1. Pengertian Penyakit Diare
Diare adalah : Keadaan dimana seseorang Buang air besar yang
cair atau encer dengan frekuensi lebih 3 x/hari pada anak/dewasa
dan > 4x sehari pada bayi.
2. Penyebab Penyakit Diare
Ada beberapa Penyebab timbulnya Penyakit Diare, diantaranya :
Infeksi kuman baik dalam ataupun luar
saluran cerna.
Gangguan penyerapan makanan di usus (Tinggi Lactose, tinggi
lemak, dll)
Makan makananan yang basi, pedas, asam, alergi & keracunan.
Daya tahan tubuh rendah (kurang gizi, sedang sakit, dll
Stress,rasa takut dan cemas.
3. Bahaya Diare
Seperti halnya tanaman yang tidak disirami sehingga tanaman layu
dan mati. Begitu juga dengan manusia, bila terjadi diare
maka tubuh akan kehilangan cairan (Dehidrasi) dan apabila keadaan
ini tidak ditangani maka dapat menyebabkan kematian.

4. Penanganan Penderita Diare


Berikan cairan pengganti sebanyak yang telah hilang atau
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Bila berak cair dengan jumlah lebih dari normal, rasa haus
bertambah, air kencing sedikit dan jarang, muntah berulang
(Dehidrasi ringan), kebutuhan cairan 40 50 ml/kg BB/hari.
Tegangan kulit menurun/kulit jadi kendur, demam, ubun-ubun
cekung, mata cowong, tidak dapat makan & minum seperti
biasanya (Dehidrasi sedang), kebutuhan cairan 60 90 ml/kg
BB/hari.
Kesadaran menurun, kejang, terdapat darah pada kotoran
(Dehidrasi berat), kebutuhan cairan 100 110 ml/kg BB/hari.
Ganti cairan tiap kali diare.
Bila penderita balita dan masih minum ASI, maka ASI harus
tetap diberikan.
Berikan makanan yang cukup kalori, protein, mineral, vitamin,
makanan tidak menimbulkan Diare kembali, dapat diterima
penderita (khususnya disukai penderita), harus bersih dan
terjangkau
Hindari makanan yang merangsang (pedas, asam, tinggi lemak,
dll).
5. Jenis Cairan Pengganti saat Diare
1) Cairan Minum:
- Formula lengkap : Oralit.
- Larutan rumah tangga: larutan gula garam (LGG), air
tajin,
- semua minuman di rumah (teh, air minum biasa, cairan
isotonic, dll), air kelapa, kuah sayuran (sop, sayur asem,
bening, kuah bakso, dll). Jika penderita muntah, tunggu 10
menit. Kemudian berikan cairan pengganti sedikit demi
sedikit tetapi sering

2) Cara membuat larutan gula-garam (LGG)


- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai larut benar
- Dan diminum setiap kali Diare
6. Pencegahan Diare
Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum & sesudah
menyiapkan makanan atau minuman.
Menutup makanan dan minuman.
Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak.
Selalu minum air bersih dan yang sudah dimasak.
Menjaga kebersihan diri.
Menjaga kebersihan lingkungan: Rumah, saluran air,
sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu
ditutup, membuang tinja termasuk tinja bayi pada
jamban/WC.
Makan makanan yang sehat/bergizi.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan Malaria yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan
isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit Malaria di
masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE)

I. PENDAHULUAN

Masalah penyakit DBD sudah menjadi perhatian yang penting


dalam pembangunan Kesehatan yaitu kesehatan masyarakat pada
umumnya. Berbagai jenis penyakit DBD yang diderita disebabkan oleh
Virus Dengue yang terdapat dalam tubuh nyamuk.
DBD adalah penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan
kematian. Penyakit DBD sering terjadi di masyarakat tidak
memandang usia baik anak anak maupun orang dewasa. Peningkatan
kasus DBD di Indonesiapada umumnya khususnya di Kabupaten Ende
selalu meningkat setiap tahunnya hal ini dikarenakan selain perilaku
masyarakat itu sendiri yang belum sadar diantaranya : Sering
membiarkan kaleng kaleng bekas dan sampah berserakan di sekitar
rumah, tidak membersihkan tempat penampungan air minum, dan
jarang mengganti pot pot yang menampung air, hal ini dapat menjadi
sarang atau tempat perindukan nyamuk DBD yaitu nyamuk Aedes
Aegepty sp. Karena masih sulitnya merubah perilaku dan budaya
masyarakat yang belum sadar dalam memperhatikan Perilaku Hidup
dan sehat, oleh karena itu perlu dilaksanakan kegiatan Penyuluhan ke
masyarakat baik di anak anak sekolah maupun di masyarakat
sehingga Penyakit DBD atau angka kesakitan DBD dapat diturunkan
dan masyarakat dapat merubah perilaku hidup bersih dan sehat
terutama kesehatan lingkungan.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang bahaya penyakit DBD
2. Masyarakat dapat mencegah terjadinya penyakit DBD di Rumah
tangga maupun masyarakat
3. Dapat menurunkan angka kesakitan DBD dan memutuskan rantai
penularan Penyakit DBD

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT DBD


1. Pengertian
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty
Penyakit DBD ini disebabkan nyamuk Aedes Aegepty yang
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
system pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan, dimana perdarahan ini terlihat pada banyak
penderita DBD yang kulitny timbul bercak bercak merah
sebagai cirri khas penyakit DBD
2. Penyebab
Penyakit DBD disebabkan Virus Dengue dan ditularkan oleg gigitan
nyamuk Aedes Aegepty pada pembuluh darah.
3. Tanda dan Gejala
Panas 2 7 hari dengan gambaran panas seperti pelana kuda
(Naik Turun)
Disertai gejala gejala seperti : infulensa, nyeri otot dan
sendi, nafsu makan berkurang nafsu makan berkurang dan kaki
tangan dingin.
Timbul bintik merah di muka atau anggota tubuh lainnya, lebih
lanjut dapat terjadi perdarahan melalui hidung, gusi dan tinja.

4. Cara Penularan Penyakit DBD


DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty betina,
yang tersebar luas di rumah rumah dan tempat tempat umum
(Sekolah, Pasar, terminal, warung dsb)
Nyamuk mendapat virus dengue sewaktu menggigit / menghisap
darah orang yang positif terdapat virus dengue.
Virus dengue yang terisap nyamuk aedes aegepty akan
berkembang biak nyamuk, dan selanjutnya siklus berlkanjut jika
nyamuk tersebut menggigit orang sehat maka orang tersebut akan
tertular virus Dengue.
5. Tempat perkembang biakan Nyamuk Aedes Aegepty
Di air yang tergenang dan tidak kontak langsung dengan tanah
seperti : kaleng kaleng bekas, pot pot bunga, bak kamar mandi,
tempayan, gentong dsb.
6. Cara pencegahan Penyakit DBD
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan tetap mendapat cukup
sinar matahari
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara : 3 M :
menutup tempat perindukan nyamuk, menguras bak bak dan
gentong gentong, mengubur kaleng kaleng bekas dan
taburkan bubuk abate
3. Pelihara lingkungan sekitar dan tidak menggantung pakayan
dalam rumah
4. Bersihkan selokan disekitar rumah agar air dapat mengalir
dengan lancar.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan DBD yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan
isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit DBD di
masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENYAKIT TBC

I. PENDAHULUAN
Penyakit TBC adalah penyakit menular yang resiko
penularannya sangat cepat, karena penyebab utama adalah kuman
tuberculosis yang menyebar melalui udara yang berasal dari dahak
pasien yang positif.
Banyak masyarakat yang belum paham tentang apa itu penyakit
TBC, sehingga banyak penyakit TBC yang diketahui ketika sudah parah
atau meninggal, mitos mitos yang berkembang di masyarakat yang
dapat memicu susahnya pencegahan penyakit TBC. Angka kesakitan
penyakit TBC memiliki data fluktuasi begitu tinggi, walaupun penyakit
TBC dapat disembuhkan namun, pola piker dari masyarakat harus
terus dibangun sehingga dapat memutuskan rantai penularan penyakit
TBC.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penyuluhan tentang
penyakit TBC kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti
dan memahami tentang Penyakit TBC dan upaya pencegahannya.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang cara cara pencegahan
penyakit TBC dan Penanganan TBC
2. Masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari
3. Menurunnya kasus penyakit TBC di masysrakat

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT TBC


1. Pengertian Penyakit TBC
Tuberkulosis Paru (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang mengenai
organ paru-paru. Tuberculosis paru juga merupakan penyakit
saluran pernapasan bagian bawah
2. Bagaimana Penularannya
Penularan Tuberculosis Paru melalui udara, tempat makanan
dan minuman dan melalui udara (batuk, tertawa, bicara, bersin)
3. Siapa yang beresiko tertularnya Tuberculosis
1. Orang yang kontak langsung langsung dengan penderita TBC
aktif
2. Tinggal pada pemukiman yang kumuh
3. Tinggal didaerah industri
4. Petugas kesehatan
5. Anak dibawah lima tahun
6. Tinggal pada pemukiman yang kumuh
7. Tinggal didaerah industri
8. Petugas kesehatan
9. Anak dibawah lima tahun
4. Tanda dan gejala penyakit TBC
Gejala umum:
Demam biasanya disertai berkeringat pada malam hari.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan batuk darah).
Penurunan nafsu makan.
Penurunan berat badan
Badan merasa lemah
5. Pencegahan terjadinya penyakit TBC :
Kuncinya, adalah : Pola Hidup Sehat
Karena kita tidak tahu kapan kita bisa terpapar dengan kuman
TBC. Dengan pola hidup sehat maka daya tahan tubuh kita
diharapkan cukup untuk memberikan perlindungan, sehingga
walaupun kita terpapar dengan kuman TBC tidak akan timbul
gejala.
6. Informasi penting tentang penyakit TBC
Penyakit TBC bukan penyakit keturunan
Penularannya melalui percikan dahak orang yang mengandung
kuman TBC, sehingga bila tinggal serumah maka resiko
tertular lebih besar dibanding lainnya.
Penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila
penderita mengikuti anjuran NAKES untuk minum obat secara
teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta
mengkonsumsi makanan yang bergizi cukup untuk meningkatkan
daya tahan tubuhnya.
Pengobatan yang tidak tuntas,akan memperpanjang waktu
penyembuhan.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan TBC yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan
isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit TBC di masyarakat
dapat dicegah dan diturunkan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENYAKIT HIV / AIDS

I. PENDAHULUAN
Survey menunjukan pada beberapa tahun belakangan ini
terjadi peningkatan penyakit menular, salah satunya adalah HIV dan
AIDS. Fenomena penyakit ini terlihat seperti gunung es, hanya
terlihat sedikit di permukaan, namun masih banyak tersembunyi
dibawah, oleh karena itu dibutuhkan suatu upaya pencegahan sejak
dini dengan edukasi agar masyarakat khususnya kaum muda bisa
terhindar dari penyakit ini.
Penyebaran penyakit HIV dan AIDS dari hari ke hari relative
cepat sehingga itu perlu dilakukan upaya pencegahan secara masal
yang melibatkan semua pihak. Untuk menyadarkan masyarakat akan
bahaya HIV dan AIDS, maka setiap tanggal 1 Desember kita peringati
hari HIV dan AIDS. Upaya pengendalian HIV dan AIDS yang
dilakukan memerlukan kepdulian dan dukungan dari semua pihak,
dengan meningkatkan pengetahuan yang konferhensif dari semua pihak
baik anak sekolah maupun orang tua, diharapkan mereka akan
terhindar dan terselamatkan dari penularan HIV dan AIDS.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Dapat mengurangi Stigma atau mitos mitos tentang penyakit
HIV / AIDS
2. Masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit HIV / AIDS dan
dapat mencegah penyakit tersebut.
3. Menurunnya kasus penyakit HIV / AIDS masysrakat

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT HIV/ AIDS


1. Apakah AIDS Itu ?
AIDS : Merupakan Kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
sistim kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV
Acquired : Didapat/Bukan penyakit keturunan
Immune : Sistim kekebalan tubuh
Deficiency : Kekurangan
Syndrome : Kumpulan gejala penyakit
2. Apakah HIV Itu ?
HIV atau : Human Immunodeficiency Virus
Adalah : Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh
manusia
3. Tanda Dan Gejala HIV / AIDS
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Penurunan kesadaran
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Muncul berbagai penyakit infeksi
4. Bagaimana cara penularannya ?
Melalui hubungan sex di luar nikah atau kontak seksual
Alat suntik/jarum suntik/ alat tatto yg digunakan bersama
penderita
Penularan dari ibu yang positif ke anak (plasenta)
5. Pencegahan HIV / AIDS
Melakukan hubungan seksual hanya dengan seorang pasangan
saja.
Tidak melakukan hubungan seks bebas
Menghindari penggunaan NAPZA.
Menggunakan kondom dengan benar.
Testing dan konseling ibu hamil.
Pemberian obat antiretroviral bagi ibu hamil yang mengidap
infeksi
6. HIV / AIDS TIDAK MENULAR MELALUI
Hidup serumah
Berjabatan tangan, sentuhan, keringat, ludah
Berpelukan,ciuman atau merawat orang yang terinfeksi HIV
Gigitan nyamuk, kutu kasur, atau serangga lainnya
Toilet, telepon atau alat makan dan baju

7. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan HIV/ AIDS yang dibuat ini diharapkan
dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan
di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit
HIV / AIDS di masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN SIKAT GIGI ANAK SEKOLAH

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya yang dilakukan dalam Hygiene sanitasi
perorangan adalah menyikat gigi secara baik dan benar. Banyak
permasalahan kesehatan yang ditimbulkan akibat tidak memperhatikan
kesehatan gigi dan mulut, bahkan dapat menyebabkan gangguan yang
lebih parah lagi, seperti gingivitis kronis hingga peradangan gusi.
Kesehatan gigi dan mulut penting untuk diperhatikan karena garda
terdepan dalam system pencernaan kita, tempat kita mengolah
makanan, sehingga perlu diperhatikan secara baik dan benar, karena
jika bermasalah pada kesehatan gigi dan mulut proses pengunyahan
makanan tidak akan berjalan sempurna, banyak bakteri yang akan ikut
serta masuk ke dalam system pencernaan kita dan dapat menimbulkan
penyakit penyerta lainnya seperti Diare.
Masyarakat cenderung kurang memperhatikan cara menyikat
gigi yang baik dan benar, ditambah lagi budaya sirih yang sudah
tertanam lama di masyarakat yang berakibat sebagian besar gigi orang
dewasa bermasalah. Penanaman budaya sikat gigi yang baik dan benar
serta menjaga kesehatan gigi dan mulut, selain perlu terus di
informasikan ke masyarakat, juga harus ditanam pada anak anak
sedini mungkin, baik itu di rumah maupun di Sekolah sehingga pola
tersebut akan terus terbawa hingga dewasa dan dengan cara menyikat
gigi yang baik dan benar akan berdampak pula pada kesehatan gigi dan
mulut. Untuk itu perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut serta cara menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga angka
gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat ditekan se kecil mungkin.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Anak anak sekolah dan masyarakat dapat paham tentang apa
itukesehatan gigi dan mulut
2. Anak anak dan masyarakat dapat mengetahui cara sikat gigiyang
baik dan benar
3. Menanamkan pola sikat gigi sesuai waktu dan cara yang benar pada
anak anak dan masyarakat

III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT KESGILUT DAN SIKAT GIGI


YANG BAIK DAN BENAR
1. Mengapa perlu menyikat ggi dengan baik dan benar
Terhindar dari bau nafas yang tidak sedap
Menghindari timbulnya plak dan karang gigi
Agar gigi tidak kotor
Tidak menimbulkan gangguan kesehatan mulut dan gigi (radang
gusi, gigi berlubang, Gingvitis, Pulpitis dll)
2. Waktu yang baik saat menyikat gigi
Pagi setelah makan
Malam sebelum tidur
3. Informasi penting seputar KESGILUT dan CARA MENYIKAT
GIGI
Mengapa menyikat gigi bukan di saat sebelum makan tetapi
sesudah makan, hal ini dikarenakan agar sisa makanan dapat
terangkat semua dan kuman kuman tidak dapat bersarang
didalam celah celah gigi
Sehabis makan atau minum sesuatu yang manis seperti kue,
the kopi, es dll, harus selalu berkumur kembalin dengan air
putih, karena air putih menetralkan zat zat makanan atau
minuman sehingga tidak mengundang kuman untuk berkembang
dalam gigi
Perhatikan kebersihan lidah setelah menyikat gigi, karena
lidah yang kotor juga akan memicu kuman berkembang biak.
Jadi senantiasa membersihkan lidah setelah menyikat gigi
Ganti bulu sikat apabila sudah kelihatan berbulu kasar dan
jarang bulu sikatnya, karena itu tidak akan efisien dalam
membersihkan seluruh permukaan gigi dan didalam gigi
Satu sikat gigi diperunaka hanya untuk 1 orang dan setelah
menyikat legih baik lagi dicuci dengan air hangat sehingga
kuman di dalam sikat gigi dapat mati
4. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
Menggosok gigi dengan teknik Bass
- Sikat dipegang secara horizontal dan meletakkan kepala
sikat gigi pada batas gigi dengan gusi. Sikat gigi
0
membentuk sudut 45 terhadap gigi dan mengarah ke gusi.
- Sikat gigi ditekan dengan sedikit kuat dan digerakkan
kearah gigi. Pada gigi atas digerakkan ke bawah, pada gigi
bawah digerakkan ke atas.
- Untuk permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah,
sikat gigi diletakkan dengan bulu sikat diatas gigi dan
menggerakkan sikat ke depan dan ke belakang.
- Untuk gigi depan sisi dalam, sikat gigi dipegang secara
lurus dengan gigi menghadap ke depan. Lalu ujung sikat
digerakan dengan menarik dari gusi kearah gigi ke depan
dan kebelakang.
- Terakhir, lidah juga digosok dengan tekanan yang lembut.

5. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan KESGILUT dan SIKAT GIGI YANG BAIK
DAN BENAR yang dibuat ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan
pegangan untuk melakukan penyuluhan di Masyarakat dan anak sekolah
sehingga masyarakat dan anak anak di usia sekolah dapat mengerti
dan mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENTINGNYA MENIMBANG BAYI DAN BALITA


SETIAP BULAN DI KEGIATAN POSYANDU

I. PENDAHULUAN
Posyandu adalah Pos Pelayanan terpadu yaitu tempat pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan, penyuluhan dan penimbangan bayi dan
balita. Posyandu merupakan milik masyarakat yang perlu dimanfaatkan
untuk kesehatan masyarakat itu sendiri. Namun data menunjukan
untuk cakupan penimbangan bayi dan balita di Posyandu (D/S) masih
sangat rendah. Banyak permasalahan yang kompleks seputar
penimbangan bayi dan balita di Posyandu, masyarakat belum paham
betul manfaat menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap bulannya,
tidak jarang pula kebanyakan anak anaknya dititip sedangkan orang
tua sibuk bekerja. Di Posyandu selain kita dapat melihat pertumbuhan
dan perkembangan berat badan anak, kita juga dapat memperoleh
informasi informasi penting lainnya yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. Pelaksanaan Posyandu dengan system 5 meja sangat
efisien, ibu bayi dan balita diharapkan membawa KMS setiap bulan,
untuk dapat memantau tumbuh kembang anak.
Banyak permasalahan kesehatan yang timbul akibat orang tua
tidak membawa anaknya ke Posyandu diantaranya tidak memperoleh
informasi kesehatan, anak tidak mendapat imunisasi dan jika anak
menderita kekurangan gizi orang tua sulit untuk mengontrolnya, untuk
itu perlu diberikan enyuluhan kepada orang tua bayi balita baik oleh
kader maupun oleh petugas kesehatan tentang pentingnya orang tua
menimbang bayi dan balitanya setiap bulan di Posyandu.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Agar orang tua mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
Agar orang tua mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
balita.
Agar orang tua mengetahui balita yang sakit,
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut
tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah)
dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke
puskesmas.
Agar orang tua mengetahui kelengkapan imunitasi.
Agar orang tua mendapatkan penyuluhan gizi

III. MATERI PENYULUHAN MENIMBANG BAYI DAN BALITA DI


POSYANDU
1. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita ?
Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di
Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat
(KMS) maka akan terlibat berat badannya naik atau tidak naik
(lihat perkembangannya).
Naik, bila :
Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna
pada KMS., Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di
atasnya.
Tidak naik , bila :
Garis pertumbuhannya menurun., Garis pertumbuhannya
mendatar.
Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang
lebih muda.

2. Apa tanda-tanda balita gizi kurang ?


Berat badan naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya
kurus.
Mudah sakit,Tampak lesu dan lemah, Mudah menangis dan rewel.
3. Ada berapa macam gizi buruk pada balita ?
Gizi buruk pada balita ada 3 macam yaitu :
1. Kwashiorkor
2. Maramus
3. Maramus-Kwasihorkor.
4. Apa tanda-tanda balita gizi buruk ?
Tanda-tanda gizi buruk pada kwashiorkor :
Edema seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki).
Wajah bulat dan sembab.
Cengeng/ rewel/apatis.
Perut buncit.
Rambut kusam dan mudah dicabut
Bercak kulit yang luas dan kehitaman / bintik kemerahan
Tanda-tanda gizi buruk pada marasmus :
Tampak sangat kurus, Wajah seperti orang tua.
Cengeng/rewel/apatis,Iga lambing, perut cekung.
Otot pantat mengendor, Pengkriputan otot lengan dan
tungkai.
5. Beberapa informasi penting kepada orang tua
ASI
- Sampai bayi berumur 4 bulan, berikan ASI SAJA, karena daya
cernanya masih lemah
- ASI diberikan sesering mungkin sampai anak berumur 2 tahun
- Hindari pemberian susu botol, Perlu makanan pendamping ASI
Tetap ditimbang sebulan sekali
Vitamin A
- Anak umur 1 5 tahun harus memperoleh kapsul vitamin A,
setiap bulan Februari dan Agustus
- Hubungi dan mintakan kapsul vitamin A pada Petugas
Kesehatan di Posyandu/Puskesmas
Imunisasi
- Setiap bayi memperoleh imunisasi sesuai dengan umurnya
- Hubungi Petugas Kesehatan yang terdekat
- Imunisasi adalah usaha untuk mencegah penyakit Infeksi

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan yang dibuat ini diharapkan dapat dijadikan
acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di Masyarakat
khusunya di Posyandu sehingga orang tua bayi dan balita dapat
mengerti dan mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PHBS DI RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN
Salah satu Indikator Promosi Kesehatan adalah Penerapan
PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. PHBS adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya
tentang Gizi : makanan beraneka ragam makanan, minum tablet
tambah darah, mengkonsusmsi garam beryodium, memberi bayi dan
balita, pemberian kapsul vitamin A.
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan. Rumah tangga perlu diberdayakan pola Hidup
Bersih dan Sehat, karena permasalahan penyakit yang sering timbul di
masyarakat adalah dari perilaku keluarga itu sendiri yang menyimpang
yang dapat menyebabkan bermacam macam gangguan kesehatan yang
buruk. Ada 10 Indikator adalah PHBS yang harus diterapkan oleh
anggota Rumah Tangga itu sendiri, jika salah satu Indikatornya belum
memenuhi syarat maka Rumah tangga itu belum dikatakan ber Perilaku
Hidup Bersih dan sehat.
Untuk itu perlu terus dilaksanakan kegiatan Penyuluhan dan
survey Rumah Tangga ber PHBS, sehingga anggota Rumah Tangga
dapat merubah perilakunya menjadi ber perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan Rumah
Tangga ber PHBS yang dilakukan yaitu :
1. Menurunkan angka kesakitan akibat tidak menerapkan PHBS di
Rumah Tangga
2. Keluarga dan anggota keluarga dapat menerapkan 10 PHBS di
Rumah tangga
3. Pencapaian Indikator PHBS di Rumah Tangga

III. MATERI PENYULUHAN TENTANG PHBS DI RUMAH TANGGA


Apa itu PHBS di Rumah Tangga
PHBS Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukakn untuk mencapai Rumah
Tangga Sehat
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi Asi Ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok didalam rumah

Apa Manfaat di Rumah Tangga


- Bagi Rumah Tangga
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah
sakit.
Anak tumbuh sehat dan cerdas.
Pengeluaran biaya rumah dapat ditujukan untuk memenuhi
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga.
- Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah kesehatan.
Masyarakat memenfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
Apa Peran Kader Dalam Mewujudkan Rumah Tangga Sehat
Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya
dengan menggunakan kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di
Rumah Tangga pada buku kader.
Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh
masyrakat untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan
PHBS di Rumah Tangga.
Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui
penyuluhan perorangan, penyuluhan massa dan pergerakan
masyarakat.
Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung
terwujudnya Rumah Tangga Sehat.
Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga Sehat di
wilayahnya setiap tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah
Tangga.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan masalah
kesehatan di masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PHBS DI SEKOLAH

I. PENDAHULUAN
Salah satu Indikator Promosi Kesehatan adalah Penerapan
PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. PHBS adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya
tentang Gizi : makanan beraneka ragam makanan, minum tablet
tambah darah, mengkonsusmsi garam beryodium, memberi bayi dan
balita, pemberian kapsul vitamin A. PHBS harus diterapkan sejak anak
anak masih kecil khusunya di Sekolah , Anak anak sekolah
terkadang mendapatkan permasalahan kesehatan bukan hanya di
rumah tetapi juga di Sekolah tempat mereka belajar, sehingga perlu
dianjurkan untuk menerapkan PHBS di Sekolah.
Ada 8 Indikator adalah PHBS yang harus diterapkan oleh anak
anak di Sekolah, jika salah satu Indikatornya belum memenuhi
syarat maka sekolah tersebut belum dikatakan ber Perilaku Hidup
Bersih dan sehat.
Untuk itu perlu terus dilaksanakan kegiatan Penyuluhan PHBS
di Sekolah, sehingga anak anak sekolah dapat merubah perilakunya
menjadi ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan Rumah
Tangga ber PHBS yang dilakukan yaitu :
1. Menurunkan angka kesakitan akibat tidak menerapkan PHBS di
Sekolah
2. Anak anak sekolah dapat menerapkan 8 PHBS di Sekolah
3. Pencapaian Indikator PHBS di Sekolah
4. Sekolah menjadi Bersih dan Rapi

III. MATERI PENYULUHAN TENTANG PHBS DI SEKOLAH


Apa saja yang dimaksud dalam PHBS di Sekolah :
PHBS itu jumlah banyak sekali bisa mencapai ratusan perilaku
diantaranya yang dapat dterapkan di sekolah seperti :
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
menggunakan sabun.
2. jajanan sehat di kantin sekolah.
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mengikuti kegitan Olah Raga disekolah
5. Menimbang Berat badan dan mengukur tinggi badan secara
teratur setiap 6 bulan sekali
6. Bebas dari Asap Rokok
7. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
8. Membuang air kecil dan buang air besar di jamban sekolah
Mengapa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan di
Sekolah ?
Agar siswa,. Guru, Penjaga, Petugas Kantin Sekolah, Orang Tua
Siswa dan lain-lain terlindung dari berbagai ganguan dan ancaman
penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat meningkatkan
semangat proses belajar mengajar dan akhirnya meningkatkan
prestasi belajar siswa.

8 (Delapan) PHBS Di Sekolah


1. Mencuci Tangan dengan Air Bersih yang Mengalir dan
Menggunakan Sabun.
a. Kapan sebaiknya kita Harus Mencuci Tangan?
Sebelum dan setelah makan ,Sebelum memegang makanan,
Sebelum melakukan kegiatan apapun yang melakukan jari-jari
kedalam mulut atau mata
Setelah buang air kecil(BAK) dan buang air besar (BAB),
Setelah buang ingus, dan sampah, Setelah bermain dengan
hewan/unggas termaksud hewan peliharaan
Sebelum memasukan dan mengeluarkan lensa kontak, Sebelum
mengobati luka
2. Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin Sekolah.
a. Mengapa kita harus jajan dikantin sekolah
Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, tejamin
kebersihannya terbebas dari zat-zat berbahaya dan
terlingdung dari serangga dan tikus
Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan
keceerdasan siswa sehingga menjadi lebih berprestasi di
sekolah.
Tersedianya air bersih yang mengalir dan memakai sabun
untuk mencuci tangan dan peralatan makanan.
Tersedianya sampah yang tertutup sdan saluran pembuangan
air kotor.
Adanya pengawasan terhadap kantin sekolah secara teratur
oleh guru siswa dan komite sekolah
3. Menggunakan WC/Kakus/Jamban/Toilet yang Bersih dan Sehat.
a. Mengapa harus Menggunakan Wc/Kakus/Jamban/Toilet
Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat dan tidak
berbau
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang
dapat menjadi penular penyakit diare, kolera, disentri,
typus, cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan,
penyakit kulit dan keracunan
b. Apa saja Syarat Wc/Kakus/Jamban/Toilet yang Sehat?
Tidak mencemari tanah di sekitarnya
Gampang dibersihkan dan aman digunakan
Dilengkapi dinding dan atap
Ada penerangan dan ventilasi
Berlantai dan cukup luas
Tersedia air, sabun dan alat pembersih
4. Olahraga yang Teratur dan Terukur.
Olahraga merupakan aktifitas untuk meningkatkan stamina tubuh
yang mempunyai dampak positif terhadap derajat kesehatan.
Oleh karena itu olahraga dianjurkan untuk dilaksanakan secara
teratur sesuai dengan kondisi seseorang karena olahraga
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik
sekaligus untuk mencegah agar tidak mudah sakit.
5. Memberantas Jentik Nyamuk.
a. Mengapa Harus Memberantas Jentik di Sekolah?
Agar sekolah bebas jentik
Jumlah nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan
penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau
dikurangi
Kemungkinan terhindar dari berbagai macam penyakit semakin
besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria,
Chikungunya ( Kaki Gajah )
Lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan sehat

6. Tidak Merokok Di Sekolah.


a. Mengapa Tidak Boleh Merokok?
Karena di dalam rokok mengandung banyak bahan berbahaya
bagi tubuh diantaranya yang paling berbahaya adalah :
1. Nikotin menyebabkan ketagihan,merusak jantung dan
aliran darah.
2. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan
menimbulkan penyakit kanker.
3. Carbon monoksida ( CO ) menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh
akan mati.
7. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap 6
Bulan Sekali.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui berat badan kurus, gemuk atau
normal. Berat badan yang kurang dapat meningkatkan resiko
terhadap penyakit infeksi dan berat badan lebih akan
meningkatkan resiko terhadap penyakit degenatif. Memiliki berat
badan yang normal memungkinkan untuk mencapai usia harapan
hidup yang lebih panjang.
8. Membuang Sampah pada Tempatnya.
Sampah jangan dibuang sembarangan karena dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu
pemandangan
Buang sampah pada tempatnya mis. Tong sampah atau pada
lubang galian tanah
Jangan membuang sampah di sungai, kali, got/ saluran air
karena akan mencemari sungai,kali. Sungai,kali menjadi dangkal
dan akan menyumbat got/saluran air sehingga bisa
menimbulkan banjir
Lubang galian sampah yang sudah penuh berisi sampah dapat
ditimbun dengan tanah

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan PHBS di Sekolah yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan pada Anak anak Sekolah sehingga anak sekolah, guru dan
orang orang yang beradadi Sekolah dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan masalah
kesehatan di masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

I. PENDAHULUAN
Dalam indicator MDGS prioritas utama adalah pencapaian
Kesehatan ibu dan Anak , namun banyak kematian ibu dan anak yang
mendorong adanya pelaksanaan P4K, data Kabupaten Ende sendiri
menunjukan di tahun 2012 terdapat kematian ibu hamil dan bersalin
10 orang dengan angka kematian, Neonatus : 46 org Bayi 14 orang dan
Balita : 5 org. Sebagian besar kematian disebabkan oleh penyebab
langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama dan
komplikasi abortus, tapi disamping itu kematian ibu juga dilatar
belakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan
kedudukan dan peran perempuan.
Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan upaya
percepatan penurunan AKI. Tahun 2000 DEPKES telah mencanangkan
Strategi MPS yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong oleh Nakes terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat dan
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran
Oleh karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan
penyuluhan kepada masyarakat tentang P4K baik itu dilaksanakan
secara perorangan, kelompok masarakat, di Posyandu maupun di Forum
forum resmi sehingga tidak ada lag kasus kenatian Ibu dan Anak.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Tujuan Umum
- Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif
keluarga dan masyarakat dalam persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi dan bahaya kebidanan bagi
ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan Khusus
- Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K
disetiap rumah ibu hamil
- Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
terampil
- Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
- Tertangani kejadian komplikasi sedini mungkin
- Menurunya AKI / dan AKB

III. MATERI PENYULUHAN P4K


Komponen P4K Dengan Stiker
1) Pencatatan ibu hamil
2) Dasolin/ Tabulin
3) Donor darah
4) Trasportasi / Ambulans desa
5) Suami/ keluarga menemani ibu saat persalinan
6) IMD
7) Kunjungan nifas
8) Kunjungan rumah
Output P4K Dengan Stiker
1) Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K
2) Bidan memberi8kan pelayanan antenatal sesuai standar
3) Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yang dibuat bersama dengan penolong persalinan
4) Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan lingkungan
(sosial budaya)
5) Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun
non formal dan forum peduli KIA Pokja posyandu dalam
rencana persalinan termasuk KB pasca persalinan sesuai
dengan perannya masing masing
OPERASIONAL P4K DENGAN STIKER
1) Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/ kelurahan
2) Mengaktifkan forum peduli kasih
3) Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker
4) Pemasangan stiker dirumah ibu hamil
5) Pendataan jumlah ibu hamil diwilayah desa
6) Pengolahan donor darah dan sarana transportasi / ambulans
desa
PESAN KUNCI : Pemasangan stiker P4K bukanlah sekedar
menempelkan stiker pada setiap rumah ibu hamil, tetapi harus
dilakukan konseling kepada ibu hamil, suami, dan keluarga untuk
mendapatkan kesepakatan dan kesiapan dalam merencanakan
persalinan.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang P4K yang dibuat ini diharapkan
dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan
di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan tidak ada
lagi kasus AKI dan AKB.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL,


IBU BERSALIN DAN IBU NIFAS

I. PENDAHULUAN
Dalam indicator MDGS prioritas utama adalah pencapaian
Kesehatan ibu dan Anak , namun banyak kematian ibu karena hamil,
bersalin dan nifas yang masih banyak masyarakat yang belum paham
tentang tanda bahaya tersebut. Data Kabupaten Ende sendiri
menunjukan di tahun 2012 terdapat kematian ibu hamil dan bersalin
10 orang dimana sebagian besar kematian disebabkan oleh penyebab
langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama dan
komplikasi abortus, tapi disamping itu kematian ibu juga dilatar
belakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan
kedudukan dan peran perempuan.
Indikator keberhasilan yang diharapkan tercapai dengan
Pelaksanaan Revolusi KIA yaitu : Peningkatan Jumlah Fasilitas
kesehatan yang memadai, Peningkatan Cakupan Bumil yang melahirkan
di fasilitas kesehatan yang memadai, Pembuatan peraturan
peraturan yang dapat memayungi.
Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan upaya
percepatan penurunan AKI. Tahun 2000 DEPKES telah mencanangkan
Strategi MPS yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong oleh Nakes terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat dan
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran
Oleh karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi dan
penyuluhan kepada masyarakat tentang Tanda bahaya pada ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas, baik itu dilaksanakan secara perorangan,
kelompok masarakat, di Posyandu maupun di Forum forum resmi
sehingga tidak ada lagi kasus kematian Ibu dan Anak.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Tujuan Umum
- Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil, ibu bersalin dan ibu nifas melalui peningkatan peran
aktif keluarga dan masyarakat dalam persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi dan bahaya kebidanan bagi
ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
- Tertangani kejadian komplikasi sedini mungkin
- Menurunya Angka kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas
- Merubah presepsi masyarakat tentang mitos mitos yang
tidak benar pada saat ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas

III. MATERI PENYULUHAN


3 Trlambat dan 4 Terlalu
Keadaan yang sering muncul di masyarakat yang sering terjadi
yang berdampak pada terjadinya tanda bahaya pada ibu hamil, ibu
bersaln dan ibu nifas yaitu :
a. Tiga Terlambat :
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan
2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatan
3. Terlambat mendapat pertolongan difasilitas kesehatan

b. Empat Terlalu :
1. Terlalu muda,
2. Terlalu tua
3. Terlalu dekat jarak melahirkan
4. Terlalu sering melahirkan.
Tanda Bahaya Ibu Hamil
- Perdarahan
- Bengkak pada kaki dan tangan, disertai pusing dan dapat diikuti
kaki kejang
- Demam tinggi
- Keluar air ketuban sebelum waktunya
- Gerakan janin berkurang atau tidak
- Muntah terus dan tidak mau makan
Tanda Bahaya Persalinan
- Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Tali Pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
- Air ketuban keruh dan berbau
- Ibu mengalami kesakitan hebat
- Ibu tidak kuat mengejan atau alami kejang
Tanda Bahaya Persalinan
- Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Tali Pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
- Air ketuban keruh dan berbau
- Ibu mengalami kesakitan hebat
- Ibu tidak kuat mengejan atau alami kejang
Tanda Bahaya Ibu Nifas
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Demam lebih dari 2 hari
- Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit
- Mengalami gangguan jiwa
- Bengkak di muka, kaki dan tangan, mungkin dengan sakit
kepala dan kejang
Tanda Bahaya Bayi Sakit Berat
- Tidak mau menyusui
- Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam
- Kejang, Badan bayi kuning
- Tali pusat basah dan bau
- Gerakan kedua kaki dan tangan lemah

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang Tanda Bahaya pada Ibu Hamil,
Ibu Bersalin dan Ibu nifas yang dibuat ini diharapkan dapat dijadikan
acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di Masyarakat
sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan isi pesan
penyuluhan yang disampaikan dan tidak ada lagi kasus AKI dan AKB.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN GIZI BALITA DAN TANDA TANDA


BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK

I. PENDAHULUAN
Peran orang tua sangatlah besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Balita, khususnya dalam menjaga asupan gizi yang harus
diperoleh Balita. Proses pemantuan tumbuh kembang anak mealui
kegiatan di Posyandu setiap bulan, sedangkan untuk Gizi Balita dengan
memperhatikan asupan gizi balita yang harus diperoleh sesuai dengan
usianya, baik dari nilai gizi yang harus diperoleh, jenis makanannya
maupun kuantitas makananya. Zat zat gizi yang harus diperoleh
harus terpenuhi semua baik Protein, Karbihidrat, Lemak, Mineral dan
Vitamin, hal ini dikarenakan selain untuk pertumbuhan dan
perkembangan Balita itu sendiri juga utnuk menghindari akibat
gangguan dan kekurangan Zat gizi.
Permasalahan kompleks yang sering terjadi di masyarakat,
orang tua tidak paham tentang asupan gizi yang harus diperoleh Balita,
njarang menimbang balita ke Posyandu setiap bulan dengan alas an
sibuk bekerja dan sebagainya, hal ini yang menjadi dasar mengapa
perlu dilakukan penyuluhan terhadap orang tua balita di masyarakat
baik di Posyandu maupun konseling keluarga tentang Gizi Balita.
II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Orang tua balita dapat mengerti dan mengolah gizi seimbang bagi
balita
2. Menurunya angka ganggua akibat gizi kurang dan gizi buruk
3. Peningkatan status gizi dan pertumbuhan dan perkembangan Balita
yang semakin baik
III. MATERI PENYULUHAN PENYAKIT GIZI BALITA
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah makanan dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh yang
berhubungan dengan kesehatan.
2. Makanan bayi usia 0-6 bln
Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai
dewasa. Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu
Ibu (ASI) yang merupakan makanan pokok untuk bayi.
3. Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 tahun.
PEMBERIAN
UMUR MACAM MAKANAN
DALAM SEHARI
0 s/d 6 bulan ASI Sekehendak
6 s/d 8 bulan ASI Sekehendak
Makanan Lumat (bubur susu/nasi
tim lumat) 2x
9 s/d 11 bulan ASI Sekehendak
Buah (apel, pear, pisang, pepaya,
alpukat, melon)
1x
Bubur nasi/nasi tim 3x
Makanan selingan diantara 2 waktu
makan (biscuit, bubur kacang
ijo,dll) 2x
12 s/d 24 bulan ASI Sekehendak
Buah (apel, pear, pisang, pepaya,
alpukat, jeruk, semangka mangga)
1x
Makanan seperti keluarga 3x
Makanan selingan diantara 2 waktu
makan (biscuit, bubur kacang ijo,
nagasari, dll) 2x
Keterangan: Makanan keluarga mudah dicerna dan tidak pedas.

4. Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.


Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan
kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari
makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi,
berikan makanan lain yang diterima anak.
4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biskuit
dan semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang
dan malam.
5. Ada 3 macam tipe akibat kurang gizi, yaitu :
1. Tipe Kwashiorkor
Dengan tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut:
- Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki
sampai seluruh tubuh.
- Perubahan Status mental
- Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok
- Wajah membulat dan sembab, Pandangan mata sayup
- Pembesaran hati
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
2. Tipe Marasmus
Dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:
- Tampak sangat kurus
- Wajah seperti orang tua, Cengeng, rewel
- Kulit keriput, Perut cekung
3. Tipe, Marasmik-Kwashiorkor
Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor Marasmus.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan Gizi Balita yang dibuat ini diharapkan
dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan
di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan Penyakit
Akibat kekurangan Gizi di masyarakat dapat dicegah dan diturunkan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

I. PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa perubahan / transisi dari anak-anak
menuju dewasa.
Di satu sisi remaja tidak ingin dianggap anak kecil, tapi disisi lain
remaja juga belum jadi dewasa. Dalam masa perubahan, banyak hal
yang berubah, khususnya menyangkut pertumbuhan fisik termasuk
kematangan seksual disebut sebagai MASA PUBER. Perubahan ini
begitu cepat terjadi, pada masa remaja terutama pada umur 12-14
tahun pertumbuhan badan sangat cepat.
Remaja tidak cuma berubah fisik (badan) saja, tapi keadaan
jiwanya juga berubah. Perubahan ini sangat mempengaruhi perilaku
remaja. Di satu sisi remaja bersemangat, lebih kreatif, senang
berpetualang, jatuh cinta. Namun... kadang-kadang mudah marah
(emosional), bosan, apatis (cuek), kadang bete. Hal ini wajar dialami
remaja pada masa-masa pertumbuhan karena itu merupakan suatu
proses perkembangan jiwa menuju kedewasaan. Jiwa itu meliputi
emosi, kecerdasan dan interaksi dengan orang lain.
Remaja harus ketahui tentang beberapa masalah perilaku
yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan selanjutnya atau
mendatangkan kerugian baik fisik, jiwa, sosial seperti : Penyalahgunaan
NAPZA, IMS/ISR, HIV dan AIDS dengan mengetahui system
Kesehatan Reproduksi Remaja dan Kiat kiat yang harus dilakukan di
massa pertumbuhan

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan KESPRO yang
dilakukan yaitu :
1. Remaja mengetahui tentang system Reproduksi Remaja
2. Remaja dapat membentengi diri dari perbuatan perbuatan
negative
3. Tidak ada lagi kasus yang menimpa anak Remaja seperti : MBA,
IMS/ISR dan HIV / AIDS
4. Mempersiapkan remaja menghadapi dan melewati masa pubertas
yang seringkali cukup berat.

III. MATERI PENYULUHAN KESPRO


1. Apa sich Kesehatan Reproduksi itu?
Kesehatan Reproduksi itu meliputi kesehatan fisik, jiwa maupun
sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Sedangkan Reproduksi sendiri merupakan proses alami untuk
melanjutkan keturunan.
2. Tanda cewek mulai remaja
Badan tambah tinggi dan besar, pinggul membesar
Payudara mulai membesar
Tumbuh rambut pada ketiak dan kelamin
Mulai berjerawat
Menstruasi
3. Tanda cowok mulai remaja
Badan tambah tinggi dan besar, otot dada bahu dan dada
melebar
Tumbuh jakun dan suara berubah jadi parau (serak)
Tumbuh kumis, jambang, jenggot dan rambut ketiak dan
kelamin, bisa juga tumbuh rambut di dada
Mulai berjerawat
Mimpi basah

4. Alat Reproduksi
Alat Reproduksi Cewek
1. Alat reproduksi bagian luar :
Bibir besar kemaluan (Labia mayora) : adalah daerah yang
berambut kiri dan kanan berfungsi sebagai pelindung dan
menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
Bibir kecil kemaluan (Labia minora) : adalah daerah yang
tidak berambut dan terdapat jaringan serat sensorik yang
luas.
Klitoris (kelentit) merupakan organ kecil yang banyak
mengandung pembuluh darah dan syaraf
Mulut vagina adalah ujung luar vagina.
2. Alat reproduksi bagian dalam dan fungsinya:
Vagina : merupakan liang senggama, jalan keluar bagi darah
Haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir.
Leher rahim : Bagian uterus yang berbatasan dengan
vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka
sehingga bayi dapat keluar.
Rahim : Tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi
tumbuh dan berkembang selama kehamilan. Bentuknya
seperti buah alpukat gepeng. Pada saat tidak hamil, besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
Saluran telur : Berupa saluran yang terletak di kanan dan
kiri rahim, berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan
indung telur.
Umbai-umbai : Berfungsi untuk menangkap sel telur yang
dikeluarkan indung telur.
Ovarium : Terletak di kiri dan kanan rahim di dalam rongga
pinggul : Berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum) sebulan
sekali, ovarium kiri dan kanan secara bergiliran
mengeluarkan sel telur (ovulasi). Sel telur dapat dibuahi
oleh spermatozoa sehingga terjadi pembuahan (konsepsi).
Bila tidak dibuahi, sel telur akan ikut keluar bersama
darah saat menstruasi
Alat Reproduksi Cowok
1. Alat reproduksi cowok bagian luar :
o Penis : Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran
untuk pengeluaran sperma dan air seni. Kepala/Glans penis
merupakan bagian ujung penis yang ditutupi oleh lipatan kulit
yang disebut preputium
o Buah zakar (Testis) : Berjumlah dua buah untuk
memproduksi spermatozoa. Testis berada dalam skrotum.
2. Alat reproduksi cowok bagian dalam :
o Saluran sperma (Vas deferens) : Saluran yang menyalurkan
sperma dari testis menuju ke uretra/saluran kencing.
o Kelenjar Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar
lainnya. : Menghasilkan cairan mani (semen) yang berguna
untuk memberikan makanan pada sperma.
o Saluran kencing (Urethra) : adalah jalan bagi air seni dan air
mani menuju lubang di ujung glands. Saat air mani keluar
secara otomatis katup untuk air seni menutup.
5. Hormon pada Cewek dan Cowok
1. Hormon pada Cewek ada 2 yaitu Hormon Estrogen dan
Progesteron yang mempunyai Fungsi : merangsang
pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina, Membuat
dinding rahim makin tebal dan produksi cairan vagina
bertambah banyak, Untuk melemaskan otot-otot halus,
meningkatkan produksi zat lemak di kulit, Meningkatkan suhu
badan, dan Pada rahim progesteron merangsang sekresi
kelenjar-kelenjar.
2. Hormon pada Cowok yaitu Hormon Testosteron yang
mempunyai fungsi : Hormon ini mempengaruhi alat-alat dalam
tubuh serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan
seks primer dan sekunder.
6. Tanda Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Ada 3 Tanda Khas pada Cewek dan cowok yaitu :
1. Menstruasi
2. Kehamilan
3. Mimpi Basaah
7. Bagaimana cara kita merawat alat reproduksi agar tetap sehat
Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari
Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non
sintetik
Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab, dan tidakk
berbau
Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang
menggunakan air bersih dan dikeringkan dengan air dan tissue
Tidak terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina
Jangan memakai panty liner dalam waktu yang lama
Perguanakan pembalut ketika menstruasi, dan diganti paling lama
setiap 4 jam atau setelah buaing air
Bagi cowok sebaiknya disunat

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan KESPRO yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
kepada Remaja baik di Sekolah maupun di Masyarakat sehingga
Remaja dapat mengerti dan mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang
disampaikan dan dapat Menjaga Kesehatan Reproduksinya dengan
Baik.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN FILARIASIS

I. PENDAHULUAN
Keraberadaan penyakit Filariasis disuatu wilayah disebabkan
oleh empat faktor yakni ; 1) Lingkungan yang kumuh, 2) perilaku
manusia, 3) Pelayanan kesehatan yang belum optimal, dan 4). Penyakit
keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor lingkungan
yang kotor dan perilaku hidup bersih dan sehat , merupakan dua
faktor dominan yang mendorong masih tingginya penderita vilaria
di Kabupaten Ende. Meskipun tidak dianggap sebagai penyebab utama
kematian, namun penyakit filaria setara dengan penyakit TIGA
BESAR yaitu HIV/AIDS, Malaria dan TB Paru, terutama dalam hal
kecacatan kronis karena ketiga jenis penyakit ini memiliki kemampuan
untuk menyebabkan cacat fisik dengan berbagai dampak ikutannya.
Sejak tahun 2004 Kabupaten Ende belum pernah
melaksanakan pengobatan massal, pada hal disi lain Kabupaten Ende
memiliki data dasar dan uji petik serta sentinel pilihan. Mencermati
permasalahan penyakit berbasis lingkungan yang sudah terabaikan
tersebut, program gerakan pemberantasan filariasis perlu
dilaksanakan dengan konsentrasi berupa pemutusan mata rantai
penularan penyakit dan pemberantasan sumber penyakit yang dapat
menyebabkan kecacatan kronis pada masyarakat melalui upaya
promotif dan preventif melalui kegiatan berbasis masyarakat seperti;
1) Kegiatan penyuluhan kesehatan guna meningkatkan pengetahuan dan
kesesadaran masyarakat tentang bahaya filarial agar masyarakat
mulai memiliki pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), 2).
Pemutusan Rantai penularan Filaria, 3).Mencegah dan membatasi
kecacatan akibat filaria, 4). Memperkuat surveilance, 5).Pengendalian
vektor terpadu melalui kegiatan penyemprotan, dan 6). Tidur
menggunakan kelambu.
II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan Filariasis
yang dilakukan yaitu :
1. Agar Masyarakat Paham Tentang Penyakit Filariasis
2. Agar Masyarakat Dapat memutuskan rantai penularan penyakit
Filariasis
3. Masyarakat dapat menerapkan PHBS di Lingkungan Perumahan
4. Menurunkan Angka Kesakitan Filariasis

III. MATERI PENYULUHAN FILARIASIS


1. Pengertian Filariasis
Filariasis atau kaki gajah (Elephantiasis) adalah penyakit
menular menahun yang di sebabkan oleh cacing Filarial yang di
tularkan oleh berbagai species nyamuk dari Genus Anopheles,
Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap
berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik
perempuan maupun lakik-laki, penyakit ini cukup banyak di
temukan di Indonesia.
2. Bagaimana Cara Penularan Filariasis ?
Penyakit kaki gajah ini ditularkan melalui nyamuk yang
mengisap darah yang telah tertular sebelumya, darah yang
terinfeksi dan mengandung larva kecil dan akan ditularkan ke
orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau
mengisap darah orang tersebut.
3. Apa tanda dan gejala filariasis ?
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya
terjadi pada usia kanak-kanak dimana dalam waktu yang cukup
lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya.
Gejala klinis Akut :
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari.
Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah lipatan
paha dan ketiak yang tampak kemerahan, panas dan
sakit.
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas
dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau lengan
kearah ujung.
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan
kelenjar getah bening dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah.
Pembesaran tungkai, lengan , buah dada, buah zakar
yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
Gejala klinis Kronis :
Pembesaran yang menetap pada kaki, lengan, buah dada
dan buah zakar.
4. Bagaimana cara pencegahan filariasis?
Menggunakan kelambu saat tidur
Memasang kawat kasa pada jendela dan lubang-lubang
ventilasi
Gunakan obat nyamuk semprot, obat nyamuk bakar, dan
mengoles kulit dengan obat anti nyamuk.

Mengubur kaleng bekas


Membersihkan selokan - selokan yang di genangi air
Membuang sampah pada tempatnya
Mengurangi pakaian yang bergantungan
Membersihkan semak-semak di sekitar rumah.
5. Bagaimana cara Pengobatannya ?
Pengobatan Secara massal di lakukan di daerah Endemis
dengan menggunakan obat DIETHYLCARBAMAZINE (DEC) Di
kombinasikan dengan ALBENDAZOLE Di minum sekali setahun
selama 5 tahun, Dosis obat sekali minum.
IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan penyakit Filariasis yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan kepada Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti
dan mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan dapat
Menekan kasus Filariasis di Masyarakat.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN IMUNISASI

I. PENDAHULUAN

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit


berbahaya seperti penyakit saluran pernafasan akut, polio, kerusakan
hati, tetanus, campak dan banyak penyakit berbahaya lainnya. anak
yang terkena penyakit penyakit tersebut memilki resiko kematian
yang tinggi. Serangan penyakit tersebut akan menyebabkan derita
fisik dan mental berkepanjangan atau bisa menimbulkan caca bahkan
kematian.
Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan
penyakit berbahaya, membawa bayi kita ke Posyandu atau tempat
pelayanan kesehatan lainnya untk mendapat imunisasi lengkap sesuai
jadwal adalah wujud kasih saying dan tanggung jawab melindungi buah
hati tercinta.
Walaupun sedang sakit batuk, pilek atau mencret bayi tetap boleh
di imunisasi karena tubuh bayi mampu membuat kekebalan, sehingga
Imunisasi tetap bermanfaat bagi bayi. Hal ini jugalah yang mendasari
perlunya terus diberikan Penyuluhan kpada orang tua bayi balita
sehingga dapat membawa bayi dan balitanya ke Posyandu serta
mendengetahui bahwa Imunisasi itu sangat penting.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang Pentingnya pemberian
Imunisasi
2. Orang Tua Bayi Balita dapat membawa anaknya ke Posyandu setiap
Bulan untuk mendapat Imunisasi
3. Tidak ada kasus Penyakit yang timbul akibat anak tidak di
Imunisasi

III. MATERI PENYULUHAN IMUNISASI


Apa Itu Imunisasi ?
Imunisasi adalah : suatu usaha untuk memberikan kekebalan
secara aktif pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu,
dengan memasukkan vaksin (bibit penyakit yang telah
dimatikan/dilemahkan)
Apa Manfaat/Tujuan Diberikannya Imunisasi Pada Anak ?
1. Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.
2. Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara
lain :
Penyakit TBC Paru
Penyakit Difteri
Penyakit Tetanus
Penyakit Pertusis
Penyakit Polio
Penyakit Campak
Penyakit Hepatitis B
Siapa Saja Yang Perlu Mendapat Imunisasi ?
1. SEMUA ORANG TERUTAMA BAYI DAN ANAK.
2. Semua orang yang kontak dengan penyakit menular.
Kapan Sebaiknya Imunisasi Diberikan ?
Secepatnya atau sedini mungkin (Sesuai jadwal Imunisasi )

Apakah imunisasi harus diberikan pada saat anak atau bayi


dalam keadaan sehat ?
Sebaiknya demikian, tetapi penyakit-penyakit seperti batuk, pilek,
sedikit mencret dan gizi agak kurang tidak merupakan halangan
utuk diberikannnya imunisasi.
Jenis-jenis vaksin yang diberikan saat imunisasi antara lain :
1. Vaksin Dipteri 6. Vaksin Campak
2. Vaksin Tetanus 7. Vaksin BCG
3. Vaksin Pertusis
4. Vaksin Polio
5. Vaksin Hepatitis B
Kegunaan Vaksin
1. Vaksin BCG diberikan berguna untuk mencegah penyakit TBC .
2. Vaksin DPT diberikan berguna untuk mencegah pemyakit
Dipteri , Pertusis, Tetanus.
3. Vaksin Polio diberikan berguna untuk mencegah penyakit Polio.
4. Vaksin Campak diberikan berguna untuk mencegah penyakit
Campak (Gabagen).
5. Vaksin Hepatitis B, diberikan berguna untuk mencegah
penyakit Hepatitis (Radang hati).
JADWAL IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK
JENIS WAKTU PEMBERIAN
BCG 3 14 BULAN
DPT 3 Bln atau lebih.
4 Bln atau lebih
5 Bln atau lebih
1 - 2 Tahun
5 tahun Masuk SD
Polio 3 Bln atau lebih
4 Bln atau lebih
5 Bln atau lebih
1 - 2 Tahun
5 Tahun Masuk SD
IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan Imunisasi yang dibuat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan di
Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan mengaplikasikan
isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan menurunya Kasus Penyakit
pada Bayi akibat tidak di Imunisasi di masyarakat dapat dicegah dan
diturunkan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN FRAMBUSIA

I. PENDAHULUAN
Penyakit Frambusia walaupun beberapa tahun terahkir ini di
Indonesia jarang terjadi namun penyakit ini tergolong berbahaya dan
dapat menyebabkan cacat permanen. Keraberadaan penyakit
Frambusia disuatu wilayah disebabkan oleh empat faktor yakni ; 1)
Lingkungan yang kumuh, 2) perilaku manusia (PHBS), 3) Pelayanan
kesehatan yang belum optimal, dan. Diantara ketiga faktor tersebut,
faktor lingkungan yang kotor dan perilaku hidup bersih dan sehat ,
merupakan dua faktor dominan yang mendorong masih tingginya
penderita Frambusia. Meskipun tidak dianggap sebagai penyebab
utama kematian, namun penyakit frambusia setara dengan penyakit
TIGA BESAR yaitu HIV/AIDS, Malaria dan TB Paru, terutama
dalam hal kecacatan kronis karena ketiga jenis penyakit ini memiliki
kemampuan untuk menyebabkan cacat fisik dengan berbagai dampak
ikutannya.
Sejak tahun 2006 di Indonesia dari 10 Provinsi yang ada,
jumlah kasus yang dideteksi sebanyak 3.889 Kasus. Mencermati
permasalahan penyakit berbasis lingkungan yang sudah terabaikan
tersebut, program gerakan pemberantasan dan Eliminas Frambusia
perlu dilaksanakan dengan konsentrasi berupa pemutusan mata rantai
penularan penyakit dan pemberantasan sumber penyakit yang dapat
menyebabkan kecacatan kronis pada masyarakat melalui upaya
promotif dan preventif melalui kegiatan berbasis masyarakat seperti;
1) Kegiatan penyuluhan kesehatan guna meningkatkan pengetahuan dan
kesesadaran masyarakat tentang bahaya frambusia agar masyarakat
mulai memiliki pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), 2).
Pemutusan Rantai penularan Frambusia, 3).Mencegah dan membatasi
kecacatan akibat frambusia, 4). Memperkuat surveilance terpadu
II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit Frambusia dan
bahaya yang ditimbulkan
2. Menurunkan bahkan menghilangkan kasus Frambusia di
Masyarakat
3. Masyarakat dapat mencegah dan memutuskan penularan penyakit
Frambusia di masyarakat
III. MATERI PENYULUHAN IMUNISASI
Informasi Penting tentang Penyakit Frambusia
Penyebab Treponema pertenue dan Menyerang anak umur < 15
tahun
Penyakit infeksi yg menyerang kulit, tulang rawan, tulang
Cara penularan :
- kontak langsung dengan Luka dan Lecet
Sumber penularan : manusia
Masa Inkubasi : 21 hr ( 9-90 hr)
Stadium Penyakit Frambusia
1. Stadium Primer :
- timbul papula
- penuh bakteri, bisa bertahan 3-6 bulan
- sembuh spontan
- Predileksi :
- Kaki dan pantat
2. Stadium Sekunder
- Penyebaran Treponema
- meluas mengakibatkan:
- Lesi kulit multiple, Pantat, kaki, tangan, wajah
- Belum merusak tulang
- Pada tahap ini telapak kaki bisa terjadi penebalan yang
sakit, Berjalan menjadi susah dan sakit
3. Stadium Laten : Biasanya Tanpa gejala Lesi kulit dan terjadi
relaps
4. Stadium Tresier : biasanya terjadi setelah 25 Tahun setelah
lesi pertama
Terjadi Kerusakan pada tulang, sendi dan jaringan lunak
Tantangan Frambusia
1. PHBS dalam mencegah Frambusia : masih ada yang tidak punya
akses PHBS (air bersih dan sabun)
2. Masih ada yang belum mengetahui tentang penyakit Frambusia
jadi lama dalam proses penyembuhannya.
Pencegahan Frambusia
Pencegahan preventif (penemuan dini): pemeriksaan kontak,
survey anak sekolah (uks), rvs dll.
Pilot kemoprofilaksis bagi kontak penderita.
Promotif : penyuluhan tanda dini Frambusia, kampanye
penurunan stigma, dengan Pemutaran film, leaflet dsb..
Budayakan PHBS (cuci tangan pakai sabun, gunakan air bersih
yang cukup dan mejaga sanitasi lingkungan)
Kuratif : pengobatan sedini mungkin
Rehabilitatif : pencegahan cacat, rehabilitasi medik,
rehabilitasi sosial ekonomi
Peran Kader Dan Toma Dalam Pengendalian Kusta & Frambusia
Penyuluh
Penggerak Masyarakat

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang Frambusia yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan dan menurunya
Kasus Penyakit Frambusia di masyarakat.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN PENTINGNYA ASI EKSLUSIF

I. PENDAHULUAN
Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai
sepasang kelenjar air susu dan saat melahirkan kelenjar ini akan
memproduksi air susu khusus untuk makanan bayinya Air susu setiap
mamalia berbeda, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta laju
pertumbuhan masing-masing Jenis dan spesies. Seperti juga manusia
yang apabila seorang ibu sehabis melahirkan akan secara otomatis
mengeluarkan Air Susu, ASI sangat dibutuhkan oleh seorang bayi
sejak ia berumur 0 hari hingga 6 bulan karena didalam ASI
mengandung berbagai macam Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi
sebagai pengganti makanan.
Dalam kehidupan sehari hari timbul berbagai permasalahan
kompleks yang terjadi dalam pemberian ASI Ekslusif pada bayi,
seperti ASI tidak keluar, ibu tidak mau menyusui bayinya dengan
berbagai macam alasan (ibu sibuk bekerja, takut payudaranya
mengendur, kuantitas ASI sedikit) dan sebagainya. Walaupun
sebenarnya banyak kerugian yang akan dialami ibu ketika tidak
menyususi secara ekslusif baik secara eknomis (lebih sering terserang
penyakit saluran pernafasan bawah, radang sal telinga bawah, infeksi
saluran pencernaan, Biaya untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu lebih
murah dpd harga formula termurah, secara ekologis (Pemberian susu
formula memiliki asosiasi erat dengan diproduksinya limbah yang tdk
dapat didaur ulang (seperti lempeng timah untuk membuat kemasan
kaleng, serta plastik, karet dan silikon untuk membuat botol dan dot)
Dengan adanya permasalahan tersebut diatas maka perlu
dilaksanakan kegiatan penyuluhan tentang ASI Ekslusif di masyarakat,
sehingga bayi balita menjadi sehat dan memiliki system kekebalan
tubuh yang baik.
II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
1. Orang tua bayi dapat mengerti tentang manfaat ASI Ekslusif
2. Memberikan kekebalan tubuh pada bayi secara alamiah
3. Dengan ASI Eklusif tidak mengalami kerugian secara ekonomis
4. Bayi tidak mengalami gizi kurang dan gizi buruk

III. MATERI PENYULUHAN ASI EKLUSIF


PENGERTIAN ASI EKSLUSIF
Asi Eklusif adalah : Bayi diberi air susu ibu saja Tanpa
tambahan cairan lain (susu formula, air gula, air madu, air teh,
jeruk, air putih), Tanpa tambahan makanan lain (pisang,
biskuit, bubur susu, nasi lumat)
Dianjurkan
- Mulai menyusu dini (3060) sesuai permintaan bayi (on
demand )
- Diberikan selama 6 bulan
KEUNTUNGAN MENYUSUI EKSLUSIF
Nutrisi optimal baik kualitas maupun kuantitas
Menigkatkan kesehatan dan system kekebalan tubuh
Meningkatkan kecerdasan
Menjalin kasih saying anatara ibu dan anak
CARA KERJA ASI
Isapan bayi merangsang ujung saraf di sekitar payudara
sehingga merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk
memproduksi Hormon perangsang produksi ASI / Prolaktin
Prolaktin aka merangasang sel-sel di Prabrik susus untuk
mrmbuat ASI
Makin banyak ASI dikeluarkan dari gudang ASI semakin
banyak poduksi ASI
Hormone Oksitoksin membantu sel sel myoepitel alveoli dan
duktus untuk konstraksi sehingga ASI mengalir menuju
putting, semakin sering isapan memperlancar ASI
Prolaktin menekan ovarium sehinga memperlambat kembalinya
fungsi kesuburan dan haid (menjarangkan kehamilan)
HAL HAL YANG MENGURANGI OKSITOKSIN
1. Ibu bekerja, ASI tidak cukup, kesakitan ketika menyusui,
takut bentuk payudara berubah dan takut gemuk, sedih,
cemas, marah dan bingung, malu menyusui dan suami kurang
mendukung.
CARA AYAH MEMBANTU IBU MENYUSUI
1. Ayah menggendong bayi ke ibu, ketika saat ingin menyusui
2. Mengganti popok dan mensendawakan bayi
3. Membantu pekerjaan rumah dan memandikan bayi
4. Memijat bayi
RESIKO PEMBERIAN SUSU FORMULA
Dari sumber kontaminasi yang berasal dari pemberian susu
formula yaitu :
Botol untuk meminumkan susu formula pada bayi.
Air untuk melarutkan bubuk susu formula.
Bubuk susu formula itu sendiri.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang ASI Ekslusif yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA (KB)

I. PENDAHULUAN
Salah satu target MDGS yang harus dicapai adalah menurunya
AKI (Angka Kematian IBU) dan AKB (Angka kematian bayi), yang
harus didukung oleh banyak factor diantaranya dengan program
keluarga berencana yang bertujuan untuk mengatur jarak kelahiran
anak, menuju keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Sejalan dengan program tersebut di atas Pemerintah telah
memberikan kebijakan
kepada semua PUS di rumah tangga untuk mempunyai 2 Anak saja. Hal
ini dikarenakan banyak permasalahan di masyarakat yang memicu
terjadinya AKI dan AKB seperti : ibu yang terlalu sering melahirkan,
terlalu dekat jarak anaknya, usianya terlalu tua atau terlalu muda.
Masih banyak PUS yag belum memahami tentang KB dan
menggunakan alat kontrasepsi, karena factor budaya (Mitos) yang
masih sangat popular di masyarakat, hal ini mengakibatkan banyaknya
PUS yang tidak ber KB, maka salah satu metode efektif yang dapat
diterapkan yaitu melalui Penyuluhan atau penyebaran informasi
tentang KB.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Untuk mencegah kematian ibu dan anak
Pengaturan jarak kehamilan
Pembinaan ketahanan keluarga dan Peningkatan kesejahteraan
keluarga.
PUS paham tentang KB dan dapat memilih alat kontrasepsi yang
pas untuk dipakai
III. MATERI PENYULUHAN KB
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN (KB) ?
KB adalah suatu program untuk mengatur jarak kelahiran anak menuju
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
MENGAPA HARUS BER KB?
Untuk mencegah kematian ibu dan anak
Pengaturan perkawinan
Pengaturan kehamilan
Pembianan ketahanan keluarga
Peningkatan kesejahteraan keluarga.
SIAPA SAJA YANG HARUS MENGIKUTI PROGRAM KB?
Ibu dengan penyakit kronis.
Usia ibu < 20 tahun atau > 30 tahun denagn anak > 3 orang.
Ibu yang sudah pernah elahirkan > 5 x melahirkan.
Ibu dengan riwayat penyakit persalinan.
Keluarga dengan sosial ekonomi yang kurang memadai.
BAGAIMANAKAH METODE KB YANG AMAN BAGI KELUARGA?
Cara sederhana: pantang berkala, senggama terputus,
menyusui bayi.
Alat: kondom, dafragma, IUD.
Obat obatan: hormonal dan spermatisida.
Kontrasepsi mantap (kontap): suntik, susuk, pil.
DIMANA SAJA KELUARGA DAPAT MEMPEROLEH PELAYANAN
KB?
Dokter dan bidan praktek swasta.
Lembaga masyarakat: Posyandu, kelompok akseptor.
Lembaga kesehatan: puskesmas, klinik swasta dll.
APAKAH YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH KELUARGA
AKSEPTOR KB?
Semua alat kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian.
Putuskanlah untuk ber KB bila telah mendapatkan
kesepakatan dengan pasangan masing masing (suami/istri).
Konsultasikan kepada tenaga kesehatan (dokter/bidan)
mengenai alat/ metode kontrasepsi yang tepat.
Kontrol secara teratur dan ikuti petunjuk yang diberikan

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang KB yang dibuat ini diharapkan
dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan penyuluhan
di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN LANJUT USIA ( LANSIA )

I. PENDAHULUAN
Usia Lanjut merupakan kelompok usia mulai dari usia 45 tahun
ke atas yang mana semua manusia di usuia tersebut sudah mulai
penurunan disfunsi yang mulai dari kepala hinga kaki, kelompok usia
Lanjut ini akan rawan terhadap semua penyakit baik jasmani maupun
rohani. Seiring dengan perkembagan jaman angka harapan hidup pada
usia lanjut semakin menurun hal ini di sebabkan kurang perhatian dari
keluaga akan pentingnya kesehatan diusia lanjut di samping itu pula
kurangnya pemahaman yang baik dari semua masyarakat.
Dari data yang diperoleh banyaknya para usia lanjut di Indonesia
mencapai 60 % setiap tahunnya dan meninggal rata-rata diusia 60-
70 tahun, maka dengan ini pentingnya dilakukan penyuluhan.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Untuk mencegah kematian ibu dan anak
Pengaturan jarak kehamilan
Pembinaan ketahanan keluarga dan Peningkatan kesejahteraan
keluarga.
PUS paham tentang KB dan dapat memilih alat kontrasepsi yang
pas untuk dipakai

III. MATERI PENYULUHAN KB


Pengertian:

Kelompok penduduk yang berusia 45 tahun keatas.

Perubahan - perubahan yang terjadi pada lansia:

a. Kemunduran fisik:
- Secara umum (jantung, paru, otot, dll).
- Fleksibilitas menurun.
- Makna reaksi menurun.
- Daya tahan status fisik menurun.
- Sexualitas menurun.
b. Kemunduran psikologis
- Daya pikir menurun.
- Perubahan aspek kepribadian.
- Emosi, sukar tidur, bicara melantur.
- kreativitas, produktivitas menurun.
c. Kemampuan Sosial:
- Kehilangan kedudukan.
- Kehilangan teman teman hidup.
- Penyesuaian diri kurang.
- Sulit untuk menerima gagasan baru.

Permasalahan kesehatan lanjut usia


1. Permasalahan umum.
a. Besarnya jumlah dan tingginya kenaikan presentase lansia.
b. Jumlah lansia miskin semakin banyak.
c. Nilai kekerabatan melemah dan tatanan masyarakat makin
individual.
d. Rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan lansia.
e. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan lansia.
f. Adanya dampak pembangunan yang merugikan kehidupan dan
penghidupan lansia.
2. Permasalahan khusus
a. Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia, meliputi :
Kulit menjadi kering, rambut beruban dan rontok.
Penglihatan menurun, pendengaran menurun, indra perasa
menurun, tulang keropos, tinggi badan menyusut. Penurunan
fungsi organ reproduksi (terutama wanita).
b. Terjadinya perubahan abnormal pada fisik lansia, misalnya:
Katarak, kelainan sendi, kelainan prostat (pada laki-laki),
tidak bisa kencing.
Upaya mengatasi permasalahan kesehatan lansia dikelompokkan
:
- Upaya pembinaan kesehatan (hindari berat badan yang
berlebihan, kurangi makan dan pilihlah makanan yang sesuai,
olahrag ringan dan teratur, hindari timbulnya kecelakaan, hindari
faktor resiko penyakit jantung, pemeriksaan kesehatan secara
periodik).
- Upaya pemeliharaan kesehatan, meliputi: Olahraga secara
teratur (3x/ mgg yakni jalan kaki kalau bisa berkecepatan 6 Km/
jam selama 45-60 mnt).
Diet dengan pedoman: susunan makanan yang beraneka ragam,
mengurangi konsumsi gula, garam dan membatasi konsumsi lemak,
meningkatkan serat dan pati sebagai sumber kalori.
- Dalam kaitannya dengan mental diusaha kan: tetap aktif secara
mental, tetap aktif dalam kehidupan sosial, menjauhi polusi
mental, meningkatkan kehidupan spiritual, menerima proses
menjadi tuan dengan ikhlas dan menyesuaikan dengan realitas.
- Upaya pelayanan kesehatan meliputi : Upaya promotif
(peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), diagnosa dini dan
pengobatan, pencegahan kecacatan, dan upaya rehabilitatif
(pemulihan).
- Upaya perawatan, Upaya pelembagaan lanjut usia.

IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang LANSIA yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan di Masyarakat (Lansia) sehingga masyarakat (Lansia) dapat
mengerti dan mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN PENYULUHAN GARAM BERYODIUM

I. PENDAHULUAN
Penggunaan Garam seringkali hanya sebatas sebagai bumbu
dapur yang tidak diketahui pemanfaatannya, sebagian besar
masyarakat tidak mempedulikan apakah garam tersebut mengandung
yodium atau tidak baik masyarakat di pesisir pantai maupun
masyarakat pegunungan. Pentingnya penggunaan garam beryodium
sangat dirasakan terutama bagi anak anak di usia pertumbuhan dan
perkembangan.
Salah satu penentu majunya suatu Negara yaitu bagaimana
menyehatkan anak anak sebagai ujung tombak d masa yang akan
datang, karena kalau kecerdasan, kesehatan anak anak tidak
didukung maka akan mengalami kemunduruan (The Lose generation)
salah satunya dengan mengkonsumsi garam beryodium. Walaupun
sepele namun manfaatnya sangat besar karena dalam garam beryodium
mengandung DHA yang berfunsi meningkatkan daya kea otak
(Kecerdasan) dan menhindai terjadinya gangguan Tiroid (Gondok).
Data menunjukan hingga tahun 2012 meskipun menurun angka
kesakitannya namun terdapat kasus GAKY atau Gangguan akibat
kekurangan Yodium sebesar 40% di daerah daerah pegunungan,
karena kurangnya masyarakat mengkonsumsi Garam beryodium. Garam
beryodium selain langsung terdapat pda garamnya langsung, juga
terdapat pada makanan makanan laut tertentu, hal ini yang banyak
beum diketahui oleh kebanyakan masyarakat, sehingga perlu
dilaksanakan kegiatan Penyuluhan tentang pemanfaatan dan
penggunaan garam beryodium.

II. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyuluhan yang
dilakukan yaitu :
Menurunya Gangguan Kesehatan Akibat Yodium
Masyarakat mengerti tentang Manfaat dari Garam beryodium
Masyarakat dapat mengetahui makanan yang mengandung yodium
III. MATERI PENYULUHAN GARAM BERYODIUM
Pengertian:
Garam Ber Yodium adalah garam yang didalamnya terkandung zat
zat yodium
Manfaat Garam Beryodium :
Membantu Kecerdasan Otak anak anak di masa pertumbuhan
karena mengandung DHA
Mengambat terjadinya penyakit Tiroid (Gondok)
Tidak terjadinya kasus kasus GAKY
Jenis jenis makanan yang mengandung YODIUM
1. Makanan Laut.
a. Seafod dan Jenis kerang kerangan
b. Rumput Laut
c. Ikan ikan laut
IV. PENUTUP
Dari Satuan Penyuluhan tentang Garam Beryodium yang dibuat ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dan dan pegangan untuk melakukan
penyuluhan di Masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan
mengaplikasikan isi pesan penyuluhan yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai