Defenisi
Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah toksemia pada
kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria.
Etiologi
Apa yang menjadi penyebap pre-eklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui.
Tetapi pre-eklamsia dan eklamsia hampir secara eklusif merupakanpenyakit kehamilan pada
pertama (nullipara). Bisanya terdapat pada wanita masa subur dengan umur ekstrim, yaitu
pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur lebih dari 35 tahun.
1. Pre-eklmpsia ringan
- Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang ; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih ; atau kenaikan sistolik
30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
- Edema umum kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
- Proteinuria kwanttatif 0,3 gram lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin
kateter atau midstream.
2. Pre-eklampsia berat
- Bila salah satu diantara gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil, sudah dapat
digolongkan pre-eklampsia berat.
- Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
- Proteinuria lebih dari 3 g/liter.
- Oliguria, yaitu jumlah urin < 400 cc/24 jam.
- Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, nyari kepala, dan rasa nyeri
pada epigastrium.
- Terdapat edema paru dan sianosis.
- Enzim hati meningkat dan disertai ikterius.
- Pendarahan pada retina.
- Trombosit <10000/mm.
Manifestasi Klinis
Pre eklampsia
a. Preeklampsia ringan
Israhat ditempat tidur merupakan terapi utama dalam penanganan preeklampsia
ringan. Israhat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan aliran darah
keplasentah dan aliran darah meningkat, tekanan vena pa ekstremitas bawah menurun
dan reapsobsi cairan bertambah. Selain itu dengan israhat ditempat tidur mengurangi
volume darah yang beredar dan dapat menurunkan tekanan darah. Apabila
preeklampsia tersebut tidak membaik dengan penanganan koserfativ, dalam hal ini
kehamilan harus diterminasi jika mengancam nyawa maternal.
b. Preeklampsia berat
Pada pasien preeklampsia berat segera harus diberi obat sedatif kuat untuk
mencegah timbulnya kejang. Apabila sesudah 12 sampai 24 jam bahaya akut
sudah diatasi, tindakan terbaik adalah menghentikan kehamilan. Sebagai
pengobatan mecegah timbulnya kejang, dapat diberikan larutan magnesium
sulfat (MgSO4) 20% dengan dosis 4 gram secara intravena loading dose
dalam 4 5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan MgSO4 40% sebanyak 12
gram dalam 500 cc ringger laktat (RL) atau sekitar 14 tetes/menit. Tambahan
magnesium sulfat hanya dapat diberikan jiga diuresis pasien baik,
reflekspatela positif dan frekuensi pernapasan lebih dari 16 x/ menit. Obat ini
memiliki efek menenangkan, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
diuresis. Selain magnesium sulvat, pasien dengan preklampsia dapat juga
diberikan klorpromazin dengan dosis 50 mg secara intramuskular ataupun
diazepam mg secara intra muskular.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengumpulan data
a. Anamnesa
b. Riwayat kesehatan
c. Periksaan fisik
B. Diagnosa Keperawat
1. Ganguan pertukaran gas b.d penimbunan pada paru
2. Kelebihan volume cairan b.d kerusakan fungsi glomelurolus serebral,perdarahan
3. Ganguan rasa nyaman b.d kontruksi uterus dan pembukaan jalan lahir
4. Nyeri akut
C. Intervensi