Anda di halaman 1dari 6

KONSEP MEDIS

Defenisi

Pre-eklampsia adalah kelainan multriorgan spesifik pada kehamilan yang ditandai


dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan 20 minggu. (Obgynacea 2009).

Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah toksemia pada
kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria.

Etiologi

Apa yang menjadi penyebap pre-eklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui.
Tetapi pre-eklamsia dan eklamsia hampir secara eklusif merupakanpenyakit kehamilan pada
pertama (nullipara). Bisanya terdapat pada wanita masa subur dengan umur ekstrim, yaitu
pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur lebih dari 35 tahun.

Pre-eklampsia menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut :

1. Pre-eklmpsia ringan
- Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang ; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih ; atau kenaikan sistolik
30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
- Edema umum kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
- Proteinuria kwanttatif 0,3 gram lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin
kateter atau midstream.
2. Pre-eklampsia berat
- Bila salah satu diantara gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil, sudah dapat
digolongkan pre-eklampsia berat.
- Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
- Proteinuria lebih dari 3 g/liter.
- Oliguria, yaitu jumlah urin < 400 cc/24 jam.
- Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, nyari kepala, dan rasa nyeri
pada epigastrium.
- Terdapat edema paru dan sianosis.
- Enzim hati meningkat dan disertai ikterius.
- Pendarahan pada retina.
- Trombosit <10000/mm.

Faktor resiko erjadinya pre-eklampsia :


- Kehamilan pertama.
- Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia dan eklampsia.
- Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya.
- Ibu hamil dengan usiakurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Wanita dengan gangguan fungsi organ ( Diabetes,Penyakit ginjal,Migrane dan
tekanan daratinggi)
- Kehamilan Kembar

Manifestasi Klinis

Pre eklamsia ringan,gejala subyektif belum di jumpai.pada pre eklamsia berat


gejalanya sudah dijumpai seperti:
1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang abnormal .
2. Gangguan penglihatan,pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya,pandangan
kabur dan terkadang terjadi kebutaan sementara.
3. Iritabel terkadang Ibu merasa gelisa dan bertoleransi dengan suara berisik atau
gangguan lainya.
4. Nyeri perut pada ulu hati (bagian epegastrium ) yang kadang di sertai dengan
mual dan mutah.
5. Ganguan pernafasan sampai cianosis.
6. Terjadi gangguan kesabaran
7. Dengan pengeluran proteinuria keadaan semakin berat karena terjadi gangguan
fungsi ginjal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemerikasaan darah lengkap dengaan hapusan darah
- Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr% )
- Hemotokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol% )
- Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3)
2. Usinalisis
- Di temukan protein dalam urine
3. Pemeriksaan Fungsi hati
- Bilirubin meningkat (N=<1 mg/dl )
- LDH ( laktat dehidrogenase ) meninggkat
- Aspartat aminotransferases (AST) >60 ul
- Serum glutamat hirufat transminase (SGPT) meningkat (N=15-45 u/ml)
- Serum glutamat aoxaloacetic transminase (SGOT) meningkat (N<31u/l)
- Total protein serum menurun (N= 6,7-8,7 G/ dl)
4. Tes kimia darah
- Asam urat meningkat (N= 2,4-2,7 mg/dl)
5. Radiologi
- Ultrasonografi
Ditemukan reterdasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus
lambat, aktifitas janin lambat, dan volume cairan kebutuhan sedikit.
- Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin bayi lemah
Penatalaksanaan

Pre eklampsia

Tujuan utama penanganan preeklampsia adalah mencegah terjadinya eeklampsia, melahirkan


bayi tanpa asifiksia dengan skor APGAR bayi, dan mencegah mortalistas maternal dan
perinatal

a. Preeklampsia ringan
Israhat ditempat tidur merupakan terapi utama dalam penanganan preeklampsia
ringan. Israhat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan aliran darah
keplasentah dan aliran darah meningkat, tekanan vena pa ekstremitas bawah menurun
dan reapsobsi cairan bertambah. Selain itu dengan israhat ditempat tidur mengurangi
volume darah yang beredar dan dapat menurunkan tekanan darah. Apabila
preeklampsia tersebut tidak membaik dengan penanganan koserfativ, dalam hal ini
kehamilan harus diterminasi jika mengancam nyawa maternal.
b. Preeklampsia berat
Pada pasien preeklampsia berat segera harus diberi obat sedatif kuat untuk
mencegah timbulnya kejang. Apabila sesudah 12 sampai 24 jam bahaya akut
sudah diatasi, tindakan terbaik adalah menghentikan kehamilan. Sebagai
pengobatan mecegah timbulnya kejang, dapat diberikan larutan magnesium
sulfat (MgSO4) 20% dengan dosis 4 gram secara intravena loading dose
dalam 4 5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan MgSO4 40% sebanyak 12
gram dalam 500 cc ringger laktat (RL) atau sekitar 14 tetes/menit. Tambahan
magnesium sulfat hanya dapat diberikan jiga diuresis pasien baik,
reflekspatela positif dan frekuensi pernapasan lebih dari 16 x/ menit. Obat ini
memiliki efek menenangkan, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
diuresis. Selain magnesium sulvat, pasien dengan preklampsia dapat juga
diberikan klorpromazin dengan dosis 50 mg secara intramuskular ataupun
diazepam mg secara intra muskular.

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengumpulan data

a. Anamnesa
b. Riwayat kesehatan
c. Periksaan fisik
B. Diagnosa Keperawat
1. Ganguan pertukaran gas b.d penimbunan pada paru
2. Kelebihan volume cairan b.d kerusakan fungsi glomelurolus serebral,perdarahan
3. Ganguan rasa nyaman b.d kontruksi uterus dan pembukaan jalan lahir
4. Nyeri akut

C. Intervensi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriterial hasil Intervensi


1 Ganguan pertukaran gas Status:Gas exchage Aiway Management
Defenisi: Kelebihan atau Respiratory Status :ventilation - Buka jalan napas,gunakan
defisit pada oksigenasi dan Vital Sign Status teknik chinliftatau jaw thurst
eliminasi Kriteria Hasil : bila perlu
karbondioksidapada Mendomenstrasikan - Posisikan pasien untu
membran alveolar- kapiler. kmemaksimalkan venttilasi
peningkatanventilasi dan oksigen
- Identifikasi Pasien
yang adekuat
Memelihaara kebersihan paru perlunyapemasanggan
paru dan bebas tanda tanda distess alatjalan napasa buatan
- Pasang Mayo bila perlu
pernafasan
- Lakukan fisioterapi bila perlu
Mendomenstrasikan batuk efektif
- Keluarkan sekret dengan batuk
dan suara nafas yang bersih tidak
atau suction
ada sianosis dan dispneu
Respiratory Monitoring
Tanda tanda Vital dalam keadaan
- Monitor rata-rata kedalaman
Normalekret dengan
irama dan usaha respirasi
- Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan penggunaan otot
tambahan
- Monitor suara nafas seperti
dengkur
- Auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya
2 Kelebihan volume cairan Elektrolit and acid base balance Fluid management
Definisi: Peningkatan Fluid balance - Timbang popok/pembalut jika
retensi cairan isotonik. Hidration diperlukan
Kriteria Hasil - Pertahankan catatan intek dan
Terbebas dari output yang akura
edema,efusi,anaskara - Pasang urin kateter bila perlu
Bunyi nafas bersi,tidak ada - Monitor hasil HB yang sesuai
dispneu dengan restensi cairan
Terbatas dari distensi vena - Monitor status hemodinamik
jugularis,refleks hepatojugular (+) termaksud
Terbatas dari CVP,MAP,PAP,danPCWP
kelelahan,kecemasan atau Fluid monitoring
kebingunan - Tentukan riwayat danjumlah
Menjelaskan indikator kelebihan intek cairan dan elminasi
cairan - Tentukan kemungkinan faktor
Meelihara tekanan vena resiko dari ketidak seimbangan
sentral,,tekanan kapiler paru cairan (Hipertermia,terapi
output jantung dan vital dieuretik,kelainan renal,gagal
signdalam batasan normal jantung,diaporesis disfungsihati)
- Monitor berat badan
- Monitor serum dan osmiliatis
urin
- Monitor BP,HR dan RR
- Monitor tekanan darah

3 Ganguan rasa nyaman Ansieti Anxiety Reduction


Fear leavel - Gunakan pendekatan yang
Defenisi: Merasa kurang Sleep Deprivation menenangkan
senang, legah dan Comfort Readines for Enchanced - Nyatakan dengan jelas harapan
sempurna dalam dimensi Kriteria hasil terhadap pelaku Pasien
fisik, psikospiritual, dan Mampu mengontrol kecemasan - Jelaskan semua prosedur dan
sosial. Status lingkungan yang nyaman apa yang di sarankan selama
Mengontrol nyeri prosedur
Kulitas tidur dan istrahat adekuat - Pahami presektif pasien
Agresi pengendalian diri terhadap situasi stres
Respon terhadap pengobatan - Temani pasien untuk
Kontrol gejala memberikan keamanan dan
Status kenyamanan meningkat mengurangi takut
Dapat mengontrol kekuatan - Dorong pasien untuk
Sopoort social mengungkapkan perasaan
Keinginan untuk hidup ketakutan,presepsi
- Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
- Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
- Dengarkan dengan penuh
perhatian identifikasi tingkat
kecemasan

4 Nyeri akut Pain Level Pain Management


Definisi: Pengalaman Pain control - Lakukan pengkajian nyeri secara
sensori dan emosional Comfort Level komperehensif termasuk lokasi,
yang tidak menyenangkan Kriteria Hasil karateristik, durasi.
yang muncul akibat Mampu mengontrol nyeri (tahu Frekuensi,kualitas, dan faktor
kerusakan jaringan yang penyebab nyeri maupun presipitasi
aktual atau potensial menggunakan teknik - Obserfasi reaksi non ferbal dari
nonfarmakolgi untuk mengurangi ketidak nyamanan
nyeri,mencari bantuan) - Gunakan komunikasi terapeutik
Melaporkan bahwa nyeri untuk mengetahui pengalaman
berkurang dengan menggunakan nyeri pasien
manajemen nyeri Mampu - Kaji kultur yang mempengaruh
mengenali nyeri irespon nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala - Evalua pengalaman nyeri masa
insentitas, frekuensi dan tanda lampau
nyeri) - Evaluasi bersama pasien dengan
Menyatakan rasa nyaman setelah tim kesehatan lain tentang ketidak
nyeri berkurang efektifan kontrol nyerimasa
lampau
- Bantu pasien dan keluarga mencari
dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dadat
dipengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan , pencaayaan dan
kebingsinan.

Anda mungkin juga menyukai