A. Defenisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 2013).
Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi
terhadap virus, obat atau alkohol (Wijaya, 2015)
Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin
seperti; kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Sugianto, 2011)
B. Klasifikasi
Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui
kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang
terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran
cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6
minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi
adalah anak-anak dan dewasa muda.
Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik,
atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering
tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan
keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi
untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan
pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk
darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai
dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial.
HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui
tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap
pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada
darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi
hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi
HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili,
resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai
HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan
resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan kematian
Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti
air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang
hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana
sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.
Kemungkinan hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para
pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan
dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik
C. Etiologi
Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus dan penyebab non
virus. Sedangkan insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang
disebabkan oleh virus.
1. Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis :
a) Hepatitis A (HAV)
b) Hepatitis B (HBV)
c) Hepatitis C (HCV)
d) Hepatitis D (HDV)
e) Hepatitis E (HEV)
Semua jenis virus tsb merupakan virus RNA kecuali virus
hepatitis B yang merupakan virus DNA
2. Hepatitis non virus yaitu :
a) Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol
sirosis.
b) Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut
hepatitis toksik dan hepatitis akut.
Bahan Beracun (Hepatotoksik)
Akibat Penyakit lain (Reactive Hepatitis)
D. Manifestasi klinik
Menifestasi klinik dari semua jenis hepatitis virus secara umum sama.
Manifestasi klinik dapat dibedakan berdasarkan stadium.Adapun manifestasi
dari masing amsing stadium adalah sebagai berikut.
1. Fase Inkubasi
merupakan waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnya
gejala atau iktrus
2. Fase Prodromal (pra ikterik)
fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan gejala timbulnya
icterus
a) Permulaan ditandai dengan : malaise umum, mialgia, atralgia
mudah lelah, gejala saluran nafas dananoreksi.
b) Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas
atau epigastrikum
3. Fase icterus
Muncul setelah 5-10 hr,tetapi dapatjuga munculbersamaan dengan
munculnyagejala.
4. Fase Konvalesen (penyembuhan)
a) Diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain tetapi
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada
b) Ditandai dengan :
Munculnya perasaan lebih sehat
Kembalinya napsu makan
Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3
minggu
Pada 5% - 10% kasus hepatitis B perjalanan klinisnya
mungkin lebih sulit ditangani hanya < 1% yang menjadi
fulminan (menyeluruh)
E. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia.Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri.Sering dengan berkembangnya inflamasi pada
hepar, pola normal pada hepar terganggu.Gangguan terhadap suplai darah
normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel
hepar.Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari
tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat.Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh
dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan
tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan
adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati.Walaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal,
tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka
terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati.Selain itu juga
terjadi kesulitan dalam hal konjugasi.Akibatnya billirubin tidak sempurna
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan
sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi
(bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi
(bilirubin direk).Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena
kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis).Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih
berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-
gatal pada ikterus.
G. Penatalaksanaan medis
1. Penderita yang menunjukkan keluhan berat harus istirahat penuh
selama 1-2 bulan.
2. Diet harus mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.
3. Pada umumnya tidak perlu diberikan obat-obat, karena sebagian besar
obat akan di metabolisme di hati dan meningkatkan SGPT.
4. Wanita hamil yang menderita hepatitis perlu segera di rujuk ke rumah
sakit.
5. Pemeriksaan enzim SGPT dan gamma-GT perlu dilakukan untuk
memantau keadaan penderita. Bila hasil pemeriksaan enzim tetap tinggi
maka penderita dirujuk untuk menentukan apakah perjalanan penyakit
mengarah ke hepatitis kronik.
6. Hepatitis b dapat dicegah dengan vaksin. Pencegahan ini hanya
dianjurkan bagi orang-orang yang mengandung resiko terinfeksi.
7. Pada saat ini belum ada obat yang dapat memperbaiki kerusakan sel
hati.
Diagnosa keperawatan
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/274158325/Laporan-Pendahuluan-hepatitis (diakses
pada tanggal 4-10-2016 jam 10:40 Wita)