Anda di halaman 1dari 12

10 BANGUNAN KOLONIAL TERINDAH DI INDONESIA

Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun. Walaupun banyak


kontroversi tentang hal itu (ada yang ngomong Belanda baru menjajah kita
selama 33 tahun karena Aceh baru dikuasai Belanda pada tahun 1912), namun
selama kurun waktu tersebut bangsa Barat meninggalkan banyak bangunan
bersejarah. Beberapa di antaranya dikenal karena keindahannya dan masih
terawat hingga saat ini. Berikut ini adalah top ten bangunan kolonial tercantik di
Indonesia menurut versiku.

1. Lawang Sewu (Semarang)

Bangunan ini tak ayal adalah bangunan Belanda paling terkenal senatero
Indonesia. Bangunan ini disebut Lawang Sewu oleh penduduk lokal lantaran
banyaknya pintu yang ada di gedung ini. Lawang Sewu didirikan pada 27
Februari 1904 sebagai kantor perusahaan perkeretaapian Belanda, yaitu NIS.
Arsiteknya adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag yang
berdomisili di Amsterdam. Gedung tua ini menjadi saksi pertempuran hebat
antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) dengan Kempetai dan
Kidobutai, Jepang pada Pertempuran Lima Hari di Semarang (14 Oktober 19
Oktober 1945). Selain kedua menaranya, bangunan ini juga terkenal karena
hiasan kaca patrinya yang begitu indah.

2. Stadhuis (Jakarta)

Bangunan ini sekarang dikenal sebagai Museum Fatahillah, namun dulunya


adalah Balai Kota (Stadhuis) Batavia atau Jakarta. Bangunan ini dibangun antara
kurun waktu 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan van Hoorn dan
sengaja dibangun menyerupai Istana Dam di Amsterdam. Pada bangunan ini
juga terdapat patung Hermes dan meriam Si Jagur yang terkenal.

3. Gereja Katedral (Jakarta)


Gereja Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga adalah sebuah gereja
Katolik yang diresmikan tahun 1901. Gaya arsitekturnya adalah neo-gotik yang
merupakan ciri khas arsitektur gereja di Eropa. Arsiteknya adalah Marius Hulswit
asal Belanda. Awalnya, bagian menara dirancang berbentuk kubah pada
ujungnya. Namun rencana ini tak pernah terlaksana. Sebagai gantinya dibangun
menara dari logam, yang tidak lazim untuk sebuah gereja gotik namun perlu
dilakukan karena wilayah Indonesia rentan terhadap gempa. Pada tahun 1991,
bagian balkon katedral dijadikan museum.

4. Gereja Blendhuk (Semarang)


Gereja Blendhuk adalah gereja Kristen Protestan tertua di Jawa Tengah yang
dibangun pada tahun 1753 dan bergaya arsitektur baroque. Gereja ini mendapat
namanya karena kubah bulatnya di bagian atasnya yang dahulu dilapisi
perunggu. Nama sesungguhnya dari gereja ini adalah GPIB Immanuel. Hingga
kini, bangunan gereja ini tetap digunakan dan menjadi ikon kota Semarang
selain Lawang Sewu.

5. Gedung Bank Indonesia (Yogyakarta)


Gedung Bank Indonesia atau yang disebut de Javasche Bank pada zaman
penjajahan, diresmikan pada 1 April 1879 sebagai kantor cabang ke-8 di
Nusantara. Gedung ini dirancang oleh arsitek Hulswitt dan Cuypers dengan
bergaya arsitektural Eropa dengan dua menaranya yang kini dicat emas.
Bangunan ini terletak tak jauh dari Istana Kepresidenan RI.

6. Gedung Bank Indonesia (Cirebon)

Tak banyak yang tahu tentang bangunan bersejarah ini, padahal gedung ini
pernah muncul di mata uang 500 rupiah.
Bangunan ini merupakan kantor cabang ke-5 De Javasche Bank yang dibuka
pada 1 Juli 1866 (hmmduluan daripada Yogya malah, hebat). Arsiteknya sama
dengan arsitek Gedung BI Yogyakarta, yaitu F.D. Cuypers & Hulswit. Bangunan ini
sekarang beralamat di Jalan Yos Sudarso no. 5 Cirebon. Ada dua keunikan
gedung ini dibandingkan gedung kolonial lain. Pertama, ini adalah satu-satunya
gedung BI yang memiliki satu menara. Kedua, di bagian depan bangunan utama
gedung ini, terdapat sepasang gapura bergaya Majapahit dari batu bata merah.

7. Gedung London Sumatra (Medan)

Gedung London Sumatra ini dibangun pada tahun 1906 sebagai kantor
perusahaan perkebunan milik Harrisons & Crossfield Plc. yang berpusat di
London. Desain arsitekturnya menampakkan gaya transisi yang mirip dengan
rumah-rumah di London. Gedung ini terletak di Kelurahan Kesawan, Kecamatan
Medan Barat.
8. Istana Buitenzorg (Bogor)

Istana Bogor adalah istana terindah dari enam Istana Kepresidenan RI.
Keunikannya tentu saja adalah keindahan danau dan Kebun Raya Bogor yang
melingkupinya serta rusa-rusa jinak yang sengaja didatangkan dari Nepal. Istana
Bogor dahulu disebut Buitenzorg yang artinya tanpa kekhawatiran. Pada
1744, Gubernur Jenderal van Imhoff terkesima dengan kedamaian sebuah desa
kecil di Bogor dan berencana membangun istana di sini. Istana Bogor awalnya
dibuat 3 tingkat dan dibuat menyerupai Blehheim Palace di Oxford, Inggris.

Pada 10 Oktober 1834, Gunung Salak meletus dan menyebabkan istana ini roboh
akibat gempa vulkanik. Pada tahun 1850, istana ini dibangun kembali, namun
hanya satu lantai karena kondisi Indonesia yang sering dilanda gempa. Sejak
tahun 1870-1942, istana ini telah menjadi tempat kediaman resmi dari 38
gubernur jenderal Hindia Belanda dan satu gubernur jenderal Inggris, siapa lagi
kalau bukan Raffles. Bak Gedung Putih, istana ini juga menyimpan ratusan karya
seni seperti lukisan karya Basuki Abdullah, patung Hercules, dan patung
Pegasus.

9. Gedung Balaikota (Medan)

Gedung ini dibangun pada tahun 1900 oleh biro arsitek Hullswit dan bergaya
arsitektur Eropa yang indah. Pada keempat sisi kubah terdapat jam dinding kuno
yang dulu dapat berdentang. Gedung ini kini menjadi bagian hotel Aston Medan
dan difungsikan sebagai restoran.

10. Asta Tinggi Sumenep (Madura)

Asta Tinggi Sumenep adalah makam-makam raja Madura dan kerabatnya.


Dibangun pada tahun 1750, bangunan utama dari kompleks makam ini adalah
bangunan berkubah (cungkup) tempat raja-raja Madura dimakamkan. Konon, jika
kita berdoa di dalam cungkup ini, niscaya doa kita akan dikabulkan. Oleh sebab
itu, kawasan makam ini masih rajin dikunjungi warga Madura untuk berziarah.
Kompleks makam ini memang unik, sebab terdapat gerbang bergaya Portugis.

BONUS #1

Museum Prasasti (Jakarta)

Museum ini sebenarnya bukan bangunan kolonial, melainkan makam Belanda


yang dikenal dengan nama Hollandsche Kerk atau kini sering disebut
pemakaman Kebon Jahe Kober. Kompleks pemakaman ini dibangun pada tahun
1795 dan terkenal dengan keindahan patung-patung malaikatnya. Tempat ini
sangat populer bagi pecinta fotografi dan sudah sering menjadi lokasi syuting
video klip.

BONUS #2:

Gedung Bank Indonesia (Solo)


Sebagai orang Solo, aku sendiri tidak tahu banyak tentang sejarah Gedung Bank
Indonesia Solo. Bangunan ini diarsiteki oleh Hulswitt dan Cuipers dengan gaya
neo-klasik. Bangunan ini juga menjadi saksi sejarah ketika sekelompok pemuda
menggunakannya untuk menculik PM Sutan Syahrir pada masa revolusi.

Belanda memang menorehkan penderitaan akibat penjajahan di Indonesia.


Namun bangunan-bangunan peninggalan tersebut sudah selayaknya kita jaga.
Selain karena keindahan arsitekturnya, juga sebagai pengingat sejarah panjang
perjuangan bangsa kita.
Arsitektur Gaya Eropa

BY Lamudi 27 December 2013 Arsitektur, Desain Interior

Pertanyaan: Saya tertarik dengan arsitektur gaya Eropa. Karena itu saya berencana untuk

membangun rumah bergaya Eropa. Apa saja yang perlu diperhatikan pada arsitektur gaya Eropa?

Jawab:

Gaya arsitektur luar negeri memang menarik minat banyak orang. Pada beberapa tahun kedepan,

arsitektur ini juga menjadi salah satu trend arsitektur di Indonesia. Dari beberapa arsitektur gaya

import, gaya Eropa menjadi salah satu gaya yang begitu digemari. Bukan hanya karena bentuknya

yang menarik. Arsitektur gaya Eropa juga terkesan kokoh. Selain itu gaya Eropa juga tidak terlalu

rumit, terlebih untuk gaya Eropa modern.

Jika dilihat secara sekilas, arsitektur Eropa modern tampak tidak berbeda jauh dengan gaya

minimalis. Bentuk-bentuk tegas menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur ini. Akan tetapi ada

beberapa perbedaan. Salah satunya adalah penerapan ornamen. Pada gaya minimalis, ornamen

sangat dilarang. Tapi pada arsitektur gaya Eropa, ornamen masih dimaklumi. Dalam gaya Eropa,

perpaduan yang digunakan adalah seni dan teknik sipil.

Gaya arsitektur Eropa sendiri mengacu pada arsitektur Yunani. Akan tetapi kini gaya tersebut

berkembang. Variasinya menjadi lebih banyak seperti arsitektur gaya Renaissance, gaya Gotik, gaya

Barok dan Rococo. Jika Anda tertarik dengan gaya Eropa, Anda bisa mengacu pada keempat gaya

tersebut. Tapi apa ciri khas dari keempat gaya tersebut? Sebelum Anda memutuskan untuk

menerapkan gaya tertentu, tentunya Anda harus mengetahui ini.

Pada gaya Renaissance, tiang-tiang bergaya klasik menjadi ciri khas utamanya. Tiang-tiangnya penuh

dengan ornamen dan tampak dekoratif. Tapi umumnya gaya ini lebih sering diterapkan pada

bangunan-bangunan pemerintahan. Meski demikian, rumah pribadi masih bisa menerapkan gaya ini.

Hanya saja dibutuhkan beberapa penyesuaian. Arsitektur ini juga dapat disulap menjadi arsitektur

Eropa modern yang lebih minimalis.

Gaya lain yang bisa dipertimbangkan adalah gaya gothic. Gaya ini menggunakan busur-busur lancip

dan flying buttress sebagai ciri khasnya. Sebenarnya gaya ini merupakan gaya penyimangan dari
gaya Renaissance. Akan tetapi gaya ini termasuk gaya Eropa klasik yang masih dipertahankan. Untuk

pilihan lain, masih ada gaya Barok dan Rococo. Kedua arsitektur ini memang berbeda, akan tetapi

ada kemiripan diantara keduanya. Ciri khas dari arsitektur ini adalah warna yang lebih beragam dan

adanya menara kembar.

Untuk rumah hunian, gaya arsitektur di atas tentu tampak terlalu berlebihan. Akan tetapi gaya-gaya

tersebut bisa dimodifikasi. Misalnya saja dengan mengecilkan dimensinya. Selanjutnya

menyesuaikannya dengan lingkungan sekitar. Gaya di atas tidak harus diterapkan secara persis.

Memberi sedikit sentuhan minimalis juga bisa memberi kesan unik. Tapi tetap perhatikan ciri khas dan

esensi dari arsitektur tersebut.

Membuat rumah dengan arsitektur Eropa modern memang cukup sulit. Jika salah, arsitektur juga

tampak aneh dan berantakan. Untuk itu ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya terlebih

dahulu.

Anda mungkin juga menyukai