Karya ilmiah disusun untuk melengkapi syarat kelulusan pada mata kuliah
bahasa indonesia
Oleh :
TANGERANG SELATAN
2017
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik dan sesuai waktu yang
ditentukan.
Dalam karya tulis ilmiah ini kami membahas tentang pengertian penakar
curah hujan tipe hellmann, perawatan alat, kalibrasi, dan keunggulan dari penakar
hujan tipe hellman.
Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada :
1. Ibu Nur Aini Puspitasari selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Besar harapan kami tulisan ini bias bermanfaat sebagai bahan bacaan
maupun sebagai bahan referensi. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan, sehingga penulisan karya ilmiah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
2.2Pengertian 3
2.4 Kalibrasi 7
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Bagian-bagian pada alat penakar hujan tipe hellman............................3
Gambar 2.2 Prinsip kerja alat penakar hujan tipe hellman .................................... 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
3. Untuk mengetahui dan memahami cara perawatan dan kalibrasi alat penakar hujan
tipe hellmann.
4.
5.
1.3 Metode Pengumpulan Data
6. Dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, antara lain:
1. Penelitian Kepustakaan
7. Yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku ilmiah, petunjuk
standard operasional prosedur alat, media elektronik, dan sumber tertulis
lainnya.
2. Penelitian Lapangan
8. Dalam metode ini, penulis melakukan peninjauan dan pengoperasian
alat ke lapangan.
9.
1.4 Sistematika Penulisan
10. Untuk memberikan gambaran penulisan karya tulis ilmiah ini, maka
penulis memberikan sistematika penulisan sebagai berikut :
11. BAB I PENDAHULUAN
12. Pada bagian pendahuluan ini menjelaskan latar belakang, tujuan
penyusunan makalah, metode penelitian,dan sistematika penulisan.
13. BAB II PEMBAHASAN
14. Pada bagian pembahasan berisi mengenai prinsip kerja, cara
perawatan, dan kalibrasi dari alat penakar hujan tipe hellmann, serta
mengetahui keunggulan pengukuran curah hujan menggunakan alat penakar
hujan tipe hellmann dibanding dengan pengukur curah hujan lainnya.
15. BAB III PENUTUP
16. Pada bagian ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan
mengenai alat penakar hujan tipe hellman serta saran saat pengoperasian.
2
17. BAB II
18. PEMBAHASAN
19.
2.1 Pengertian
20. Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri secara otomatis. Badan alat berbentuk silinder dengan tinggi 115 cm dan berat
kurang lebih 14 kg. Luas permukaan corong penakarnya sebesar 200 cm 2.. Penakar
hujan tipe hellman menurut Nugroho (2012) adalah sebagai berikut.
21. Pada penakar hujan tipe hellman, air hujan diukur menggunakan sistem
mekanik otomatis. Air hujan yang ditampung akan mendorong pelampung
yang terhubung dengan pena. Pena tersebut akan menggores kertas pias yang
dipasang pada jam berputar.
22. Pada umumnya, penakar hujan tipe hellman yang dipakai BMKG diimpor dari Jerman
degngan merk R. FUESS. Jika pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka, maka
bagian dalamnya akan terlihat seperti gambar terlampir.
23.
3
hujan pada hari tersebut, penghitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan jam
bekker
29. yang diberi pena dan memutar kertas pias. Adapun prinsip kerja penakar hujan
tipe hellman menurut Djakiman (2008) adalah sebagai berikut.
30. Air hujan yang jatuh pada mulut penakar hujan akan terkumpul
didalam tabung silinder kolektor tempat pelampung. Air yang
masuk/tertampung didalam tabung menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat naik. Pada tagkai pelampung terdapat pena pencatat yang
gerakannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakan pena tercatat pada
pias yang digulung pada silinder jam yang berputar. Tabung silinder kolektor
memiliki daya tampung maksimal senilai dengan curah hujan 10 milimeter.
Tepat pada saat kolektor penuh, maka air senilai 10 milimeter tersebut tercurah
habis keluar melalui pipa pembuangan untuk keudian masuk kedalam ember
penadah. Bersamaan dengan peristiwa ini mka pelampung turun ke dasar dan
pena kembali ke titik nol pada kertas pias. Jika hujan masih berlanjut,
selanjutnya tabung kolektor akan terisi kembali, diikuti naiknya pena pencatat.
Proses pengisian dan pengosongan ini akan terus berlangsung sampai hujan
berhenti.
31.
32. Dari prinsip kerja penakar hujan tipe hellman di atas, terlihat bahwa penakar
hujan tipe hellman dapat merekam curah hujan yang terjadi melalui pembacaan kertas
pias.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
41.
5
42.
13. Apabila bejana air kurang tegak lurus dan menyebabkan peralatan pada
pias miring, maka sekrup harus diputar di bawah bejana (terdapat tiga
sekrup), sehingga bejana menjadi datar atau tegak lurus.
49.
2.4 Kalibrasi
1. Ambil silinder jam, putar per secukupnya (jangan terlalu pol), pasang pias pada
silinder tersebut dengan menggunakan penjepitnya, kemudian letakkan silinder jam
pada sumbunya dengan hati-hati.
2. Tuangkan air ke dalam corong secukupnya, sampai air keluar melalui pipa gelas
siphon. Setelah air berhenti mengalir, berarti permukaan air berada tepat pada ujung
bawah saluran gelas siphon yang berada pada tabung.
3. Pada kedudukan demikian, pena harus menunjuk posisi awal yaitu angka 0 pada pias.
Jika pena menunjuk lebih atau kurang dari 0, maka kedudukannya dapat diatur
dengan jalan mengendurkan sekrup yang menyekrup tangkai pena dengan tangkai
pelampung. Setelah sekrup kendur, kedudukan pena dapat disetel (dinaikkan atau
diturunkan) sehingga pena menunjuk pada angka 0, kemudian sekrup tadi
dikencangkan kembali.
4. Setelah memperoleh posisi pena pada angka 0, tindakan selanjutnya ialah menentukan
posisi puncak pena yaitu pada angka 10. Caranya tuangkan air sebanyak 10 mm.
sesuai takaran pada gelas hujan Hellmann atau sebanyak 200 cc (200 ml) kedalam
corong penakar hujan secara perlahan-lahan, sambil memperhatikan gerakan pena
dan kedudukan air dalam gelas siphon. Bila air telah tertuang semua dan pena tepat
menunjukkan angka 10 pada pias, namun air belum tertumpah keluar melalui pipa
gelas siphon berarti kedudukan gelas siphon terlalu tinggi. Untuk itu kedudukan pipa
gelas siphon harus diturunkan yaitu dengan cara mengedurkan klem/sekrup yang
terdapat pada gelas siphon. Kemudian secara perlahan-lahan masukkan (turunkan
gelas siphon) dengan arah kedalam tabung, sambil memperhatikan permukaaan air
yang terdapat pada lengkungan gelas siphon. Jika permukaan air telah mencapai
pertengahan lengkungan gelas siphon, hentikan penurunan gelas siphon dan
sekerupnya kencangkan kembali. Tambahkan air sedikit pada penakar hujan, maka air
dalam tabung akan tumpah keluar melalui gelas siphon, dan bersamaan dengan itu.
Pena akan bergerak turun secara vertikal sampai menunjuk angka 0 ketika air berhenti
mengalir.
5. Jika keadaan terjadi sebaliknya, yaitu air sudah tumpah keluar sebelum pena
menunjukkan angka 10, berarti kedudukan pipa gelas siphon terlalo rendah. Untuk
mengatasinya kendurkan sekrup dan tarik keatas pipa gelas siphon secukupnya,
kemudian ulangi lagi perlakuan seperti diatas, sehingga apabila dituangkan air
sebanyak 200ml. Pena akan turun tepat pada posisi angka 10mm pada pias.
6. Setelah penyetelan posisi pena pada angka 0 dan 10, kemudian lakukan beberapa kali
menuangkan air sebanyak 200 cc dan apabila hasilnya baik, maka alat siap
dioperasikan.
51.
1. grafik yang dihasilkan oleh alat ini lebih halus dibandingkan alat penakar
hujan yang lain karena menggunakan sistem pelampung.
2. kita dapat mengetahui kapan terjadinya hujan karena alat ini bersifat
recording.
53.
2.5.2 Kekurangan penakar hujan tipe hellmann
54.
55. Penakar hujan tipe hellmann memiliki kekurangan sebagai berikut :
1. Alat ini sangat mudah mengalami kerusakan.
2. Sering mengalami kerusakan-kerusakan teknis seperti terlalu kencang
memutar per ataupun terlalu sedikit memutar per sehingga jam
berhenti sebelum berputar selama 24 jam.
56.
57.
58.
59.
60. BAB III
61. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penakar hujan Otomatis tip hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri data secara otomatis.
2. Ciri-ciri penakar hujan tipe hellman adalah berbentuk silinder dengan tinggi
115 cm, berat kurang lebih 14 kg, luas permukaan corong sebesar 200 cm2..
3. Penakar hujan tipe hellman dapat merekam berapa lama terjadinya hujan pada
hari tersebut, penghitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan jam
bekker yang diberi pena dan memutar kertas pias.
4. Pias Hellmann dibuka dan dipasang setiap jam 07.00 WIB, maka data yang
terekam mulai dari pukul 00.00 WIB tercatat dalam pias tanggal sebelumnya.
5. Dalam perawatan alat penakar hujan tipe hellman, perlu diperhatikan
kerusakan-kerusakan yang terjadi dan cara mengatasinya.
6. Kalibrasi alat penakar hujan tipe hellman dilakukan dengan menentukan
kedudukan atau posisi pena di pias pada posisi awal 0 mm dan posisi puncak
angka 10 mm.
62.
3.2 Saran
63. Dalam penggunaan alat penakar hujan tipe hellman ini, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kerbersihan komponen-komponen pada alat
merupakan poin penting dalam perawatan, karena akan berdampak pada performa alat
tersebut. Kerusakan akan rentan terjadi pada komponen alat yang kotor, sehingga cara
mengatasinya juga membutuhkan perhatian. Kalibrasi alat penakar hujan tipe hellman
harus dilakukan secara teliti, sehingga tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran
saat digunakan.
64.
65.
66.
67.
68.
69. DAFTAR PUSTAKA
9
70. Bunganaen, Wilhelmus, Denik S. Krisnayanti, Yacobus A. Klau. 2013. Analisis
Hubungan Tebal Hujan pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota Kupang. Jurnal Teknik
Sipil 2, 181 190.
72. Nugroho, Wahyu. 2012. Pengembangan Sistem Peralatan Pengamnbil Sampel Air
Hujan Otomatisi. Tesis pada Jurusan Fisika Universitas Indonesia Depok : tidak
diterbitkan.
73. Rojali. 1997. Alat Alat Meteorologi (Jilid A). Jakarta : Departemen Perhubungan.
75.
76.
77.