**) Staff Pengajar Bagian Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan dasar untuk ibu hamil yang
harus dilakukan sesuai standar, yaitu minimal 4 kali selama masa kehamilan.
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan dan data PWS KIA di Kabupaten Jember
tahun 2014, cakupan pelayanan antenatal di Kabupaten Jember masih rendah,
kunjungan ibu hamil ke 4 belum mencapai target SPM yaitu 75% dari target 94%
pada tahun 2014. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cakupan
antenatal, yaitu SDM, sarana dan prasarana, ketersediaan dana, dan
masyarakat itu sendiri, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis
pelayanan antenatal dan faktor faktor yang berkaitan dengan cakupan
pelayanan antenatal oleh Bidan Desa di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif yang dilakukan dengan wawancara kepada 8 informan utama
dan 4 informan triangulasi. Terdapat 2 puskesmas yang dipilih dengan metode
purposive sampling, yaitu Puskesmas Arjasa dan Puskesmas Kencong. Variabel
pada penelitian ini yaitu SDM, dana, sarana dan prasarana, metode,
perencanaan, penggerakan, dan penilaian. Cakupan pelayanan antenatal di
Kabupaten Jember masih rendah karena beberapa faktor yang berkaitan yaitu,
Jumlah SDM yang masih kurang serta dana yang tersedia belum mencakup
kebutuhan yang ada, sehingga bIdan Desa menggunakan uang pribadi untuk
menutupi kekurangganya. Sarana dan prasarana masih perlu dikembangkan
karena beberapa kondisi alat yang kurang layak. Perlu adanya perencanaan
untuk mengatur penggerakan dan penilaian yang dilakukan oleh Bidan Desa.
Guna meningkatkan cakupan pelayanan antenatal dan kualitas pelayanan
antenatal.
14
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
15
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
16
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
18
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
19
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
20
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
memiliki tujuan yang sama yaitu sesuatu yang sia sia yang dalam
melakukan penilaian terhadap bidang administrasi, terjadi
program pelayanan antenatal care. penghamburan sumber (tenaga,
Penilaian program yang diterapkan dana, sarana) yang keadaannya
di Puskesmas Arjasa melalui memang selalu terbatas.5 Agar
evaluasi program yang dilaksanakan kesalahan yang terjadi tidak
dalam kegiatan Kelas Bidan. terulang, maka seharusnya proses
Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan evaluasi dapat diikuti seluruh pihak
bersama seluruh Bidan desa dan yang bersangkutan serta dapat
Bidan Koordinator. Berdasarkan berjalan dengan baik sesuai
hasil penelitian Bidan Desa di Arjasa ketentuan yang berlaku.
menyatakan bahwa kader tidak
terlibat dalam penilaian, seharusnya KESIMPULAN
dengan keterlibatan kader terdapat 1. Cakupan pelayanan antenatal di
evaluasi yang dapat disampaikan Kabupaten Jember secara umum
sebagai perwakilan masyarakat masih rendah. Pada puskesmas
yang tururt menjadi sasaran Arjasa karena ibu hamil hanya
pelayanan. memiliki akses pelayanan
Bidan Desa di Arjasa kesehatan ke Polindes saja,
menyebutkan bahwa adanya tindak sedangkan di Puskesmas
lanjut merupakan hasil diskusi bidan Kencong ibu hamil bisa
di wilayah yang bersangutan tanpa mendapatkan pelayanan
melibatkan masyarakat, karena tidak kesehatan atau memilih
ada fasilitas pertemuan antara Bidan mendapatkan pelayanan
Desa dan Masyarakat atau yang kesehatan ke klinik lain selain di
mewakili. Pada Puskesmas Kencong polindes. Lokasi geografis di
evaluasi yang dijalankan melalui Puskesmas Arjasa yang
kegiatan Mini Loka Karya setiap umumnya daerah pedesaan,
bulan untuk mengevaluasi program serta susah dijangkau dan belum
keseluruhan bersama PKK dan ada kendaraan umum yang
kader. Bidan Desa di Puskesmas tersedia, sehingga masih banyak
Kencong menyebutkan bahwa ibu hamilyang memilih melakukan
laporan yang disamapaikan pada pemeriksaan ke dukun karena
saat kegiatan Mini Loka Karya lebih dekat.
merupakan hasil evaluasi dan 2. Sumber Daya Manusia yang
penilaian yang telah dilakukan oleh tersedia masih dirasa kurang,
Bidan Desa tersebut bersama kader karena beberapa Bidan Desa
dan PKK di wilayahnya. harus merangkap tugas di
Kendala pelaksanan penilaian Puskesmas, sehingga tugas di
pelayanan antenatal pada Polindes terbengkalai. Alternatif
Puskesmas Arjasa dan Puskesmas yang dilakukan oleh Bidan Desa
Kencong adalah apabila terdapat di Puskesmas Kencong yaitu
Bidan Desa yang tidak dapat hadir, dengan melakukan kerja sama
sehingga informasi yang lintas sektor dengan perangkat
disampaikan tidak dapat desa dan Bidan Mandiri. Pada
tersampaikan dengan baik sebagai Puskesmas Arjasa kerja sama
acuan perencanaan periode lintas sektor belum berjalan
selanjutnya. Menurut Azrur Azwar, dengan baik.
dengan dilaksanakannya penilaian 3. Dana yang tersedia untuk
akan dapat dihindari terjadinya pelayanan antenatal baik di
21
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
22
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
23
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume
5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm