Pada identifikasi alkohol fenol ini, mula-mula dilakukan uji kelarutan dalam air
dan n-heksan, dari kelarutan kita dapat menentukan apakah senyawa- senyawa organik
itu polar atau non polar, yakni jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut dapat larut
berarti senyawa tersebut cenderung polar, dan jika dilarutkan dalam senyawa
heksana(non polar) dan senyawa tersebut larut berarti senyawa tersebut cenderung non
polar.
Berikutnya dilakukan uji Lucas. Uji Lukas berguna untuk mengetahui antara
alcohol primer, sekunder, dan tersier, jika alcohol primer tidak bereaksi setelah diberi
reagen ini, alcohol sekunder bereaksi lambat dan alcohol tersier akan dengan cepat
bereaksi dengan reagen Lucas. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa etanol
tetap jernih, maka kemungkinan ini adalah alcohol primer.
Kemudian dilanjutkan dengan uji kromat, uji kromat juga dapat digunakan
untuk membedakan antara alcohol primer, sekunder, dan tersier. Alcohol primer akan
bereaksi dan membentuk larutan berwarna hijau.