Anda di halaman 1dari 3

Liga Bangsa-Bangsa

Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan


setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya padaa 10 Januari1920. Fungsi-fungsi
utamaanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif,
menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi daan diplomasi, serta
memperbaiki kesejahteraan hidup global.
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson,
meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi ini. Sejumlah 42
negara menjadi anggota saa LBB didirikan. 23 diantaranya tetap bertahan sebagai anggota
hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-1937, 21 negara masuk menjadi anggota,
namun tujuh diantara kedua puluh satu anggota tambahan ini kemudian namun tujuh diantara
kedua puluh satu anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri (ada yang dikeluarkan)
sebelum 1946.
LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada kekuatan-kekuatan
internasional untuk menjaga agar resolusi-resolusinya dipatuhi. Meskipun awalnya
menunjukkan keberhasilan dalam menjalankaan tugasnya, LBB akhirnya gagal mencegah
berbagai serangan yang dilakukan Kekuatan Poros pada tahun 1930-an. Munculnya Perang
Dunia II kembali memperjelas keadaan bahwa LBB telah gagal dalama tugasnya mencegah
pecahnya perang. Setelah Perang Dunia II, pada 18 April 1946, LBB resmi dibubarkan dan
digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
2.1.1 Latar Belakang
Berdasarkan akibat-akibat yang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang
mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk
mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain
dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, diantaranya yaitu:
1. Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, William Jennings Bryan,
mengumumkan Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar setiap
pertikaian antar dua Negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi. Komisi bertugas untuk
mengusahakan jangan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan suatu perdamaian di antara
kedua pihak tersebut;
2. Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia
supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan;
Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama;
Diadakan pengurusan persenjataan.
3. Peace Without Vicrtory ini kemudian menjelma menjadi Wilsons Fourteen Point(14 pasal) pada
tanggal 1918. Isi keempat belah pasal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada lagi perjanjian rahasia;
2. Navigasi bebas di semua lautan;
3. Mengakhiri hambatan ekonomi antar Negara;
4. Negara harus mengurangi jumlah senjata;
5. Semua keputusan colonial tidak boleh memihak;
6. Tentara Jerman harus meninggalkan Rusia. Rusia harus dibiarkan mengembangkan politiknya
sendiri;
7. Belgia harus Independen seperti sebelum terjadi perang;
8. Perancis sepenuhnya dibebaskan dan diizinkan untuk memulihkan Alsace-Lorraine;
9. Semua orang Italia diijinkan untuk tinggal di Italia;
10. Penentuan nasib sendiri diberikan kepada semua orang yang tinggal di Austria-Hungaria;
11. Penentuan nasib sendiri dan jaminan kemerdekaan diberikan kepada Balkan;
12. Orangorang Turki harus dipimpin oleh pemerintahan Turki, orang non-Turki yang berada di
Kekaisaran Turki harus mengatur diri mereka sendiri;
13. Polandia harus memiliki akses ke laut dalam kemerdekaannya;
14. Liga Bangsa-Bangsa harus dibentuk untuk menjamin kemerdekaan politik dan territorial semua
Negara.
2.1.2 Tujuan
Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan
pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:
1. Memelihara perdamaian dunia, mencegah perang, menjadi pengawas daerah mandat (bekas
jajahan Negara-negara yang kalah dalam perang dunia I), dan memberikan perlindungan kepada
bangsa-bangsa minoritas;
2. Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antar bangsa dan Negara (melenyapkan
perang);
3. Menegakkan hokum internasional serta berusaha agar perjanjian antar bangsa dipatuhi;
4. Memajukan dan memelihara kerjasama internasional di bidang ekonomi, social, pendidikan, dan
kebudayaan.
2.1.3 Sifat dan Tugas
1. Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah
perwalian atau daerah mandate;
2. Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara damai;
3. Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang;
4. Berusaha mengintegrasikan dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga internasional yang sudah
ada;
5. Berusaha meningkatkan kerjasama dalam lapangan kesehatan social, keuangan, pengangkutan,
perhubungan, dan lain-lain;
6. Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.
2.1.4 Struktur Organisasi
1. The Assembly (Majelis)
Setiap anggota diwakili oleh tiga orang. Tugas majelis memecahkan semua masalah yang
berkaitan dengan perdamaian dunia. Majelis bersidang setiap bulan September di Jenewa dan
keputusan diambil secara aklamasi.
2. The Council (Dewan )
Dewan terdiri dari lima anggota tetap dan empat anggota tidak tetap. Kelima anggota tetap
adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, dan Jepang. Karena Amerika Serikat tidak
masuk anggota Liga maka anggota tetap empat Negara dan anggota tidak tetap ditambah menjadi
tujuh Negara sehingga jumlah anggota Dewan 11 negara. Tugas dewan adalah memelihara
perdamaian dunia. Sepua keputusan penting harus diambil secara aklamasi oleh kekuatan sekutu.
3. The Secretariate (Sekretariat)
Terdiri dari sebelas biro dan di ketuai oleh seorang sekretaris Jenderal. Tugas secretariat adalah
mencatat, mempublikasikan, dan menyimpan perjanjian internasional.
4. The Permanent Court of Justice (Mahkamah Tetap Internasional)
Mahkamah ini juga sering disebut World Court. Beranggotakan 15 hakim dan bertugas
menangani pelanggaran-pelanggaran hokum internasional. Sebanyak 30 negara anggita Liga
Bangsa-Bangsa menandatangani Optional Clausal yang mengikat mereka untuk menerima
keputusan mahkamah Internasional.
5. International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional)
Organisasi Buruh Internasional semula suatu lembaga bebas tetapi kemudian digabungkan
dengan Liga Bangsa-Bangsa. Bukan anggota Liga Bangsa Bangsa juga dapat menjadi anggota
Organisasi Buruh Internasional. Contohnya Amerika Serikat. Dalam Organisasi Buruh
Internasional terdapat sebuah Majelis yang anggotanya mewakili buruh, majikan, dan
pemerintah.
2.1.5 Mekanisme Kerja
Dalam mengatur keuangannya mejelis umum LBB memiliki enam komite, di mana komite
kelimalah yang mewakili wewenang untuk mengatur anggaran dan keuangan. Komite ini
melakukan drafting yang diajukan ke majelis umum, kemudian disepakati oleh anggota dari
LBB. Setelah disepakati, maka anggota LBB harus membayar sejumlah uang yang disepakati.
2.1.6 Anggota
Anggota dari organisasi Liga Bangsa-Bangsa antara lain:
- Ambyssinia; - Kolombia; - Lithuania;
- Afghanistan; - Kuba; - Meksiko;
- Argentina; - Cekoslowakia; - Belanda;
- Belgia; - Republik Dominika; - Norwegia;
- Bolivia; - Ekuador; - Panama;
- British Empire; - Mesir ; - Polandia;
- Inggris Raya; - Estonia; - Portugal;
- Australia; - Prancis; - Thailand;
- Kanada; - Yunani; - Turki;
- India; - Irak; - Swedia;
- Selandia Baru; - Iran; - Switzerland;
- Afrika Selatan; - Irlandia; - Uruguay;
- Bulgaria; - Latvia; - Yugoslavia;[2]
- Cina; - Liberia;

Anda mungkin juga menyukai