Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan

Vertigo berasal dari bahasa latin, vertere artinya memutar. Derajat ringan sampai yang
paling ringan dari vertigo disebut dizziness dan giddiness. Vertigo adalah persepsi dari
perasaan bergerak atau berputar terhadap objek di sekitarnya. Dizziness adalah rasa pusing
tidak spesifik seperti goyah, rasa disorientasi ruangan seperti berbalik (Joesoef, 2002).
Ketika fungsi keseimbangan terganggu, gejala yang paling sering dirasakan pasien
yaitu perasaan berputar terhadap sekitar, perasaan seperti hendak terjatuh, pingsan,
pandangan kabur, dan bingung. Gejala lainnya seperti: penderita datang ke dokter untuk
konsultasi medis karena sakitnya, izin dari pekerjaan, mempengaruhi aktivitas sehari-hari,
dan menghindari untuk meninggalkan rumah karena gejala tersebut (Neuhauser et al.,
2008).
Klasifikasi vertigo yaitu vertigo perifer dengan vertigo sentral, adapun perbedaannya
antara lain : a) Vertigo perifer beronset akut, sedangkan vertigo sentral beronset kronis atau
perlahan (gradual),b)Intensitas vertigo perifer sedang hingga berat, sedangkan vertigo
sentral ringan hingga sedang, c)Mual muntah umumnya terjadi pada vertigo perifer dan
jarang terjadi pada vertigo sentral, d)Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi
(positionally related), sedangkan vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi, e)
Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian umumnya terjadi pada vertigo
perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral, f) Tinitus (telinga berdenging) sering kali
menyertai vertigo perifer. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinnitus, g) Pada
vertigo perifer tidak ada defisit neurologis. Defisit neurologis umumnya terjadipada
vertigo sentral.
Penegakkan diagnosa melalui anamnesa dilakukan dengan menanyakan bentuk sakit
kepalanya (berputar/melayang), onset, apakah dipengaruhi oleh perubahan posisi, faktor
pencetusnya, serta gejala lain yang berhubungan seperti maul dan muntah.
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik umum diarahkan pada kemungkinan adanya
penyebab sistemik. Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada
fungsi vestibuler/ serebeler. Pada vertigo, baik sentral maupun perifer, dilakukan
pemeriksaan keseimbangan dan koordinasi. Pemeriksaan keseimbangan seperti Romberg
test, Stepping gait dan Tandem gait. Untuk pemeriksaan koordinasi dilakukan finger to
finger test, finger to nose, pronasi-supinasi test dan heel to toe test.
Pada kasus diperoleh diperoleh beberapa hasil yang anamnesa dan pemeriksaan fisik
yang mengarah pada diagnose vertigo lesi perifer.

Saran
Diharapkan setiap anggota tutorial dapat lebih aktif dalam sesi berbagi informasi agar
pengetahuan yang dapat diperoleh tidak hanya fokus pada satu penyakit yang paling
mengarah kepada kasus, melainkan juga dapat memahami detail penyakit-penyakit lainnya
yang merupakan diagnosa banding dari kemungkinan kasus utama.

Gilman, Sid, William J Herdman, Hadi Manji, Sean Connolly, Neil Dorward, Neil Kitchen,
et. al. 2010. Oxford Medical Handbook of Neurology. Oxford University Press.

Daroff, Robert B, Gerald M. Fenichel, Joseph Jankovic, John C. Mazziotta. 2012.


Bradleys Neurology in Clinical Practice. Elsevier Saunders. P 645-667.

Haines, Duane. 2007. Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical Application.
Elsevier: Philadelphia. p 351-360

Anda mungkin juga menyukai