ETIOLOGY :
a. Penyakit pembuluh darah paru
b. Tekanan darah pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum,
granuloma atau fibrosis
c. Penyakit neuromuskular dan dinding dada
d. Penyakit berkenaan aliran udara paru (alveoli), termasuk
Penyakit Paru Obstruksi Kronik
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN PADA
PULMO
(-) aliran darah paru
Terdesaknya PD
menyebabkan
Asidosis dan hiperkapnia
Hipoksia alveolar
HIPERTENSI PULMONAL
GEJALA KLINIS
Fase: 1
Pada fase ini belum nampak gejala klinis yang jelas, selain
ditemukannya gejala awal penyakit paru obstruktif menahun
(ppom), bronkitis kronis, tbc lama, bronkiektasis dan sejenisnya.
Fase: 2
Pada fase ini mulai ditemukan tanda-tanda berkurangnya
ventilasi paru. Gejalanya antara lain: batuk lama berdahak
(terutama bronkiektasis), sesak napas / mengi, sesak napas
Fase: 3
Didapatkan pula berkurangnya nafsu makan, berat badan
berkurang, cepat lelah. Pemeriksaan fisik nampak sianosis
Fase: 4
Ditandai dengan hiperkapnia, gelisah, mudah tersinggung kadang
somnolens.
Fase: 5
Pada fase ini nampak kelainan jantung, dan tekanan arteri
pulmonal meningkat.
Darah
ventrikel kiri
dipompa meninggalkan jantung
Kriteria Diagnostik
Dyspnea on exertion
MANIFESTASI KLINIS.
Diagnosis kor pulmonale terutama berdasarkan pada dua kriteria
yaitu:
i.
Anamnesis
Tidak ada gejala klinis yang khas yang terjadi berhubungan
dengan hipertropi ventrikel kanan. Gejala klinis yang terlihat
adalah berupa hipertensi pulmonal, termasuk adanya dispnu saat
beraktivitas, fatig, letargi, nyeri dada dan sinkope.
TATALAKSANA