Anda di halaman 1dari 2

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS NOMOR: 038/PER/DIR/V/2012

TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS


a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Royal Progress, maka perlu adanya
Mauajemen Sumber Daya Manusia yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Royal Progress dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Royal Progress sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Royal Progress;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Kebijakan Manajemen Sumber Daya
Manusia Rumah Sakit Royal Progress dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Progress.
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 Tentang Tenaga Kerja;
3. Undang-Undang No.21 tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.07.06/ffl/4437/09 Tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan
Perpanjangan (I) Kepada Yayasan Sejahtera Progress untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Royal Progress;
8. Keputusan Ketua Badan Penguins Yayasan Sejahtera Progress Nomor 1 l/YSP/KHU/VIII/2010 tahun
2010 Tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Royal Progress;
9. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Sejahtera Progress Nomor 021 /YSP/10/ 2007 tahun 2007
Tentang Penunjukan Direktur Royal Progress International Hospital.
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS TENTANG KEBIJAKAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS.
Kedua : Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Royal Progress
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Royal Progress
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua haras dijadikan acuan dalam menyelenggarakan Sumber Daya
Manusia Rumah Sakit Royal Progress.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 01 Mei 2012 Direktur,
Lampiran
Peraturan Direktur RS Royal Progress Nomor : 038/PER/DIR/V/2012 Tanggal :01Mei2012
KEBIJAKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

1. Semua data calon pencari kerja/pelamar harus melalui Manajemen SDM.


2. Semua karyawan baru harus melalui proses rekruitmen dan seleksi oleh Unit kerja terkait dan Manajer SDM.
3. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi harus dimasukkan pada daftar karyawan
Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku.
4. Semua data file karyawan harus disimpan di Bagian SDM.
5. Semua karyawan baru atau mutasi harus mengikuti Masa Orientasi yang diadakan oleh Bagian SDM.
6. Semua karyawan baru atau mutasi yang sudah lulus Masa Orientasi harus dilaporkan pada Bagian SDM oleh
Unit kerja terkait.
7. Setiap karyawan yang sudah menjalani Masa Orientasi dan dinyatakan lulus akan mendapatkan
atribut/perlengkapan kerja dan harus didata ulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Proses pemberian jaminan sosial pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM.
9. Proses pengupahan, tunjangan dan bantuan pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM.
10. Proses pemberian penghargaan pada karyawan berdasarkan produktifitas dan kinerja dilakukan oleh Bagian
SDM.
11. Proses pemindahan tugas oleh Manajemen Kerja terkait harus berkoordinasi dengan Bagian SDM.
12. Semua Manajer pada Manajemen kerja yang telah mendelegasikan tugas/pelimpahan wewenang sementara
kepada pejabat pengganti harus dilaporkan pada Bagian SDM.
13. Semua karyawan pada Unit kerja yang telah mendapat tugas/pelimpahan wewenang sementara dari Manajer
unit kerja terkait harus dilaporkan pada Bagian SDM.
14. Pengaturan waktu kerja karyawan ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi pada Unit Kerja terkait.
15. Semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk pertemuan ke luar ramah sakit harus dilaporkan pada Bagian
SDM.
16. Proses pendistribusian dokumen ke/dari luar dan dalam rumah sakit melalui Bagian SDM.
17. Pelaksanaan rapat di masing - masing Unit Kerja dilaksanakan berdasarkan kepentingan Unit Kerja terkait dan
Manajemen.
18. Proses Istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi pada
Unit Kerja terkait.
19. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Bagian SDM.
20. Semua karyawan yang berobat di Rumah Sakit haras mempunyai barkode/nomor kode untuk berobat dari
Bagian SDM.
21. Semua Unit Kerja haras memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap akhir tahun pada Bagian Diklat.
22. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang diadakan Bagian Diklat.
23. Semua karyawan yang mengajukan mengikuti program pendidikan dan pelatihan dengan biaya rumah sakit
100% (seratus persen) haras melalui Unit Kerja terkait dan Bagian Diklat.
24. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh rumah sakit
100% (seratus persen) haras mendapatkan surat tugas dari Bagian SDM dan Direktur.
25. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit 100%
(seratus persen) haras menandatangi Surat Ikatan Dinas dari Bagian Diklat.
26. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit
100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat dan materi pendidikan atau pelatihan tersebut pada Bagian
Diklat.
27. Semua Program Praktek Kerja Lapangan haras melalui Unit Diklat.

Anda mungkin juga menyukai