Oleh
JEANNE MITA RUMBAYAN
H24070103
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
RINGKASAN
Jeanne Mita Rumbayan. H24070103. Hubungan Penilaian Kinerja dengan
Komitmen Karyawan Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur. Di
bawah bimbingan Siti Rahmawati.
Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa sebagai salah satu institusi penyedia
jasa pelayanan kesehatan harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara
berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan secara professional, efektif,
efisien dan modern demi kepuasan pengguna jasa. Hal tersebut sejalan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan (keperawatan, medis
dan penunjang medis) yang terus meningkat. RSU Sentosa semula merupakan
sebuah Klinik dan Rumah Bersalin, kemudian beralih fungsi sebagai Rumah Sakit
Ibu dan Anak dan terakhir menjadi Rumah Sakit Umum akreditasi C. Peningkatan
akreditasi tersebut mengindikasikan bahwa kualitas RSU Sentosa baik secara
internal maupun ekternal semakin baik, namun ternyata tedapat kecenderungan
tingkat intensitas turnover (keinginan berpindah) karyawan yang meningkat dari
tahun ke tahun. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan dan pengembangan
karyawan baru ataupun lama yang dilakukan melalui penilalain prestasi kinerja
karyawan yang tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja, tetapi juga
mengembangkan dan memotivasi karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi penilaian kinerja yang
diterapkan RSU Sentosa Bekasi Timur, (2) Mengidentifikasi komitmen karyawan
RSU Sentosa Bekasi Timur dan (3) Menganalisis hubungan penilaian kinerja
dengan komitmen karyawan RSU Sentosa Bekasi Timur. Informasi data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengamatan langsung di RSU Sentosa, wawancara dengan
tenaga medis/kesehatan, serta hasil pengisian kuesioner oleh responden. Data
sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan (buku-buku dan literatur-literatur)
serta catatan medik dan kepegawaian RSU Sentosa. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode Proportionate Stratitified Random
Sampling Design dengan sampel sebanyak 84 responden. Pengolahan data
menggunakan analisis deskriptif yang mencakup gambaran karakteristik dan
persepsi karyawan dan uji korelasi Rank Spearman dengan bantuan software
Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for windows.
Penilaian kinerja terhadap karyawan, yaitu staf medis (dokter), paramedis
(perawat dan bidan) dan penunjang medis (bagian farmasi, radiologi,
laboratorium, gizi dan rekam medik) RSU Sentosa dilakukan dengan metode
Rating Scale menggunakan formulir Daftar Penilaian Pekerjaan yang telah
disiapkan oleh Divisi Diklat dan SDM. Persepsi karyawan menunjukkan bahwa
penilaian kinerja yang diterapkan RSU Sentosa Bekasi Timur sudah baik. Tujuan,
proses, waktu dan efektivitas penilaian kinerja telah diimplementasikan dengan
baik, namun metode penilaian kinerja penerapannya tidak baik menurut persepsi
karyawan karena masih adanya unsur subyektivitas dalam pemberian nilai oleh
atasan serta belum sepenuhnya berdasarkan catatan kritis penilai atas perilaku
karyawan dalam melaksanakan pekerjaaan dan catatan prestasi.
Secara umum komitmen karyawan Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa
dikategorikan baik. Karyawan telah memiliki komitmen kontinuans dan normatif
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
JEANNE MITA RUMBAYAN
H24070103
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
: H24070103
Mengetahui,
Ketua Departemen
Tanggal lulus:
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Jeanne Mita Rumbayan yang akrab dipanggil Mita
dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 1989, merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara, pasangan Bapak Noldy Yantje Rumbayan dan Ibu Rahajeng
Puspitasari. Tahun 2000 menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Aren Jaya IX
Bekasi Timur. Kemudian pada tahun 2003 dapat lulus pendidikan menengah
pertama di SLTP Negeri 11 Bekasi dan pendidikan menengah atas pada tahun
2006 di SMA Ananda Bekasi.
Pendidikan sarjana ditempuh pada Program Studi Manajemen, Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui
jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2007. Selama kuliah
aktif dalam Himpunan Mahasiswa Manajemen (COM@) sebagai anggota serta
aktif dalam mengikuti kegiatan seminar. Tahun 2010, penulis melakukan
penelitian dengan judul Hubungan Penilaian Kinerja dengan Komitmen Karyawan
Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umatnya
dan membawa perubahan menuju peradaban yang lebih maju dan lebih baik.
Skripsi yang berjudul Hubungan Penilaian Knerja dengan Komitmen Karyawan
Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur dibuat penulis untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan diharapkan
mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi rumah sakit dalam meningkatkan
komitmen karyawan. Skripsi ini telah selesai disusun dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan selanjutnya. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih.
Penulis
iv
Ayah, Ibunda, dek Ragil dan Mas Jimmy beserta segenap keluarga besar yang
senantiasa memberikan doa, pengorbanan dan dukungan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.
2.
3.
Ibu Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, memberikan
masukan, serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
5.
Bapak Ir. Abdul Basith, MS selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan
waktu dan berkenan untuk menguji, serta memberikan masukan kepada
penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
6.
Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku Dosen Penguji yang juga telah
meluangkan waktu dan berkenan untuk menguji, serta memberikan masukan
untuk penyelesaian tugas akhir penulis.
7.
8.
9.
Bapak Dr. Thomas Mook selaku Wakil Direktur Pelayanan Medis RSU
Sentosa yang telah memberikan ijin, masukan, serta pengarahan mengenai
manajemen pelayanan medis rumah sakit kepada penulis.
v
10. Ibu Nurhaida selaku Kasie. P.J Keperawatan RSU Sentosa yang telah
memberikan masukan dan pengarahan mengenai manajemen keperawatan
rumah sakit kepada penulis.
11. Bapak Rama Purwadi, SE selaku Kepala Sub Bagian SDM dan Diklat serta
Ibu Zayanti Indah Sari selaku staf HRD dan Kesekretariatan RSU Sentosa
yang telah membantu penulis dalam penelitian.
12. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur
yang telah meluangkan waktu serta bersedia menjadi subjek penelitian ini.
13. Teman-teman penulis, Reni Mei Farida, R. R Nurul Lina Hassyati, Ita Dwi
Kustikasari, Faaizah Suhaimi, Eka Intina Wati, Suci dan teman-teman
Manajemen44 atas bantuan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
14. Teman satu bimbingan Enny Nuraini, Nadia Wilia Gusman, Veranika, Slamet
Riyadi dan Arlan Adinata atas segala dukungan yang diberikan.
15. Teman-teman kost Pondok Rizki, mba Peni, mba Wage, mba Umi, mba Ina,
kak Riana, kak eka, Isma, Lina Yanti, Karlina, Yanti dan Gusti yang telah
memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian, serta kebersamaan
yang indah.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu, semoga Allah membalas
segala kebaikan dan ketulusannya.
Semoga penulisan skripsi ini akan dapat membawa manfaat yang diinginkan
bagi semua pihak yang memerlukan serta berfungsi sebagaimana mestinya, Amin.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
iii
iv
vii
ix
xi
I. PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1
3
4
4
4
5
6
6
8
12
15
16
17
19
20
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
20
22
23
24
26
26
26
27
28
30
30
30
vii
32
33
33
36
37
37
38
39
40
40
41
41
43
49
50
52
54
55
56
57
59
61
63
70
74
Kesimpulan .................................................................................................
74
Saran ...........................................................................................................
75
77
LAMPIRAN ...................................................................................................
79
viii
DAFTAR TABEL
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Halaman
3
23
25
29
38
42
47
49
51
52
54
56
58
59
61
63
64
65
66
68
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
9
18
22
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Halaman
80
81
84
85
87
90
xi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
yang bersifat eksternal dan internal. Sejauh mana tujuan perusahaan telah
tercapai dapat dilihat dari seberapa besar perusahaan memenuhi tuntutan
lingkungannya. Oleh karena itu perusahaan harus mampu melakukan
berbagai upaya untuk menghadapi atau memenuhi tuntutan dan perubahanperubahan di lingkungan perusahaan. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah
pembinaan dan pengembangan karyawan baru ataupun lama berdasarkan
penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan atau disebut
dengan penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja.
Penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian yang sistematis yang
terarah dan terpadu dalam menilai keseluruhan unsur-unsur yang dimiliki
oleh karyawan sebagai pekerja yang produktif. Penilaian secara menyeluruh
terhadap pelaksanaan pekerjaan serta perilaku kerja karyawan dilakukan
untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya dan apabila terjadi
suatu kesalahan atau penyimpangan, maka pekerjaan tersebut dapat segera
diperbaiki dan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan. Penilaian tersebut
memiliki arti penting bagi kalangan karyawan dan organisasi, dimana metode
penilaian yang diterapkan dan bagaimana hasil penilaian dikomunikasikan
akan menyebabkan imbas positif maupun negatif terhadap moral kerja
karyawan.
Rumah Sakit Umum merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan
kesehatan
tempat
menyelengggarakan
upaya
kesehatan
dengan
umum
mengindikasikan
keberhasilan
rumah
sakit
dalam
Sistem
pengelolaan
secara
optimal
dapat
diwujudkan
dengan
Unit Kerja
Jumlah Karyawan
2009
2010
2011
1.
Pelayanan Medis
14
21
2.
Direktur
3.
Wakil Direktur
4.
Keperawatan
68
47
55
5.
Penunjang Medis
39
28
28
6.
Keuangan
13
12
10
7.
24
33
24
8.
17
13
karyawan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penentuan
Standar/Ukuran
Evaluasi Penilaian
1. Penentuan Sasaran
Penentuan sasaran harus spesifik, terukur, menantang dan didasarkan
pada waktu tertentu. Hal yang perlu diperhatikan adalah diharapkan
sasaran tugas individu dirumuskan bersama-sama antara atasan dan
bawahan. Setiap sasaran merupakan sasaran yang diturunkan atau
diterjemahkan dari sasaran yang lebih tinggi.
2. Penentuan Standar/Ukuran
Pentingnya penilaian unjuk kerja menghendaki penilain tersebut harus
benar-benar obyektif, yaitu mengukur unjuk kerja pegawai sesungguhnya
(job related). Artinya pelaksanaan penilaian harus mencerminkan
pelaksanaan unjuk kerja yang sesungguhnya atau mengevaluasi perilaku
yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena
itu, sistem penilaian kinerja harus mempunyai standar, memiliki ukuranukuran yang dapat dipercaya dan harus praktis (mudah digunakan dan
dipahami oleh penilai dan yang dinilai).
3. Penentuan Metode dan Pelaksanaan Penilaian
Metode adalah pendekatan atau cara serta perlengkapan yang digunakan
seperti formulir dan pelaksanaannya. Terdapat dua metode atau teknik
penilaian kinerja karyawan (Rivai dan Sagala, 2009; Hariandja, 2007;
Rivai dan Basri, 2005), yaitu:
10
konseptual,
yaitu
kemampuan
untuk
memahami
11
12
nilai
rata-rata
untuk
kemudian
dihitung
dan
untuk
menyeleksi
kata-kata
atau
mensyaratkan
perntanyaan
yang
13
14
Evaluation
Approach
(Pendekatan
Evaluasi
penilaian yang
15
16
kegiatan
yang
secara
logika
itu
mungkin.
Relevansi
17
Kuntjoro
(2002)
komponen
komitmen
organisasional
18
Affective
Commitment
Benefit Accrued
Continuance
Commitment
Job Available
Personal Values
Felt Obligations
Keterangan:
Normative
Commitment
19
continuance
commitment
tinggi
akan
mempertahankan
20
22
meningkatkan kinerja
karyawan. Uraian diatas dapat menjadi pedoman dalam peneltian ini dan
dilihat pada Gambar 3.
Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja
Proses penilaian kinerja
Waktu penilaian kinerja
Metode penilaian kinerja
Efektivitas penilaian kinerja
Komitmen Karyawan
1. Affective commitment
2. Continuance commitment
3. Normative commitment
23
Keterangan
Setuju (S)
24
fi.wi ..................................................................
fi
(1)
Keterangan:
x = rata-rata berbobot
fi = frekuensi ke-i
wi = bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penelitian untuk
menentukan posisi tanggapan responden dengan rumus:
Rs
R(bobot) (4 1)
0,75 ........................................ (2)
=
4
M
Keterangan:
R (bobot) = bobot terbesar bobot tekecil
M
25
terhadap total jumlah elemen dalam strata yang bersangkutan (Sekaran, 2006).
Populasi RSU Sentosa secara keseluruhan berjumlah 163 karyawan. Namun,
dalam penelitian ini dibatasi hanya pada tenaga medis (dokter), paramedis
(perawat dan bidan) dan non medis (penunjang medik bagian farmasi,
radiologi, laboratorium, gizi dan rekam medik). Sehingga berdasarkan data
karyawan RSU Sentosa, populasi yang digunakan berjumlah 106 karyawan.
Penentuan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Slovin (Umar, 2003)
sebagai berikut:
Dimana,
.......................................................................... (3)
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Tingkat keyakinan pada penelitian ini adalah 95% dengan signifikansi
p 0,05 menyatakan bahwa setidaknya 95 dari 100 taksiran kita akan
mencerminkan
karakteristik
populasi
sebenarnya
(Sekaran,
2006).
Berdasarkan rumus diatas dengan margin of error (e) sebesar 5%, maka
diperoleh sampel yang diambil sebanyak 84 karyawan sebagai responden
(dapat dilihat pada Tabel 3) dengan perhitungan:
=
( , )
= 83,79 4
84/106 x 21 = 16,60 17
45
12
84/106 x 45 = 35,57 36
84/106 x 12 = 9,49 9
10
4
4
6
4
106
84/106 x 10 = 7,91 8
84/106 x 4 = 3,16 3
84/106 x 4 = 3,16 3
84/106 x 6 = 4,74 5
84/106 x 4 = 3,16 3
84
26
Dimana,
( )
) (
( )
............................... (4)
r = angka korelasi
N = jumlah responden
X = skor masing-masing pertanyaan
Y = skor total
5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel
nilai r. Uji validitas yang dilakukan pada 30 responden dimana nilai rhitung
> rtabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian
ini. Angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah r (n-2;a). Tingkat
kesalahan yang ditetapkan sebesar 5%, maka nilai rtabel sebesar 0,361.
Validitas suatu pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS 16.0
for windows tabel item-Total Statistic, dimana suatu butir pertanyaan
dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected ItemTotal Correlation > dari rtabel (Nugroho, 2005).
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Uji
reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbanch, yaitu:
.............................................................. (5)
27
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k
t2 = varian total
b2 = jumlah varian butir
Rumus varian yang digunakan adalah:
=
......................................................... (6)
Keterangan:
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pernyataan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji
reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang
berbeda-beda, sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak
reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai Cronbachs Alpha > dari 0,60 dan hasil uji reliabilitas dapat dilihat
pada tabel Reliability Statistic output SPSS 16.0 for windows (Nugroho,
2005).
3.5.3 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif merupakan dugaan
terhadap nilai satu variabel secara mandiri antara data sampel dan data populasi
(jadi bukan dugaan nilai komparasi atau asosiasi). Analisis dilakukan dengan
cara melakukan perhitungan sehingga setiap rumusan masalah dapat ditemukan
jawabannya secara kuantitatif. Data hasil analisis deskriptif dapat disajikan
dalam bentuk tabulasi silang, tabel distribusi frekuensi, grafik batang, grafik
garis dan pie chart (Sugiyono, 2009).
Penelitian mengenai hubungan penilaian kinerja dengan komitmen
karyawan termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif karena penelitian
28
............................................................... (7)
Keterangan:
rs
rs = 1
Artinya hubungan sistem penilaian kinerja dan komitmen karyawan
sempurna positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).
b.
rs = -1
Artinya hubungan sistem penilaian kinerja dan komitmen karyawan
sempurna negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).
c.
r s= 0
29
0,41 r 0, 70
0,71 r 0,90
0,91 r 0,99
1
Keeratan hubungan
Sangat lemah
Lemah
Kuat
Sangat kuat
Sangat kuat sekali
Korelasi sempurna
Pemilihan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%) karena angka tersebut dinilai
cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan
tingkat signifikansi yang sudah sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial.
perubahan
fungsi
tersebut,
RSIA
Sentosa
mengalami
perkembangan yang cukup baik dimana jumlah tempat tidur yang tersedia
sebanyak 25 tempat tidur dengan rata-rata tingkat hunian/Bed Occupancy
Rate (BOR) per bulan 85%, nilai tersebut masih tinggi dari nilai rata-rata
BOR Rumah Sakit se-Kotamadya Bekasi pada tahun 2005 yaitu sebesar
42,3%. Selain itu, RSIA Sentosa juga telah bekerja sama dengan kurang
lebih 50 perusahaan dan asuransi terkait dengan pelayanan kesehatan
karyawan. Selanjutnya mengacu kepada tingginya kebutuhan masyarakat di
wilayah Bekasi dengan kepadatan penduduk mencapai 18.054 jiwa/km2
pada tahun 2005 dan tuntutan dari rekanan baik dari perusahaan industri
maupun asuransi agar dapat memberikan pelayanan one stop service,
maka manajemen RSIA Sentosa membuat kebijakan berupa perubahan
kembali dari Rumah Sakit Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum
dengan
akreditasi
berdasarkan
No.445.1/010/Kes.3/XII/2007
tanggal
Surat
10
Izin
Walikota
Desember
2007.
Bekasi
Untuk
31
(Internist), THT
32
pemerintah
dalam
meningkatkan
derajat
kesehatan
33
34
Komite
Medik
merupakan
wadah
nonstruktural
yang
35
yang
bertugas
mengawasi, membina
36
37
secara berulang kali dalam waktu yang berlainan. Adapun hasil pengujian
reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.3. Karakteristik Responden
Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada 84 karyawan RSU
Sentosa, yaitu pada tenaga medis (dokter), paramedis (perawat dan bidan)
dan penunjang medis (bagian farmasi, radiologi, laboratorium, gizi dan rekam
medik). Karakteristik responden yang ditinjau dari segi jenis kelamin, usia,
tingkat pendididkan, masa kerja dan unit kerja disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik Karyawan
Karakteristik
Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan
Masa Kerja
Unit Kerja
Jumlah (Orang)
Presentase (%)
Laki-laki
24
28,57
Perempuan
60
71,43
Jumlah
84
100,00
20-30 tahun
59
70,24
31-40 tahun
21
25,00
41-50 tahun
3,57
> 50 tahun
1,19
Jumlah
84
100,00
SMU/sederajat
18
21,43
Diploma
49
58,33
S1
12
14,29
S2
5,95
Jumlah
84
100,00
< 5 tahun
69
82,14
5 - 10 tahun
10
11,90
> 10 tahun
5,95
Jumlah
84
100,00
Medis
17
20,24
Paramedis
45
53,57
Penunjang Medis
22
26,19
Jumlah
84
100,00
38
serta
(kemampuan
tanggung
kerjasama,
jawabnya)
dan
kepemimpinan,
hubungan
motivasi,
interpersonal
melakukan
39
petugas
40
41
42
Jawaban Responden
STS
TS
Evaluasi
untuk
keputusan
kompensasi
yang
mencakup
kenaikan tunjangan jasa, bonus
karyawan dan kenaikan gaji
lainnya.
0
7
Membuat
keputusan
yang
berkaitan dengan promosi, demosi,
transfer, dan pemberhentian.
10
15
Pengembangan karyawan dengan
menempatkan
penyelia
dan
pemberian
pedoman
kepada
karyawan
dalam
peran
pengukuhan dan penunjang kinerja
9
37
Memberikan kesempatan kepada
penyelia untuk membahas rencana
karir jangka panjang.
5
26
Memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk perencanaan karir
jangka panjang.
9
40
Dimensi Tujuan Penilaian Kinerja
SS
Rataan
Skor
42
35
3,33
Sangat Baik
57
2,61
Baik
36
2,37
Tidak Baik
46
2,65
Baik
33
2,33
Tidak Baik
2,62
Baik
Keterangan
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
demosi,
transfer,
dan
pemberhentian,
serta
memberikan
43
44
kinerja secara umum dilakukan dengan metode Rating Scale dalam bentuk
nilai kuantitatif (bobot) berdasarkan hasil perhitungan pada formulir
penilaian, serta laporan kegiatan kerja setiap staf medis (dokter, perawat dan
karyawan penunjang medis) baik tertulis maupun hasil pemantauan kegiatan
kerja secara langsung (tidak tertulis).
Staf medis dokter poli umum, poli gigi, serta dokter spesialis dinilai
secara langsung oleh Wadir Yanmed dimana penilaian dititikberatkan pada
aspek kehadiran (ketepatan waktu praktek), jumlah pasien yang diperoleh
dan aspek lain yang terdapat pada Daftar Penilaian Pekerjaan. Sedangkan
pada unit penunjang medis, penilaian dilakukan oleh tiap Kaur (Kepala
Urusan) bagian farmasi, radiologi, laboratorium, gizi dan rekam medis.
Bagian keperawatan dan kebidanan dinilai oleh atasan langsung KASI
(Kepala Seksi) Keperawatan.
Setelah dilakukan penilaian, penilai 1 melaporkan hasil penilaian dan
mendiskusikannya oleh atasan Penilai 1, yaitu KABID (Kepala Bidang)
yang terdiri dari:
1.
2.
45
2. Disiplin waktu, yaitu datang dan pulang tepat waktu (absensi), tidak
meninggalkan tugas tanpa ijin atasan, serta pengajuan ijin pada atasan
atau surat dari UGD jika sakit atau ada keperluan.
3. Tanggung jawab terhadap pekerjaan dan loyalitas.
4. Hubungan Interpersonal dengan pasien, atasan, sesama perawat, mitra
kerja dan dokter.
5. Perilaku profesional dimana perawat melakukan setiap tindakan yang
sesuai dengan SOP dan SAK, mampu menjelaskan setiap tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien, membuat catatan asuhan keperawatan
dengan lengkap, rapi dan jelas, serta mengetahui nama, jumlah dan kelas
dari dokter yang menangani setiap pasien yang dirawat.
6. Kemampuan Intelektual.
7. Kemampuan
menerima
telepon,
yaitu
perilaku
perawat
saat
kesediaan
karyawan
dalam
mempertanggungjawabkan
46
47
Jawaban Responden
STS
TS
SS
Rataan
Skor
Keterangan
13
20
35
16
2,64
Baik
11
48
24
2,18
Tidak Baik
11
27
41
2,48
Tidak Baik
12
63
2,71
Baik
16
53
13
2,92
Baik
2,51
Baik
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
Sebagian besar staf medis (dokter), paramedis (perawat dan bidan) dan
penunjang medik (bagian farmasi, radiologi, laboratorium, gizi dan rekam
medik) merasa bahwa pelaksanaan penilaian kinerja sudah rasional dan
obyektif, yaitu mencerminkan pelaksanaan unjuk kerja yang sesungguhnya
48
49
Jawaban Responden
Rataan
Skor
Keterangan
2,77
Baik
38
2,42
Tidak Baik
22
49
2,57
Baik
59
10
2,87
Baik
32
40
2,44
STS
TS
71
34
SS
2,88
Tidak Baik
Baik
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
50
51
Jawaban Responden
Keterangan
STS
TS
11
43
28
2,25
Tidak Baik
10
22
51
2,51
Baik
10
20
44
10
2,64
Baik
16
60
2,43
Tidak Baik
34
38
2,42
Tidak Baik
2,47
Tidak Baik
SS
Rataan
Skor
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
Perolehan rataan skor sebesar 2,43 dan 2,42 berarti sebagian karyawan
merasa penilaian belum sepenuhnya berdasarkan catatan kritis penilai atas
perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaaan dengan melakukan
observasi langsung ke tempat kerja. Pengisian daftar penilaian pekerjaan
karyawan juga belum sepenuhnya dilakukan berdasarkan catatan prestasi
yaitu catatan penyempurnaan, misalnya penampilan, kemampuan berbicara,
peran kepemimpinan dan aktivitas lain terkait dengan pekerjaan yang secara
khusus untuk menghasilkan detail laporan tahunan tentang kontribusi
seorang profesional.
Ketidaksetujuan karyawan terhadap metode yang digunakan karena
masih adanya penilaian secara subyektif, yaitu pada rasa suka dan tidak
suka terhadap yang dinilai dan adanya kedekatan hubungan atasan dengan
yang dinilai. Subyektivitas didukung pada hal penilaian terhadap seorang
dokter dengan adanya sumpah dokter atau pemahaman mengenai hukum
hipokratis dimana antar dokter merupakan teman sejawat dan dianggap
saudara kandung dalam hal pembayaran jasa. Menurut Longenecker O.
Clinton et. all (1987) dalam Ambarwati (2002), penilaian kinerja yang
akurat tak mungkin dapat dicapai apabila benak pimpinan masih
dipengaruhi oleh subyektivitas dan politik organisasi. Adanya berbagai
pertimbangan psikologis seperti itu menyebabkan penilaian menjadi tidak
52
Jawaban Responden
STS
TS
SS
Rataan
Skor
Keterangan
15
48
20
3,04
Baik
15
45
19
2,93
Baik
60
14
3,04
Baik
25
38
20
2,92
Baik
15
48
14
2,82
Baik
2,74
Baik
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
53
dalam
mengevaluasi
pekerja
yang sama
maka
mereka
54
Keterangan
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Keterangan: 1,00 1,75= sangat tidak baik; 1,76 2,5= tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
55
yang dinilai dan adanya kedekatan hubungan atasan dengan yang dinilai.
Oleh karena itu, diharapkan RSU Sentosa dapat melakukan peninjauan
kembali mengenai penggunaan metode penilaian kinerja agar hasil penilaian
betul-betul objektif dan akurat, sehingga akan memberikan umpan balik
yang tepat kepada karyawan. Sesuai dengan pendapat Handoko dalam
Sadili (2006), penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin
keputusan-keputusan penempatan internal dapat diambil tanpa diskriminasi.
Simamora (2004) mengungkapkan bahwa penilaian prestasi kerja karyawan
yang tidak akurat akan menimbulkan dampak negatif bagi karyawan sendiri
dan perusahaan tersebut, seperti terjadinya penurunan gairah kerja karyawan
yang akan menyebabkan menurunnya produktivitas perusahaan.
Begitu pula Hariandja (2007) menyatakan bahwa penilaian kinerja yang
obyektif akan memberikan feed back yang tepat, dan melalui feedback yang
tepat diharapkan terjadi perubahan perilaku ke arah peningkatan
produktivitas
kerja
yang
diharapkan.
Faktor
penilaian
obyektif
memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat diukur,
misalnya kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya. Sedangkan faktorfaktor subyektif cenderung berupa opini seperti menyerupai sikap,
kepribadian, penyesuaian diri, yang dinilai dengan meyakinkan bila
didukung oleh kejadian-kejadian yang terdokumentasi.
4.5. Analisis Persepsi Tentang Komitmen Karyawan
Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut
menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Karyawan yang mempunyai komitmen kepada organisasi biasanya mereka
menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, mereka
sangat memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta sangat
loyal terhadap perusahaan. Dalam komitmen terkandung keyakinan, pengikat,
yang akan menimbulkan energi untuk melakukan yang terbaik. Secara nyata,
komitmen berdampak kepada performansi kerja sumber daya manusia, dan
pada akhirnya juga sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan.
Presepsi karyawan RSU Sentosa tentang komitmen organisasi diketahui
melalui 18 pernyataan tentang komponen komitmen karyawan berdasarkan
56
Meyer, Allen dan Smith (1998) dalam Sopiah (2008) yang terdiri dari
komitmen afektif, komitmen kontinuans dan komitmen normatif. Berikut
penjelasan dan hasil presepsi karyawan terhadap komitmen:
4.5.1 Persepsi Karyawan terhadap Komitmen Afektif
Komitmen affective berkaitan dengan hubungan emosional anggota
terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi dan keterlibatan
anggota dengan kegiatan di organisasi. Persepsi karyawan RSU Sentosa
terhadap komitmen afektif dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Persepsi Karyawan terhadap Komitmen Afektif
Deskripsi Pernyataan tentang
Komitmen Afektif
Jawaban Responden
STS
TS
SS
Rataan
Skor
Keterangan
28
2,25
Tidak Baik
51
2,51
Baik
44
2,57
Baik
68
2,71
Baik
38
2,42
Tidak Baik
50
2,49
Tidak Baik
2,49
Tidak Baik
Keterangan: 1,00 1,75= sangat tidak baik; 1,76 2,5= tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00= sangat baik
57
rataan skor sebesar 2,42 serta tidak bersedia melakukan pekerjaan diluar
tugas dan peran yang dimiliki apabila organisasi membutuhkannya denga
rataan skor sebesar 2,49. Selain itu, rataan skor sebesar 2,25 menunjukkan
bahwa loyalitas karyawan RSU Sentosa dinilai rendah dimana sebagian
besar karyawan tidak ingin menghabiskan sisa karirnya di rumah sakit
tempat bekerja sekarang. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakcocokan
antara
organisasi
dengan
karyawan,
dimana
karyawan
merasa
58
Jawaban Responden
STS
SS
Rataan
Skor
61
10
2,92
Baik
40
2,55
Baik
40
2,46
Tidak Baik
36
2,38
Tidak Baik
25
2,24
Tidak Baik
41
2,55
Baik
2,52
Baik
TS
Keinginan
bertahan
menjadi
anggota organisasi karena adanya
kebutuhan.
4
9
Sangat berat bagi saya untuk
meninggalkan organisasi ini
6
32
Kerugian jika berhenti dari rumah
sakit karena kehilangan akan apa
yang telah diperoleh selama ini.
11
28
Pengorbanan yang besar terhadap
organisasi tempat bekerja sekarang. 10
35
Kemauan untuk bertahan meskipun
terdapat tawaran lain dengan
tunjangan dan fasilitas yang lebih
baik.
9
48
Keterbatasan menemukan pekerjaan
lain.
9
27
Dimensi Komitmen Kontinuans
Keterangan
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat baik
dikatakan oleh Allen dan Meyer (1997) dalam Umam (2010), continuance
commitment berkembang karena adanya berbagai tindakan atau kejadian
(investasi dan alternatif) yang dapat meningkatkan kerugian jika
meninggalkan organisasi. Investasi termasuk sesuatu yang berharga (waktu,
usaha, atau uang) yang harus dilepaskan jika meninggalkan organisasi dan
alternatif adalah kemungkinan untuk masuk ke organisasi lain.
Sebagian karyawan tidak merasa rugi jika saat ini keluar dari tempat
bekerja sekarang serta lebih memilih untuk bekerja di rumah sakit lain yang
59
Jawaban Responden
STS
SS
Rataan
Skor
50
2,62
Baik
52
2,55
Baik
38
10
2,58
Baik
60
2,68
Baik
33
2,33
Tidak Baik
57
2.64
Baik
2,53
Baik
TS
Keterangan
Keterangan: 1,00 1,75 = sangat baik; 1,76 2,5 = tidak baik; 2,51 3,25 = baik; 3,26 4,00 = sangat bai
sakit
tempat
bekerja
sekarang
pada
saat
ini
meskipun
menguntungkan, yaitu dengan nilai rataan skor sebesar 2,55. Kondisi ini
60
didukung karena motivasi untuk setia pada rumah sakit dengan rataan skor
2,68 dan adanya kesadaran akan jasa organisasi sehingga menimbulkan rasa
kewajiban untuk tetap bertahan menjadi anggota organisasi, ditunjukkan
dengan nilai rata-rata persepsi sebesar 2,58. Faktor pendukung lainnya
adalah keyakinan karyawan bahwa Rumah Sakit Umum Sentosa telah
membuatnya belajar banyak, sehingga harus memberikan kontribusi dalam
hal kualitas kerja yang lebih baik sebagai balasan atas apa yang telah
diterima selama ini.
Merujuk pada hasil penelitian Soekiman (2007) dimana persepsi
dukungan organisasi internal berpengaruh secara signifikan terhadap
komitmen karyawan perusahaan perbankan di Jawa Timur. Persepsi
dukungan organisasi internal meliputi pola pembinaan, pengalaman kerja
karyawan, hubungan antarpersonal kesadaran akan rasa memiliki dan mau
bekerja dengan sungguh-sungguh, tanggung jawab akan pelaksanaan tugas
dan pelaporan dan sadar akan pentingnya kontribusi karyawan terhadap
pengembangan organisasi dan sistem akan mempengaruhi secara positif
terhadap peningkatan komitmen karyawan perusahaan perbankan di Jawa
Timur. Allen dan Meyer; Scholl dalam Umam (2010) juga mengungkapkan
bahwa normative commitment berkembang karena organisasi memberikan
sesuatu yang sangat berharga bagi individu yang tidak dapat dibalas
kembali. Faktor Lainnya adalah adanya kontrak psikologis, yaitu
kepercayaan dari masing-masing pihak (anggota dan organisasi) bahwa
masing-masing akan timbal balik memberi (Argryis; Rousseau; Schein
dalam Umam, 2010).
Komitmen normatif karyawan RSU Sentosa ditunjukkan dengan
karyawanyang telah bekerja antara 5-10 tahun sebanyak 10 orang dan lebih
dari 10 tahun sejumlah 5 orang. Hal ini karena telah terbentuknya rasa
memiliki dan rasa kekeluargaan sejak instansi yang bersangkutan masih
berupa klinik hingga menjadi rumah sakit. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian Setiawati dan Zulkaida (2007) yang mengungkapkan bahwa
berdasarkan kelompok masa bekerja dapat diketahui
bahwa komitmen
61
bekerja antara 2-10 tahun. Selain itu, merujuk pada Sopiah (2008) dimana
banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa semakin lama seorang
karyawan bekerja, maka semakin rendah keinginan karyawan untuk
meninggalkan pekerjaannya.
4.5.4 Persepsi Karyawan terhadap Komitmen
Komitmen
merupakan
sebuah
proses
berkesinambungan
dan
Total Skor
(T)
Rataan Skor
T/(N x I)
Keterangan
Komitmen Afektif
1253
2,48
Tidak Baik
Komitmen Kontinuans
1269
2,52
Baik
Komitmen Normatif
1275
2,53
Baik
Total Rataan
18
3797
2,51
Baik
Komitmen
Keterangan: 1,001,75 = sangat tidak baik; 1,762,5 = tidak baik; 2,513,25 = baik; 3,264,00 = sangat baik
moral
62
63
Nilai
Korelasi
(rS)
Nilai
Peluang
(P)
Alpha
()
0,878
0,000
0,05
Kategori Korelasi
dengan
Komitmen Karyawan
Positif, nyata dan
sangat kuat
64
Nilai
Korelasi
(rS)
Nilai
Peluang
(P)
Alpha
()
0,600
0,000
0,05
0,471
0.000
0.05
0,218
0.046
0.05
0,961
0.000
0.05
0,552
0,000
0,05
Hubungan dengan
Komitmen Afektif
Positif, nyata dan
kuat
Positif, nyata dan
kuat
Positif, cukup nyata
dan lemah
Positif, nyata dan
sangat kuat sekali
Positif, nyata dan
kuat
lebih kecil dari nilai alpha (=0,05). Artinya semakin baik dan positif metode
penilaian kinerja yang digunakan sehingga memperoleh keakuratan dan
ketepatan hasil penilaian, maka komitmen afektif karyawan terhadap
organisasi akan semakin meningkat. Rivai dan Sagala (2009) menyatakan
bahwa ketepatan penilaian terutama tergantung pada berbagai standar, ukuran
dan teknik penilaian yang dipilih dan akan berpengaruh terhadap pemberian
umpan balik mengenai kinerja karyawan.
Tujuan, proses dan efektivitas penilaian kinerja berhubungan secara
positif, nyata dan kuat dengan komitmen afektif. Nilai korelasi positif secara
berturut-turut sebesar 0,600; 0,471; dan 0,552 yang berada pada kisaran
0,41 r0,70 menunjukkan hubungan kuat antara kedua variabel tersebut
65
66
dan
menaruh
respek
terhadap
program
tersebut
serta
67
menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata, positif dan kuat antara proses
penilaian kinerja, metode penilaian kinerja dan efektivitas penilaian kinerja
dengan komitmen normatif. Kemudian nilai korelasi untuk waktu penilaian
kinerja sebesar 0,234 yang berada pada kisaran 0,21 r 0,40 dan nilai
signifikansi/ probabilitas sebesar 0,032 < 0,05 () mengandung arti bahwa
terdapat hubungan positif, cukup nyata dan lemah antara kedua variabel.
Artinya waktu penilaian kinerja tidak terlalu memicu kesadaran karyawan
untuk tetap bertahan menjadi anggota organisasi.
Menurut Umam (2010) individu dengan normative commitment yang
ringgi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu
kewajiban atau tugas. Komitmen normatif di RSU sentosa dikatakan sudah
baik dimana sebagian besar karyawan terutama yang telah bekerja lebih dari 5
tahun memiliki keinginan yang kuat untuk bertahan dan untuk berusaha ke
arah pencapaian organisasi. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan organisasi
dalam hal penilaian kinerja yang telah diimplementasikan dengan baik
dimana rumah sakit peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan personal
karyawan dan juga menghargai kontribusi karyawan pada organisasi dan
kondisi ini mengakibatkan karyawan mau mengikatkan diri dan menjadi
bagian dari organisasi. Sesuai dengan pendapat Allen dan Meyer (1997)
dalam Umam (2010), perkembangan komitmen normatif dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi, karakteristik organisasi dan pengalaman selama
berorganisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut adalah program-program terkait
dengan penilaian kinerja yang perlu dilakukan sesuai prioritas dalam rangka
meningkatkan komitmen karyawan Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa yang
dapat dilihat pada Tabel 20. Dengan demikian diharapkan penilaian kinerja
dapat digunakan sebagai dasar kompetensi organisasional dan sebagai dasar
perencanaan serta dapat mendeskripsikan kelebihan maupun kekurangan dari
kinerja organisasi secara keseluruhan.
Indikator
Variabel
Penilaian
Kinerja
Nilai rs
Afektif
Kontinuans
Normatif
Rataan
Skor
Persepsi
Keterangan
Rataan
Skor
Kontinuans
1.
Tujuan
0,600
0,614
0,933
2,62
Baik
Kuat
Kuat
2.
Proses
0,471
0,653
0,473
2,51
Baik
Kuat
Kuat
3.
Waktu
0,218
0,461
0,234
2,88
Baik
Lemah
Kuat
Normatif
Rekomendasi Kegiatan
Implikasi
Manajerial
68
Indikator
Variabel
Penilaian
Kinerja
Nilai rs
Afektif
Kontinuans
Normatif
Rataan
Skor
Persepsi
Keterangan
Rataan
Skor
Kontinuans
Normatif
4.
Metode
0,961
0,455
0,512
2,47
Tidak Baik
Sangat
kuat
sekali
Kuat
Kuat
5.
Efektivitas
0,552
0,575
0,657
2,74
Baik
Kuat
Kuat
Kuat
Rekomendasi Kegiatan
Implikasi
Manajerial
1. Peningkatan
1. Melakukan penilaian kinerja dengan
komitmen
melibatkan pemberi rating atau
afektif
penilai lebih dari satu (penyelia,
karyawan
bawahan, rekan sejawat dan diri
2. Peningkatan
sendiri)
komitmen
2. Memberikan penyuluhan terkait
kontinuans
dengan program penilaian kinerja
3. Peningkatan
termasuk tujuan, proses, waktu dan
komitmen
teknik yang digunakan.
normatif
1.Peningkatan dukungan organisasi
terhadap karyawan sebagai bentuk
apresiasi atas kontribusi karyawan
dapat dalam bentuk tunjangan dan
bonus, fasilitas, status dan keamanan
kerja
untuk
memotivasi
dan
memberikan
kepuasan
kepada
karyawan, sehingga mengarah pada
Peningkatan
pembentukan komitmen.
komitmen afektif,
2.Penyelenggaraan penilaian kinerja
kontinuans
dan
360-degree yang menggabungkan
normatif.
penilaian baik dari penyelia, rekan
sejawat, bawahan maupun pelanggan.
3.Sosialisasi hasil penilaian secara
konsisten kepada seluruh anggota
organisasi baik pimpinan maupun
karyawan,
sehingga
dapat
memberikan umpan balik yang tepat
kepada karyawan
69
70
71
72
Penilaian kinerja secara umum juga memiliki korelasi nyata dan positif
dengan komitmen normatif. Tujuan penilaian kinerja berhubungan sangat
kuat sekali dengan komitmen normatif. Proses, metode dan efektivitas
penilaian kinerja memiliki korelasi kuat dengan komitmen normatif.
Sedangkan waktu penilaian kinerja berhubungan lemah dengan komitmen
normatif karyawan. Penilaian kinerja yang diimplementasikan dengan baik
dimana rumah sakit peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan personal
karyawan dan juga menghargai kontribusi karyawan pada organisasi akan
memotivasi individu untuk bertingkah laku secara baik dan melakukan
tindakan yang tepat bagi organisasi.
Adapun langkah yang dapat dilakukan manajemen rumah sakit dalam
meningkatkan komitmen karyawan sebagai berikut:
1. Pihak manajemen RSU Sentosa perlu meninjau kembali terkait dengan
metode dan proses pelaksanaan penilaian kinerja agar seobyektif mungkin
untuk memperoleh ketepatan dan keakuratan hasil penilaian agar karyawan
merasa dihargai dan didukung oleh organisasi dan akan memberikan hasil
kerja yang optimal, serta secara emosional akan lebih terikat kepada
organisasi tempatnya bekerja. Hal ini dilakukan dengan cara:
a. Mensosialisasikan program penilaian kinerja kepadaseluruh karyawan
secara konsisten termasuk tujuan, proses, waktu dan teknik yang
digunakan, serta hasil penilaian kinerja dan alternatif jika terdapat
ketidaksesuaian dengan hasil penilaian tersebut.
b. Melakukan penilaian kinerja dengan melibatkan pemberi rating atau
penilai lebih dari satu (penyelia, bawahan, rekan sejawat dan diri
sendiri).
c. Melibatkan karyawan dalam kesempatan pembuatan keputusan terkait
dengan standar dan kriteria penilaian.
d. Mengadakan pertemuan peninjauan prestasi kerja secara berkala dengan
bawahan untuk mendiskusikan dan mengevaluasi kemajuan bawahan
dalam upaya mencapai sasaran kerja.
73
e. Mengadakan
pelatihan
mengidentifikasi
dan
konselling
masalah-masalah
sebagai
karyawan
dan
upaya
untuk
memberikan
solusinya.
2. Pihak manajemen RSU Sentosa juga perlu memperhatikan hal mengenai
penetapan waktu dan tujuan penilaian kinerja yang tidak hanya bersifat
evaluasi tetapi juga mengembangkan dan memotivasi karyawan, yaitu
dengan:
a. Melaksanakan penilaian kinerja secara teratur, berkelanjutan dan tepat
waktu yang disesuaikan dengan keinginan karyawan maupun pimpinan.
b. Menetapkan kebjakan mengenai waktu pelaksanaan penilaian kinerja
secara konsisten, yaitu dua kali dalam setahun.
c. Membuat kebijakan untuk perekrutan karyawan dari dalam rumah sakit
sebagai prioritas sebagai upaya untuk membangun motivasi kerja dan
etos kerja karyawan.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan dan potensi karyawan
dengan pengadaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan mengenai
bidang kesehatan dan manajemen rumah sakit secara umum dalam
rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.
3. Meningkatkan efektivitas penilaian kinerja dengan cara:
a. Peningkatan dukungan organisasi terhadap karyawan sebagai bentuk
apresiasi atas kontribusi karyawan dapat dalam bentuk tunjangan dan
bonus, fasilitas, status dan keamanan kerja untuk memotivasi dan
memberikan kepuasan kepada
pembentukan komitmen.
b. Penyelenggaraan penilaian kinerja 360-degree yang menggabungkan
penilaian baik dari penyelia, rekan sejawat, bawahan maupun
pelanggan.
c. Sosialisasi hasil penilaian secara konsisten, yaitu setelah dilakukan
penilaian kepada seluruh anggota organisasi baik pimpinan maupun
karyawan, sehingga dapat memberikan umpan balik yang tepat kepada
karyawan.
2.
sakit
sudah
baik.
Karyawan
mempertahankan
pekerjaannya
Penilaian kinerja secara umum berhubungan secara positif, nyata dan sangat
kuat dengan komitmen karyawan. Hal tersebut berarti jika penilaian kinerja
dilakukan dengan benar akan dapat meningkatkan komitmen karyawan
terhadap organisasi dimana karyawan percaya dan menerima tujuan dan nilainilai organisasi, bersedia untuk berusaha sebaik mungkin demi organisasi dan
memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi
4.
75
6.
Penilaian kinerja secara umum juga berhubungan positif dan nyata dengan
komitmen
normatif.
Hal
ini
berarti
penilaian
kinerja
yang
telah
76
2.
Pihak manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Sentosa Bekasi Timur juga
disarankan untuk memperhatikan hal mengenai penetapan waktu dan tujuan
penilaian
kinerja
agar
tidak
hanya
bersifat
evaluasi
tetapi
juga
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2002. Managing Productive Performance Appraisal:
Sebuah Upaya Menjawab Kebutuhan Penilaian Kinerja Karyawan yang
Bebas KKN. Jurnal Siasat Bisnis, No.7, Vol. 1, 93-111.
Hariandja, Marihot Tua E. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Rineka Cipta, Jakarta.
Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mengukur Stress,
Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-aspek
Kerja Karyawan Lainnya. PT Garmedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kuntjoro, Zainuddin S. 2002. Komitmen Organisasi. http://www.epsikologi.
com/Masalah/250702.htm [20 Februari 2011].
Narbuko, C dan A. Achmadi. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara, Jakarta.
Naulina, Yohana I. 2009. Hubungan Sistem Penilaian Kinerja dengan Motivasi
Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Divisi Human Resources dan
General Affairs PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeurep. Skripsi
pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nugroho, Bhuono A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Respati, Dimas Bawon. 2008. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Intensi Turnover Karyawan PT. Astra Daihatshu Motor Casting Plant.
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal
Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sadili, Samsudin dan Wijaya E. 2006. Manajemen Sumber DayaManusia. Pustaka
Setia, Bandung.
Sastrajendra, Hutomo Y. 2011. Hubungan Penilaian Kinerja dengan Motivasi
Kerja Widyaiswara pada Pusat Diklat Kehutanan Kementrian Kehutanan
Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat,
Jakarta.
78
LAMPIRAN
DIREKTUR
KOMITE MEDIK
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN MEDIK
Humas dan
Customer Service
KA BID Pelayanan
Medis
KASI Etika
Keperawatan
KA BID
Keperawatan
KA BID Penunjang
Medis
KASI Asuhan
Keperawatan
Marketing Umum
Marketing
Asuransi dan
Perusahaan
Kaur Farmasi
Dokter Jaga
Dokter Ruangan
Staf Medik
Fungsional (SMF)
Kaur Radiologi
Kaur Labaoratorium
Kaur Rehab Medik
Kaur Gizi
Ka BAG
Keuangan
Ka Sub Bag
Akuntansi
Ka Sub Bag
Administrasi
Keuangan dan
Verifikasi
80
81
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA DENGAN KOMITMEN KARYAWAN
RUMAH SAKIT UMUM (RSU) SENTOSA BEKASI TIMUR
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i menjadi salah satu responden untuk mengisi
kuesioner ini. Kuesioner ini diajukan dalam rangka pencarian dan pengumpulan data untuk
penyusunan tugas akhir yang dilakukan oleh:
Peneliti
: Jeanne Mita Rumbayan
NIM
: H24070103
Departemen
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi dan Manajemen
Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu, yang
akhirnya dapat menjadi masukan bagi rumah sakit. Oleh karena itu, saya sangat menghargai
kejujuran Bapak/Ibu/Sdr/i dalam mengisi kuesioner ini dan semua informasi yang diterima sebagai
hasil dari kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan hanya untuk kepentingan akademis.
IDENTITAS RESPONDEN
Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban
1. Jenis kelamin:a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini:
a. Antara 20-30 tahun
c. Antara 41-50 tahun
b. Antara 31-40 tahun
d. >50 tahun
3. Pendidikan terakhir:
a. SMU/sederajat
c. S-1
b. Diploma
d. S-2
4. Lama bekerja pada rumah sakit ini:
a. < 5 tahun
b. Antara 5-10 tahun
c. >10 tahun
5. Jabatan Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini: ...................................
6. Unit kerja Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini: ...............................
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk memberikan tanda silang (X) pada salah satu kolom
jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS : Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
A. Penilaian Kinerja
No.
Pernyataan
Tujuan Penilaian Kinerja
1.
Evaluasi untuk keputusan kompensasi yang mencakup
kenaikan tunjangan jasa, bonus karyawan dan kenaikan gaji
lainnya.
2.
Membuat keputusan yang berkaitan dengan promosi, demosi,
transfer, dan pemberhentian.
3.
Instrumen
pengembangan
karyawan
yaitu
dengan
menempatkan penyelia dalam peran pengukuhan dan
penunjang kinerja, serta pemberian pedoman kepada karyawan
untuk peningkatan kinerjanya dimasa mendatang.
4.
Memberikan kesempatan kepada penyelia untuk membahas
rencana karir jangka panjang.
5.
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk perencanaan
karir jangka panjang.
Proses Penilaian Kinerja
6.
Pelaksanaan penilaian mencerminkan pelaksanaan unjuk kerja
yang sesungguhnya atau keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
(job related).
STS
TS
SS
Lanjutan Lampiran 2
No.
Pernyataan
Proses Penilaian Kinerja
7.
Mengetahui standar penilaian yang diterapkan rumah sakit
berupa dimensi-dimensi yang menunjukkan perilaku kerja yang
sedang dinilai yang diterjemahkan dari sasaran kerja, meliputi
prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama
dan kepemimpinan.
8.
Mengetahui kriteria penilaian yang diterapkan rumah sakit
sebagai perbandingan terhadap kinerja karyawan, yaitu Sangat
baik (nilai 85-95), Baik (nilai 73-83), Cukup (nilai 61-71),
Sedang (nilai 51-59) dan Kurang (40-49).
9.
Penilaian kinerja dilaksanakan berdasarkan analisis pekerjaan
dengan kriteria dasar penilaian, yaitu traits (karakter), perilaku
(tindakan yang diperlukan untuk menunaikan tugas pekerjaan),
tugas dan work outcomes (kinerja final atau hasil lain yang
diharapkan dari pemegang jabatan).
10. Mengetahui format penilaian mencakup pihak yang bertindak
sebagai penilai yaitu immediate supervisor (penyelia langsung),
waktu penilaian dan instrumen yang digunakan.
Waktu penialaan Kinerja
11. Penilaian kinerja dilakukan dua kali dalam setahun (per
semester), yaitu pada periode Januari sampai Juni dan periode
Juli sampai Desember.
12. Waktu pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan atau menurut
kondisi pekerjaan atau kondisi perusahaan.
13. Penilaian kinerja dapat dilakukan secara khusus pada saat
tertentu bila dirasakan timbul masalah atau penyimpangan
sehingga perlu melakukan tindakan korektif.
14. Penilaian kinerja juga dilakukan untuk program organisasi
dalam kepegawaian, seperti rotasi dan promosi, analisis
jabatan, perencanaan karir, identifikasi kebutuhan latihan,
penyusunan skala upah
15. Penilaian kinerja dilakukan secara berkelanjutan dan terencana
dengan baik serta tepat waktu.
Metode Penilaian Kinerja
16. Penilaian perilaku kerja di rumah sakit ini dilakukan dengan
metode berorientasi masa lalu yang didasarkan pada kinerja
masa lalu dan dijadikan sebagai usaha untuk mengubah
perilaku kerja atau pengembangan pegawai.
17. Penilaian kinerja dilakukan dengan rating scale yang
didasarkan pada pendapat penilai (subyektif) dengan nilai
kuantitatif (bobot) yang mencerminkan nilai rata-rata untuk
kemudian dihitung dan dibandingkan.
18. Menggunakan Checklist (Daftar Pertanyaan) yang didasarkan
pada suatu standar unjuk kerja yang dideskripsikan terlebih
dahulu, kemudian penilai memeriksa apakah pegawai sudah
memenuhi atapun melakukannnya.
19. Penilaian dilakukan berdasarkan catatan kritis penilai atas
perilaku karyawan, seperti sangat baik atau sangat jelek dalam
melaksanakan pekerjaaan dengan melakukan observasi
langsung ke tempat kerja.
20. Pengisian daftar penilaian pekerjaan karyawan berdasarkan
catatan prestasi, misalnya penampilan, kemampuan berbicara,
peran kepemimpinan dan aktivitas lain terkait dengan
pekerjaan yang secara khusus untuk menghasilkan detail
laporan tahunan tentang kontribusi seorang profesional
Efektivitas Penilaian Kinerja
21. Penilaian kinerja sudah praktis (keterkaitan langsung dengan
pekerjaan), yaitu penilaian ditujukan pada perilaku dan sikap
yang menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan tertentu.
82
STS
TS
SS
Lanjutan Lampiran 2.
No.
22.
23.
24.
25.
Pernyataan
Penilaian kinerja sudah memiliki kejelasan standar yang
berfungsi sebagai alat pembanding antara prestasi kerja
seorang karyawan dengan karyawan lainnya yang melakukan
pekerjaan yang sama.
Kriteria penilaian kinerja yang ditetapkan sudah objektif yaitu
memenuhi persyaratan mudah digunakan, handal dan
memberikan informasi tentang perilaku kritikal yang
menentukan keberhasilan dalam melaksanakan pekerjaan.
Pelaksanaan penilaian kinerja yang dilakukan rumah sakit
telah memenuhi persyaratan reliability (ukuran kinerja sudah
konsisten), apabila ada dua penilaian dalam mengevaluasi
pekerja yang sama, mereka menyimpulkan hal serupa
menyangkut hasil mutu kerja.
Penilaian kinerja yang diterapkan saat ini mampu
mencerminkan perbedaan antara penampilan dengan nilai
tinggi dan rendah (sensitivity).
83
STS
TS
SS
B. Komitmen Karyawan
No.
Pernyataan
Komitmen Afektif
1.
Saya akan senang sekali untuk menghabiskan sisa karir saya di
organisasi ini.
2.
Saya benar-benar merasa bahwa seakan-akan masalah yang
dihadapi organisasi ini adalah masalah saya.
3.
Saya menerima nilai dan tujuan organisasi yang dipercayai
telah disusun demi memenuhi tujuan pribadi.
4.
Saya bangga menjadi bagian dari organisasi tempat saya
bekerja sekarang ini.
5.
Saya bersedia menerima dan melaksanakan setiap tugas dan
kewajiban melebihi standar minimal yang ditentukan oleh
organisasi.
6.
Saya bersedia melakukan pekerjaan di luar tugas dan peran
yang dimiliki apabila organisasi membutuhkannya.
Komitmen Kontinuans
7.
Sekarang ini tetap bertahan menjadi anggota organisasi adalah
sebuah hal yang perlu, sesuai dengan keinginan saya
8.
Sangat berat bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini
9.
Saya akan rugi jika berhenti dari rumah sakit ini karena apa
yang telah saya peroleh akan hilang
10.
Saya telah mengeluarkan sejumlah pengorbanan yang rumah
sakit lain tidak dapat memberikan keuntungan yang sebanding.
11.
Saya akan tetap bekerja di rumah sakit ini meskipun terdapat
tawaran rumah sakit lain dengan tunjangan dan fasilitas yang
lebih baik.
12.
Saya merasa bahwa saya memiliki sedikit pilihan untuk
meninggalkan rumah sakit ini.
Komitmen Normatif
13.
Saya merasa tidak memiliki kewajiban untuk meninggalkan
atasan saya saat ini
14.
Saya merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisasi saya
saat ini, bahkan bila itu menguntungkan
15.
Saya memiliki kewajiban untuk bertahan menjadi anggota
organisasi karena adanya kesadaran bahwa saya telah
dibesarkan di rumah sakit ini.
16.
Saya diajarkan untuk tetap setia pada perusahaan ini apapun
yang saya alami.
17.
Meninggalkan rumah sakit ini dan bekerja di tempat lain
membuat saya seperti tidak tahu terima kasih.
18.
Rumah sakit ini telah membuat saya belajar banyak sehingga
saya harus memberikan kontribusi dalam hal kualitas kerja
yang lebih baik sebagai balasan atas apa yang telah saya terima
selama ini.
STS
TS
SS
Item
No.1
No.2
No.3
No.4
No.5
No.6
No.7
No.8
No.9
No.10
No.11
No.12
No.13
No.14
No.15
No.16
No.17
No.18
No.19
No.20
No.21
No.22
No.23
No.24
No.25
No.26
No.27
No.28
No.29
No.30
No.31
No.32
No.33
No.34
No.35
No.36
No.37
No.38
No.39
No.40
No.41
No.42
No.43
Nilai Korelasi
(rhitung)
0,701
0,684
0,660
0,516
0,707
0,776
0,580
0,580
0,676
0,486
0,731
0,418
0,715
0,630
0,383
0,441
0,695
0,802
0,558
0,687
0,802
0,430
0,629
0,374
0,505
0,636
0,721
0,388
0.745
0,612
0,851
0.410
0,873
0,839
0,865
0,818
0,776
0,827
0,751
0,401
0,803
0,796
0,815
Nilai rtabel
(n= 30, =5%)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
84
Keterangan
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
85
Cronbach's Alpha
.940
N of Items
.941
25
Cronbach's Alpha
.839
N of Items
.831
Cronbach's Alpha
.811
N of Items
.819
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
.785
N of Items
.779
Cronbach's Alpha
.855
N of Items
.860
Cronbach's Alpha
.750
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
.753
N of Items
5
Lanjutan Lampiran 4.
86
Cronbach's Alpha
.955
N of Items
.955
18
Cronbach's Alpha
.835
N of Items
.839
Cronbach's Alpha
.903
N of Items
.901
Cronbach's Alpha
.893
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
.893
N of Items
6
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
87
Lanjutan Lampiran 5.
Butir Pernyataan
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
88
Lanjutan Lampiran 5.
Butir Pernyataan
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
89
90
NONPARAMETRIC CORRELATIONS
1. Korelasi Penilaian Kinerja dengan Komitmen Karyawan
Correlations
Komitmen
Karyawan
Penilaian Kinerja
Spearman's rho
Penilaian Kinerja
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
Komitmen Karyawan
.878
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**
.000
84
84
.878**
1.000
.000
84
84
Tujuan
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Metode
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Afektif
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Metode
Penilaian
Kinerja
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Afektif
1.000
.492**
.339**
.531**
.594**
.600**
.000
.002
.000
.000
.000
84
Sig. (2tailed)
N
Proses
Penilaian
Kinerja
Proses
Penilaian
Kinerja
84
84
84
84
84
**
1.000
.221
**
**
.471**
.000
.043
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
1.000
.182
**
.218*
.002
.043
.097
.000
.046
84
84
84
84
84
84
**
**
.182
1.000
**
.961**
.000
.000
.097
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
1.000
.492
.339
.531
.594
**
.221
.477
.442
**
.501
**
.477
.489
.442
.501
.489
.552
**
.000
.000
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
1.000
.600
.471
.218
.961
.552
.000
.000
.046
.000
.000
84
84
84
84
84
84
Lanjutan Lampiran 6
91
Tujuan
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Proses
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Metode
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kontinuans
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Metode
Penilaian
Kinerja
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Kontinuans
1.000
.492**
.339**
.531**
.594**
.614**
.000
.002
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
1.000
.221
**
**
.653**
.000
.043
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
1.000
.182
**
.461**
Sig. (2-tailed)
N
Proses
Penilaian
Kinerja
.492
.339
**
.221
.477
.442
.501
.002
.043
.097
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
.182
1.000
**
.455**
.000
.000
.097
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
1.000
.575**
.531
.594
.477
.442
.501
.489
.489
.000
.000
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
**
1.000
.614
.653
.461
.455
.575
.000
.000
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
Lanjutan Lampiran 6.
92
Tujuan
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Proses
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Metode
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Normatif
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Waktu
Penilaian
Kinerja
Metode
Penilaian
Kinerja
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Normatif
1.000
.492**
.326**
.531**
.594**
.933**
.000
.002
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
1.000
**
**
**
.473**
Sig. (2-tailed)
N
Proses
Penilaian
Kinerja
.492
**
.292
.477
.442
.000
.007
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
1.000
.154
**
.234*
.326
.292
.406
.002
.007
.162
.000
.032
84
84
84
84
84
84
**
**
.154
1.000
**
.512**
.000
.000
.162
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
1.000
.657**
.531
.594
.477
.442
.406
.489
.489
.000
.000
.000
.000
.000
84
84
84
84
84
84
**
**
**
**
1.000
.933
.473
.234
.512
.657
.000
.000
.032
.000
.000
84
84
84
84
84
84