LAMPIRAN
‘Surat Direktur Peraturan Perpajakan |
Nomor :S- 925° /P4,02/2018
Tangoal: 28 Agustus 2016
Daftar pertanyaan dan jawaban tentang PPN dan PPnBM Bulan April 2015
Pertanyaan =
Jawaban ]
1. | Pengusaha Kena Pajak (PKP) menjual barang ke wilayah Sabang
(Dinkes Sabang), PKP tersebut mendapat surat dari Walikota
Sabang yang mengatakan bahwa Sabang merupakan Kawasan
Bebas sesuai Perppu Nomor 2 Tahun 2000 yang diundangkan
dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000.
a. Apakah aturan tersebut masih berlaku?
b. Didalam surat yang diterima dari Walikota Sabang disebutkan
bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak dibayar tetapi
akan dialihkan ke SP3D, apakah mekanisme di Sabang seperti
itu?
Berdasarkan Peraluran Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppuy
Nomor 2 Tahun 2000, Kawasan Sabang ditetapkan sebagai Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk jangka waktu 70 (tujuh
puluh) tahun sejak diberlakukan Perpu tersebut. Dalam hal Kawasan
‘Sabang merupakan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
maka ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10
Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
62/PMK.03/2012 juga berlaku bagi Kawasan Sabang, dimana atas
pemasukan Barang Kena Pajak dari tempat lain dalam Daerah Pabean ke
Kawasan Bebas melalui pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk, tidak
dipungut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah. Namun, dalam hal kelengkapan institusi Kawasan Bebas seperti
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dan pelabuhan atau bandar udara yang
itunjuk belum ada, maka pengaturan dalam PP Nomor 10 Tahun 2012
dan PMK Nomor 62/PMK.03/2012 belum dapat dilaksanakan
2. | Perusahaan pelayaran nasional membeli kapal dari Luar Negeri
dengan cara hutang, kapal masuk Indonesia mendapatkan
fasilitas dengan menggunakan Surat Keterangan Bebas (SKB)
PPN. Akan tetapi saat 2 tahun berjalan perusahaan pelayaran
tersebut tidak mampu membayer, sehingga kapal tersebut ditarik
kembali ke Luar Negeri. Bagaimana ketentuan mengenai SKB
bersangkutan?
KpPJ.022/P4.0201
Dalam hal Barang Kena Pajak (BKP) tertentu berupa kapal yang telah
dibebaskan dari pengenaan PPN ternyata dipindahtangankan sebelum
jangka waktu 5 tahun, maka PPN yang dibebaskan wajib dibayar
kembali-2-
No. Pertanyaan
Jawaban
3. | Atas penyerahan jikan laut dengan proses fille? apakah
mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan?
Fillet ikan mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Dalam
Lampiran angka Romawi IV Nomor 2 Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2001 s.td.td. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007
disebutkan bahwa produk perikanan dan kelautan yang atas impor
dan/atau penyerahannya dibebaskan dari Pengenaan PPN adalah ikan
yang prosesnya antara lain ikan mati dengan pembekuan dalam keadaan
utuh, dikulit, dikupas, dan/atau tanpa kepala dan isi perut,
4. | Berdasarkan Pasal 5 huruf b PMK Nomor 31/PMK 03/2014, untuk
PKP (non produsen) yang telah melewati jangka waktu 1 tahun
‘sejak pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan tidak melakukan
kegiatan. Bagaimana perlakuan Pajak Masukan tersebut setelah
lewat jangka 1 tahun? Bisa terus dikompensasikan atau hangus?
PKP non produsen yang tidak melakukan kegialan usaha dan telah
melewati jangka waktu lebih dari 1 tahun, dikategorikan sebagai PKP
yang gagal berproduksi. Perlakuan terhadap Pajak Masukan atas Barang
Modal yang telah melewati jangka waktu dalam Pasal 5 huruf b PMK
Nomor 31/PMK.03/2014, dapat dilakukan dua hal yaitu:
. Apabila Pajak Masukan telah direstitusi maka, PKP w:
kembali
b. Apabila Pajak Masukan telah dikompensasikan maka Pajak Masukan
tersebut hangus.
membayar
5. | Atas jasa pengiriman surat yang dilakukan oleh JNE, tagihan
dilakukan sebulan sekali dengan menyerahkan banyak bukti
pengiriman selama sebulan ke bendaharawan pemerintah dengan
total keseluruhan >10jt. Bagaimana mekanisme pemungutan PPN
terkait dengan tagihan tersebut?
Berdasarkan Pasal 2 ayat (1), Pasal 2 ayat (2), dan Pasal 4 ayat (1) huruf
a Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003, atas transaksi
pengiriman surat yang dilakukan oleh JNE terutang PPN. PPN yang
terutang dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah sepanjang nilai tagihan
atas transaksi tersebut lebih dari Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah ) dan
tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.
Kp.:PJ.022/P4.0201No. Pertanyaan
Jawaban
6. | PT. A bergerak didalam bidang persewaan apartemen, menjual
salah satu aktiva berupa apartemen, Apartemen tersebut
dibangun sendiri oleh PT. A, apakah transaksi ini terutang
PPnBM?
Pembangunan gedung apartemen tidak dapat dikategorikan sebagai
kegiatan membangun sendir, dikarenakan dilakukan dalam rangka
kegiatan usaha. Penjualan apartemen dapat dikenakan PPnBM apabila
memenuhi unsur dalam Pasal 1 PMK Nomor 106/PMK.010/2015 dan
lampirannya, yaitu dikenakan PPnBM sebesar 20% (dua puluh persen)
atas apartemen dari jenis strata tile dengan luas bangunan 150m?
(seratus lima puluh meter persegi) atau lebih.
7. | Bagaimana pengenaan PPN atas penjualan LPG 12 kg dan 50 kg,
Wajib Pajak menyampaikan bahwa Pertamina memungut PPN
tetapi tidak menerbitkan Faktur Pajak. Bagaimana terkait hal ini?
Perlakuan pengenaan PPN atas penyerahan LPG tabung tidak bersubsidi
(LPG 12 kg dan 50 kg), adalah sebagai berikut
@. Sehubungan harga LPG Tabung Tidak Bersubsidi ditentukan
berdasarkan mekanisme pasar, maka penyerahan LPG Tabung
Tidak Bersubsidi oleh Pengusaha dikenai PPN atas setiap
penyerahan pada setiap mata rantai produksi dan distribusi LPG
Tidak Bersubsidi tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang PPN;
b. Pengusaha tersebut harus dikukuhkan menjadi PAP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
¢, Sehubungan dengan tidak diberikannya Faktur Pajak oleh Pertamina
kepada PKP, dianjurkan kepada PKP untuk dapat meminta
Pertamina untuk memberikan Faktur Pajak tersebut
8. Bea materai bentuk lama tidak dapat digunakan per 1 April 2015,
apakah diatur proses penukaran/pengembaliannya?
Tidak diatur proses penukaran/pengembalian terhadap materai bentuk
lama setelah 1 April 2015.
Kp:P4.022/P).0201
frawan
NIP 1967082219880310019