Anda di halaman 1dari 3

Lord of the Flies

Lord of the Flies adalah sebuah film yang berseting Perang Dunia II
saat UK dibom oleh Jerman. Dikarenakan hal tersebut maka masyarakat
Inggris diungsikan dan salah satu pesawat yang menerbangkan pengungsi
kecelakaan dan terjatuh disalah satu pulau di Kepulauan Pasifik. Hanya
anak-anak yang selamat.

Film ini menunjukkan suatu perbuhan yang signifikan dari


kehidupan anak-anak yang selamat dari kecelakaan pesawat tersebut.
Dari kehidupan yang nyaman dan aman menuju kehidupan liar untuk
bertahan hidup dikepulauan terpencil dan tanpa adanya orang dewasa.
Kehidupan yang awalnya memiliki aturan dan hukum menjadi kehidupan
bebas tanpa hukum. Dari kehidupan hirarkimenjadi kehidupan anarki.

Untuk menghadapi tantangan kehidupan tesebut, anak-anak itu


mulai menciptakan hirarki dan menghilangkan anarki. Caranya adalah
dengan menciptakan aturan. Mereka adalah anak sekolah yang memiliki
pendidikan sehingga mereka mengetahui hubungan sosial dan tatanan
sosial yang ada. Selain menciptakan aturan mereka juga menentuka
kelompok tertentu dan juga pemimpin. Seorang pemimpin, kelompok
yang pemburu dan juga kelompok yang mengurusi kehidupan seharian.

Kehidupan mereka sepanjang itu terasa nyaman, namun mereka


tetap ingin diselamtakan. Maka itu mereka membuat sinyal api yang
dijaga oleh kelompok pemburu untuk memanggil pesawat yang lewat.
Namun disaat pesawat lewat para pemburu melupakan tugas mereka
akibat euphoria setelah berhasil memburu buruan pertama mereka.
Dikarenakan hal ini maka timbul konflik antara pemimpin dan kelompok
pemmburu.

Hirarki yang mereka coba ciptakan ternyata tidak sesempurna


hirarki yang ada ditempat mereka sebelumnya. Hal ini disebabkan
kurangnya satu faktor, tidak adanya pihak tertinggi yang tidak bisa
ditantang dan memiliki kekuatan mutlak. Meski pemimpin adalah posisi
tertinggi, namun diantara semua anak-anak tersebut tidak ada
seorangpun yang memiliki kekuatan diatas yang lainnya.

Pada akhirnya hirarki tersebut hancur saat kelompok pemburu


memisahkan diri dan membentuk kelompoknya sendiri yang akhirnya
diikuti oleh lebih dari seluruh anak yang ada.Sampai akhirnya yang tersisa
tinggal sang pemimpin yang akhirnya diburu oleh para pemburu. Hal ini
berlangsung sampai pemimpin tersebut menemukan seorang tentara dan
mengembalikan keadaan seperti semula.
Film tersebut merupakan contoh yang tepat terhadap cerita Waltz
terkait Anarki internasional merupakan penyebab perang, kebutuhan
akan pemenuhan kepentingan pribadi akan berujung pada konflik. Film
tersebut memiliki lima hal yang mendukung cerita Waltz. Pertama, tidak
adanya hirarki. Keduanya, adanya usaha membentuk hirarki dengan
membentuk pemilihan dan aturan. Ketiga, hirarki gagal karena tidak
adanya kekuatan yang melaksanakan aturan. Keempat, konflik pecah. Dan
akhirnya, anarki berakhir karena munculnya pihak militer sebagai pusat
kekuasaan mutlak. Namun masih terdapat satu hal yang kurang, yaitu
ketakutan, Karena tanpa adanya ketakutan, maka perpindahan dari hirarki
menuju anarki tidak diperlukan.

Ketakutan dibutuhkan untuk merubah hirarki menuju anarki. Sama


seperti saat kelompok pemburu menggunakan alasan bahwa mereka
harus melindungi kelompok dengan membunuh hewan buas alih-alih
menjaga nyalasinyal api. Hal ini menimbulkan ketakutan akan hewan buas
diseluruh kelompok dan akhirnya menjadi alasan para pemburu untuk
menentang kepemimpinan sipemimpim. Walau saat hewan buas yang
sesungguhnya diketahui oleh salah satu anak bukanlah hewan buas
melainkan hanya objek yang dianggap hewan buas, anak tersebut
dibunuh oleh para pemburu untuk tetap menjaga bahwa hewan buas
tersebut benar adanya dan menjaga akan ketakutan yang ada dan tetap
berada pada posisi bertahan hidup seperti keinginan pemburu alih-alih
mencari pertolongan seperti keinginan pemimpin.

Fungsi Ketakutan dalam Cerita Anarki Waltz


Didalam film Lortd of the Flies sangat mendukung akan cerita Waltz
tentang Anarki internasional merupakan penyebab perang. Namun,
anarki saja tidak cukup untuk menimbulkan perang. Dibutuhkan ketakutan
untuk dapat membedakan perbuatan yang berasal dari anarki dan yang
berasal dari hirarki.

Seperti yang diceritakan didalam film, ketakutan dapat itemukan


dalam ketiga gambaran Waltz.Pertama, perilaku buruk manusia dapat
muncul jika berada dalam kondisi yang buruk. Pihak pemburu difilm
tersebut tetap berkeinginan untuk bersikap irasional dengan lebih memilih
bertahan hidup dengan berburu alih-alih mencari pertolongan. Karena
pihak pemburu mengekspos sikap irasional ini maka timbulah konflik
antara kelompok pemburu dan pemimpin. Kedua, konflik ini bisa dihindari
apabila ada aturan dan tetap bergantung terhadap aturan tersebut.
DiPerang Dunia II. Jerman mengebom UK dan mengambil alih Eropa. Hal
ini terjadi karena tidak adanya pihak yang menjadi mediasi antara Pihak
aliansi/axis.Dalam Teori Politik Internasional,Waltz menawarkan bahwa
anarki terletak didalam ketakutan itu sendiri. Struktur anarki berarti
bahwa negara harus bersaing lewat kekuatan untuk bertahan. Kompetisi
tidak bisa dihindari dan karena keamanan tidak dapat ditemukan pada
struktur anarki.

Pada akhirnya,ketakutan adalah suplement akhir dalam teori Waltz.


Bukanlah masalah pada gambarann pertama atau gambaran kedua atau
ketiga. Ketakutan merupakan bagian yang hilang dari teori Waltz.

Anda mungkin juga menyukai