PENDAHULUAN
Definisi listrik adalah merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan
ataupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan
untuk kemudian menghasilkan panas, cahaya, atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk
menggerakkan sebuah mesin. Ada banyak hal dan kata yang berkaitan dengan listrik itu sendiri.
Dimana semua hal yang berkaitan dengan listrik sudah pasti turut memanfaatkan energi dari
listrik itu sendiri.
1. TEGANGAN LISTRIK
Adalah sebuah dorongan yang ditimbulkan oleh sumber listrik. Satuan dari tegangan listrik
adalah Ampere
2. DAYA LISTRIK
Adalah banyaknya jumlah tenaga listrik yang dibutuhkan per satuan waktu. Satuan daya listrik
adalah Watt.
3. HAMBATAN LISTRIK
Adalah sesuatu yang sifatnya menghambat aliran listrik. Satuan dari hambatan listrik adalah
Ohm.
4. ENERGI LISTRIK
Adalah tenaga listrik yang digunakan pada waktu tertentu. Satuan dari energi listrik adalah Joule.
5. KEJUTAN LISTRIK
Adalah gejala terjandinya aliran arus listrik melalui tubuh dengan magnituda tertentu yang dapat
memberikan efek - efek yang membahayakan atau mencederai.
6. GAYA LISTRIK
Adalah gaya yang bekerja diantara muatan listrik.
7. MEDAN LISTRIK
Merupakan ruang - ruang yang berada di sekitar muatan listrik dimana jika muatan listrik
tersebut diuji dengan cara diletakkan pada ruang / medan tersebut maka akan mengalami gaya
listrik.
8. POTENSIAL LISTRIK
Adalah sebuah usaha untuk memindahkan muatan positif dari satu titik ke titik yang lainnya.
9. INDUKSI LISTRIK
Merupakan pemisahan muatan listrik di dalam suatu pengantar karena pengantar itu didekati oleh
benda yang memiliki muatan listrik.
HUKUM OHM
LANDASAN TEORI
Sejarah
Ohm memiliki lambang "", dinamakan dengan hukum Ohm karena ditemukan oleh George
Ohm beliau adalah seorang ilmuan fisika (fisikawan). George Ohm memiliki nama lengkap
George Simon Ohm, beliau lahir pada 16 maret 1789 dengan kenegaraan Jerman. Ohm dijadikan
sebagai satuan hambatan listrik untuk mengenang jasa beliau.
Pengertian
Hukum Ohm merupakan sebuah teori yang membahas mengenai hubungan antara Tegangan
(Volt), Arus (Ampere), dan Hambatan listrik dalam sirkuit (Ohm). 1 Ohm adalah hambatan listrik
yang menyebabkan perbedaan satu volt saat arus sebasar 1 Ampere mengalir.
Bunyi hukum Ohm: "Kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan".
Lambang dari hambatan adalah R, lambang dari Arus adalah I, dan lambang dari tegangan adalah
V. Berdasarkan hukum Ohm diatas maka bisa diambil rumus sebagai berikut ini;
Keterangan:
I = Besar arus yang mengalir pada penghantar => dengan satuan Volt
V = Besar tegangan pada penghantar => dengan satuan Volt
R = Besar hambatan => dengan satuan Ohm
Berdasarkan patokan rumus diatas maka kita bisa mencari Nilai I, V, dan R pada suatu rangkaian
listrik. Untuk mencari R, caranya cukup dengan menggunakan logika berdasarkan rumus diatas.
Misal jika 5=10/2, maka 10=5X2 dan 2=10/5. Berdasarkan logika tersebut untuk mencari V
rumusnya adalah V=I X R sedangkan untuk mencari nilai R digunakan rumus R=V/I.
RANGKAIAN RESISTOR SERI
LANDASAN TEORI
Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa
mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rtotal = R1 + R2 + R3 + .. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
LANDASAN TEORI
Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri,
Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti.
Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
DAYA LISTRIK
LANDASAN TEORI
Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap detik. Besar
daya listrik dirumuskan sebagai berikut.
Karena W = V.I.t, maka persamaan daya listrik dapat ditulis sebagai berikut.
P=V.I
Dengan:
P = daya listrik satuannya watt (W)
V = tegangan listrik satuannya volt (V)
I = kuat arus listrik satuannya ampere (A)
R = hambatan listrik satuannya ohm ( )
Satuan daya listrik dalam SI adalah watt (W). Untuk daya listrik yang besar
menggunakan satuan kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dimana
1 kW = 1.000 watt = 103 watt
1 MW= 1.000.000 watt = 106 watt
Jika lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 V maka lampu akan
rusak. Sebaliknya, jika dipasang pada tegangan kurang dari 220 V, lampu
menyala kurang terang. Ada kalanya alat-alat listrik tidak mencantumkan
daya listriknya, tetapi tertulis tegangan dan kuat arus. Misalnya, motor listrik
bertuliskan 220 V- 0,5 A. Artinya motor akan bekerja dengan baik jika
dipasang pada tegangan 220 volt dan akan mengalir arus listrik 0,5 ampere.