Anda di halaman 1dari 26

INTEGRAL TENTU

MATEMATIKA DASAR II
PROGRAM STUDI STATISTIKA
NOTASI JUMLAH DAN
SIGMA
Notasi sigma :
Diberikan barisan a1, a2, a3, ..., an
Jumlah barisan tersebut ditulis dengan notasi sigma
sebagai berikut :

Khususnya untuk c konstanta, maka :


n

c nc
i 1
NOTASI JUMLAH DAN
SIGMA
Contoh :
n
1. 2i 2.1 2.2 2.3 ... 2.n
i 1
2 4 6 ... 2n
4
2. a b
i 2
i i
a2b2 a3b3 a4b4
5
k
3.
k 1 k 1

1

2

3

4

5 1 2 3 4 5

11 2 1 3 1 4 1 5 1 2 3 4 5 6
4
4. (5) 5 5 5 5 4.(5) 20
i 1
SIFAT-SIFAT SIGMA

TEOREMA A : (KELINEARAN )
Jika ai dan bi menyatakan dua barisan dan c
suatu konstanta, maka :
n n
(i). ca
i 1
i c ai
i 1
n n n
(ii). ai bi ai bi
i 1 i 1 i 1
Rumus jumlahan khusus
n
n(n 1)

i 1
i 1 2 3 ... n
2
n
nn 12n 1

i 1
i 1 2 3 ... n
2 2 2 2 2

6
n(n 1)
n 2

i 1
i 1 2 3 ... n
3 3 3

2
3


n
nn 16n 3
9n 2
n 1

i 1
i 1 2 3 ... n
4 4 4 4 4

30
Contoh soal
1. Tuliskan jumlahan berikut dalam notasi sigma :
a. 1 1 1 ... 1
2 3 100

b. 3 6 9 12 ... 30
2. Tentukan hasil jumlahan berikut :
8
a. i 13i 2
i 1
10

b. k 5
2
k
k 1
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
Jika masalah garis singgung berkaitan dengan turunan
(derivatif) maka integral tentu akan membawa kita kepada luas

CONTOH
Pandang daerah R adalah daerah
dibawah parabola y = f(x) = x2
diantara garis x = 0 dan x = 2.
Akan ditentukan luas daerah R,
dinotasikan A(R)
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
A(R) dapat ditentukan dengan membagi daerah R menjadi
persegi panjang persegi panjang bagian berikut :

Selanjutnya A(R) adalah jumlah seluruh persegi panjang bagian


yang dibuat.
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
Semakin kecil lebar persegi panjang persegi panjang bagian
(atau semakin banyak jumlah persegi panjang bagian) yang
diambil, maka luas daerah R yang ditentukan dengan
menjumlahkan seluruh persegi panjang bagian akan semakin
mendekati luas sebenarnya
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
PARTISI
Diberikan selang a, b
yang dibagi menjadi n bagian oleh titik-titik
a x0 , x1, x2 ,..., xn b dengan a x0 x1 x. 2 ... xn b

x1 x2 x n

a x0 x1 x2 xn 1 xn b

Himpunan P x0 , x1 , x2 ,..., xn disebut partisi pada a, b .


xi xi xi 1 , i 1,2,3,..., n disebut panjang selang bagian ke-i.
xi1, xi disebut selang bagian ke-i.
Didefinisikan norm (norma) P :

P maksxi i 1,2,3,..., n}
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
DEFINISI (JUMLAHAN RIEMANN)
Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada selang [a,b].
Partisi P ={a = x0, x1, x2, ..., xn = b} dengan a=x0< x1< x2<...<xn=b
membagi selang [a,b] menjadi n selang bagian.
Pada setiap selang bagian [xi-1,xi] ambil titik sebarang x i
Jumlahan :

n
RP f x i xi
i 1

disebut jumlahan Riemann untuk fungsi f dengan partisi P.


INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
DEFINISI (INTEGRAL RIEMANN)
Diberikan fungsi f yang terdefinisi pada selang [a,b].
Jika

lim f x x
n
i i
P 0 i 1

ada maka fungsi f dikatakan terintegral pada [a,b].


Selanjutnya integral tentu (Riemann) fungsi f dari a ke b, ditulis :
b

f ( x)dx
a
didefinisikan sebagai :


b n

f ( x)dx lim f x i xi
a P 0 i 1
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
Sifat Integral Tentu :
a
1. f ( x)dx 0
a
b a

2. f ( x)dx f ( x)dx
a b
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
Teorema A (Teorema Keintegralan) :

Jika f terbatas pada [a,b] dan f kontinu kecuali pada sejumlah titik
berhingga maka f terintegrasikan pada [a,b]. Khususnya, jika f kontinu
pada seluruh selang [a,b] maka f terintegrasikan pada [a,b].

Konsekuensi dari teorema ini, fungsi-fungsi berikut adalah


terintegralkan pada setiap selang tertutup [a,b] :
1. Fungsi-fungsi polinom
2. Fungsi-fungsi sinus dan kosinus
3. Fungsi-fungsi rasional, asalkan selang [a,b] tidak mengandung
titik-titik yang mengakibatkansuatu penyebut 0.
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)
Teorema B (Sifat additive pada selang)

Jika f terintegrasikan pada sebuah selang yang mengandung


titik-titik a, b, dan c, maka :

c b c

f ( x)dx f ( x)dx f ( x)dx


a a b
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)

CONTOH :

Menggunakan definisi Integral Riemann, tentukan integral


tentu berikut :
5
1. x 5dx
1

2 x
3

2.
2
1 dx
1
INTEGRAL TENTU (INTEGRAL
RIEMANN)

SOAL :

Menggunakan definisi Integral Riemann, tentukan integral


tentu berikut :
3
1. x 5dx
1

x
5

2.
2
2 dx
2
Integral tentu (integral riemann)

Teorema A (Teorema dasar Kalkulus Pertama)


Diberikan fungsi f yang kontinu pada [a,b] dan x(a,b),
maka: x
d

dx a
f (t )dt f ( x)

Teorema B (Teorema Perbandingan)


Jika f dan g terintegrasikan pada [a,b] dan jika f(x)g(x)
untuk semua x dalam [a,b] maka :
b b

f ( x)dx g ( x)dx
a a
Integral tentu (integral riemann)

Teorema C (Sifat Keterbatasan) :


Jika f terintegrasikan pada selang [a,b] dan mf(x)M untuk
semua x dalam [a,b] maka :
b
m(a b) f ( x)dx M (a b)
a

Teorema D (Kelinearan Integral Tentu) :


Diberikan fungsi f dan g yang terintegrasikan pada [a,b] dan
k sebarang konstanta. Maka fungsi kf dan f+g
terintegrasikan dengan : b b

kf ( x)dx k
a a
f ( x )dx

b b b

f
a
g x dx
a
f ( x )dx g ( x )dx
a
Integral tentu (integral riemann)

Teorema E (Teorema dasar Kalkulus Kedua)


Diberikan f kontinu dan terintegrasikan pada selang [a,b].
Jika F antiturunan f pada [a,b] maka :
b

f ( x)dx F (b) F (a)


a

Akibat Teorema :
b

kdx k a b
a
k konstanta
b
b2 a2
a xdx 2 2
Integral tentu (integral riemann)
CONTOH


3 3
2 3 2
2 x 4 x dx x 2 x
2

1 3 1
2 3 2 2 2
.3 2.3 . 1 2. 1
3

3 3
2
18 18 2
3
2
0 2
3
2
2
3
Integral tentu (integral riemann)
Teorema F (Teorema Nilai Rata-rata untuk Integral)
Jika f kontinu pada [a,b] maka terdapat suatu bilangan c antara
a dan b sedemikian rupa sehingga :
b

f (t )dt f (c)b a
a

Teorema F mengatakan bahwa


terdapat beberapa c dalam
selang [a,b] sedemikian rupa
sehingga luas persegi panjang
dengan tinggi f(c) dan lebar b-a
sama dengan luas daerah di
bawah kurva.
Penghitungan Integral tentu
Teorema A (Aturan Substitusi untuk Integral Tak-tentu)
Diberikan g suatu fungsi yang terdiferensiasikan dan F
suatu antiturunan dari f, maka jika u=g(x) berlaku :

f g ( x)g ' ( x)dx f (u)du F (u) C F ( g ( x)) C


Teorema B (Aturan Substitusi untuk Integral Tentu)
Jika g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu
pada daerah hasil dari g, maka :
b g (b)

f g ( x)g ' ( x)dx f (u)du


a g (a)
Penghitungan Integral tentu
Teorema C (Teorema Simetris)
Jika f fungsi genap maka :

a a

f ( x)dx 2 f ( x)dx
a 0

Jika f fungsi ganjil maka :


a
f ( x)dx 0
Penghitungan Integral tentu
Teorema D
Jika f periodik dengan periode p, maka :
b p b


a p
f ( x) dx
a
f ( x) dx

Anda mungkin juga menyukai