Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN FISIK

No. Dokumen : SPO / / 2016


No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit : 19 Agustus 2016
Halaman : 1 dari1
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI
KEPULAUAN

1. Pengertian Pemeriksaan fisik mempunyai nilai sangat penting untuk memperkuat temuan -

Teknik pemeriksaan pada pasien yaitu dengan teknik cephalocaudal melalui ins
dan auskultas

2. Tujuan 1 untuk menilai status kesehatan pasien


2 mengidentifikasi faktor resiko kesehatan dan tindakan pencegahan
3 mengidentifikasi pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
4 mengevaluasi terhadap perawatan dan pengobatan pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tahun tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi

5. Prosedur petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


petugas memberikan salam dan mempersilahkan duduk
petugas memperkenalkan diri
petugas menerangkan maksud dan tujuan pemeriksaan yang akan dilakuk

petugas mencatat nama pasien dan tanggal pemeriksaan


petugas mencuci tangan
petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum atau penampilan umum
petugas melakukan pemeriksaan tanda vital
- tekanan darah
- denyut nadi
- pernapasan
- tekanan darah
petugas melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan jika memun

petugas melakukan pemeriksaan kepala dan leher


a Kepala
amati bentuk kepala, keadaan kulit kepala, keadaan rambut dan w
1
2 rada ubun - ubun (bila 2 tahun) dan adanya benjolan
3 amati kelengkapan dan kesimetrisan mata, pupil (ukuran, bentuk,
kornea, konjungtiva, warna sklera
4 amati dan palpasi kelopak mata / palpebra
5 lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu snellen (kp)
6 ukur tekanan bola mata dengan tonometer (kp)
7 lakukan test luang pandang (kp)
b mata
1 amati kelengkapan dan kesimetrisan mata, pupil, kornea, konjung

2 amati dan palpasi kelopak mata / palpebra


3 lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu snellen (kp)
4 ukur tekanan bola mata dengan tonometer (kp)
5 lakukan test luang pandang (kp)
c Hidung
1 amati posisi septum nasi
2 amati lubang hidung seperti kelembaban, mukosa, sekret dan adan
gunakan spekulum

3 amati adanya pernapasan cuping hidung

d Telinga
1 amati dan raba bentuk telinga, ukuran telinga dan ketegangan dau

2 amati lubang telinga: adanya serumen, benda asing, membran timp

3 raba pembesaran kelenjar limfe di depan telingan, belakang teling


4 kalau perlu lakukan tes pendengaran dengan memakai garpu tala
e Mulut dan Faring
1 amati keadaan bibir
2 amati warna bibir
3 amati keadaan gusi dan gigi
4 amati keadaan lidah
5 lakukan pemeriksaan rongga mulut (kalau perlu menggunakan spa

f leher
1 amati dan raba posisi trakea
2 amati dan raba pembesaran kelenjar tiroid
3 amati dan raba bendungan vena jugularis
4 raba nadi karotis
5 raba pembesaran kelenjar limfe di leher, supra klavikula
petugas melakukan pemeriksaan kulit/integumen dan kuku
a. amati kebersihan kulit dan adanya kelainan
b. amati warna kulit
c raba kehangatan kulit, kelembaban, tekstur dan turgor
d amati bentuk dan warna kuku
e amati warna telapak tangan
f cek CRT (capillary refill time)
petugas melakukan pemeriksaan ketiak dan payudara (kalau perlu)
a. amati ukuran, bentuk dan posisi, adanya perubahan warna, pembe

b. raba adanya benjolan, nyeri tekan dan sekret


c. raba pembesaran kelenjar limfe di ketiak
petugas melakukan pemeriksaan thoraks bagian depan
a. inpeksi bentuk dada, kesimetrisan pergerakan dada, adanya retrak

b. palpasi kesimetrisan pergerakan dada


c. palpasi taktil fremitus
d. palpasi ictus cordis pada area intercosta ke-5 mid klavikula kiri
e lakukan perkusi dada
f. auskultasi suara nafas: trakeal, bronkial, bronkovesikuler dan vesi

g. auskultasi suara nafas tambahan: ronkhi, wheezing, rales, pleural

h. auskultasi bunyi jantung I dan II serta bunyi jantung tambahan (ka

i. auskultasi bising jantung/murmur


petugas melakukan pemeriksaan thorak bagian belakang
a. inspeksi bentuk dada, kesimetrisan pergerakan dada, adanya retrak

b. palpasi kesimetrisan pergerakan dada


c. palpasi taktil fremitus
d. lakukan perkusi dada
e. auskultasi suara nafas: trakeal, bronkial, bronkovesikuler dan vesi

f. auskultasi suara nafas tambahan: ronkhi, wheezing, rales, pleural

petugas melakukan pemeriksaan abdomen


a. inspeksi bentuk, adanya massa dan pelebaran pembuluh darah pad

b. auskultasi bising usus


c. perkusi bunyi abdomen, cek adanya ascites
d. palpasi nyeri, adanya benjolan, turgor
e. palpasi hepar
f. palpasi lien
g. palpasi titik Mc. Burney
h. palpasi adanya retensio urin
i. palpasi massa feses
petugas melakukan pemeriksaan genitalia dan daerah sekitarnya (bila per

a. genitalia pria
1 amati kebersihan rambut pubis, kulit sekitar pubis, k
skrotum, dan lubang uretra
2 raba adanya benjolan atau kelainan pada penis, skro

b. genitalia wanita
1 amati rambut pubis, kulit sekitar pubis, bagian dalam
minora, klitoris, lubang uretra dan perdarahan
2 raba daerah inguinal
c anus
amati adanya lubang anus (pada bayi baru lahir), kel
1 perineum, benjolan, pembengkakan
2 raba adanya nyeri
petugas melakukan pemeriksaan muskuloskeletal (ekstremitas)
a. inspeksi kesimetrisan otot
inspeksi struktur dan bentuk tulang leher, tulang belakang, ekstrem
untuk mengetahui adanya lordosis, kyposis dan skoliosis
b.
c. amati ROM dan gaya berjalan
d. palpasi adanya oedem
e. uji kekuatan otot
f. amati adanya kelainan pada ekstremitas
petugas melakukan pemeriksaan neurologis
lakukan pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Co
a.
periksa tanda ransangan meningeal/otak: adanya sakit kepala, kak
b. penurunan kesadaran dan febris
petugas memeriksa fungsi motorik: ukuran otot, gerakan yang tida
c.
d. petugas memeriksa fungsi sensorik
anjurkan pasien untuk menutup mata kemudian usapkan kapas pad
tungkai lalu Petugas menanyakan respon pasien
anjurkan pasien untuk menutup mata kemudian sentuhkan peniti a
lain pada kulit lalu anjurkan pasien mengatakan, tumpul atau tidak
anjurkan pasien menutup mata kemudian petugas menyentuhkan t
dan dingin lalu anjurkan pasien mengatakan panas, dingin atau tid

e. petugas memeriksa saraf kranialis


N. Olfaktorius: anjurkan pasien menutup mata dan anjurkan pasie
- yang di berikan
N. optikus: gunakan snellen chart pada jarak 5 meter dan periksa l
dengan menyalakan sebuah benda yang bersinar dari samping bela
-
N. oculomotorius: tatap mata pasien dan anjurkan pasien untuk m
dalam ke luar dan dengan menggunakan lampu senter uji reaksi pu
ransangan sinar ke dalamnya
-
N. trochlearis: anjurkan pasien melihat ke bawah dan ke samping
- tangan pemeriksa
- N. trigeminus
cabang dari optalmikus: anjurkan pasien melihat ke atas dengan m
sentuhkan pada kornea dari samping untuk melihat refleks kornea
wajah, usapkan kapas pada dahi dan paranasalis pasien

cabang dari maksilaris: sentuhkan kapas pada wajah pasien dan uj

cabang dari mandibularis: anjurkan pasien untuk menggerakkan a


rahangnya dan memegang giginya. Untuk sensasi kulit wajah, sen
wajah
N. abdusen: anjurkan pasien untuk melirik ke samping kiri kanan
- pemeriksa
N. facialis: anjurkan pasien untuk tersenyum, mengangkat alis, me
menggunakan garam dan gula, uji rasa 2/3 lidah depan pasien
-
- N. auditori: gunakan garputala untuk menguji pendengaran pasien
N. glosopharingeal: anjurkan pasien berkata "ah" untuk melihat re
untuk menggerakkan lidah dari sisi ke sisi, atas ke bawah secara b
-
N. vagus: anjurkan pasien berkata "ah", observasi gerakan palatum
- kerasnya suara
N. Ascesorius: anjurkan pasien untuk menggeleng dan menoleh ke
pasien untuk mengangkat salah satu bahunya ke atas dengan mem
tersebut. Amati kekuatannya
-
N. hipoglosal: anjurkan pasien untuk menjulurkan dan menonjolk
- tengah kemudian dari sisi ke sisi
petugas melakukan pemeriksaan refleks fisiologis
refleks biseps: posisikan lengan pasien dalam fleksi pronasi, pega
perkusi pada insertio muskulus biseps brachi. Perhatikan reaksi/ge
a.
refleks triseps: fleksikan lengan pasien pada siku dan letakkan tan
bawah petugas. Lakukan perkusi pada insertio muskulus triseps br
reaksi/gerakan yang terjadi
b.
refleks Patella: atur tungkai pasien semifleksi dan terayun. Lakuka
patella. Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi
c.
refleks brachiradialis: letakkan lengan bawah pasien pada abdome
pasien dengan rileks. Lakukan perkusi pada radius 2 - 5 cm dari p
reaksi/gerakan yang terjadi

d.
refleks pektoralis: atur lengan pasien semi abduksi. Lakukan perk
e. anterior aksila
refleks fleksor jari - jari: pegang pergelangan tangan pasien dan an
Letakkan jari petugas di atas jari pasien. Lakukan perkusi di atas j
Perhatikan reaksi/gerakkan yang terjadi

f.
refleks achiles: tumit dalam keadaan rileks dan kaki lurus. Lakuka
g. achiles. Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi

petugas melakukan pemeriksaan refleks patologis


refleks babinski: lakukan penggoresan pada telapak kaki dengan m
tumpul. Dari belakang menyusuri bagian lateral da menyeberang k
kaki. Perhatikan reaksi/ gerakan yang terjadi
a.
refleks Chaddock: lakukan penggoresan dengan menggunakan ben
mulai dari maleolus lateralis menuju kelingking. Perhatikan reaks
b.
refleks Schaeffer: lakukan penekanan pada tendon achiles. Perhati
terjadi
c.
refleks gordon: lakukan penekanan pada muskulus gastroknemius
d. reaksi/gerakan yang terjadi
rapikan pasien
bersihkan alat dan rapikan kembali tempat pemeriksaan
cuci tangan
catat hasil pemeriksaan

6. Unit Terkait - gizi


- BPU

Rekaman historis perubahan


NO isi perubahan
Ratno Salim. A.Md.Kep. NIP.19771017
200604 1 016

g untuk memperkuat temuan - temuan dalam anamnesis

nik cephalocaudal melalui inspeksi, palpasi, perkusi

an tindakan pencegahan
ang perlu dilakukan
gobatan pasien
Pelayanan Klinis

ut
ahkan duduk

emeriksaan yang akan dilakukan

mum atau penampilan umum

n dan tinggi badan jika memungkinkan

kepala, keadaan rambut dan wajah

n adanya benjolan
mata, pupil (ukuran, bentuk, respon terhadap cahaya),

dengan kartu snellen (kp)

mata, pupil, kornea, konjungtiva, sklera

dengan kartu snellen (kp)


aban, mukosa, sekret dan adanya polip, kalau perlu

an telinga dan ketegangan daun telinga

en, benda asing, membran timpani

epan telingan, belakang telinga


n dengan memakai garpu tala

(kalau perlu menggunakan spatel lidah)

eher, supra klavikula


gumen dan kuku

tekstur dan turgor

n payudara (kalau perlu)


anya perubahan warna, pembengkakan dan luka

ergerakan dada, adanya retraksi interkosta

osta ke-5 mid klavikula kiri

kial, bronkovesikuler dan vesikuler

nkhi, wheezing, rales, pleural friction rub

ta bunyi jantung tambahan (kalau ada)


pergerakan dada, adanya retraksi interkosta

kial, bronkovesikuler dan vesikuler

nkhi, wheezing, rales, pleural friction rub

pelebaran pembuluh darah pada abdomen

dan daerah sekitarnya (bila perlu)

but pubis, kulit sekitar pubis, kelainan kulit penis dan


retra
atau kelainan pada penis, skrotum dan testis

ulit sekitar pubis, bagian dalam labio mayora dan labio


g uretra dan perdarahan

nus (pada bayi baru lahir), kelainan pada anus,


embengkakan

keletal (ekstremitas)

leher, tulang belakang, ekstremitas atas dan bawah


kyposis dan skoliosis

ran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)

otak: adanya sakit kepala, kaku kuduk, muntah, kejang,

ukuran otot, gerakan yang tidak disadari

a kemudian usapkan kapas pada wajah, lengan dan


spon pasien
a kemudian sentuhkan peniti atau benda tajam yang
mengatakan, tumpul atau tidak tahu
udian petugas menyentuhkan tabung berisi air hangat
ngatakan panas, dingin atau tidak tahu

nutup mata dan anjurkan pasien mengidentifikasi bau

ada jarak 5 meter dan periksa lapang pandang pasien


ang bersinar dari samping belakang ke depan

dan anjurkan pasien untuk menggerakkan mata dari


akan lampu senter uji reaksi pupil dengan memberi

hat ke bawah dan ke samping dengan menggerakkan

asien melihat ke atas dengan menggunakan kapas


g untuk melihat refleks kornea. Untuk sensai kulit
n paranasalis pasien

apas pada wajah pasien dan uji kepekaan lidah dan gusi

pasien untuk menggerakkan atau mengatupkan


Untuk sensasi kulit wajah, sentuhkan kapas pada kulit

melirik ke samping kiri kanan dengan bantuan tangan

rsenyum, mengangkat alis, mengerutkan dari. Dengan


asa 2/3 lidah depan pasien

k menguji pendengaran pasien


berkata "ah" untuk melihat refleks, anjurkan pasien
ke sisi, atas ke bawah secara berulang - ulang

ah", observasi gerakan palatum dan faring, perhatikan

k menggeleng dan menoleh ke kiri, kanan dan anjurkan


bahunya ke atas dengan memberi tekanan pada bahu

k menjulurkan dan menonjolkan lodah pada garis

ien dalam fleksi pronasi, pegang siku dan lakukan


ps brachi. Perhatikan reaksi/gerakan yang terjadi

ien pada siku dan letakkan tangan pasien pada lengan


da insertio muskulus triseps brachi. Perhatikan

semifleksi dan terayun. Lakukan perkusi pada tendon


ang terjadi
an bawah pasien pada abdomen atau samping lengan
usi pada radius 2 - 5 cm dari pergelangan. Perhatikan

n semi abduksi. Lakukan perkusi pada lipatan tendon


gelangan tangan pasien dan anjurkan untuk rileks.
sien. Lakukan perkusi di atas jari pemeriksa.
jadi

n rileks dan kaki lurus. Lakukan perkusi pada tendon


ang terjadi

an pada telapak kaki dengan menggunakan benda


agian lateral da menyeberang ke medial menuju ibu jari
ng terjadi

esan dengan menggunakan benda tumpul pada tepi kaki


u kelingking. Perhatikan reaksi/ gerakan yang terjadi

an pada tendon achiles. Perhatikan reaksi/gerakan yang

pada muskulus gastroknemius. Perhatikan

Tgl. Mulai Diberikan

Anda mungkin juga menyukai