1. Topologi Bus
Jenis topologi ini menghubungkan setiap komputer /node dengan sebuah kabel
komunikasi melalui sebuah kartu antarmuka (card interface) komputer. Setiap
komputer dapat berhubungan dengan komputer lain yang ada dalam jaringan
tersebut. Artinya, semua komputer mempunyai kedudukan yang sama dalam
jaringan dan tidak tergantung pada komputer server pusat. Ketika ingin
mengakses komputer yang ada dalam jaringan, komputer cukup mengetahui
alamat komputer/node yang akan dituju dan langsung dapat berkomunikasi. Pada
topologi jenis ini kedua ujung kabel komunikasi harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Kelebihan penggunaan jenis topologi ini adalah kemudahan ketika
akan menambah komputer klien baru, yang tidak akan mengganggu komputer
klien/node lainnya, sedangkan kelemahannya adalah ketika terjadi kerusakan pada
kabel utama pusat, seluruh jaringan akan terganggu [Eko Priyo Utomo, 2012 : 4-
5].
6
semua komputer klien juga akan terganggu. Jenis topologi ini biasanya digunakan
pada perusahaan yang mempunyai banyak cabang karena memungkinkan seluruh
kegiatan kantor cabang dikontrol dari pusat. Kelebihannya, antara lain, kerusakan
yang terjadi pada satu komputer hanya akan memengaruhi jalur komputer tersebut
dan tidak mengganggu komputer lain, dan penambahan/pengurangan komputer
klien baru juga dapat dilakukan dengan mudah. Namun, kelemahannya, ketika
komputer pusat mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan terganggu. Sebagai
antisipasi, biasanya disiapkan node cadangan yang nantinya bisa berfungsi
sebagai komputer pusat [Eko Priyo Utomo, 2012 : 6].
6. Topologi mesh
Jaringan dengan jenis topologi ini mempunyai jalur ganda pada setiap
node/simpul jaringan. Semakin banyak jumlah komputer yang ada dalam
jaringan, semakin sulit pemasangan kabel-kabelnya, pemasangan kabel akan
menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada topologi jaringan jenis ini setiap
perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk
hub utama sebagai jalur cadangan ketika terjadi masalah pada jalur utama.
Keuntungan penggunaan jenis topologi ini adalah mampu menampung banyak
pengguna yang aktif , sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan banyak
kabel dalam sambungannya sehingga lebih rentan mengalami gangguan jaringan
[Eko Priyo Utomo, 2012 : 8].