Latar Belakang
tanaman (OPT) yang secara ekonomis sangat merugikan petani. OPT dikenal
sebagai hama tanaman, penyakit tanaman, dan gulma. Kerugian yang disebabkan
istilah pengendalian, OPT tidak perlu diberantas habis, karena itu tidak
kerusakan karena OPT ditekan serendah mungkin sehingga tidak dapat merugikan
(Triharso, 1995).
hama tanaman yanag berdimensi ekologis yaitu usaha pengendalian hama dengan
PHT adalah sistem pengendalian populasi hama ynga menggunakan semua cra
populasi hama dan mempertahankan populasi tersebut pada satu tingkat di bawah
golongan mamalia (tikus, musang, babi, landak, dan lain-lain), golongan aves
terkecuali Ilmu Penyakit Tanaman atau Fitopatologi. Fitopatologi berasal dari kata
dalam arti tumbuhan berarti mengalami proses fisiologi yang tidak normal, yang
tumbuhan adalah unutk mengerti proses fisiologi yang tidak normal dalam tubuh
sebagian atau seluruh bagian tanaman tersebut yang disebabkan gangguan abiotik
(alam) dan biotik (jamur, bakteri, virus, dan nematoda). Secara sederhana penyakit
disebabkan oleh rangsan yang terus menerus dari penyebab utama, melalui
tumbuh yang tidak sesuai dengan tempatnya dan merugikan. Ilmu gulma termasuk
dalam bidang ilmu pertanian yanag komponen utamanya terdiri dari sumberdaya
(Triharso, 1995).
gulma adalah : gulma berdaun lebar, rumput, dan teki-tekian (Tjitrosedirdjo et al,
1984).
dilindungi terhadap gangguan hama, penyakit, dan gulma. Ilmu gulma termasuk
Tujuan
Alat
1. Jaring
2. Tempat hama
3. Kamera
Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum ini adalah tanaman sawi,
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis April 2015, pukul 14.00 18.00
WITA. Bertempat di
Metode
Hasil
Pembahasan
Penyakit yang ada pada tanaman sawi relatif banyak antara lain :
Penyakit busuk lunak ini sangat sering dijumpai pada tanaman kubis -
kubisan. Ataupun sawi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora
ini ditemukan di seluruh dunia. Busuk lunak dapat menyerang seluruh tanaman
kubis-kubisan, tetapi lebih sering menyerang sawi putih dan kubis. Jaringan
tanaman yang telah terserang menunjukkan gejala basah dan diameter serta
kedalamannya melebar secara cepat. Bagian tanaman yang terkena menjadi lunak
Tanaman yang terkena busuk lunak menimbulkan bau yang khas yang
terjadi. Serangan ini bisa terjadi di lahan, saat pengangkutan, ataupun saat
penyimpanan. Bakteri busuk lunak timbul dari seresah tanaman yang telah
terinfeksi, melalui akar tanaman, dari tanah, dan beberapa serangga. Luka pada
ataupun bekas serangan dari patogen lain merupakan sasaran yang empuk untuk
serangan bakteri.
pv. Campestris termasuk salah satu penyakit penting pada tanaman sawi. Busuk
hitam dapat menyerang seluruh tanaman sawi. Gejala awal yang timbul adalah
pada tepi daun dan berlanjut hingga klorosis membentuk huruf V. Dengan
berjalannya waktu, gejala yang timbul tadi kemudian mengering dan seperti
terbakar (nekrotis).
Serangan umumnya terjadi pada pori daun, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat menyerang di bagian daun mana saja yang telah terserang
Bakteri ini menyerang jaringan pengangkutan tanaman dan dapat berpindah secara
terserang warnanya menjadi kehitaman yang dapat dilihat sebagai garis hitam
pada luka atau bisa juga diamati dengan memotong secara melintang pada batang
9
daun atau pada batang yang terkena infeksi. Busuk hitam juga dapat menyebabkan
akan mati jika serasah tadi melapuk. Bakteri ini juga terdapat pada tanaman kubis
- kubisan yang lain dan tanaman rumput-rumputan serta dapat pula terbawa benih.
Suhu serta curah hujan yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan busuk
hitam. Bakteri ini berada pada tetesan butir air dari tanaman yang terluka serta
kubis - kubisan, sehingga akan memberikan waktu yang cukup bagi seresah dari
tanaman kubis - kubisan untuk melapuk. Lalu menggunakan benih bebas hama
dan penyakit yang dihasilkan di iklim yang kering. Hindari untuk bekerja di lahan
saat daun tanaman basah. Tanamlah varietas kubis yang tahan terhadap busuk
turgor dan layu. Jika dibelah, pembuluh di dalam batang berwarna coklat.
berguna untuk pertumbuhan dan perkecambahan spora. Selain itu, faktor lain yang
faktor yang mendukung penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus adalah
serangga vektor.
bebas dari patogen ini. Air panas dan perlakuan benih dengan bahan kimia juga
secara cepat. Bagian tanaman yang terkena menjadi lunak dan berubah warna
menjadi gelap apabila serangan terus berlanjut. Pengendalian secara preventif bisa
Gejala awal tanaman sawi yang terserang penyakit busuk hitam (Black rot)
yang timbul adalah pada tepi daun dan berlanjut hingga klorosis membentuk huruf
V. Dengan berjalannya waktu, gejala yang timbul tadi kemudian mengering dan
tanaman yang bukan jenis kubis - kubisan, sehingga akan memberikan waktu
yang cukup bagi seresah dari tanaman kubis - kubisan untuk melapuk.
bagian bawah, tepi daun berwarna hitam. Pengendalian dapat dilakukan dengan
karena serangan hama. Hama tanaman sawi sering menyerang tanaman yang
masih di lahan atau menyerang biji yang telah disimpan di gudang. Berikut ini
adalah beberapa hama penting yang sering menyerang tanaman sawi yaitu Ulat
(Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii.
Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo
ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah
terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,interval dan waktu aplikasinya. (klik
disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Gejala penyakit ini yaitu adanya
pustul pustul (bintik berwarna putih di sisi daun sebelah bawah batang ).
Apabila diperlukan gunakan pestisida yang benar benar aman dan cepat terurai
KESIMPULAN
12
oleh kasat mata. Pertumbuhan abnormal baik dari sebagian atau seluruh
bagian tanaman tersebut yang disebabkan gangguan abiotik (alam) dan biotik
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Idham Sakti. 1994. Seri PHT Hama Palawija. Jakarta: Swadaya.