3-in 75.000
2-in 50.000
11/2-in 37.500
1-in 25.000
3/4-in 19.000
3/8-in 9.500
No.4 4.750
No.10 2.000
NO.20 0.850
No.40 0.425
No.80 0.180
No.120 0.125
No.200 0.075
Definisi / Pengertian aspal, Jenis- Jenis Aspal, Tipe-Tipe Aspal, Aspal Alam, Aspal Buatan, Aspal
Minyak, Aspal keras (asphalt cemen, AC), Aspal cair (Cut Back Asphalt), Aspal emulsi, Aspal Buton
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan informasi Jenis- Jenis Aspal yang admin ketahui,
Berikut informasinya
Definisi Aspal
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak
padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat
membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk
kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau
pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis)
Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen
yang relatif mahal
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan
bahan alami (aspal Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan
memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam,
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan
akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
Jenis Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya
Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula yang
diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di Trinidad,
berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang terkenal dengan
nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan
jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan
batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam,
maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih
mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite mastik
asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstrasi atau
proses kimiawi
Berdasarkan bentuknya
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak
bumi
*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair
dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (Kerosine). MC merupakan cutback
aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang paling
lama menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai:
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 60 MC 30 60 SC 30 60
RC 70 140 MC 70 140 SC 70 - 140
Aspal emulsi (emulsion asphalt)
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
Aspal Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai
tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal
Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)
STRUKTUR PERKERASAN
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
Konstruksi semen relatif lebih sedikit mengandung bahan-bahan organik dari pada
aspal. Jadi perkerasan beton semen lebih tahan terhadap oksidasi (penuaan/ageing)
dari pada perkerasan aspal.
KEBUTUHAN PEMELIHARAAN
BIAYA KONSTRUKSI
Pada saat sekarang, biaya konstruksi kedua jenis perkerasan hampir sama.
LATASTON (Lapis Tipis Aspal Beton) atau Hot Rolled Sheet, HRS
Metode ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh
California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi
oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers).
Metode ini mengombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium
atau di lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan
perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur
(flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai
CBR.
CBR adalah perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan (test load) dengan
beban dan bahan standar (standard load) pada penetrasi dan kecepatan
pembebanan yang sama dan dinyatakan dalam prosentase. Uji CBR dilakukan di
lapangan dan di laboraturium. Uji yang dilakukan di lapangan dilaksanakan setelah
subgrade selesai dimampatkan dan pengukuran di laboratorium dikaitkan dengan
percobaan pemampatan atau CBR design. Harga CBR adalah nilai yang menyatakan
kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan bahan
standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam
memikul beban. CBR dinyatakan dengan rumus:
PT
PS
Keterangan: