Anda di halaman 1dari 25

BAB II

PEMBAHASAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


KELAS 5 SEMESTER 2

PERJUANGAN PARA TOKOH DAERAH DALAM MELAWAN PENJAJAH


A. PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA
1. Jatuhnya Daerah-Daerah di Wilayah Nusantara ke dalam Kekuasaan
Pemerintah Belanda
Sebelum dijajah bangsa asing , Indonesia terdiri atas beberapa kerajaan yang merdeka.
Diantara kerajaan-kerajaan itu ada yang kekuasaannya meliputi seluruh Nusantara , seperti
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Kekayaan hasil alam Indonesia berupa rempah-rempah menarik bangsa asing untuk
datang ke Indonesia. Seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang.
Portugis merupakan bangsa asing yang pertama masuk ke Indonesia . Mereka mendarat di
kepulauan Maluku yang kaya rempah-rempah pada tahun 1511 dan akhirnya menguasai
perdagangan di Pulau tersebut. Tak lama kemudian Bangsa Spanyol juga datang ke Maluku pada
tahun 1521.
Tahun 1596 , Belanda datang ke Indonesia , dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Mendarat di Kepulauan Banten, Jawa Barat. Mereka ingin menguasai perdagangan di tanah air
kita. Kemudian Belanda mendirikan perkumpulan dagang yang disebut VOC ( Vereenigde Oost
Indische Compagnie ) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur.
Dari Banten, Belanda terus berusaha untuk meluaskan kekuasaannya sehingga berhasil
menguasai Nusantara. Dengan cara menghasut dan memfitnah , bangsa Belanda dengan mudah
berhasil mewujudkan keinginannya untuk menguasai wilayah Nusantara. Politik adu domba
dijalankan oleh Belanda dengan memanfaatkan para raja dan pembantu dekat raja , sehingga
terjadi konflik diantara mereka. Mereka juga tergiur dengan iming-iming harta dari kaum
penjajah, tanpa menyadari bahwa kedatangan mereka tersebut akan menyengsarakan rakyatnya.

2. Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Yang Memberatkan Rakyat


Kerja paksa pada masa penjajahan Belanda disebut Kerja Rodi. Rakyat Indonesia dipaksa
bekerja Untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan tanpa mendapatkan upah.
Proyek pembangunan jalan sepanjang 1000 km yang terbentang dari ujung Jawa Barat sampai
Jawa Timur itu dipimpin oleh seorang Jendral Belanda yang bernama Daendels. Itulah sebab
mengapa jalan tersebut di sebut dengan Jalan Daendels. Selama pembangunan jalan, banyak
korban yang mati karena kelaparan , kehausan, atau karena dicambuk. Selain itu masih banyak
kerja paksa yang dilakukan oleh Belanda, seperti membangun jembatan, menebang kayu dan
pembuatan tempat-tempat pertahanan yang semuanya itu adalah untuk kepentingan penjajahan
Belanda.
Disamping kewajiban kerja paksa, penjajah Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa yang
diciptakan oleh Van Den Bosch. Dalam sistem ini rakyat harus menyediakan sebagian tanahnya
untuk ditanami tanaman-tanaman yang laku dijual di Eropa, seperti kopi, tembakau, tebu, dan
lain-lain. Hasil tanaman ini harus diserahkan kepada pemerintahan Belanda untuk dibeli dengan
harga yang telah ditetapkan. Tanah yang digunakan untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak
tanah. Bagi mereka yang tidak mempunyai tanah harus bekerja di kebun perusahaan pemerintah
selama 65 hari tiap tahunnya. Karena ketidakadilan ini, sistem tanam paksa banyak mendapat
kecaman dari bangsa Belanda itu sendiri.Salah satu kecaman ini datang adri Eduard Douwes
Dekker, yang terkenal dengan nama samaran Multatuli. Pada tahun 1860 ia menulis buku yang
berjudul Max Havelaar yang berisi lukisan penderitaan rakyat pada waktu itu.
Penjajah juga selalu berusaha memaksakan monopoli dagangnya dimana-mana dengan berbagai
cara. Para pedagang Indonesia dilarang mengadakan hubungan dagang dengan bangsa lain selain
Belanda.

3. Perjuangan Para Tokoh Daerah Untuk Mengusir Penjajah


A. Perjuangan Sultan Agung
Adalah raja mataram yang paling terkenal. Untuk mengusir belanda, Sultan Agung
mengerahkan 10.000 prajurit ke Batavia, namun serangan ini gagal. Sebab, Belanda mendapat
bantuan dari daerah lain.
Belajar dari kegagalan yang pertama , tahun 1629 Sultan Agung menyerang lagi, namun
serangan ini pun mengalami kegagalan, karena belanda membakar gudang-gudang beras
persediaan bahan makanan bagi prajurit mataram. Akibatnya prajurit mataram kekurangan bahan
makanan dan terjangkit berbagai macam penyakit.
Walaupun telah 2 kali mengalami kegagalan , Sultan Agung telah menujukan kepada Belanda
bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah. Beliau berjuang untuk kepentingan bangsa dan
negara.

B. Perjuangan Pattimura
Pattimura adalah pahlawan dari Maluku. Belannda menguras semua hasil alam yang
dimiliki Kepulauan Maluku, seperti Rempah-rempah, akibatnya rakyat hidup sengsara dan
menderita. Melihat hal itu Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku untuk mengusir Belanda.
Pasukan Pattimura berhasil merebut benteng Duursted pada tanggal 16 Mei 1817. Dalam
peristiwa ini menewaskan Residen Van Den Berg dan sebagai balasan atas kekalahannya
,Belanda mendatangkan bala bantuan yang lebih banyak dan dengan senjata lengkap untuk
merebut benteng itu kembali.
Pattimura pantang menyerah dan tidak takut terhadap Belanda. Dengan bantuan seorang
pahlawan putri yang bernama Kristina Matra Tiahahu, pattimura bersama rakyat berjuang terus
untuk mengusir Belanda. Namun pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda dan kemudian
dibujuk untuk bekerjasama , namun ditolak dengan tegas. Akibat penolakan ini, Belanda
memutuskan untuk menghukum gantung pattimura dan pattimurapun berkata dengan lantang :
Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi pattimura-pattimura muda akan bangkit.

C. Perjuangan Untung Suropati


Wilayahnya dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Perlawanan Untung Suropati dipicu
oleh ketidak adilan dan penghianatan bangsa Belanda terhadap Bangsanya. Perlawanannya
dimulai tahun 1686 di Jawa Barat, kemudian diteruskan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di
jawa Tengah Untung Suropati mendapat bantuan dari Sunan Amangkurat II . Dikartasura,
Untung suropati berhasil mengusir pasukan Belanda dan membunuh pimpinannya Kapten Tack.
Setelah sebagian daerah Jawa Timur berhasil dikuasai, Untung Suropati kemudian mengangkat
dirinya sebagai adipati Wiranegara. Pusat pemerintahannya di Bangil, Jawa Timur. Kedudukan
Untung Suropati semakin kuat setelah Amangkurat III menggabungkan diri.
Tahun1706 dibantu pasukan Mataram, Belanda menyerang Bangil . Kota Bangil di pertahankan
mati-matian, hingga banyak menimbulkan korban dari kedua belah pihak, termasuk Untung
Suropati.
D. Perjuangan pangerandiponegoro
Dengan segala siasat, belanda berhasil menanamkan pengaruhnya di kerajaan Mataram.
Rakyat ditindas dengan beban berat seperti kerja rodi dan diberlakukannya bermacam-macam
pajak. Kerajaan Mataram pun dipecah menjadi 4 kerajaan kecil yaitu Surakarta, Jogjakarta,
Mangkunegara, dan Paku alaman. Cara hidup sebagian bangsawan Mataram sangat dipengaruhi
oleh Belanda, sehingga menyimpang dari norma ajaran Islam.
Melihat keadaan itu Rden Mas Ontowiryo(Pangeran Diponegoro) dari kasultanan
Yogyakarta berkeinginan mengusir Belanda. Perang dimulaisetelah Belanda membuat jalan
melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Berlangsung tahun 1825-1830 dengan pusat
pertahanan di Selarong. Pimpinan yang membantu pangeran Diponegoro dalam perang ini adalah
pangeran Mangkubumi, Kiai Mojo, dan Sentot Pawirodirjo. Diponegoro menggunakan siasat
perang gerilya. Siasat ini berhasil. Perang kemudian meluas kedaerah Banyumas, Kedu,
Surakarta, Semarang, Demak, Grobogan, Rembang, dan Madiun.
Karena kualahan, Jendral De Kock melakukan suatu tipu muslihat denan cara menyerah. Belanda
menyusun strategi untuk berpura-pura ingin melakukan perundingan untuk menangkap Pangeran
Diponegoro. Perundingan dilaksanakan di Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap dan
diasingkan ke Menado yang kemudian dipindahkan ke Makasar sampai wafatnya tahun 1855.

E. perjuangan Tuanku Imam Bonjol


Perlawanan rakyat di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat, terhadap Belanda dipimpin
oleh Imam Bonjol. Perlawananyang disebut juga perang Paderi ini berkobar mulai tahun 1821
-1837.
Pada awalnya, perang Paderi terjadi karena adanya perselisihan antara kaum adat dan
kaum Paderi. Kedua kaum tersebut tidak sepakat mengenai pelaksanaan ajaran Islam. Kaum
Paderi berkehendak untuk melaksanakan ajaran Islam secara murni dan tidak tidak terpengaruh
adat, sedangkan kaum adat berpendapat sebaliknya. Masing-masing golongan saling
mempertahankan pendapatnya, sehingga pertikaian pun tidak terelakan lagi.
Peristiwa ini merupakan kesempatan baik bagi Belanda untuk merebut Sumatra Barat,
degan siasatnya yaitu politik adudomba. Belanda kemudian membantu pihak yang lemah,yaitu
kaum adat,untuk menghadapi kaum Paderi.Kesua kaum itu sama-sama menyadari bahwa
peristiwa ini hanya akan menguntungkan Belanda semata.Kaum Paderi dan Adat kemudian
bersatu melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Namun sayang,akibat taktik licik belanda,Tuanku Imam Bonjol di tangkap.Beliau
diasingkan ke Cianjur dan tidak lama kemudian dipindahkan ke Ambon dan Makasar sampai
wafatnya.
F.Perjuangan pangeran Antasari
Pangeran Antasari adalah pejuang dan pahlawan dari kalimantan.Bertepatan dengan
penggantian tahta kerajaan, Belanda menghendaki Tamjid Illahi untuk naik tahta,hal ini untuk
menguntungkan Belanda.Melihat hal ini kemudian rakyat mendekati Pangeran Hidayattulah
yang lebih berhak menduduki tahta kerajaan.Belanda berusaha menyelesaikan permasalahan
dengan cara kekerasan,akibatnya perlawanan rakyat mulai berkobar pada tauhun 1859 di bawah
pimpinan Pangeran Hidayattulah.Namun Pangeran Hidayattulah tertangkap dan di asingkan di
Cianjur.
Pangeran Hidayattulah digantikan dengan Pangeran Antasari, Pangeran Antasari dan
rakyat kalimantan mempertahankan wilayah kalimantan dengan mati-matian sampai tahun 1863.

G.Perjuangan rakyat Aceh


Dimulai tahun 1873 terjadi karena Belanda ingin menguasai Aceh yang terlentak dipintu
gerbang selat malaka.Letak Aceh sangat strategis untuk menguasai Nusantara.
Serangan pertama Belanda di bawah pimpinan Jenderal Kohler berhasil di patahkan oleh
pasukan rakyat Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar,Cut Nyak Dien, Teuku Cik Di
Tiro, Panglima Polem dan Cut Mutia.Jenderal Kohler tewas dan prejutitnya kembali ke Batavia.
Dengan segala taktik Belanda berhasil menguasai Kotaraja. Hendak menguasai daerah di luar
kota, Jenderal Pel tewa dalam perang. Belanda menggunakan siasat kultur stelsel yang bersifat
mempertahankan diri dalam benteng, namun gagal. Teuku Umar berhasil memperdayai Belanda
denga cara menyerah dan kembali menyerang Belanda. Padatun 1899 Teuku gugur di medan
perang sebagai pahlawan bangsa, namun perlawanan rakyat terus berkobar sampai tahun 1903.
H. perlawanan Sisingamangaraja XII dan Rakyat Batak
Dipimpin oleh Raja Batak sisingamangaraja XII di daerah Tapanuli, tahun 1883-1907.
Pada tahun 1907 Sisingamangaraja tertembak dan gugur, namun sesuai kepercayaan rakyat Batak
rohnya dipercaya masih ada melawan penjajah Belanda, dan rakyat Batak dengan semangat
melanjudkan perjuangan melawan Belanda

B. PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


1. pendudukan Jepang di Indonesia
Berakhirnya penjajahan Belanda tidak berarti berakhirnya masa penjajahan di Indonesia.
Setelah dijajah Belanda, Indonesia jatuh ketangan Jepang. Dengan tujuan mengaruk kekayaan
alam di Indonesia.
Pendudukan ini diawali dengan meletusnya perang dunia II tahun 1939. Perang dunia II
adalah perang antara blok negara sekutu melawan Jerman, Italia, dan Jepang. Blok negara sekutu
terdiri atas, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina dan Belanda.
Pada tahun 1941, Jepang berhasil merebut dan menduduki Malaysia, Hongkong, Filipina,
dsn Singapura. Dari Singapura, bala tentara Jepang maju menyeerbu Indonesia yang waktu itu
masih dijajah Belanda. Jepang berhasil merebut dan menduduki Indonesia. Pada tanggal 8 Maret
1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di kalijati, Purwakarta, jawa Barat.
Pada bulan April 1942, pemerintah Jepang mengkampanyekan gerakan tiga A, yaitu:
- Jepang cahaya Asia
- Jepang pelindung Asia
- Jepang pemimpin Asia
Namun gerakan ini tidak mendapat dukungan rakyat, lahirlah gerakan pemuda yang
berhalauan kebangsaan bernama barisan banteng. Namun kemudian dibubarkan oleh Jepang
karena tidak menguntungkan. Kemudian pemerintah Jepang mendirikan Pusat Tenaga
Rakyat(putera). Jepang mengangkat 4 orang tokoh nasional(4 serangkai) yaitu Ir Sukarno, Drs
Moh Hatta, Ki Hajar Dewntara, dan KH Masmansyur sebagai pemimpin. Empat serangkai
tersebut bersedia menerima penunjukan dan pengangkatan Jepang, namun mereka mempunyai
maksud dan jutuan yang berbeda dengan maksud dan tujuan Jepang. Empat serangkai ingin
menggunakan putera sebagai wadah perjuangan bangsa indonesia bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan diri merebut kemerdekaan. Jepang tidak pernah merasakan sumbangan putera
bagi kepentingannya, putera dibubarkan dan Jepang membentuk Jawa Hokokai(kebaktian rakyat
Jawa).
Jepang mulai digempur oleh sekutu dan menggerakkan para pemuda Indonesia untuk
membantu para sekutu. Pemuda-pemuda yang dididik setang militer tersebut dihimpun dalam
beerbagai organisasi seperti Seinenden(barisan pemuda), dan Keibodan(barisan pembantu
polisi). Jepang juga membentuk tentara pembela tanah air(peta). Sebagai pemimpin peta
Supriadi. Bnanyak para pemuda yagn memanfaatkan kesempatan belajar sebanyak-banyaknya
dalam bidang kemiliteran untuk mempersiapkan diri menyongsong kemerdekaan tanah air.
2. Sebab dan Akibat Pengerahan Tenaga Romusha Oleh Jepang Terhadap Indonesia
Jepang di zaman dahulu sangat berbeda dengan Jepang di zaman sekarang. Dahulu
adalah penjajah yang sangat kejam bagi Indonesia, sekarang Jepang terkenal sebagai negara yang
maju khususnya dibidang industri.
Di masa pendudukan Jepang rakyat Indonesia sangat menderita karena Jepang lebih
kejam dari Belanda. Jepang ingin mencari keuntungan negrinya sendiri. Hal ini mengakibatkan
kesengsaraan bagi rakyat Indonesia, yakni makanan sulit didapat sehingga kelaparan terjadi
dimana-mana, pakaian pun sulit didapat, rakyat pun terpaksa memakai kain yang terbuat dari
kaurng goni. Semua kegiatan ditujukan untuk kepentingan Jepang. Rakyat dipaksa menanam
tumbuhan jarak karna minyaknya digunakan pelumas mesin-mesin perang dan pesawat terbang
Jepang.
Seperti penjajah Belanda, Jepang pun menetapkan kerja paksa bagi Indonesia. Kerja
paksa ini disebut romusha. Romusha dipakai karena Jepang ingin melindungi dirinya dari dari
serangan sekutu dengan cara membangun benteng-benteng dan jalan-jalan. Akibatnya rakyat
indonesia sangat menderita karena para romusha dipaksa bekerja tanpa upah. Bahka ada rakyat
yang ditangkap dan dikirim untuk romusha ke luar jawa atau luar negeri. Rakyat yang dijadikan
romudha tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan. Banyak juga romusha yang jatuh sakit dan
meninggal dunia. Penderitaan rakyat sangat berat. Sebagai romusha rakyat tidak ada bedanya
dengan budak yang menerima perlakuan kejam dari penjajah.

C. TOKOH PENTING PERGERAKAN NASIONAL


1. RADEN AJENG KARTINI
Lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. R.A
Kartini merupakan putri dari Bupati Jepara yang bernama Sasraningrat. R.A Kartini adalah salah
seorang diantara anak-anak yang beruntung bisa mengenyam pendidikan . Ia merupakan murid
yang cerdas sehingga dapat menamatkan pelajarannya ditingkat SD. Namun sayangnya, RA
Kartini dilarang melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah karena sesuai aturan yang ada,
anak gadis yang berusia 12 tahun harus mulai dipingit dan tidak boleh keluar rumah. Larangan
itu dipatuhi oleh Kartini dengan ikhlas karena rasa cinta dan hormatnya kepada orang tua.
Walaupun dipingit, ia ingin agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang tinggi . Ia
berpendapat bahwa bangsa Indonesianya tidak akan maju apabila kaum perempuannya
terbelakang. Cita-cita ini sering ditulis dalam surat-surat kartini yang dikirimkan kepada
sahabatnya dinegara belanda. Surat-surat yang ditulis dalam bahasa Belanda itu kemudian
dikumpulkan dan dibukukan oleh YH.Abendanon. selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia oleh Armyn Pane dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang .
RA Kartini bersama suaminya yaitu seorang Bupati di Rembang bernama Adipati Joyo
Adiningrat mendirikan sekolah perempuan.
RA Kartini wafat pada tahun 1904 dan dimakamkan di Mantingan , Kabupaten Rembang , Jawa
Tengah.

2. DEWI SARTIKA
Dewi Sartika adalah seorang perempuan yang dilahirkan di Bandung, Jawa Barat. Seperti
halnya kartini, Dewi Sartika juga bercita-cita mengangkat derajat kaum perempuan dan
mencerdaskan bangsanya. Ia juga mendirikan sekolah untuk kaum perempuan. Dan berusaha
keras mengangkat derajat kaum perempuan setingkat dengan kaum laki-laki.

3. KI HAJAR DEWANTARA
Yang sebelumnya dikenal dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat, sebagai Bapak
Pendidikan Indonesia.
Sejarah pendidikan beliau,setelah menamatkan Sekolah Dasar Belanda (ELS), beliau
meneruskan ke STOVIA ( Sekolah Dokter Bumi Putera ). Beliau juga aktiv menulis untuk
berbagai surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java , De Express dan Utusan Hindia.
Pada tanggal 25 Desember 1912 , R.M. Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij
(IP) bersama dengan Danudirja Setiabudi dan dr.Cipto Mangunkusumo. Kemudian pada tahun
1913 beliau ikut membentuk Komite Bumi Putera yang bertujuan menentang maksud pemerintah
Belanda untuk merayakan 100 tahun bebasnya negara itu dari penjajahan Perancis. Tulisan
beliau yang berjudul Als ik een Nederlander was ( Sekiranya Aku Seorang Belanda ),
menyindir Pemerintah Belanda dengan sangat pedas sekali. Karena tulisan ini, beliau dibuang ke
negeri Belanda pada bulan Agustus 1913. Masa pembuangan ini dimanfaatkan oleh RM Suwardi
Suryaningrat untuk belajar mengenai pendidikan dan pengajaran sampai memperoleh
Europeesche Akte ( Akta Guru Eropa ).
Setelah menamatkan sekolahnya, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan
kemudian mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Walaupun mendapat
banyak ritangan dalam perjuangannya dibidang pendidikan , kegiatan Ki Hajar Dewantara
dalam dunia politik tetap berjalan. Tahun 1943, Ki Hajar Dewantara Ikut membentuk Putera dan
menjadi salah seorang pemimpinnya bersama dengan Ir.Soekarno , Drs.Moh Hatta, dan KH Mas
Mansyur. Karena pengalaman dan perjuangan beliau di bidang pendidikan, Ki Hajar sempat
menjabat Menteri Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan di zaman kemerdekaan. Pada
tanggal 26 April 1959, Beliau wafat dan di makamkan di Yogyakarta.
4. DOUWES DEKKER
Ernes Eugene Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi,
Lahir di Pasuruan , Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 1879. Beliau merupakan campuran dari
Belanda, Jerman , Perancis,dan jawa.
Beliau pemimpin harian De Express. Pada tahun 1912 bersama Suwardi Suryaningrat dan dr.
Cipto Mangunkusuma mendirikan Indische Partij, partai politik pertama yang lahir di Indonesia.
Karena kegiatannya dalam komite Bumiputera , Danudirja Setiabudi dibuang ke negeri Belanda
pada tahun 1913. Setelah lima tahun dalam pembuangan , Beliau kembali ke Indonesia dan
mendirikan perguruan Ksatrian Institut. Kegigihan dalam perjuangannya menyebabkan beliau
berulang kali dipenjarakan. Terakhir kali beliau dibuang kembali ke negeri Belanda setelah
sebelumnya pada tahun 1941 dipenjarakan di Jakarta. Ketika perang Dunia II selesai, beliau
pulang ke Indonesia secara diam-diam dan ikut membantu perjuangan kemerdekaan. Setelah
Indonesia merdeka, Danudirja Setyabudi diangkat sebagai Menteri Negara dalam kabinet Syahrir
III dan menjadi penasihat delegasi RI dalam perundingan-perundingan dengan Belanda.
Beliau wafat dan di makamkan sebagai seorang muslim di Bandung pada tanggal 28 Agustus
1950.
BAB 6
JASA DAN PERAN TOKOH DI SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN

A. PERSIAPAN SAMPAI DETIK-DETIK PROKLAMASI

1. Menceritakan Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi di Sekitar Proklamasi


Dalam bulan Agustus 1945, terjadi beberapa peristiwa penting, terutama menjelang pelaksanaan
proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta.
a. Peristiwa Rengasdengklok
Pada malam hari, tanggal 15 Agustus 1945, para tokoh pemuda mengadakan rapat kilat .
keputusan rapat adalah segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16
agustus 1945. Sebab, Jepang sudah kalah, dan sekutu belum datang. Pada tanggal 16 Agustus
1945, tiga tokoh pemuda terdiri atas Sukarni, Yusuf Kunto, dan singgih membawa Bung Karno
dan Bung hatta ke Rengasdengklok , Jawa Barat. Di Rengasdengklok , para pemuda mendesak
Bung Karno dan Bung Hatta agar segera melaksanakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada sore hari tanggal 16 Agustus 1945 , Mr Ahmad Soebarjo datang untuk menengahi
pertentangan pendapat antara pemuda dengan Bung Karno dan Bung Hatta tersebut. Setelah
melakukan musyawarah, dan akhirnya mereka memutuskan untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sampai di jakarta, malam itu juga Bung Karno dan Bung Hatta mengajak anggota PPKI dan para
tokoh pemuda untuk membicarakan persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia . Pembicaraan
itu dilangsungkan di rumah Laksamana Muda Maeda , di jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta.
b. Penyusunan Teks Proklamasi
Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB dini hari , Bung Karno, Bung Hatta dan
Mr.Achmad Subarjo berhasil menyusun naskah proklamasi .Yang kemudian diketik oleh Sayuti
Melik.
Bunyi Teks Proklamasi seperti dibawah ini, coretan-coretan sewaktu penyusunannya
menandakan banyaknya pertimbangan dalam membuat pernyataan yang bersejarah bagi bangsa
Indonesia.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 1945


Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno / Hatta
c. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan
Berita tentang akan dinyatakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah didengar
oleh rakyat. Sekitar 1000 orang , terutama Barisan Pelopor , telah berkumpul didepan rumah
Ir.Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta ( sekarang jalan proklamasi ). Mereka
mengetahui bahwa pada hari itu , tanggal 17 Agustus 1945 , akan dibacakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia . Tepat pukul 10.00 pagi, Ir.Soekarno didampingi Drs.Hatta ,
membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia . Sebelum membacakan naskah
proklamasi, Ir.soekarno mengucapkan kalimat pengantar yang berbunyi : saudara-saudara !
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu . Dengarkanlah Proklamasi Kami !.
Setelah Teks Proklamasi dibacakan , Ir.Soekarno berkata : Demikianlah saudara-
saudara ! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita
dan bangsa lain ! Mulai saat ini kita menyusun negara kita ! Negara Merdeka ! Negara Republik
Indonesia merdeka, kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu !.
Kemudian dilakukan pengibaran bendera merah-putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat.
Bendera tersebut merupakan hasil jahitan tangan Ibu Fatmawati , Istri Ir.Soekarno.

2. Menjelaskan Peranan BPUPKI dan PPKI dalam Perumusan Dasar Negara dan UUD 1945.
Sehari setelah proklamasi, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945 , PPKI
Bersidang untuk menyusun kelengkapan negara. Sidang PPKI yang pertama ini
menghasilkan beberapa keputusan , yaitu :
Mengesahkan UUD hasil rancangan BPUPKI menjadi UUD 1945.
Menetapkan Ir.Soekarno dan Drs.Moh Hatta sebagai Presiden dan Wapres RI.
Sejak tanggal 18 Agustus 1945 secara sah telah lahir NKRI. Kenyataan menunjukkan bahwa
sejak saat itu ini indonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai negara, yaitu : memiliki
wilayah, penduduk atau bangsa dan pemerintahan yang berdaulat.
KNIP dibentuk oleh PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 . Anggotanya terdiri dari wakil-wakil
rakyat, berfungsi sebagai DPR. KNIP dilantik tanggal 29 Agustus 1945 , diketuai oleh Mr.
Kasman Singodimejo.
Pada tanggal 29 Agustus 1945 , Presiden Soekarno membentuk Badan Keamanan Rakyat
(BKR) . Tujuan dibentuknya BKR adalah untuk memelihara keamanan dan ketertiban di daerah-
daerah RI. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota Peta, Heiho, Barisan Pemuda, Polisi, dsb.
3. Membuat Garis Waktu Tentang Tahapan Peristiwa Menjelang Proklamasi
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), daalm bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk tanggal 7 Agustus 1945 . Dan BPUPKI pun dibubarkan.
Pemerintah Jepang mengizinkan para anggota PPKI melakukan kegiatan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia , tetapi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Syarat pertama untuk mencapai kemerdekaan Indonesia , ialah bangsa Indonesia harus berjuang
bersama-sama dengan pemerintah Jepang untuk memperoleh kemenangan dalam Perang Asia
Timur Raya .
Cita-cita bangsa Indonesia harus disesuaikan dengan cita-cita pemerintah jepang yang
bersemangat Hakko Ichiu ( kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya ).
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir.Soekarno bersama Drs.Moh.Hatta dan Dr.Radjiman
Widyodiningrat dipanggil menghadap Jendral Terauchi di Dalat, Saigon ( Vietnam Selatan).
Kepada ketiga pemimpin Indonesia, Jendral Terauchi menyampaikan bahwa Jepang telah
memutuskan untuk memerdekakan Indonesia .
Tanggal 14 Agustus 1945 Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta , dan Dr.Radjiman Widyodiningrat pulang
dari Saigon membawa berita bahwa Jepang akan memerdekakan Indonesia.
Kemudian tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah
sebelumnya kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh pasukan sekutu. Setelah peristiwa
Rengasdengklok dan penyusunan naskah proklamasi di rumah Laksmana Muda Maeda , pada
tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
B. TOKOH-TOKOH PENTING YANG BERPERAN DALAM PERISTIWA PROKLAMASI

1. Membuat Riwayat Singkat/ Ringkasan Tentang Tokoh-Tokoh Penting dalam Peristiwa


Rengasdengklok.

a. Ir. Soekarno
Lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia memperoleh gelar insinyur
dibidang teknik sipil dari Bandung Technical College (ITB sekarang). Pada tanggal 17 Agustus
1945 Ir.Soekarno yang didampingi oleh Drs.Moh.Hatta membacakan teks proklamasi
Kemerdekaan RI. Oleh karena itu ia disebut sebagai tokoh proklamator. Ir.Soekarno juga di
percaya untuk menjabat sebagai Presiden RI.
Ir.Soekarno sangat berperan dalam usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang antara
lain sebagai berikut :
Pada tanggal 29 Agustus 1945 , Presiden Soekarno membentuk BKR (Badan Keamanan
Rakyat) . Tujuan pembentukan BKR adalah untuk menjaga dan memelihara keamanan serta
ketertiban di daerah-daerah RI. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota PETA, HEIHO, Barisan
pemuda, Polisi, dan sebagainya.
Pada tanggal 19 September 1945 , Ir.Soekarno melakukan pidato pada rapat raksasa yang
diselenggarakan di Lapangan IKADA (Ikatan Atletik Jakarta) , sekarang disebut lapangan
monas. Beliau menyerukan kepada seluruh rakyat agar tetap tenangdan menaati perintah-
perintah dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Semangat dan perjuangan harus tetap
dipertahankan agar bangsa Indonesia bisa mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan
serta keamanan negara.
Ketika sekutu menduduki Indonesia , Ir.Soekarno berkali-kali melakukan perundingan dengan
mereka.
Setelah Agresi Militer belanda II , Ir.Soekarno sempat memberikan mandat kepada Menteri
kemakmuran, Syafrudin Prawiranegara, untuk mendirikan Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI).
Ketika RI menjadi negara serikat , Ir.Soekarno dipercaya sebagai presiden RIS . kemudian ketika
RIS kembali ke bentuk republik , Ir.Soekarno dipercaya sebagai Presiden RI.

b. Drs. Mohammad Hatta


Lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi , Sumatra Barat. Merupakan
seorang ahli Ekonomi. Beliau berhasi mensirikan koperasi-koperasi di Indonesia. Sehingga
beliau di sebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Drs. Moh.Hatta juga adalah Proklamator Indonesia . Beliau mendampingi Ir.Soekarno dalam
membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI. Drs.Moh.Hatta sangat berperan dalam usaha
perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut :
Ir.Soekarno dan Drs.Moh.hatta dikenal dengan Dwi Tunggal . Mereka berdua selalu bersatu
dalam perjuangan mengusir penjajah dari Bumi Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka ,Drs.Moh.hatta diangkat menjadi wapres. Ketika Indonesia masih
berbentuk serikat, Drs.Moh.Hatta menjabat sebagai Perdana Menteri RIS. Ketika Indonesia
kembali ke republik, beliau dipercaya lagi menjadi Wakil presiden RI.
Saat berlangsung Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda, Drs.Moh.hatta menjadi
pemimpin utusan Indonesia. Kemudian pada bulan Desember 1949 , beliau kembali ke Belanda
untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

c. Mr.Ahmad Soebardjo
Beliau termasuk tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam
memproklamasikan kemerdekaan. Terkenal sebagai konseptor naskah teks proklamasi dan
pembukaan UUD 1945. Berikut merupakan riwayat Mr.Ahmad Soebardjo dalam peristiwa
proklamasi.
Anggota panitia kecil atau panitia sembilan yang berhasil merumuskan Piagam Jakarta dan juga
sebagai anggota PPKI.
Mr.Ahmad Soebardjo berhasil menjembatani perbedaan pendapat antara golongan muda dan
golongan tua di Rengasdengklok.
Beliau juga merupakan konseptor yang ikut menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan
naskah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada kalimat pertama yang berbunyi : Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
d. Fatmawati
Fatmawati merupakan istri Presiden Soekarno . Lahir di Bengkulu tahun 1923. Dan
wafat pada tahun 1980.Fatmawati selalu mendampingi Ir.soekarno dalam banyak kegiatan
kenegaraan maupun kegiatan keluarga. Beliau juga yang menjahit bendera Merah-Putih yang
dikibarkan pada jam 10.00 WIB di Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. Untuk mengabadikan jasa-
jasanya, nama fatmawati dijadikan nama rumah sakit di Jakarta Selatan.

2. Memberikan Contoh Cara Menghargai Jasa Tokoh-Tokoh Kemerdekaan.


Tindakan yang dilakukan oleh para pejuang merupakan contoh yang dapat kita
tiru dalam kehidupan sehari-hari . Ini juga dalam rangka melanjutkan cita-cita para pejuang
tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan menghargai jasa pejuang :
Melanjutkan perjuangan para tokoh dengan cara rajin belajar.
Rajin membantu orang tua dirumah
Disiplin dalam segala tindakan atau pekerjaan.
Mendoakan para tokoh kemerdekaan agar diampuni dosa dan kesalahannya oleh Tuhan.
Ikut membersihkan makam pahlawan/tokoh kemerdekaan ketika diadakan kerja bakti.
Selalu ikut menjaga nama baik para tokoh kemerdekaan dan keluarganya.
Meniru atau mencontoh segala sikap dan perbuatannya dalam memperjuangkan kemerdekaan .
Melanjutkan cita-cita luhur para tokoh kemerdekaan dalam mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan di segala bidang.

BAB 7
MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. MENGENAL PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN

1. Menceritakan Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya


Dalam Perang Dunia II , Jepang dinyatakan kalah dari sekutu. Sekutu mendarat di
Semarang dipimpin oleh Brigadir Jendral Betheli. Mendarat pada tanggal 20 Oktober 1945.
Sementara itu, pasukan sekutu yang mendarat di surabaya dipimpin oleh Jendral AWS Mallaby
pada tanggal 25 Oktober 1945.
Pasukan Sekutu datang ke Indonesia bertugas untuk mengurusi tentara Jepang. Namun
kedatangannya disertai NICA (Netherland Indies Civil Administration). Tentara NICA adalah
tentara belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Perang 10 November 1945 di Surabaya . Pada awalnya , kedatangan sekutu hanya
bertujuan untuk melucuti senjata tentara jepang dan membebaskan tawanan perang. Akan tetapi
kemudian sekutu menyerbu penjara kalisosok, surabaya dan membebaskan beberapa perwira
Belanda yang ditawan disana.Tindakan sekutu kemudian adalah menyebarkan selebaran
(pamflet) yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya dalam waktu 2x24
jam . Pasukan sekutu juga menduduki pangkalan udara dan gedung-gedung penting.
Rakyat Surabaya yang dikenal dengan Arek-arek Surabaya kemudian menyerang
sekutu. Pertempuran terjadi selama 2 hari, dan rakyat Surabaya berhasil merebut gedung-gedung
yang telah diduduki oleh sekutu. Pada tanggal 29 Oktober 1945 , Presiden Soekarno,
Drs.Moh.Hatta dan Mr.Amir Syarifudin tiba di Surabaya. Pada hari itu juga dicapai kesepakatan
antara Indonesia dan Sekutu untuk mengadakan gencatan senjata (penghentian tembak
menembak).
Tanggal 9 November 1945 , sekutu mengeluarkan peringatan (ultimatum). Peringatan itu berisi
agar para pemimpin dan rakyat Indonesia yang bersenjata melapor dan menyerahkan
senjatanya.Tanggal 10 November 1945 Surabaya diserang dari Darat, Laut dan Udara.
Pertempuran hebat pun terjadi, dipimpin oleh Bung Tomo . Pejuang Surabaya menyingkir dan
mulai melakukan perang Gerilya. Untuk memperingati kepahlawanan para pejuang surabaya,
maka ditetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. Dan kota Surabaya juga mendapat
julukan sebagai kota pahlawan.
2. Membuat Laporan tentang Peristiwa-Peristiwa dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan di
Daerah

Pertempuran mempertahankan kemerdekaan juga terjadi di berbagai daerah di seluruh nusantara.


a. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pada tanggal 14-18 Oktober 1945, di semarang terjadi pertempuran hebat antara pejuang
Indonesia dengan tentara Jepang. Pertempuran tersebut kemudian dikenal dengan pertempuran
Lima Hari. Untuk memperingatinya,maka dibangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.
Satu diantara pahlawan yang berjasa dalam pertempuran Lima Hari adalah Dr.Kariadi. Kini
namanya diabadikan dalam sebuah Rumah Sakit di Semarang , Jawa Tengah , yaitu RS
Dr.Kariadi.
b. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran juga terjadi di kota Ambarawa , yang terletak di antara Semarang dan
Magelang , Jawa Tengah. Pertempuran Ambarawa dimulai pada tanggal 20 November 1945
antara pasukan TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) dengan Sekutu. Pada tanggal 26 November
1945 , Letnan kolonel Isdiman yang memimpin pasukan TKR gugur, yang kemudian digantikan
oleh Kolonel Soedirman, panglima divisi di wilayah Purwokerto.
Kemudian pada tanggal 12 Desember 1945, pasukan Indonesia menyerang sekutu di
Ambarawa dari berbagai arah. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari. Akhirnya pada
tanggal 15 Desember 1945, pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan meninggalkan Ambarawa.
Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Ambarawa , dibuatlah
Monumen Palagan Ambarawa.

c. Pertempuran Medan Area


Terjadi di Medan, pada tanggal 10 Desember 1945 antara Belanda yang dibantu oleh
sekutu melawan para pejuang medan.
Diawali ketika pasukan sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jendral T.E.D. Kelly tiba di Medan
pada tanggal 9 Oktober 1945 . Tujuan kedatangan Mereka adalah untuk membebaskan tawanan
belanda. Tanpa sepengetahuan pemerintah indonesia , sekutu mempersenjatai tawanan Belanda
tersebut dan membentuk pasukan Medan Batalyon KNIL. Kedatangan pasukan sekutu juga
disertai oleh pasukan NICA.
Oleh karena itu, pemuda segera membentuk divisi TKR di Medan. Pertempuran pertama terjadi
pada tanggal 13 Oktober 1945. Kemudian sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat
membawa senjata . Semua senjata harus diserahkan kepada sekutu.
Pada tanggal 1 Desember 1945 sekutu memasang papan-papan bertuliskan Fixed
Boundaries Medan Area (Batas resmi wilayah medan) diberbagai sudut kota Medan. Karena hal
inilah pertempuran yang terjadi di Medan ini dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
Pertempuran besar antara pasukan TKR dengan Sekutu terjadi pada tanggal 10 desember 1945 .
Pasukan TKR pada waktu itu dipimpin oleh Kolonel Achmad Tahir.
d. Bandung Lautan Api
Pasukan sekutu datang ke kota bandung sekitar Oktober 1945. Saat itu para pejuang
Bandung sedang melakukan perampasan senjata Jepang. Pasukan Sekutu mengeluarkan
peringatan ( Ultimatum ) yang berisi agar Bandung bagian utara dikosongkan paling lambat 29
November 1945 . Peringatan tersebut tidak dipatuhi oleh rakyat bandung sehingga sering terjadi
bentrokan senjata.
Pada tanggal 23 Maret 1946, datang perintah dari Pemerintah Indonesia di Jakarta untuk
mengkosongkan kota Bandung. Dengan berat hati para pejuang melaksanakan perintah tersebut.
Namun sebelumnya, mereka membumihanguskan Bandung bagian selatan. Maksudnya adalah
supaya tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di kota Bandung.
Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.Dalam peristiwa ini ,
gugur seorang pahlawan , bernama Mohammad Toha.
e. Perundingan Linggarjati
Karena pertempuran yang tak kunjung berhenti maka diadakanlah perundingan antara
Indonesia dengan Belanda. Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Linggarjati,
sebelah Selatan Cirebon. Pihak Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, pihak
Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Perundingan selesai pada tanggal 15 November 1946 . Naskah hasil perundingan resmi
ditandatangani pemerintah kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947 . Namun hasil perundingan
ini merugikan pihak Indonesia.
Isi Perjanjian Linggarjati adalah sebagai berikut :
I. Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
II. Republik Indonesia dan Belanda akan membentuk Negara Indonesia
Serikat yang terdiri atas Negara Republik Indonesia , Negara Indonesia Timur, dan Negara
Kalimantan.
III. Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan suatu uni yang
dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.

3. Menceritakan Agresi Militer Belanda Terhadap Republik Indonesia


Agresi militer adalah penyerangan dengan kekuatan senjata oleh suatu negara terhadap
negara lain. Agresi Militer Belanda terhadap Indonesia berarti penyerangan Belanda terhadap
Indonesia.
Agresi Militer Belanda terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 yang disebut dengan Agresi Militer
Belanda I. Penyerangan terjadi ketika Belanda melakukan serangan serentak terhadap wilayah-
wilayah Indonesia. Belanda menggempur Jawa dan Sumatera.
Para pejuang Indonesia tetap berani menghadapi Belanda walaupun perlengkapan senjata
merekan sangat sederhana. Taktik perang yang mereka lakukan adalah taktik Gerilya. Taktik
gerilya adalah cara menyerang musuh secara tiba-tiba ,lalu dengan cepat menyingkir sebelum
musuh sempat membalas.
Pada tanggal 1 Desember 1947 , Dewan keamanan PBB bersidang dan memerintahkan
untuk menghentikan tembak-menembak , dalam persidangan tersebut Indonesia diwakili oleh
Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim. Akhirnya pada tanggal 4 Desember 1947 Indonesia dan
Belanda menyetujui untuk menghentikan tembak-menembak . Dengan kesepakatan ini maka
secara resmi Agresi Militer Belanda I berakhir.
PBB kemudian membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk membantu penyelesaian
masalah Indonesia-Belanda . Komisi ini terdiri dari 3 negara, Yaitu : Australia (dipilih oleh
Indonesia) , Belgia (dipilih oleh Belanda) , dan Amerika Serikat (dipilih oleh Australia dan
Belgia). Kemudian di adakan perundingan diatas Kapal Renville milik Angkatan Laut Amerika
Serikat. Indonesia diwakili oleh Mr.Amir Syarifudin , Belanda diwakili oleh R.Abdul Kadir
Widjojoatmodjo. Wakil Australia adalah Richard C.Kirby. Wakil Belgia adalah Paul van
Zeeland . Wakil Amerika Serikat adalah Frank Porter Graham . Perjanjian Renville
ditandatangani pada 17 Januari 1948 . Namun karena perjanjian tersebut,membuat wilayah
Indonesia menjadi semakin sempit.
Isi Perjanjian Renville :
Belanda hanya mengakui wilayah RI atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat
dan Sumatra.
Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki oleh Belanda.
Agresi Militer Belanda I, dan pemberontakan PKI Madiun membuat pasukan RI
menjadi lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk kembali melancarkan agresinya yang
kedua. Agresi Militer Belanda II ini terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 . Serangan
dilancarkan sejak pukul 06.00 oleh pasukan terjun payung Belanda di Lapangan Terbang
Maguwo , Yogyakarta. Dari Maguwo, mereka menuju kota Yogyakarta dan berhasil menduduki
ibu kota RI ini. Pasukan TNI berusaha menahan serangan ini dengan sekuat tenaga , namun
kekuatan yang tidak seimbang membuat mereka terdesak. Atas perintah panglima Besar Jendral
Sudirman , pasukan TNI ditarik mundur ke hutan dan kemudian melakukan perang gerilya.
Untuk menarik simpati masyarakat Yogyakarta , Belanda menyebarkan propaganda bahwa
Agresi Militer Belanda II merupakan usaha Belanda untuk membebaskan Sultan
Hamengkubuwono IX dan masyarakat Yogyakarta dari pendudukan RI . Belanda tidak
menyadari bahwa sejak awal kemerdekaan RI, Sultan Hamengkubuwono IX beserta masyarakat
Yogyakarta telah menyatakan diri bagian dari NKRI ini. Akhirnya propaganda Belanda ini tidak
berhasil.
Semula Belanda mengira riwayat pemerintah RI telah berakhir, sebab mereka telah menguasai
ibu kota Yogyakarta dan menahan serta mengasingkan para pemimpin RI . Namun perkiraan
Belanda tersebut meleset. Sebab sebelum ditangkap, Perdana Menteri Moh.Hatta mengirim
mandat dengan telegraf kepada Mr.Syarifudin Prawiranegara lewat radio. Berisi agar
Mr.Syafrudin Prawiranegara mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Dengan berdirinya PDRI , usaha Belanda untuk melenyapkan RI pun tidak berhasil.Sementara
itu pasukan RI dibawah pimpinan Panglima Besar Jendral Sudirman terus melakukan gerilya ke
hutan. Dalam keadaan darurat seperti ini, pimpinan TNI menginstruksikan kepada semua
komandan TNI melalui Surat Perintah Siasat No.I Bulan November 1948 untuk :
Memberikan kebebasan kepada setiap komandan untuk melakukan serangan terhadap posisi
militer Belanda.
Memerintahkan kepada setiap komandan untuk membentuk kantong-kantong pertahanan
( Wehrkreise ).
Memerintahkan agar semua kesatuan TNI yang berasal dari daerah pendudukan untuk segera
meninggalkan Yogyakarta dan kembali kedaerah masing-masing.
Pertahanan daerah Yogyakarta dan sekitarnya diserahkan sepenuhnya kepada TNI
setempat (daerah Wehrkreise III) yaitu Brigade 10 dibawah pimpinan Letkol Suharto.Dalam hal
ini peran Sultan Hamengkubuwono IX bersama rakyat Yogyakarta sangat besar karena mereka
membantu menyediakan makanan bagi para gerilyawan. Dengan demikian mereka dapat
bertahan cukup lama dihutan. Bahkan pada tanggal 1 maret 1949 para pejuang tersebut mampu
mengadakan serangan umum ke kota Yogyakarta.
Serangan 1 Maret 1949 ini merupakan salah satu pelaksanaan dari Surat Perintah Siasat
No.1/1948. Serangan 1 Maret ini diakui oleh masyarakat Internasional dan Belanda sebagai
strategi militer yang luar biasa. Dengan pendudukan Kota Yogyakarta oleh TNI selama 6 jam,
kita telah mampu menghapus semua propaganda Belanda yang menyatakan Indonesia telah
lenyap dari muka bumi. Keberhasilan Serangan Umum ini merupakan kerjasama dari seluruh
pejuang RI (Kaum Republiken).
Serangan umum dibagi menjadi lima sektor , yaitu sektor barat dipimpin Letkol.Ventje Sumual,
sektor utara dipimpin Mayor Kusno,sektor timur dan selatan dipimpin oleh Mayor Sarjono, dan
sektor kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono bersama Letnan Marsudi. Karena serangan ini
dilaksanakan secara mendadak , dengan mudah para pasukan TNI dapat menduduki kota
Yogyakarta . Setelah 6 jam menduduki kota Yogyakarta, sekitar pukul 12.00 pasukan TNI masuk
hutan kembali untuk menghindari serangan balik dari Belanda. Pendudukan ini memberikan arti
politik dan militer yang sangat besar , antara lain sebagai berikut :
Meningkatkan rasa percaya diri dan semangat juang pasukan TNI.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kemampuan TNI.
Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih mempunyai kekuatan yang besar dan
pemerintah RI belum runtuh.

B. MENGHARGAI JASA PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN


KEMERDEKAAN

1. Menceritakan Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda

Indonesia menjadi bangsa yang merdeka sejak proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 dan menjadi negara merdeka dan berdaulat pada tanggal 18 Agustus 1945 ketika PPKI
mengesahkan UUD 1945 dan menetapkan presiden. Namun demikian, Belanda masih belum
mengakui kemerdekaan Indonesia itu. Belanda melakukan dua agresi militer yang dikecam oleh
dunia.Dipihak lain indonesia berusaha untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan . Strategi
diplomasi dilakukan untuk mendapatkan pengakuan tersebut. Adapun Peristiwa yang mengantar
kepada pengakuan kedaulatan indonesia , adalah sebagai beriku :
a) Resolusi Dewan Keamanan PBB
Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan suatu resolusi (tuntutan)
yang berisi antara lain :
Indonesia dan Belnda harus menghentikan gerakan militernya,
Belanda harus membebaskan para pemimpin Indonesia dan mengembalikan mereka ke
Yogyakarta.
Perundingan antar Indonesia-Belanda akan dilakukan sesegera mungkin.
KTN berganti nama menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (dalam bahasa
Inggris : United Nations Commision for Indonesia atau UNCI). Tugasnya adalah mengawasi
jalannya perundingan dan mengatur pengembalian kekuasaan pemerintah Indonesia.

b) Perundingan Rum-Royen
Dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 1949 antara Indonesia dengan Belanda di Jakarta. Utusan
Indonesia dipimpin oleh Mr.Moh.Rum, sedangkan dari Belanda diketuai oleh Dr.Van Royen.
Hasil Perundingan Rum-Royen :
Indonesia menghentikan perang gerilya
Indonesia dan Belanda bekerjasama memulihkan perdamaian dan tertib hukum.
Indonesia dan Belanda akan menyelenggarakan KMB di Den Haag , Belanda. Tujuannya adalah
untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang nyata dan lengkap kepada Negara Indonesia
Serikat.

c) Konfrensi Meja Bundar (KMB)


Dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai dengan 2 November 1949 . Menghasilkan
keputusan sebagai berikut :
Belanda segera mengakui Kedaulatan RIS paling lambat akhir Desember 1949.
Penyerahan Irian Barat akan dilakukan dalam waktu satu tahun.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan kepada
RIS . Pihak Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri RIS Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan
pihak Belanda diwkili oleh Wakil Tinggi Mahkota kerajaan Belanda Dr.A.H.J.Lovink.
Di Amsterdam juga dilangsungkan upacara penyerahan yang sama . Pihak Indonesia diwakili
oleh Drs.Moh.hatta dan pihak Belanda diwakili oleh Ratu Yuliana.
Setelah itu bendera Belanda yang berwarna merah putih biru yang berkibar di
Istana Merdeka Jakarta diturunkan dan diganti dengan bendera kebangsaan Indonesia yaitu
Merah-Putih. Yang juga dikibarkan di Amsterdam Belanda.
Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda , Presiden Soekarno dan
para pemimpin lainnya pindah ke Jakarta . Pada tanggal 15 Agustus 1950 , pemerintah
mengadakan rapat gabungan antara parlemen dan senat RIS . Diputuskan bahwa RIS diganti
kembali menjadi NKRI.
2. Menceritakan Peranan Beberapa Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
a. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Adalah seorang Raja Yogyakarta yang ikut berjuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 19 Agustus 1945, beliau menyatakan bahwa kesultanan
Yogyakarta adalah bagian dari NKRI.
Bersama Sri Sultan Paku Alam VIII, beliau menyediakan halaman dalam istana sebagai tempat
bersembunyi bagi para pejuang kemerdekaan dalam mengatur siasat perang gerilya. Jasa-jasa Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dalam ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat besar.
Berikut adalah beberapa diantaranya :
Ketika Jakarta dalam keadaan tak menentu , Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyarankan
kepada presiden untuk memindahkan ibu kota ke Yogyakarta . Saran tersebut diterima.
Akhirnyasejak tanggal 4 Januari 1946, pusat pemerintahan RI berada di Yogyakarta.
Pada peristiwa serangan1 Maret 1949 di Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakn
salah seorang yang mengatur siasat perang .
Pada tanggal 27 Desember 1949, ketika berlangsung pengakuan kedaulatan oleh Belanda di
Jakarta, Sri Sultan mewakili Indonesia menerima kedaulatan dari Dr.Lovink , wakil pemerintah
Belanda.
b. Panglima Besar Jendral Sudirman
Jendral Sudirman dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga,
Jawa Tengah . Beliau adalah tokoh pejuang dan pendiri TNI. Sebelum menjadi tentara, Jendral
Sudirman pernah menjadi guru di Sekolah Muhammadiyah. Setelah menamatkan pendidikan
tentaranya, beliau diangkat menjadi Komandan Batalion PETA di Kroya, Cilacap, Jawa Tengah.
Berikut adalah berbagai peran yang dilakukan oleh jendral Sudirman dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan :
Setelah Indonesia merdeka, Sudirman ditugaskan diwilayah Banyumas dengan pangkat letnan.
Dengan taktik diplomasi (berunding) , Sudirman berhasil mendesak pasukan Jepang
menyerahkan senjatanya. Banyumas kemudian sepenuhnya dikuasai tentara Indonesia .
Selanjutnya Sudirman diangkat sebagai Panglima Divisi V Banyumas.
Semasa Jend.Sudirman menjabat sebagai Panglima Divisi V Banyumas, pasukan sekutu mendarat
di Jawa Tengah . Sebagai panglima, beliau berusaha mempertahankan wilayahnya dengan taktik
perang gerilya.
Perang yang dilakukan beliau tidak hanya di Banyumas , namun meluas sampai Ambarawa. Di
Ambarawa Jendral Sudirman beserta pasukannya berhasil memukul mundur pasukan sekutu
(tentara Inggris) hingga kembali ke Semarang.
Pada tanggal 18 Desember 1945 Jend.Sudirman dilantik dan diangkat sebagai Panglima Besar
TKR oleh presiden Soekarno dan pangkatnya naik menjadi Jendral.
Jendral Sudirman bertugas menyusun organisasi TKR dan memimpin
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Bersama Letnan Jendral Urip Somoharjo ,
Jend.Sudirman mengubah TKR menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia). Pada tanggal 3 Juni
1947, TRI kembali berganti nama menjadi TNI.
c. Bung Tomo
Bung Tomo merupakan tokoh pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Ia terkenal
gagah berani dalam melawan penjajah. Dengan arek-arek Suroboyo lainnya , Bung Tomo
menolak ancaman sekutu yang menyebabkan diserangnya kota Surabaya pada tanggal 10
November 1945. Sikap kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang dipimpin oleh Bung Tomo pada
tanggal 10 November 1945 diperingati sebagai Hari pahlawan dan kota Surabaya mendapat
julukan sebagai Kota pahlawan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Bangsa asing tertarik untuk menjajah Indonesia karena kekayaan alam Indonesia.Tokoh-
tokoh daerah dalam mengusir penjajahan Belanda antara lain Sultan Agung, Sultan Hasanudin,
Sultan Agung Tirtayasa, Trunajaya, Untung Suropati, Pattimura, Pangeran Diponegoro, Tuanku
Imam Bonjol, Pangeran Antasari, Teuku Umar, dll.
Tokoh-tokoh penting pergerakan nasional antara lain RA.Kartini, Dewi sartika, Ki Hajar
Dewantara, dan Douwes Dekker.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan
muda dengan golongan tua.
Persiapan proklamasi di rundingkan dikediaman Laksamana Muda Maeda, Jl.Imam Bonjol No.1
Jakarta.
Pembacaan proklamasi dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 pukul 10 pagi, bertempat di Jalan
Pegangsaan Timur No 56 , Jakarta.
Berbagai pertempuran terjadi dalam rangka perjuangan mempertahankan kemerdekaan,
Seperti : Pertempuran lima hari di Semarang, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran 10
November di Surabaya, Pertempuran Medan area, Peristiwa Bandung Lautan Api.

Anda mungkin juga menyukai