Anda di halaman 1dari 40

CrewActiveVitaeUs Blog

Welcome to CrewActiveVitaeUs Blog. Blog ini di tujukan untuk para pembaca yang
selalu berpikir dinamis. Experience is the best teacher

DEMERCURIZER

3 Agustus 2011 22.45

Uraian Proses Penyerapan Merkuri di Merkury Bed Adsorber (D-3507 A/B)

Setelah relatif bebas dari hidrokarbon cair, gas kemudian dialirkan masuk ke heat
exchanger, E-3X01B, dengan media pemanas aliran lean carbonate agar mencapai
suhu optimal penyerapan merkuri berikutnya (80 C). Suhu yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan kerusakan/rengkahnya sulphur activated carbon pada mercury
adsorber. Suhu rendah, mengakibatkan proses penyerapan merkuri tidak maksimal.

Gas yang telah dipanaskan masuk melalui dua buah carbon bed adsorber (mercury
absorber), yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan merkuri. Merkuri dalam
jumlah kecil bereaksi dengan sulfur dan membentuk merkuri sulfida yang diadsorbsi
ke karbon aktif yang diisikan ke dalam carbon bed absorber tersebut. Merkuri
dipisahkan untuk menghilang-kan kemungkinan terjadinya korosi dalam tubing dan
pipa-pipa aluminium dan diharapkan usia dari setiap karbon aktif tersebut sekitar
lima tahun.

Gas memasuki adsorber melalui top dan selanjutnya mengalir ke bawah (carbon
bed) dikontak-kan dengan butiran-butiran sulphur activated carbon. Kandungan
merkuri dalam feed gas akan diikat oleh sulfur dan selanjutnya diserap dalam pori-
pori carbon aktif.

Hg + S HgS

Setelah melewati bawah bed, gas meninggalkan adsorber melalui sebuah gauge
strainer besar ke dalam pipa outlet utama dan dialirkan menuju sistem karbonat
(carbonate absorber).

Apa Itu Merkuri ?

Merkuri adalah unsur logam bewarna putih (perak) yang berbentuk cairan pada
tekanan atmosfir dan temperatur kamar.

Di bawah ini merupakan beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh merkuri terhadap
proses dan kesehatan manusia :
Merkuri bersifat racun dan dapat diserap oleh pori-pori kulit dan uapnya cukup stabil
terhirup oleh nafas. Dengan cara ini merkuri memasuki pembuluh darah dan
merusak susunan saraf pusat.

Pipa alumunium dalam MHE tidak akan mengalami korosi dengan dihilangkannya
merkuri. Merkuri dan alumunium dapat bereaksi secara fisika (membentuk
amalgam alumunium).

Bagaimana cara P.T.Arun mengelola limbah merkuri ?

Merkuri merupakan salah satu limbah B3 yang dihasilkan dari P.T.Arun NGL. Oleh
karena itu dilakukan penyerapan dengan menggunakan karbon aktif. Karbon aktif
yang telah jenuh dan merkuri tidak bisa lagi menyerap, dilakukan pergantian
dengan karbon aktif yang segar dan baru. Merkuri Adsorber shut down lalu
sipindahkan dengan menggunakan alat penghisap sucker untuk dibawa ke tempat
penyimpanan sementara yang letaknya jauh dari pabrik dan tidak tercemar ke
lingkungan masyarakat. Pekerja yang mengangkutnya harus menggunakan alat
perlindung pernapasan (SCBA) karena merkuri adalah racun berbahaya bagi tubuh.
Limbah merkuri disimpan sementara dalam tangki penyimpanan sementara
berdasarkan peraturan, di diamkan selama 90 hari, setelah itu baru dilakukan
pengiriman ke PPLI Bogor melalui angkutan darat dan laut dengan kapasitas 70
ton untuk sekali pengangkutan.

Pembuangan ke lingkungan menyebabkan pencemaran Hg menjadi metal merkuri


yang ter akumulasi pada ikan. Ion raksa air dapat diendapkan dengan sulfide.
Tumpahan/uap Hg dikat dengan penyerap seperti karbon aktif yang mengandung
belerang. Penguburan limbah harus dengan dinding yang terbuat dari beton, agar
tidak merembes.

SKEMA PENGELOLAAN KARBON AKTIF YANG TELAH JENUH

Demercurizer 276-D
Alat ini berfungsi untuk mengkap mercuri (HG) yang terkandung didalam gas alam.
Mercuri yang terbawa oleh gas alam menimbulkan korosi pada jaringan peralatan
pada proses selanjutnya, untuk menghindari hal tersebut maka kandungan mercuri
harus diturunkan sampai batas yang diizinkan.

Untuk menurunkan kadar mercuri tersebut, digunakan senyawa sulfur pada karbon
aktif, reaksinya adalah sebagai berikut:

HG + S HGS

Senyawa HGS yang terbentuk langsung diikat oleh karbon aktif.Gas alam mengalir
dari atas kebawah pada kondisi tekanan sekitar 13 kg/cm2 dan temperaturnya
antara 280C 350C.

Terbuat dari plat besi carbon, berbentuk tangki vertical berfungsi untuk menyerap
kadar air raksa (mercury) yang terkandung didalam gas alam. Terutama gas alam
untuk membuat gas proses harus bebas dari mercury. Bagian dalam terdapat
material carbon active dan saringan serta deflector bagian atas, carbon active
untuk menyerap mercury, saringan untuk menyaring kotoran gas dan deflector
untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran gas alam. Saluran purge di bagian
bawah untuk mengeluarkan kotoran dan membuang tekanan gas apabila
diperlukan. Untuk perbaikan bagian dalam disediakan manhole, lubang pengisian
dan pengeluaran carbon active. Gas alam keluar dari Demercurizer melalui K.O Pot
atau saringan, untuk menyaring gas dari carbon active yang terbawa.

Demercurizer

No. Alat : 276 - D

Fungsi : membersihkan gas natural dari senyawa mercury dengan penambahan


karbon aktif.

Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 2,75 meter

Tinggi : 9 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk :3,20 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 13,80 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 38 C


Temperatur gas keluar : 38 C

Laju alir gas masuk : 74120 Standard Cubic Metric Hour (SCMH)

Proses Penghilangan Kandungan Merkuri (Demercurizer)

Setelah keluar dari KO Drum, gas akan dialirkan ke dalam demercurizer untuk
menghilangkan kandungan merkuri (Hg). Merkuri harus dihilangkan karena
merupakan pengotor gas proses yang dapat mengganggu proses selanjutnya.

Penghilangan mercury ini dilakukan dengan cara melewatkan gas alam melalui
tangki yang bagian dalamnya terdapat material karbon aktif dan saringan serta
deflector bagian atasnya, carbon aktif untuk menyerap mercury, saringan untuk
menyaring kotoran gas dan deflector untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran
gas alam. Saluran purge di bagian bawah untuk mengeluarkan kotoran. Gas alam
keluar dari demercurizer melalui saringan untuk menyaring gas dari karbon aktif
yang terbawa.

Reaksi yang terjadi adalah :

Hg + C HgC

HgC + S HgS + C

Pengoperasian Demercurizer :

Periksa beda tekanan masuk dan keluar tangki 2 kali per shift (1/2 kg/cm2)

Buang kotoran setiap saat (satu kali per shift)

Periksa dan yakinkan tidak ada kebocoran di safety valve

Buang kotoran dari K.O Pot setiap 4 jam

Periksa di laboratorium setiap saat (bila diperlukan) kadar mercury di dalam gas
alam. Apabila kandungan mecury tinggi carbon active perlu diganti.

Gas Alam

Gas alam digunakan untuk menghasilkan gas pereduksi dan digunakan sebagai
make up gas pendingin di seksi cooling zone di reaktor. Gas alam juga digunakan
sebagai bahan bakar reformer, gas heater, dan burner yang berada pada radiant
section dan convection section.
Natural gas akan direaksikan dengan sistem perbandingan tertentu menggunakan
metode thermokatalis, sehingga terbentuk gas reformer yang siap digunakan
sebagai gas proses untuk mereduksi bijih besi. Natural gas yang digunakan disuplai
dari Pertamina dan PGN dengan menggunakan pipa -pipa bawah tanah.

Tabel 3.5 Komposisi Gas Alam

Komposisi Fraksi massa

CH4 >87

C2H6 <4

C3H8 <2

C4H10 <1

C5H12 <1

N2 <2

CO2 <5,5

Proses Reformasi

Untuk membuat gas reduksi, dibutuhkan steam agar menghasilkan CO dan H2.
Proses pembuatan steam dilakukan di boiler. Air yang telah diproses di water
treatment plant akan ditampung di boiler feed water tank. Kemudian dialirkan ke
deaerator untuk mengkondensasi steam yang telah digunakan sebagai sumber
tenaga turbin di DR plant. Setelah itu air dan kondensatdari deaerator dialirkan ke
steam drum untuk diproses menjadi steam. Kondensat yang terbentuk pada steam
drum dialirkan ke Waste Heat Boiler (WHB) dan paket paket pipa boiler di
convection sectionreformer dan kembali ke steamdrum. Uap kering (superheated
steam) dari steam drum kemudian dialirkan ke reformer untuk membuat gas
reduksi.

Untuk mereduksi bijih besi (pellet) diperlukan reducing gas yaitu CO dan H2. Proses
untuk menghasilkan reducing gas dinamakan reforming process, dimana pada
proses tersebut gas CO dan H2 terbentuk dari reaksi antara natural gas (CH4) dan
steam (H2O) dengan bantuan katalisator nikel pada pipa katalis di reformer 253-B.
Reaksi yang terjadi antara natural gas dengan steam pada pipa pipa katalis
adalah sebagai berikut :

CH4 + H2O CO + 3H2

Proses reformasi natural gas menjadi reducing gas ini berlangsung dalam beberapa
tahap. Natural gas yang berasal dari PERTAMINA dengan temperatur 25oC melewati
natural gas KOdrum 217 F yang berfungsi untuk menghilangkan partikel padat dan
cair yang terkandung dalam natural gas tersebut. Dari KO drum 217 F natural gas
dialirkan ke demercurizer dan desulphurizer untuk dihilangkan kandungan mercury
dan sulphurnya.

Gambar 3.6 Proses Reformasi

Pada pembuatan reducing gas di reformer, excess steam sebenarnya tidak


menguntungkan karena akan menyebabkan water excess sampai 20% yang tidak
diinginkan berada dalam reducing gas. Untuk menghilangkan water excess tersebut
maka perlu dilakukan pendinginan sehingga kelebihan air tersebut dapat
terkondensasi.

Pada mix point, natural gas dicampur dengan steam untuk kemudian dipanaskan
pada paket pipa mixture gas preheater atau mix coil yang terdapat di convection
section reformer sampai temperatur 400oC dan selanjutnya natural gas mengalir ke
pipa pipa katalis di radiant section reformer. Di sini campuran natural gas dan
steam dipanaskan sampai temperatur sekitar 900oC sehingga terjadi reaksi antara
natural gas dan steam dengan bantuan katalisator nickel dan diperoleh reducing
gas.Reaksi reformasi antara natural gas dengan steam yang terjadi di pipa pipa
katalis memerlukan temperatur yang cukup tinggi yaitu antara 800oC sampai
dengan 940oC. Secara stokiometri, 1 mol CH4 membutuhkan 1 mol H2O (steam).
Akan tetapi untuk menghindari terbentuknya deposit karbon pada katalis dimana
deposit karbon ini berbahaya bagi material pipa (carbon shoot) maka diperlukan
steam berlebih. Pada umunya steam karbon ratio yang dipakai pada reformer di
pabrik besi PT. Krakatau Steel adalah 2 sampai dengan 2,4.

Reducing gas dengan temperatur 830oC dari pipa pipa katalis kemudian
berkumpul di effluent chamber dan selanjutnya didinginkan di waste heat boiler
(WHB) 254-C sampai temperatur 230oC. Pada WHB disamping terjadi pendinginan
reducing gas dari temperatur 830 230 oC, terjadi pula pemanasan air sehingga
terjadi steam yang kemudian ditampung di steam drum. Reducing gas dengan
temperatur 230oC didinginkan lagi pada reformer quench orifice sampai temperatur
65oC dan selanjutnya masuk ke Quench Tower 256-E untuk didinginkan kembali
sampai temperatur 38oC.

Pada pembuatan reducing gas di reformer, excess steam sebenarnya tidak


menguntungkan karena akan menyebabkan water excess sampai 20% yang tidak
diinginkan berada dalam reducing gas. Unutk menghilangkan water excess tersebut
maka perlu dilakukan pendinginan sehingga kelebihan air tersebut dapat
terkondensasi.
Gambar 3.2 Proses Reformasi

prinsip kerja reformer

Proses ReformasiProses reformasi memiliki tujuan untuk menghasilkan gas


pereduksi yaitu H2 dan CO.Dalam proses reformasi ini menggunakan gas alam dari
PGN (Perusahaan Gas Negara) sedangkan gas alam dari PERTAMINA digunakan
sebagai gas pereduksi suatu senyawa. Kedua pasokan gas tersebut ditreatment
untuk mengurangi kadar hidrokarbon,sulfur dan merkuri nya sebelum digunakan.
Proses konversi gas alam menjadi gas pereduksi ini berlangsung dalam beberapa
tahap yaitu proses pretreatment, diantaranya penghilangan fraksi berat,
penghilangan kandungan merkuri, dan pengurangan kandungan sulfur, kemudian
ke tahap pembuatan gas pereduksi dan pendinginan gas proses.Gambar1. Proses
pembuatan gas reformer2.3.1.1 Proses Pretreatment Gas Alam :A. Proses
Penghilangan Fraksi BeratBahan baku gas alam yang berasal dari PERTAMINA & PGN
masih memiliki kandungan berbagai kontaminan yang berupa hidrokarbon fraksi
berat, partikel cair, sulfur, dan mercury yang dapat menimbulkan gangguan pada
proses selanjutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlakuan awal terhadap gas
alam.Pada kondisi normal saat kedua reaktor bekerja dengan baik dan pasokan dari
PERTAMINA & PGN lancar, sebuah reformer biasanya mengkonsumsi gas alam
sebanyak 20.000 Standart Cubic Metric Hour (SCMH), dengan tekanan 12 Kg/cm3,
dan temperatur sekitar 27C. Sebelum masuk ke reformer mula-mula gas alam
dialirkan ke KO drum untuk menghilangkan hidrokarbon fraksi berat dan partikel
cair yang terkandung dalam gas alam. Di dalam tangki KO drum terdapat demisting
pad yang terbuat dari kawat baja dengan pori-pori sangat kecil dan mempunyai
ketebalan sekitar 20 cm yang berfungsi untuk menyaring fase cair dan padatan,
sehingga gas akan melewati lubang demisting pad dan keluar melalui bagian atas
tangki. Sedangkan cairan dan padatan akan dibuang melalui bagian bawah
tangki.B. Proses Penghilangan Kandungan Merkuri (Demercurizer)Setelah keluar dari
KO drum, gas akan dialirkan ke dalam demercurizer untuk menghilangkan
kandungan merkury (Hg). Merkury harus dihilangkan karena merupakan pengotor
gas proses yang dapat mengganggu proses selanjutnya.Penghilangan mercury ini
dilakukan dengan cara melewatkan gas alam melalui tangki yang bagian dalamnya
terdapat material karbon aktif dan saringan serta deflector pada bagian atasnya.
Carbon aktif berfungsi untuk menyerap mercury, saringan untuk menyaring kotoran
gas dan deflector untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran gas alam. Saluran
purge di bagian bawah untuk mengeluarkan kotoran. Gas alam keluar dari
demercurizer melalui saringan untuk menyaring gas dari karbon aktif yang
terbawa.Reaksi yang terjadi adalah :Hg + C HgC HgC + S HgS + CC. Proses
Penghilangan Kandungan Sulfur (Desulfurizer)Dari demercurizer gas dengan
tekanan 12 Kg/cm2 dan temperatur 27C dialirkan ke dalam desulfurizer untuk
menghilangkan kandungan sulfur pada gas alam. Kandungan sulfur dapat
mengganggu fungsi katalis pada pembentukan gas proses atau gas pereduksi di
reformer sehingga konversi reaksi di reformer menurun serta dapat pula
menyebabkan korosif pada tangki yang lama kelamaan akan membuat reaktor
berlubang. Pengurangan kadar sulfur dilakukan dengan cara melewatkan aliran gas
alam melalui bagian bawah tangki yang didalamnya terdapat ZnO yang berfungsi
menangkap sulfur yang terbawa oleh gas alam. Gas masuk mengandung sulfur 8-10
ppm setelah melewati ZnO gas bebas sulfur keluar melalui bagian atas tangki.
Reaksi yang terjadi adalah :H2S + ZnO ZnS + H2O2.3.1.2 Konversi Gas Alam
menjadi Gas Proses :A. Pembuatan Gas ProsesGas alam dengan tekanan 11 kg/cm2
dan temperatur 27C yang sudah melalui tahap pretreatment tadi selanjutnya
dicampur dengan steam yang memiliki tekanan 17 kg/cm2 dan temperatur 300C di
dalam mix point dan diteruskan ke convection section reformer untuk pemanasan
awal sampai temperatur 400C, dengan tujuan untuk mengurangi beban
pemanasan yang diberikan pada radiant section, pada radiant section gas dengan
tekanan 10,5 kg/cm2 dan 510C didistribusikan ke dalam pipa-pipa yang berisi
katalis nikel yang berbentuk raschig ring yang memiliki tujuan untuk mempercepat
reaksi pembentukan gas proses (CO dan H2). Radiant section terdiri dari 6 baris
pipa, masing-masing baris terdiri dari 54 buah pipa sehingga jumlah pipa
keseluruhan adalah 324 buah pipa. Di bagian luar pipa dilengkapi dengan 7 baris
burner, masing-masing baris terdiri dari 20 burner sehingga jumlah total burner
adalah 140 buah burner. Burner dipasang pada bagian atas radiant section.
Temperatur di radiant section berkisar antara 900-1000C dan temperatur gas
proses yang keluar radiant section adalah 830C dengan tekanan 7 kg/cm2. Sisa
gas pembakaran dari radiant section digunakan sebagai pemanas awal koil-koil
yang berada di bagian atas convection section, sisa gas pembakaran ini kemudian
dibuang ke atmosfer melalui cerobong.Reaksi-reaksi yang terjadi antara gas alam
dengan steam pada pipa-pipa katalis adalah sebagai berikut:CH4 + H2O CO +
3H2Ketika terjadi reformasi gas alam, juga terjadi reaksi water gas shift sebagai
berikut:CO + H2O CO2 + H2CO + 3H2 CH4 + H2OReaksi reformasi antara gas alam
dengan steam yang terjadi di pipa-pipa katalis memerlukan suhu tinggi, yaitu
sekitar 800-940oC. Bila CH4 dan CO ada dalam campuran reaksi, maka akan
memungkinkan terjadinya deposit karbon di katalis-katalis nikel dengan reaksi
sebagai berikut:Reaksi CrackingCH4 C + 2H2Reaksi Boudouard 2CO C + CO2Reaksi
water gas shift heterogenousCO + H2 C + H2OPada proses reformasi, reaksi
Cracking, Reaksi Boudouard dan water gas shift heterogenous sangat dihindari
karena deposit karbon yang dihasilkan reaksi-reaksi diatas akan mengakibatkan
menurunnya efisiensi katalis-katalis nikel. Secara stoikiometri, 1 mol CH4
memerlukan 1 mol steam untuk bereaksi, tetapi untuk menghindari terbentuknya
deposit karbon pada katalis, maka diperlukan steam berlebih. Pada reformer di
pabrik besi spons PT. Krakatau Steel menggunakan steam carbon ratio 2 sampai
2,4.B. Pendinginan Gas ProsesProses pendinginan ini diperlukan karena gas proses
masih tercampur dengan H2O sisa. Gas proses yang terbentuk di reformer
ditampung di dalam effluent chamber lalu gas proses ini didinginkan ke dalam
Waste Heated Boiler (WHB) sampai temperaturnya 230C dengan air yang berasal
dari steam drum, panas yang diambil dari gas proses sekaligus digunakan sebagai
pemanas air pada steam drum. Dari WHB gas proses didinginkan lagi di quench
orifice dimana terjadi kontak langsung antara gas proses dengan cooling water
dengan cara dispraykan sehingga temperatur gas proses menjadi 65C. Setelah itu
gas proses didinginkan lagi di quench tower yang dilengkapi dengan packing
keramik dan spray air dimana quench tower tersebut bertujuan untuk memisahkan
gas proses dengan air sehingga didapatkan gas proses yang kering dengan
temperatur 38C. Pada pembuatan gas proses di reformer, excess steam
sebenarnya tidak menguntungkan karena gas proses akan mengandung water
excess sampai 20%. Water excess tidak diinginkan dalam gas proses, sehingga
perlu dihilangkan. Water excess dihilangkan dengan cara mengkondensasikan
steam yang terbawa dengan menurunkan tekananya.Komposisi gas proses yang
dihasilkan dari proses reformasi adalah :CO2 = 7 - 9 %CH4 = 2 - 4 %H2 = 70 - 73
%CO = 15 - 17 %

BAB IV SISTEM PEMPROSES DAN INSTRUMENTASI

27 Juli 2011 21.50

Spesifikasi Peralatan

Sistem peralatan yang digunakan di pabrik besi spons Hyl III merupakan suatu
rangkaian alat alat yang terkendali. Adapun spesifikasi alat yang digunakan
adalah sebagai berikut :

Peralatan pretreatment Natural Gas

Natural Gas Knock Out Drum

No. alat : 217 F2

Fungsi : membersihkan gas natural dari hidrokarbon fraksi berat

dan kondungan airnya.

Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 2,15 meter

Tinggi : 4,6 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 13,36 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 13,20 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 38 C

Temperatur gas keluar : 38 C

Laju alir gas masuk : 74120 Standard Cubic Metric Hour

(SCMH)

Demercurizer

No. alat : 276 - D

Fungsi : membersihkan gas natural dari senyawa mercury dengan


penambahan karbon aktif.

Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 2,75 meter

Tinggi : 9 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 13,20 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 13,80 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 38 C

Temperatur gas keluar : 38 C

Laju alir gas masuk : 74120 Standard Cubic Metric Hour

(SCMH)

Desulfurizer

No. alat : 276 D3/D4

Fungsi : memisahkan senyawa sulfur dari gas alam dimana di sini

terjadi pengikatan senyawa sulfur oleh ZnO.

Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 2,75 meter

Tinggi : 9 meter

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 13,36 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 13,60 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 38 C

Temperatur gas keluar : 38 C

Peralatan dalam Proses Reformasi

Mix Point
Fungsi : mencampur gas alam dengan steam sebelum masuk

reformer.

Bentuk : T - Connection

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 12,3 kg/cm2

Tekanan steam masuk : 19 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 37,8 C

Temperatur steam masuk : 273 C

Tekanan campuran keluar : 11,9 kg/cm2

Temperatur campuran keluar : 190 C

Reformer

No. alat : 253 F3/F4

Fungsi : menghasilkan gas proses yaitu CO dan H2 dari

reaksi gas alam dan steam.

Bentuk : bujur sangkar

Bahan : Pelat besi karbon yang dilapisi dan batu tahan api, bagian

atas dilapisi kaowood.

Kondisi operasi :

Tekanan campuran umpan masuk : 11,90 kg/cm2

Tekanan gas proses keluar : 7,03 kg/cm2

Temperatur campuran umpan masuk : 190 C

Temperatur gas proses keluar : 38 C

Temperatur ruang pembakaran : 900 1000 C

Pipa katalis

Fungsi : mempercepat reaksi antara gas alam dengan steam.


Bahan : stainless steel

Panjang : 12,5 meter

Diameter : 0,10 meter

Jumlah : 6 baris dan tiap baris 54 buah pipa katalis

Jenis : supported nickel oxide

Kadar Ni : 30 %

Bentuk : rasching ring

Ukuran : 5/8 x 3/8 x inchi

Perlengkapan reformer terdiri dari :

Cerobong, digunakan untuk membuang gas hasil pembakaran dalam seksi kenveksi
dan seksi radiant.

ID Fan, digunakan untuk menimbulkan tekanan negatif dari seksi konveksi sehingga
aliran gas pembakaran dapat diarahkan ke cerobong.

Stock sparger, digunakan untuk mengendalikan tekanan negatif dalam seksi radiant
dan seksi konveksi pada saat ID Fan dalam keadaan tidak normal.

Effluent chamber, digunakan untuk menampung gas proses yang keluar dan pipa
pipa katalis di convection section reformer.

Waste Heated Boiler

No. alat : 254 - C

Fungsi : mendinginkan gas proses yang keluar dari effluent

chamber dan menghasilkan steam.

Bentuk : one pass shell, fixed tube sheet dan tutup yang

dapat dibuka, dengan dimensi :

Diameter : 2,15 meter

Tinggi : 4,6 meter

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 7,00 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 6,83 kg/cm2


Temperatur gas masuk : 830 oC

Temperatur gas keluar : 232 oC

Keterangan :

Waste heated boiler merupakan heat exchanger 1 pass, gas mengalir dalam tube
dan air mengalir dalam shell.

Reformer Quench Orifice

No. alat : 252 E1 / E2

Fungsi : mendinginkan gas proses yang keluar dari Waste Heat

Boiler.

Bentuk : tangki silinder vertikal dengan nozzle yang dispraykan dengan dimensi :

Diameter : 0,6 meter

Tinggi : 1,40 meter

Kondisi operasi :

Temperatur gas masuk : 232 oC

Temperatur gas keluar : 65 oC

Tempeatur air pendingin : 30 oC

Laju air pendingin : 74 m3/h

Reformer Quench Tower

No. alat : 256 E1 / E2

Fungsi : untuk mendapatkan gas proses yang dingin, bersih dan

kering. Untuk memisahkan debu dan finest di dalam aliran

gas.

Bentuk : tangki silinder tegak berpacking dengan dimensi :

Diameter : 3,35 meter

Tinggi : 10,5 meter

Jenis Packing : keramik

Bentuk Packing : intalox saddle


Tinggi unggul packing : 1, 32 m

Ukuran packing : 3,00 ft

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan gas masuk : 6,00 kg/cm2

Tekanan gas keluar : 5,60 kg/cm2

Temperatur gas masuk : 650 oC

Temperatur gas keluar : 380 oC

Laju air pendingin : 70 m3 / h

Steam Drum

No. alat : 56 F1 / F2

Fungsi :

menampung air boiler dari deaerator kemudian didistribusikan ke pemanas di Waste


Heat Boiler dan seksi reformer.

menampung steam dari Waste Heat Boiler dan alat penukar lain.

mendistribusikan steam dari dan ke peralatan lain yang memerlukan steam.

Bentuk : tangki silinder horizontal dengan dimensi :

Diameter : 3,35 meter

Tinggi : 10,5 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Kondisi operasi :

Tekanan operasi : 19,00 kg/cm2

Temperatur operasi : 210 oC

Boiler Flash Drum

No. alat :

Fungsi : menampung semua purge water dari steam drum serta

mengubah purge menjadi steam bertekanan 0,35 kg/cm2


Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 0,6 meter

Tinggi : 1,4 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Gas Heater

No. alat : 404 - B

Fungsi : memanaskan gas proses dari reformer sebelum masuk ke

dalam zona reduksi.

Gas heater terdiri dari dua seksi yaitu :

Seksi Konveksi

Fungsi : pemanas awal coil coil dengan memanfaatkan

panas pembakaran yang dihasilkan zona radiasi.

Bentuk : kotak

Bahan : baja karbon interiornya dilapisi material tahan

panas.

Keterangan : daerah ini terdiri dari 4 bundel pipa yang berfungsi

untuk pemanasan awal gas reduksi, cerobong

untuk membuang sisa pembakaran ke atmosfer

dan ID fan untuk menghasilkan tekanan negatif di

seksi konveksi dan radiant.

Seksi Radiant

Fungsi : memanaskan gas proses dari temperatur 520 oC

sampai dengan 900 oC dan mengalirkan ke reaktor

kontak dengan 2 sel yang berhubungan

menyerupai huruf U.
Bentuk : plat baja yang dilapisi material tahan panas.

Keterangan : selain itu ada damped untuk mengatur tekanan

negatif di bagian seksi radiasi.

Kondisi operasi :

Temperatur gas proses masuk : 40 oC

Temperatur gas proses keluar : 930 oC

Peralatan peralatan dalam Proses Reduksi Pellet

Reaktor

No. alat : 421 D1 / D2

Fungsi : mereduksi iron ore pellet menjadi besi spons

dengan menggunakan gas proses memproses

karburasi dan pendinginan besi spons

Bentuk : silinder

Bahan : baja karbon berlapis refraktori

Proses : kontinyu

Reaktor terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Zona reduksi

Terletak pada bagian atas, tempat terjadinya reaksi pemisahan oksigen iron ore
pellet dengan reduktor CO dan H2

Zona isobaric

Terletak di bagian tengah dengan tekanan tetap yang berfungsi untuk memisahkan
gas reduksi dengan gas cooling.

Zona cooling

Terletak di bawah reaktor, untuk pendingin besi spons yang telah melalui tahap
reduksi dan mengkarburasi spons.

Pelengkap reaktor :
Cluster breaker

Fungsi : untuk menghancurkan gumpalan gumpalan besi spons agar mudah


mengeluarkanya.

Rotary valve

Fungsi : untuk mengontrol produksi spons yang keluar

Quench Orifice

No. alat : 411 C1 / C2 dan 412 C1 / C2

Fungsi : mendinginkan gas proses yang keluar dari reaktor

Bentuk : tangki silinder tegak dengan dimensi :

Diameter : 0,60 meter

Tinggi : 1,40 meter

Bahan : Pelat besi karbon

Quench orifice reactor pada Hyl III terdiri dari quench arifice reactor zona reduksi
dan zona cooling

Quench orifice reaktor zona reduksi

Kondisi operasi :

Temperatur gas proses masuk : 340 420 oC

Temperatur gas proses keluar : 60 70 oC

Quench orifice reactor zona cooling

Kondisi operasi :

Temperatur gas proses masuk : 440 480 oC

Temperatur gas proses keluar : 60 70 oC

Quench Tower Reaktor

No. alat : 431 E1 / E2 dan 432 E1 / E2

Fungsi : untuk mendinginkan gas proses dari orifice

sekaligus membersihkan debu dari gas proses atau

untuk mendapatkan gas proses yang dingin, bersih,


dan kering.

Bentuk : tangki silinder vertikal berpacking dengan

dimensi:

Diameter : 3,85 meter

Tinggi : 12,35 meter

Jenis packing : keramik

Bentuk packing : intalox - saddle

Tinggi unggul packing : 2,13 meter

Ukuran packing : 3,00 feet

Quench tower reactor pada Hyl III terdiri dari reduction quench tower dan cooling
quench tower :

Reduction quench tower

Kondisi operasi :

Temperatur gas proses masuk : 60-70 oC

Temperatur gas proses keluar : 40-45 oC

cooling quench tower

Kondisi operasi :

Temperatur gas proses masuk : 60-70 oC

Temperatur gas proses keluar : 35-40 oC

Recycle gas KO Drum

No. Alat : 471 F1/F2 dan 437 F1/F2

Fungsi : mengkondensasikan air dari campuran gas proses yang

keluar dari quench tower reactor

Bentuk : tangki silinder vertikal, dengan dimensi :

Diameter : 2.15 meter

Tinggi : 6.40 meter

Bahan : plat besi karbon


Filter

No. alat : 471 G11/G12/G13 dan 437 - G11/G12

Fungsi : menyaring partikel - partikel solid dari gas proses yang keluar

dari recycle gas knock out drum agar diperoleh gas proses yang

bersih.

Compressor Recycle Gas

No. Alat : 471 J1/J2 dan 437 - J3

Fungsi : menaikkan tekanan gas proses sampai tekanan 5 kg/cm2

agar dapat disirkulasikan kembali.

Laporan KP BAB II Proses Utama

27 Juli 2011 21.48

Pabrik Besi Spons PT. Krakatau Steel memproduksi besi spons dari pellet dan lump
ore (10%) sebagai bahan baku utama dengan menggunakan metode reduksi
langsung gas H2 dan CO.

Proses reduksi bijih besi di Pabrik Besi Spons PT. Krakatau Steel menggunakan
proses Hoyalat Y Lamina (Hyl) yang berasal dari Meksiko. Proses yang paling
dominan dari tahap pembuatan gas proses hingga di peroleh besi spons hasil
reduksi dibagi menjadi dua proses yaitu proses reformasi dan reduksi.

Dalam pabrik besi spons Hyl III, pellet direduksi dengan menggunakan gas H2 dan
CO. Proses utama ini terjadi dalam reaktor Hyl III. Fe2O3 akan direduksi menjadi
Fe.

Sedangkan proses penting lainya adalah proses reformasi. Proses reformasi


bertujuan untuk memproduksi gas pereduksi H2 dan CO dari gas alam yang berasal
dari PERTAMINA. Dalam proses reformasi ini gas alam direaksikan dengan steam
dalam suatu unggun katalis Ni pada suhu yang sangat tinggi.

Pengolahan pellet menjadi spons melalui suatu reaksi reduksi langsung antara
pereduksi H2 dan CO dari hasil reformasi dengan pellet. Adapun pellet yang
digunakan adalah Fe2O3 (hematite) yang berasal dari beberapa negara seperti
Brasil, Bahrain, Belgia, dan Chili.
Proses reduksi langsung adalah suatu proses reduksi oksida besi di bawah titik
leburnya dengan kandungan gas utamanya atau gas yang jumlahnya lebih banyak
H2 dan CO, dikatakan lebih banyak karena ada beberapa gas yang masih terikut
dalam gas hasil reformasi. Metode reduksi langsung diterapkan karena dalam
proses pelelehan timbul kesulitan dalam hal pencapaian temperatur tinggi,
sehingga dengan reduksi langsung dapat bekerja di bawah temperatur pelelehan
besi.

Adapun komposisi gas pereduksi yang masih diijinkan masuk ke dalam reaktor
adalah :

H2 = 70 73 %

CO = 15 17 %

CH4 = 2 4 %

CO2 = 7 9 %

Reaksi reaksi yang terjadi dalam pengolahan bijih pellet menjadi besi spons
adalah :

Untuk gas reduktor CO :

3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2

Fe3O4 + CO 3FeO + CO2

FeO + CO Fe + CO2

Untuk gas reduktor H2 :

3Fe2O3 + H2 2Fe3O4 + H2O

Fe3O4 + H2 3FeO + H2O

FeO + H2 Fe + H2O

Dari kedua reksi reduksi diatas dihasilkan besi spons yang memiliki kandungan Fe
yang lebih besar dibandingkan dengan pellet. Spons inilah yang akan digunakan
sebagai bahan baku untuk proses peleburan menjadi produk produk baja.

Reaktor yang digunakan dalam proses reduksi langsung berupa Moving Bed. Iron
ore pellet (IOP) dimasukkan di bagian atas dan mengalir secara counter current
terhadap gas pereduksi yang didistribusikan secara seragam di sekeliling reaktor.
Gas pereduksi yang digunakan adalah CO dan H2. Produk dari proses reduksi
langsung berupa padatan dimana O2 yang terkandung secara langsung
direduksikan dari iron ore pellet tanpa peleburan. Produk dari proses pereduksi
langsung disebut Direct Reduction Iron (DRI). DRI memiliki ukuran yang sama
dengan iron ore pellet. O2 yang terkandung dalam besi membentuk besi oksida
direduksi dengan H2 dan CO. O2 yang dihilangkan dari iron ore pellet karena reaksi
dengan gas pereduksi akan meninggalkan ruang kosong pada DRI. Selama proses,
karbon yang tersimpan dalam DRI sebagai karbon bebas 20 % total karbon yang
terikat dan dalam bentuk sementit (Fe3C).

Gambar 2.1. Pabrik Hyl III di PT. Krakatau Steel

3.1. Proses Reformasi

Proses reformasi memiliki tujuan untuk menghasilkan gas pereduksi yaitu H2 dan
CO. Dalam proses reformasi ini gas alam dari PERTAMINA akan diolah menjadi gas
reduksi. Proses konversi gas alam menjadi gas pereduksi ini berlangsung dalam
beberapa tahap yaitu proses pretreatment, diantaranya penghilangan fraksi berat,
penghilangan kandungan merkuri, pengurangan kandungan sulfur, kemudian ke
tahap pembuatan gas pereduksi dan pendinginan gas proses.

3.1.1. Proses Pretreatment Gas Alam :

Proses Penghilangan Fraksi Berat

Bahan baku gas alam yang berasal dari PERTAMINA masih meiliki kandungan
berbagai kontaminan yang berupa hidrokarbon fraksi berat, partikel cair, sulfur, dan
mercury yang dapat menimbulkan gangguan pada proses selanjutnya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perlakuan awal terhadap gas alam.

Pada kondisi normal saat kedua reaktor bekerja dengan baik dan pasokan dari
PERTAMINA lancar, sebuah reformer biasanya mengkonsumsi gas alam sebanyak
20.000 Standart Cubic Metric Hour (SCMH), dengan tekanan 13 Kg/cm3, dan
temperatur sekitar 30 C. Sebelum masuk ke reformer mula mula gas alam
dialirkan ke KO Drum untuk menghilangkan hidrokarbon fraksi berat dan partikel
cair yang terkandung dalam gas alam. Di dalam tangki KO Drum terdapat saringan
yang terbuat dari kawat baja yang berfungsi untuk menyaring fase cair dan
padatan, sementara itu gas akan melewati lubang saringan dan keluar melalui
bagian atas tangki. Fasa cair dan padatan ini akan dibuang melalui bagian bawah
tangki.

Proses Penghilangan Kandungan Merkuri (Demercurizer)

Setelah keluar dari KO Drum, gas akan dialirkan ke dalam demercurizer untuk
menghilangkan kandungan merkuri (Hg). Merkuri harus dihilangkan karena
merupakan pengotor gas proses yang dapat mengganggu proses selanjutnya.

Penghilangan mercury ini dilakukan dengan cara melewatkan gas alam melalui
tangki yang bagian dalamnya terdapat material karbon aktif dan saringan serta
deflector bagian atasnya, carbon aktif untuk menyerap mercury, saringan untuk
menyaring kotoran gas dan deflector untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran
gas alam. Saluran purge di bagian bawah untuk mengeluarkan kotoran. Gas alam
keluar dari demercurizer melalui saringan untuk menyaring gas dari karbon aktif
yang terbawa.

Reaksi yang terjadi adalah :

Hg + C HgC

HgC + S HgS + C
Proses Penghilangan Kandungan Sulfur (Desulfurizer)

Dari demercurizer gas dengan tekanan 13 Kg/cm2 dan temperatur 30 C dialirkan


ke dalam desulfurizer untuk menghilangkan kandungan sulfur pada gas alam.
Kandungan sulfur dapat mengganggu fungsi katalis pada pembentukan gas proses
atau gas pereduksi di reformer sehingga konversi reaksi di reformer menurun serta
dapat pula menyebabkan korosif pada tangki yang lama kelamaan akan membuat
reaktor berlubang.

Pengurangan kadar sulfur dilakukan dengan cara melewatkan aliran gas alam
melalui bagian atas tangki yang terbuat dari pelat besi karbon. Dimana pada bagian
dalam tangki berisi ZnO yang berfungsi menangkap sulfur dari 8 10 ppm
sedangkan kandungan sulfur untuk proses reformasi pada gas alam harus tres.
Reaksi yang terjadi adalah :

H2S + ZnO ZnS + H2O

Konversi Gas Alam menjadi Gas Proses :

Pembuatan Gas Proses

Gas alam dengan tekanan 10 Kg/cm2 dan temperatur 30 C selanjutnya dicampur


dengan steam yang memiliki tekanan 17,5 kg/cm2 dan temperatur 273 C di dalam
mix point dan diteruskan ke convection section reformer untuk pemanasan awal
sampai temperatur 400 C, dengan tujuan untuk mengurangi beban pemanasan
yang diberikan pada radiant section, pada radiant section gas dengan tekanan 10,5
kg/cm2 dan 510 C didistribusikan ke dalam pipa pipa yang berisi katalis nikel
yang berbentuk raschig ring yang memiliki tujuan untuk mempercepat reaksi
pembentukan gas proses (CO dan H2O).

Radiant section terdiri dari 6 baris pipa, masing masing baris terdiri dari 54 buah
pipa sehingga jumlah pipa keseluruhan adalah 324 buah pipa. Di bagian luar pipa
dilengkapi dengan 7 baris burner, masing masing baris terdiri dari 20 burner
sehingga jumlah total burner adalah 140 buah burner. Temperatur di radiant section
berkisar antara 900 1000 C dan temperatur gas proses yang keluar radiant
section adalah 830 C dengan tekanan 7 kg/cm2. Sisa gas pembakaran dari radiant
section digunakan sebagai pemanas awal koil koil yang berada di bagian atas
convection section, sisa gas pembakaran ini kemudian dibuang ke atmosfer melalui
cerobong.

Reaksi reaksi yang terjadi antara gas alam dengan steam :

CnHm + nH2O nCO + (n +m/2) H2

CH4 + H2O CO + 3H2

CO + H2O CO2 + H2
CO + 3H2 CH4 + H20

Pendinginan Gas Proses

Proses pendinginan ini diperlukan karena gas proses masih tercampur dengan H2O
sisa. Gas proses yang terbentuk di reformer ditampung di dalam effluent chamber
lalu gas proses ini didinginkan ke dalam Waste Heated Boiler (WHB) sampai
temperaturnya 230 C dengan air yang berasal dari steam drum, panas yang
diambil dari gas proses sekaligus digunakan sebagai pemanas air pada steam drum.
Dari WHB gas proses didinginkan lagi di quench orifice dimana terjadi kontak
langsung antara gas proses dengan cooling water dengan cara dispraykan sampai
temperatur gas proses 65 C.

Setelah itu gas proses didinginkan lagi di quench tower (QT) yang dilengkapi
dengan packing keramik dan spray air dimana QT tersebut bertujuan untuk
memisahkan gas proses dengan air sehingga didapatkan gas proses yang kering
dengan temperatur 38 C. Komposisi gas proses yang dihasilkan dari proses
reformasi adalah :

CO2 = 7 9 %

CH4 = 2 4 %

H2 = 70 73 %

CO = 15 17 %

LOWONGAN REKRUTMEN PEGAWAI PLN di Kalimantan Timur

4 Juli 2011 17.28

LOWONGAN REKRUTMEN PEGAWAI TINGKAT SLTA GELOMBANG II (PERPANJANGAN


JADWAL)

PT PLN (Persero) mengajak Putera terbaik bangsa:

BERGABUNG BERSAMA KAMI, MEMBANGUN NEGERI

LOWONGAN REKRUTMEN PEGAWAI TINGKAT SLTA

GELOMBANG II (PERPANJANGAN JADWAL)

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga Operator Dan Pemeliharaan pada


bidang Pembangkit, Penyaluran dan Distribusi, PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Timur membutuhkan tenaga kerja tingkat SLTA ( SMU IPA, SMK Teknik Mesin/listrik )
yang sudah sudah lulus, dengan lowongan jabatan sebagai berikut:

No. Lowongan Jabatan Kode Syarat Pendidikan

1. Ophar Pembangkit OPHARKIT SMU IPA, atau SMK Teknik Mesin dan Teknik
Elektronika

2. Ophar Penyaluran OPHARLUR SMU IPA, atau SMK Teknik listrik Arus Kuat

3. Ophar Distribusi OPHARDIS SMU IPA, atau SMK Teknik listrik Arus Kuat

Jabatan tersebut dikategorikan sebagai Tenaga Pelaksana dengan usia pensiun 45


tahun dan Jaminan Sosial dikelola oleh Lembaga asuransi yang ditunjuk oleh
perusahaan. Penempatan di unit kerja PLN Wilayah Kaltim dan tidak dapat
dipindahkan ke wilayah kerja lain.

Adapun kriteria yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :

PERSYARATAN UMUM :

Laki-laki, belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan

Usia Maksimal 20 Tahun (Kelahiran tahun 1991 atau sesudahnya).

Tidak merokok dan sanggup untuk tidak merokok (dibuktikan dengan surat
pernyataan sanggup tidak merokok).

Sehat Jasmani dan Rohani.

Tinggi badan minimal 160 Cm.

Lulusan STM / SMK (Jurusan Listrik, Mesin) atau SMU Jurusan IPA.

Lulus seluruh tahapan seleksi, yang meliputi : seleksi administrasi, tes Akademis,
tes Fisik, Psikotes, Wawancara, Tes Kesehatan dan Diklat Prajabatan;

Tidak terlibat dan tidak pernah terlibat tindakan kriminal (dibuktikan dengan SKCK
dari Polri diserahkan pada saat wawancara).

Bagi calon peserta yang sudah lulus Nilai Rata-rata NEM minimal 7,0.
PERSYARATAN KHUSUS :

Berat badan proporsional terhadap tinggi badan, tidak melebihi standar obesitas
(BMI maksimum 30).

Berbadan sehat (sesuai standar laboratorium), tidak buta warna, tidak rabun
malam, dan tidak menderita epilepsi.

Tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya dan tidak
terlibat tindakan kriminal yang dituangkan dalam surat pernyataan di atas materai.

Tidak bertatto dan tidak ditindik/bekas tindik di telinganya atau anggota tubuh
lainnya

Tidak mempunyai ketunaan fisik yang dapat mengganggu tugas sebagai


operator/pemeliharaan.

Bersedia mengikuti pendidikan prajabatan selama maksimal 12 bulan dengan status


sebagai siswa Diklat prajabatan.

Apabila telah lulus Diklat prajabatan, akan diangkat sebagai Pegawai tetap dan
wajib menjalani ikatan dinas selama 5 (lima) tahun semenjak diangkat sebagai
pegawai.

Bagi pelamar yang memenuhi kriteria tersebut di atas, dapat mengirim surat
lamaran yang mencantumkan Alamat dan Nomor Telepon yang ditujukan kepada :

PANITIA REKRUTMEN PEGAWAI TINGKAT SLTA

PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

PO BOX 2710

dengan melampirkan dokumen berupa:


Fotocopy kartu identitas (KTP) yang masih berlaku.

Fotocopi Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir yang telah dilegalisir

Fotocopi ijazah dan NEM SMU/SMK yang telah dilegalisir

Surat pernyataan di atas materai yang menyatakan bahwa tidak terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya dan tidak terlibat tindakan kriminal
yang dituangkan dalam surat pernyataan di atas materai.

Surat pernyataan sanggup untuk tidak merokok.

Surat keterangan sehat dan tidak buta warna.

Pas photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar.

Mencantumkan No. Telpon / Handphone di sudut kanan lamaran.

Lamaran ditutup tanggal 15 JULI 2011 (cap pos). Penyampaian lamaran hanya
melalui kotak pos dan lamaran yang masuk lebih dari waktu tersebut tidak akan
diproses. Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan dipanggil untuk
mengikuti seleksi. Tempat dan jadwal seleksi akan diberitahukan melalui Web Site
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Tidak dilakukan korespondensi dengan
pelamar dan keputusan panitia rekrutmen tidak dapat diganggu gugat.

Balikpapan, 24 Juni 2011

Ttd

Panitia Rekrutmen Pegawai Tingkat SLTA

PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim

4 Juni 2011 18.56

This is My Posting
Soal

Hitunglah jumlah partikel dan volume gas O2 (Mr = 32) pada keadaan standar yang
memiliki massa 16 gram.

Hitunglah jumlah partikel dan volume gas Br2 (Mr = 160) pada keadaan standar
yang memiliki massa 16 g

Suatu senyawa hidrokarbon memiliki komposisi zat 80% unsur karbon dan 20%
unsur hidrogen. Tentukan rumus empirisnya jika Ar C = 12 dan Ar H = 1.

Suatu senyawa (Mr = 46 g/mol) mengandung massa senyawa (g) 52,14% C; 13,03%
H; dan 34,75% O. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut jika diketahui Ar: H =
1,C = 12, dan O = 16.

Pirimidina tersusun dari 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya nitrogen ( C= 12, H
= 1, N = 14). Jika 1 gram pirimidina mengandung 7,5 x 10 21 molekul. Tentukan
rumus molekulnya.

Monbukagakusho

23 Mei 2011 16.04

BEASISWA PEMERINTAH JEPANG (MONBUKAGAKUSHO/MEXT) TAHUN 2011

UNTUK LULUSAN SLTA DAN SEDERAJAT

Tersedia 3 program sbb: (setiap peserta hanya bisa mendaftar 1 program saja)

1. Undergraduate (S-1) : Masa studi 5 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa


Jepang (kecuali jurusan kedokteran

umum, gigi, hewan, dan sebagian farmasi lama masa studi adalah 7 tahun)

Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,4;

lahir antara tgl. 2 April 1989 dan tgl. 1 April 1994

Materi ujian tertulis:

IPS: Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Matematika

IPA-a: Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, dan Fisika

IPA-b,c: Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, dan Biologi

Pilihan jurusan:
IPA-a: Science (Mathematics, Physics, Chemistry); Electric and Electronic Studies
(Electronics,

Electrical Engineering, Information Engineering); Mechanical Studies (Mechanical


Engineering,

Naval Architecture); Civil Engineering and Architecture (Civil Engineering,


Architecture,

Environmental Engineering); Chemical Studies (Applied Chemistry, Chemical


Engineering,

Industrial Chemistry, Textile Engineering); and other fields (Metallurgical


Engineering, Mining

Engineering, Maritime Engineering, Biotechnology)

IPA-b: Agricultural Studies (Agriculture, Agricultural Chemistry, Agricultural


Engineering, Animal

Science, Veterinary Medicine, Forestry, Food Science, Fisheries); Hygienic Studies


(Pharmacy,

Hygienics, Nursing); Science (Biology)

IPA-c: Medicine; Dentistry

2. College of Technology (D-3): Masa studi 4 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa
Jepang. College of

Technology memiliki program 5 tahun yang dirancang bagi lulusan SLTP. Siswa
penerima Beasiswa Monbukagakusho

(lulusan SLTA) akan masuk College of Technology sebagai mahasiswa tahun ketiga.
Studi teknik sebagian besar terdiri dari

eksperimen / percobaan dan latihan-latihan praktek. Lulusan dari sekolah ini


diharapkan menjadi ahli teknik (engineer).

Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,0;

lahir antara tgl. 2 April 1989 dan tgl. 1 April 1994

Materi ujian tertulis: Matematika dan Kimia/Fisika (tergantung kategori jurusan


seperti

tertulis di bawah)
Pilihan jurusan:

Kimia: Jurusan yang terkait pada bidang kimia seperti Materials Engineering dll.

Fisika: Jurusan lain seperti Mechanical Engineering, Electrical and Electronic


Engineering,

Information, Communication, and Network Engineering, Architecture and Civil


Engineering,

Maritime Engineering dll.

3. Specialized Training College (D-2) : Masa studi 3 tahun termasuk 1 tahun belajar
Bahasa Jepang.

Specialized Training College terpisah dari sistem pendidikan Jepang yang biasa.
Sekolah ini menawarkan pelatihan praktis

kejuruan.

Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,0;

lahir antara tgl. 2 April 1989 dan tgl. 1 April 1994

Materi ujian tertulis: Bahasa Inggris dan Matematika

Pilihan jurusan: Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic


Engineering;

Wireless Communication; Computer; Information Processing; Nourishment; Cooking;


Nursery

Teacher Training; Nursing Welfare; Social Welfare; Management; Travel; Bussiness;


Harmony

Dressmaking; Music; Art; Design; Photograph; dll

Catatan:

1. Semua soal ujian dalam bahasa Inggris.

2. Lulusan dari S-1 bisa meneruskan ke S-2, dan lulusan D-3 dan D-2 bisa
meneruskan ke S-1

sebagai siswa tahun ketiga. Namun untuk melanjutkan beasiswa, tergantung pada
prestasi

dan hasil seleksi. Para siswa tentunya harus mengikuti ujian masuk dan masa
perpanjangan
beasiswa maksimal 2 tahun.

FASILITAS

1. Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah dan uang pendaftaran

2. Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) - Jepang

3. Tunjangan 125.000/bulan (Besar tunjangan tahun 2010. Untuk tahun 2011 dan
tahun

selanjutnya ada kemungkinan mengalami perubahan)

4. Tanpa ikatan dinas

Prosedur Pendaftaran

1. Masa pendaftaran: Mulai tanggal 10 Mei s/d 10 Juni 2010

2. Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan tersebut di atas yang berhak


mengambil formulir

yang tersedia di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, atau Konsulat Jenderal Jepang di
Surabaya,

dan Medan, atau Kantor Konsuler Jepang di Makassar.

3. Formulir harus diserahkan ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, atau Konsulat


Jenderal Jepang

di Surabaya, dan Medan, atau Kantor Konsuler Jepang di Makassar lengkap dengan
fotokopi

rapor kelas 3 semester terakhir, ijazah, dan nilai ijazah (bisa menggunakan
dokumen sementara

dari sekolah apabila nilai asli dari Kemendiknas belum keluar)

4. Formulir harus dikembalikan dalam 3 hari kerja.

(Khusus untuk mereka yang berada di luar JABODETABEK, Surabaya, Medan, dan
Makassar)

1. Dapat melamar melalui surat yang ditujukan kepada alamat sbb;

a. Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang

Jl. M.H.Thamrin 24 Jakarta 10350 Telp. 021 - 319 24308 ps. 175, 176, dan 178

b. Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya


Jl. Sumatera No. 93, Surabaya Telp. 031 - 503 0008

c. Konsulat Jenderal Jepang di Medan

Wisma BII Lt. 5, Jl. P. Diponegoro No. 18, Medan Telp. 061 - 457 5193

d. Kantor Konsuler Jepang di Makassar

Jl. Jend. Sudirman No. 31, Makassar Telp. 0411 - 871 030

2. Lampirkan fotokopi: rapor kelas 3 semester terakhir, ijazah, dan nilai ijazah (bisa
menggunakan

dokumen sementara dari sekolah apabila nilai asli dari Kemendiknas belum keluar).

3. Yang harus dicantumkan dalam surat lamaran: nama lengkap, tanggal lahir,
alamat lengkap dan

nomor telepon/HP (agar dapat dihubungi jika diperlukan), program yang akan diikuti
(S-1, D-3, atau

D-2), dan 3 (tiga) bidang studi yang ingin dipelajari.

4. Dengan mengirimkan semua dokumen tersebut, kami anggap sah sebagai


pengganti formulir

(tidak perlu mengisi formulir pendaftaran).

PROSEDUR SELEKSI

1. Bagi yang lolos praseleksi (seleksi dokumen) akan dipanggil untuk mengikuti
ujian tertulis (bulan

Juli). Praseleksi dilakukan berdasarkan nilai ijazah dan rapor.

2. Mereka yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk wawancara di Jakarta
(dalam bahasa Indonesia)

bulan Agustus. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke


Monbukagakusho.

3. Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.


Penetapan

penerima beasiswa ditentukan pada bulan Januari 2011.

Beasiswa Untuk Para Calon Pilot

23 Mei 2011 16.00


Batavia Air untuk Indonesia 2011

Persyaratan Umum :

a. Pria / Wanita, belum menikah

b. Berusia 17 27 tahun

c. Minimum lulusan SLTA atau sederajat/ Diploma/ Sarjana dari segala jurusan

d. Persyaratan Kualifikasi Dasar:

Nilai rata-rata rapor SLTA (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal 7.00

Nilai rata-rata MATEMATIKA (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal 7.00

Nilai rata-rata BAHASA INGGRIS (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal

7.00

Bagi yang kuliah (sedang atau sudah selesai) IPK min. 2.75

e. Persyaratan Fisik & Mental (Sangat Penting Untuk Diperhatikan):

Sehat jasmani dan rohani

Mata yang sehat dan normal (tidak buta warna, tidak berkacamata dan tidak

menggunakan lensa kontak)

Panjang kaki minimal 100 cm (untuk pria) dan 97 cm (untuk wanita) (dihitung

dari pangkal paha sampai dengan telapak kaki)

Tinggi badan minimal 170cm (untuk pria) dan 165cm (untuk wanita).

Persyaratan Administrasi :

a. Mengambil formulir beasiswa pilot dengan download di web ini.

b. Mengisi secara lengkap formulir tersebut. Formulir harap diisi dengan tulisan

tangan dan sejujurnya.

c. Melampirkan riwayat hidup lengkap / curriculum vitae (menggunakan tulisan

tangan).

d. Melampirkan fotocopy rapor SLTA kelas 10 sampai dengan rapor terakhir

(legalisir).
e. Melampirkan fotocopy transkrip nilai serta fotocopy ijasah SLTA (bagi yang

kuliah).

f. Melampirkan fotocopy KTP.

g. Melampirkan 3 buah pas foto ukuran 4x6.

h. Melampirkan 1 lembar surat ijin orang tua/wali (asli) yang menyatakan ijin orang

tua/wali untuk Anda dalam mengikuti proses seleksi beasiswa pilot ini.

i. Semua persyaratan diatas, kecuali foto dan fotocopy KTP, dijilid dengan rapi

dengan urutan sebagai berikut :

1. Formulir beasiswa pilot

2. Surat Lamaran

3. CV

4. Fotocopy raport SLTA (bagi yang masih sekolah atau tamat SLTA)

Humility for Professionalism

5. Fotocopy transkrip nilai dan ijasah SLTA (bagi yang kuliah)

6. Surat Ijin Orang tua / wali

j. Kirimkan berkas aplikasi lengkap ke : PO BOX 1145 JKT 13011. Penerimaan berkas

oleh Panitia Seleksi paling lambat tanggal 31 Mei 2011.

Tahapan Seleksi

Tahap Kegiatan Tempat Jadwal

I Seleksi berkas persyaratan

administrasi

Veracity

Seleksi dilakukan di

Jakarta dan Surabaya

(alamat detail silahkan

dilihat di website saat


diumumkan hasil seleksi

tahap I).

Penerimaan berkas:

Paling lambat 31

Mei 2011.

Pengumuman hasil

seleksi tahap I dapat

dilihat di web:

7 Juni 2011

Jadwal untuk tahap

selanjutnya akan

diumumkan via web

II Uji Performa

Propriet y

III Uji Intelegensi

Ingenuity

IV Uji Kepribadian & Sikap Kerja

Visibility

V Tes Wawancara

Sincerity & Humility

VI Aptitude Test

Pro ciency

VII In Depth Interview

Honesty

VIII Medical check -up

Sanity
SEKILAS INFO TENTANG PROGRAM BEASISWA PILOT 2011

1. Seluruh pengumuman mengenai program Beasiswa Pilot, tahapan seleksi serta


hasil

seleksi setiap tahap akan ditayangkan melalui website : www.batavia -air.com dan

www.enlighte n-hdc.com.

2. Bila masih ada hal yang kurang jelas bagi Anda, silakan telepon ke no : 021-
90472323

setiap hari kerja (Senin Jumat) pkl. 08.00 16.00. Di luar waktu tersebut telepon

tidak akan dilayani.

3. Seluruh proses seleksi dilaksanakan secara bertahap, terbuka, dan fair.

4. Pelanggaran terhadap prinsip fairness dan segala bentuk kecurangan tidak akan

ditolerir.

5. Bagi Anda yang pernah mencoba mengikuti program ini sebelumnya, kami

mempersilakan Anda untuk mencoba mendaftarkan diri kembali KECUALI Anda

yang telah gagal di tahap aptitude test dan medical check-up atau Anda yang telah

mengikuti tes ini sebanyak 3x. Harap dimaklumi.

6. Keputusan panitia seleksi adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Selamat berjuang dan melangkahkan kaki Anda mencapai impian.

Panitia Seleksi Beasiswa Pilot

Batavia Air untuk Indonesia 201 1

Tugas OJT

3 Februari 2011 20.37

Definisi Adsorbsi, Absorbsi dan Desorpsi Definisi Adsorbsi, Absorbsi dan Desorpsi
Adsorbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa,
dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorbsi atau
adsorben. Ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan pengadsorben adalah
dua fasa yang berbeda, oleb sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, meteri teradsorpsi
akan terkumpul antar muka kedua fasa tersebut. Pada adsorbsi fisika terjadi proses
cepat dan setimbang (reveraibel) sedangkan adsorbsi kimia berlangsung lambal
tetapi ireversibel. Perbedaan antara adsorbsi kimia dengan adsorbsi fisika kadang-
kadang tidak jelas dan banyak prinsip-prinsip adsorbsi fisika berlaku juga pada
adsorbsi kimia. Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti
dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh
gaya- gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan
kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia
akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena
itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu
proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan
zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap
dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan
zat yang diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik (Tinsley,
1979). Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat
adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari
pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang
dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar, 1972). Kriteria adsorben yang baik :
1.Adsorben-adsorben digunakan biasanya dalam wujud butir berbentuk bola,
belakang dan depan, papan hias tembok, atau monolit- monolit dengan garis
tengah yang hidrodinamik antara 05 dan 10 juta. 2.Harus mempunyai hambatan
abrasi tinggi. 3.Kemantapan termal tinggi. 4.Diameter pori kecil, yang
mengakibatkan luas permukaan yang diunjukkan yang lebih tinggi dan kapasitas
permukaan tinggi karenanya untuk adsorbsi. 5.Adsorben-adsorben itu harus pula
mempunyai suatu struktur pori yang terpisah jelas yang memungkinkan dengan
cepat pengangkutan dari uap air yang berupa gas. Mekanisme Adsorpsi Proses
adsorpsi dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan larutan
dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika (Reynolds,
1982). Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat
atom/molekul yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lain- lain. Desorpsi
merupakan proses pelepasan kembali ion/molekul yang telah berikatan dengan
gugus aktif pada adsorben. Berbagai larutan dapat digunakan untuk mendesorpsi
logam dari adsorben, diantaranya adalah HCl. b = proses penjeraban sampai
badan/ dalam fasa ad = proses penjeraban hanya pada permukaan fasa desorpsi =
proses penjerapan yang arahnya keterbalikan keluar fasa absorpsi itu adalah
dimana zat terdispersi dapat masuk kedalam badan fasa dari pengabsorbsi...
contohnya : absorpsi CO, H2s dengan laurtan absorpsi asam dengan alcohol
sedangkan adsorpsi... terjadi pada permukaannya... contohnya... pembersihan air
dengan karbon aktif, dll

3 Februari 2011 20.31

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-
gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya Contoh : 1.
1.Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin
Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian
terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin
bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid
dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air
proses. 2. Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO 2).Proses pembuatan asam
nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom
absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan
reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai
empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan
absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam
nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam
nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm. Absorben Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan
yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi
kimia.Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil). 2. Selektif 3. Memiliki
tekanan uap yang rendah 4. Tidak korosif. 5. Mempunyai viskositas yang rendah 6.
Stabil secara termis. 7. Murah Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai
absorben adalah air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel
debu dan tetesan cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi
seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).
Kolom Absorpsi Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/ penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana
terdapat fase cair dari komponen tersebut. Struktur dalam absorber 1. Bagian atas:
Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair. 2. Bagian tengah: Packed tower
untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi 3. Bagian
bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor. Prinsip Kerja
Kolom Absorbsi 1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang
berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia
ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor
kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada
semua reaksi kimia. 2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor
diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua
fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional
dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang
diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah
kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi. Proses Pengolahan Kembali
Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber 1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan
disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut yang digunakan 2. Aspek
Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut) ,Volalitas pelarut,dan aspek
kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya
akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses
yang akan dilakukan. 3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut
tidak muncul pada aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana
yakni dengan memanaskannya. Contoh pertama 1. Cairan absorber yang akan
didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan
dicampur /dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini bisa uap atau gas mulia,
dengan kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang
terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom. Contoh
kedua 1. Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping
column.The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang telah
didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber. Contoh ketiga 1. Sebuah
kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi
dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim
kembali ke absorber.

Anda mungkin juga menyukai