Welcome to CrewActiveVitaeUs Blog. Blog ini di tujukan untuk para pembaca yang
selalu berpikir dinamis. Experience is the best teacher
DEMERCURIZER
Setelah relatif bebas dari hidrokarbon cair, gas kemudian dialirkan masuk ke heat
exchanger, E-3X01B, dengan media pemanas aliran lean carbonate agar mencapai
suhu optimal penyerapan merkuri berikutnya (80 C). Suhu yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan kerusakan/rengkahnya sulphur activated carbon pada mercury
adsorber. Suhu rendah, mengakibatkan proses penyerapan merkuri tidak maksimal.
Gas yang telah dipanaskan masuk melalui dua buah carbon bed adsorber (mercury
absorber), yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan merkuri. Merkuri dalam
jumlah kecil bereaksi dengan sulfur dan membentuk merkuri sulfida yang diadsorbsi
ke karbon aktif yang diisikan ke dalam carbon bed absorber tersebut. Merkuri
dipisahkan untuk menghilang-kan kemungkinan terjadinya korosi dalam tubing dan
pipa-pipa aluminium dan diharapkan usia dari setiap karbon aktif tersebut sekitar
lima tahun.
Gas memasuki adsorber melalui top dan selanjutnya mengalir ke bawah (carbon
bed) dikontak-kan dengan butiran-butiran sulphur activated carbon. Kandungan
merkuri dalam feed gas akan diikat oleh sulfur dan selanjutnya diserap dalam pori-
pori carbon aktif.
Hg + S HgS
Setelah melewati bawah bed, gas meninggalkan adsorber melalui sebuah gauge
strainer besar ke dalam pipa outlet utama dan dialirkan menuju sistem karbonat
(carbonate absorber).
Merkuri adalah unsur logam bewarna putih (perak) yang berbentuk cairan pada
tekanan atmosfir dan temperatur kamar.
Di bawah ini merupakan beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh merkuri terhadap
proses dan kesehatan manusia :
Merkuri bersifat racun dan dapat diserap oleh pori-pori kulit dan uapnya cukup stabil
terhirup oleh nafas. Dengan cara ini merkuri memasuki pembuluh darah dan
merusak susunan saraf pusat.
Pipa alumunium dalam MHE tidak akan mengalami korosi dengan dihilangkannya
merkuri. Merkuri dan alumunium dapat bereaksi secara fisika (membentuk
amalgam alumunium).
Merkuri merupakan salah satu limbah B3 yang dihasilkan dari P.T.Arun NGL. Oleh
karena itu dilakukan penyerapan dengan menggunakan karbon aktif. Karbon aktif
yang telah jenuh dan merkuri tidak bisa lagi menyerap, dilakukan pergantian
dengan karbon aktif yang segar dan baru. Merkuri Adsorber shut down lalu
sipindahkan dengan menggunakan alat penghisap sucker untuk dibawa ke tempat
penyimpanan sementara yang letaknya jauh dari pabrik dan tidak tercemar ke
lingkungan masyarakat. Pekerja yang mengangkutnya harus menggunakan alat
perlindung pernapasan (SCBA) karena merkuri adalah racun berbahaya bagi tubuh.
Limbah merkuri disimpan sementara dalam tangki penyimpanan sementara
berdasarkan peraturan, di diamkan selama 90 hari, setelah itu baru dilakukan
pengiriman ke PPLI Bogor melalui angkutan darat dan laut dengan kapasitas 70
ton untuk sekali pengangkutan.
Demercurizer 276-D
Alat ini berfungsi untuk mengkap mercuri (HG) yang terkandung didalam gas alam.
Mercuri yang terbawa oleh gas alam menimbulkan korosi pada jaringan peralatan
pada proses selanjutnya, untuk menghindari hal tersebut maka kandungan mercuri
harus diturunkan sampai batas yang diizinkan.
Untuk menurunkan kadar mercuri tersebut, digunakan senyawa sulfur pada karbon
aktif, reaksinya adalah sebagai berikut:
HG + S HGS
Senyawa HGS yang terbentuk langsung diikat oleh karbon aktif.Gas alam mengalir
dari atas kebawah pada kondisi tekanan sekitar 13 kg/cm2 dan temperaturnya
antara 280C 350C.
Terbuat dari plat besi carbon, berbentuk tangki vertical berfungsi untuk menyerap
kadar air raksa (mercury) yang terkandung didalam gas alam. Terutama gas alam
untuk membuat gas proses harus bebas dari mercury. Bagian dalam terdapat
material carbon active dan saringan serta deflector bagian atas, carbon active
untuk menyerap mercury, saringan untuk menyaring kotoran gas dan deflector
untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran gas alam. Saluran purge di bagian
bawah untuk mengeluarkan kotoran dan membuang tekanan gas apabila
diperlukan. Untuk perbaikan bagian dalam disediakan manhole, lubang pengisian
dan pengeluaran carbon active. Gas alam keluar dari Demercurizer melalui K.O Pot
atau saringan, untuk menyaring gas dari carbon active yang terbawa.
Demercurizer
Tinggi : 9 meter
Kondisi operasi :
Laju alir gas masuk : 74120 Standard Cubic Metric Hour (SCMH)
Setelah keluar dari KO Drum, gas akan dialirkan ke dalam demercurizer untuk
menghilangkan kandungan merkuri (Hg). Merkuri harus dihilangkan karena
merupakan pengotor gas proses yang dapat mengganggu proses selanjutnya.
Penghilangan mercury ini dilakukan dengan cara melewatkan gas alam melalui
tangki yang bagian dalamnya terdapat material karbon aktif dan saringan serta
deflector bagian atasnya, carbon aktif untuk menyerap mercury, saringan untuk
menyaring kotoran gas dan deflector untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran
gas alam. Saluran purge di bagian bawah untuk mengeluarkan kotoran. Gas alam
keluar dari demercurizer melalui saringan untuk menyaring gas dari karbon aktif
yang terbawa.
Hg + C HgC
HgC + S HgS + C
Pengoperasian Demercurizer :
Periksa beda tekanan masuk dan keluar tangki 2 kali per shift (1/2 kg/cm2)
Periksa di laboratorium setiap saat (bila diperlukan) kadar mercury di dalam gas
alam. Apabila kandungan mecury tinggi carbon active perlu diganti.
Gas Alam
Gas alam digunakan untuk menghasilkan gas pereduksi dan digunakan sebagai
make up gas pendingin di seksi cooling zone di reaktor. Gas alam juga digunakan
sebagai bahan bakar reformer, gas heater, dan burner yang berada pada radiant
section dan convection section.
Natural gas akan direaksikan dengan sistem perbandingan tertentu menggunakan
metode thermokatalis, sehingga terbentuk gas reformer yang siap digunakan
sebagai gas proses untuk mereduksi bijih besi. Natural gas yang digunakan disuplai
dari Pertamina dan PGN dengan menggunakan pipa -pipa bawah tanah.
CH4 >87
C2H6 <4
C3H8 <2
C4H10 <1
C5H12 <1
N2 <2
CO2 <5,5
Proses Reformasi
Untuk membuat gas reduksi, dibutuhkan steam agar menghasilkan CO dan H2.
Proses pembuatan steam dilakukan di boiler. Air yang telah diproses di water
treatment plant akan ditampung di boiler feed water tank. Kemudian dialirkan ke
deaerator untuk mengkondensasi steam yang telah digunakan sebagai sumber
tenaga turbin di DR plant. Setelah itu air dan kondensatdari deaerator dialirkan ke
steam drum untuk diproses menjadi steam. Kondensat yang terbentuk pada steam
drum dialirkan ke Waste Heat Boiler (WHB) dan paket paket pipa boiler di
convection sectionreformer dan kembali ke steamdrum. Uap kering (superheated
steam) dari steam drum kemudian dialirkan ke reformer untuk membuat gas
reduksi.
Untuk mereduksi bijih besi (pellet) diperlukan reducing gas yaitu CO dan H2. Proses
untuk menghasilkan reducing gas dinamakan reforming process, dimana pada
proses tersebut gas CO dan H2 terbentuk dari reaksi antara natural gas (CH4) dan
steam (H2O) dengan bantuan katalisator nikel pada pipa katalis di reformer 253-B.
Reaksi yang terjadi antara natural gas dengan steam pada pipa pipa katalis
adalah sebagai berikut :
Proses reformasi natural gas menjadi reducing gas ini berlangsung dalam beberapa
tahap. Natural gas yang berasal dari PERTAMINA dengan temperatur 25oC melewati
natural gas KOdrum 217 F yang berfungsi untuk menghilangkan partikel padat dan
cair yang terkandung dalam natural gas tersebut. Dari KO drum 217 F natural gas
dialirkan ke demercurizer dan desulphurizer untuk dihilangkan kandungan mercury
dan sulphurnya.
Pada mix point, natural gas dicampur dengan steam untuk kemudian dipanaskan
pada paket pipa mixture gas preheater atau mix coil yang terdapat di convection
section reformer sampai temperatur 400oC dan selanjutnya natural gas mengalir ke
pipa pipa katalis di radiant section reformer. Di sini campuran natural gas dan
steam dipanaskan sampai temperatur sekitar 900oC sehingga terjadi reaksi antara
natural gas dan steam dengan bantuan katalisator nickel dan diperoleh reducing
gas.Reaksi reformasi antara natural gas dengan steam yang terjadi di pipa pipa
katalis memerlukan temperatur yang cukup tinggi yaitu antara 800oC sampai
dengan 940oC. Secara stokiometri, 1 mol CH4 membutuhkan 1 mol H2O (steam).
Akan tetapi untuk menghindari terbentuknya deposit karbon pada katalis dimana
deposit karbon ini berbahaya bagi material pipa (carbon shoot) maka diperlukan
steam berlebih. Pada umunya steam karbon ratio yang dipakai pada reformer di
pabrik besi PT. Krakatau Steel adalah 2 sampai dengan 2,4.
Reducing gas dengan temperatur 830oC dari pipa pipa katalis kemudian
berkumpul di effluent chamber dan selanjutnya didinginkan di waste heat boiler
(WHB) 254-C sampai temperatur 230oC. Pada WHB disamping terjadi pendinginan
reducing gas dari temperatur 830 230 oC, terjadi pula pemanasan air sehingga
terjadi steam yang kemudian ditampung di steam drum. Reducing gas dengan
temperatur 230oC didinginkan lagi pada reformer quench orifice sampai temperatur
65oC dan selanjutnya masuk ke Quench Tower 256-E untuk didinginkan kembali
sampai temperatur 38oC.
Spesifikasi Peralatan
Sistem peralatan yang digunakan di pabrik besi spons Hyl III merupakan suatu
rangkaian alat alat yang terkendali. Adapun spesifikasi alat yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Kondisi operasi :
(SCMH)
Demercurizer
Tinggi : 9 meter
Kondisi operasi :
(SCMH)
Desulfurizer
Tinggi : 9 meter
Kondisi operasi :
Mix Point
Fungsi : mencampur gas alam dengan steam sebelum masuk
reformer.
Bentuk : T - Connection
Kondisi operasi :
Reformer
Bahan : Pelat besi karbon yang dilapisi dan batu tahan api, bagian
Kondisi operasi :
Pipa katalis
Kadar Ni : 30 %
Cerobong, digunakan untuk membuang gas hasil pembakaran dalam seksi kenveksi
dan seksi radiant.
ID Fan, digunakan untuk menimbulkan tekanan negatif dari seksi konveksi sehingga
aliran gas pembakaran dapat diarahkan ke cerobong.
Stock sparger, digunakan untuk mengendalikan tekanan negatif dalam seksi radiant
dan seksi konveksi pada saat ID Fan dalam keadaan tidak normal.
Effluent chamber, digunakan untuk menampung gas proses yang keluar dan pipa
pipa katalis di convection section reformer.
Bentuk : one pass shell, fixed tube sheet dan tutup yang
Kondisi operasi :
Keterangan :
Waste heated boiler merupakan heat exchanger 1 pass, gas mengalir dalam tube
dan air mengalir dalam shell.
Boiler.
Bentuk : tangki silinder vertikal dengan nozzle yang dispraykan dengan dimensi :
Kondisi operasi :
gas.
Kondisi operasi :
Steam Drum
No. alat : 56 F1 / F2
Fungsi :
menampung steam dari Waste Heat Boiler dan alat penukar lain.
Kondisi operasi :
No. alat :
Gas Heater
Seksi Konveksi
Bentuk : kotak
panas.
Seksi Radiant
menyerupai huruf U.
Bentuk : plat baja yang dilapisi material tahan panas.
Kondisi operasi :
Reaktor
Bentuk : silinder
Proses : kontinyu
Zona reduksi
Terletak pada bagian atas, tempat terjadinya reaksi pemisahan oksigen iron ore
pellet dengan reduktor CO dan H2
Zona isobaric
Terletak di bagian tengah dengan tekanan tetap yang berfungsi untuk memisahkan
gas reduksi dengan gas cooling.
Zona cooling
Terletak di bawah reaktor, untuk pendingin besi spons yang telah melalui tahap
reduksi dan mengkarburasi spons.
Pelengkap reaktor :
Cluster breaker
Rotary valve
Quench Orifice
Quench orifice reactor pada Hyl III terdiri dari quench arifice reactor zona reduksi
dan zona cooling
Kondisi operasi :
Kondisi operasi :
dimensi:
Quench tower reactor pada Hyl III terdiri dari reduction quench tower dan cooling
quench tower :
Kondisi operasi :
Kondisi operasi :
Fungsi : menyaring partikel - partikel solid dari gas proses yang keluar
dari recycle gas knock out drum agar diperoleh gas proses yang
bersih.
Pabrik Besi Spons PT. Krakatau Steel memproduksi besi spons dari pellet dan lump
ore (10%) sebagai bahan baku utama dengan menggunakan metode reduksi
langsung gas H2 dan CO.
Proses reduksi bijih besi di Pabrik Besi Spons PT. Krakatau Steel menggunakan
proses Hoyalat Y Lamina (Hyl) yang berasal dari Meksiko. Proses yang paling
dominan dari tahap pembuatan gas proses hingga di peroleh besi spons hasil
reduksi dibagi menjadi dua proses yaitu proses reformasi dan reduksi.
Dalam pabrik besi spons Hyl III, pellet direduksi dengan menggunakan gas H2 dan
CO. Proses utama ini terjadi dalam reaktor Hyl III. Fe2O3 akan direduksi menjadi
Fe.
Pengolahan pellet menjadi spons melalui suatu reaksi reduksi langsung antara
pereduksi H2 dan CO dari hasil reformasi dengan pellet. Adapun pellet yang
digunakan adalah Fe2O3 (hematite) yang berasal dari beberapa negara seperti
Brasil, Bahrain, Belgia, dan Chili.
Proses reduksi langsung adalah suatu proses reduksi oksida besi di bawah titik
leburnya dengan kandungan gas utamanya atau gas yang jumlahnya lebih banyak
H2 dan CO, dikatakan lebih banyak karena ada beberapa gas yang masih terikut
dalam gas hasil reformasi. Metode reduksi langsung diterapkan karena dalam
proses pelelehan timbul kesulitan dalam hal pencapaian temperatur tinggi,
sehingga dengan reduksi langsung dapat bekerja di bawah temperatur pelelehan
besi.
Adapun komposisi gas pereduksi yang masih diijinkan masuk ke dalam reaktor
adalah :
H2 = 70 73 %
CO = 15 17 %
CH4 = 2 4 %
CO2 = 7 9 %
Reaksi reaksi yang terjadi dalam pengolahan bijih pellet menjadi besi spons
adalah :
FeO + CO Fe + CO2
FeO + H2 Fe + H2O
Dari kedua reksi reduksi diatas dihasilkan besi spons yang memiliki kandungan Fe
yang lebih besar dibandingkan dengan pellet. Spons inilah yang akan digunakan
sebagai bahan baku untuk proses peleburan menjadi produk produk baja.
Reaktor yang digunakan dalam proses reduksi langsung berupa Moving Bed. Iron
ore pellet (IOP) dimasukkan di bagian atas dan mengalir secara counter current
terhadap gas pereduksi yang didistribusikan secara seragam di sekeliling reaktor.
Gas pereduksi yang digunakan adalah CO dan H2. Produk dari proses reduksi
langsung berupa padatan dimana O2 yang terkandung secara langsung
direduksikan dari iron ore pellet tanpa peleburan. Produk dari proses pereduksi
langsung disebut Direct Reduction Iron (DRI). DRI memiliki ukuran yang sama
dengan iron ore pellet. O2 yang terkandung dalam besi membentuk besi oksida
direduksi dengan H2 dan CO. O2 yang dihilangkan dari iron ore pellet karena reaksi
dengan gas pereduksi akan meninggalkan ruang kosong pada DRI. Selama proses,
karbon yang tersimpan dalam DRI sebagai karbon bebas 20 % total karbon yang
terikat dan dalam bentuk sementit (Fe3C).
Proses reformasi memiliki tujuan untuk menghasilkan gas pereduksi yaitu H2 dan
CO. Dalam proses reformasi ini gas alam dari PERTAMINA akan diolah menjadi gas
reduksi. Proses konversi gas alam menjadi gas pereduksi ini berlangsung dalam
beberapa tahap yaitu proses pretreatment, diantaranya penghilangan fraksi berat,
penghilangan kandungan merkuri, pengurangan kandungan sulfur, kemudian ke
tahap pembuatan gas pereduksi dan pendinginan gas proses.
Bahan baku gas alam yang berasal dari PERTAMINA masih meiliki kandungan
berbagai kontaminan yang berupa hidrokarbon fraksi berat, partikel cair, sulfur, dan
mercury yang dapat menimbulkan gangguan pada proses selanjutnya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perlakuan awal terhadap gas alam.
Pada kondisi normal saat kedua reaktor bekerja dengan baik dan pasokan dari
PERTAMINA lancar, sebuah reformer biasanya mengkonsumsi gas alam sebanyak
20.000 Standart Cubic Metric Hour (SCMH), dengan tekanan 13 Kg/cm3, dan
temperatur sekitar 30 C. Sebelum masuk ke reformer mula mula gas alam
dialirkan ke KO Drum untuk menghilangkan hidrokarbon fraksi berat dan partikel
cair yang terkandung dalam gas alam. Di dalam tangki KO Drum terdapat saringan
yang terbuat dari kawat baja yang berfungsi untuk menyaring fase cair dan
padatan, sementara itu gas akan melewati lubang saringan dan keluar melalui
bagian atas tangki. Fasa cair dan padatan ini akan dibuang melalui bagian bawah
tangki.
Setelah keluar dari KO Drum, gas akan dialirkan ke dalam demercurizer untuk
menghilangkan kandungan merkuri (Hg). Merkuri harus dihilangkan karena
merupakan pengotor gas proses yang dapat mengganggu proses selanjutnya.
Penghilangan mercury ini dilakukan dengan cara melewatkan gas alam melalui
tangki yang bagian dalamnya terdapat material karbon aktif dan saringan serta
deflector bagian atasnya, carbon aktif untuk menyerap mercury, saringan untuk
menyaring kotoran gas dan deflector untuk mencegah adanya turbulensi dari aliran
gas alam. Saluran purge di bagian bawah untuk mengeluarkan kotoran. Gas alam
keluar dari demercurizer melalui saringan untuk menyaring gas dari karbon aktif
yang terbawa.
Hg + C HgC
HgC + S HgS + C
Proses Penghilangan Kandungan Sulfur (Desulfurizer)
Pengurangan kadar sulfur dilakukan dengan cara melewatkan aliran gas alam
melalui bagian atas tangki yang terbuat dari pelat besi karbon. Dimana pada bagian
dalam tangki berisi ZnO yang berfungsi menangkap sulfur dari 8 10 ppm
sedangkan kandungan sulfur untuk proses reformasi pada gas alam harus tres.
Reaksi yang terjadi adalah :
Radiant section terdiri dari 6 baris pipa, masing masing baris terdiri dari 54 buah
pipa sehingga jumlah pipa keseluruhan adalah 324 buah pipa. Di bagian luar pipa
dilengkapi dengan 7 baris burner, masing masing baris terdiri dari 20 burner
sehingga jumlah total burner adalah 140 buah burner. Temperatur di radiant section
berkisar antara 900 1000 C dan temperatur gas proses yang keluar radiant
section adalah 830 C dengan tekanan 7 kg/cm2. Sisa gas pembakaran dari radiant
section digunakan sebagai pemanas awal koil koil yang berada di bagian atas
convection section, sisa gas pembakaran ini kemudian dibuang ke atmosfer melalui
cerobong.
CO + H2O CO2 + H2
CO + 3H2 CH4 + H20
Proses pendinginan ini diperlukan karena gas proses masih tercampur dengan H2O
sisa. Gas proses yang terbentuk di reformer ditampung di dalam effluent chamber
lalu gas proses ini didinginkan ke dalam Waste Heated Boiler (WHB) sampai
temperaturnya 230 C dengan air yang berasal dari steam drum, panas yang
diambil dari gas proses sekaligus digunakan sebagai pemanas air pada steam drum.
Dari WHB gas proses didinginkan lagi di quench orifice dimana terjadi kontak
langsung antara gas proses dengan cooling water dengan cara dispraykan sampai
temperatur gas proses 65 C.
Setelah itu gas proses didinginkan lagi di quench tower (QT) yang dilengkapi
dengan packing keramik dan spray air dimana QT tersebut bertujuan untuk
memisahkan gas proses dengan air sehingga didapatkan gas proses yang kering
dengan temperatur 38 C. Komposisi gas proses yang dihasilkan dari proses
reformasi adalah :
CO2 = 7 9 %
CH4 = 2 4 %
H2 = 70 73 %
CO = 15 17 %
1. Ophar Pembangkit OPHARKIT SMU IPA, atau SMK Teknik Mesin dan Teknik
Elektronika
2. Ophar Penyaluran OPHARLUR SMU IPA, atau SMK Teknik listrik Arus Kuat
3. Ophar Distribusi OPHARDIS SMU IPA, atau SMK Teknik listrik Arus Kuat
PERSYARATAN UMUM :
Laki-laki, belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan
Tidak merokok dan sanggup untuk tidak merokok (dibuktikan dengan surat
pernyataan sanggup tidak merokok).
Lulusan STM / SMK (Jurusan Listrik, Mesin) atau SMU Jurusan IPA.
Lulus seluruh tahapan seleksi, yang meliputi : seleksi administrasi, tes Akademis,
tes Fisik, Psikotes, Wawancara, Tes Kesehatan dan Diklat Prajabatan;
Tidak terlibat dan tidak pernah terlibat tindakan kriminal (dibuktikan dengan SKCK
dari Polri diserahkan pada saat wawancara).
Bagi calon peserta yang sudah lulus Nilai Rata-rata NEM minimal 7,0.
PERSYARATAN KHUSUS :
Berat badan proporsional terhadap tinggi badan, tidak melebihi standar obesitas
(BMI maksimum 30).
Berbadan sehat (sesuai standar laboratorium), tidak buta warna, tidak rabun
malam, dan tidak menderita epilepsi.
Tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya dan tidak
terlibat tindakan kriminal yang dituangkan dalam surat pernyataan di atas materai.
Tidak bertatto dan tidak ditindik/bekas tindik di telinganya atau anggota tubuh
lainnya
Apabila telah lulus Diklat prajabatan, akan diangkat sebagai Pegawai tetap dan
wajib menjalani ikatan dinas selama 5 (lima) tahun semenjak diangkat sebagai
pegawai.
Bagi pelamar yang memenuhi kriteria tersebut di atas, dapat mengirim surat
lamaran yang mencantumkan Alamat dan Nomor Telepon yang ditujukan kepada :
PO BOX 2710
Surat pernyataan di atas materai yang menyatakan bahwa tidak terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya dan tidak terlibat tindakan kriminal
yang dituangkan dalam surat pernyataan di atas materai.
Lamaran ditutup tanggal 15 JULI 2011 (cap pos). Penyampaian lamaran hanya
melalui kotak pos dan lamaran yang masuk lebih dari waktu tersebut tidak akan
diproses. Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan dipanggil untuk
mengikuti seleksi. Tempat dan jadwal seleksi akan diberitahukan melalui Web Site
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Tidak dilakukan korespondensi dengan
pelamar dan keputusan panitia rekrutmen tidak dapat diganggu gugat.
Ttd
This is My Posting
Soal
Hitunglah jumlah partikel dan volume gas O2 (Mr = 32) pada keadaan standar yang
memiliki massa 16 gram.
Hitunglah jumlah partikel dan volume gas Br2 (Mr = 160) pada keadaan standar
yang memiliki massa 16 g
Suatu senyawa hidrokarbon memiliki komposisi zat 80% unsur karbon dan 20%
unsur hidrogen. Tentukan rumus empirisnya jika Ar C = 12 dan Ar H = 1.
Suatu senyawa (Mr = 46 g/mol) mengandung massa senyawa (g) 52,14% C; 13,03%
H; dan 34,75% O. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut jika diketahui Ar: H =
1,C = 12, dan O = 16.
Pirimidina tersusun dari 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya nitrogen ( C= 12, H
= 1, N = 14). Jika 1 gram pirimidina mengandung 7,5 x 10 21 molekul. Tentukan
rumus molekulnya.
Monbukagakusho
Tersedia 3 program sbb: (setiap peserta hanya bisa mendaftar 1 program saja)
umum, gigi, hewan, dan sebagian farmasi lama masa studi adalah 7 tahun)
Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,4;
Pilihan jurusan:
IPA-a: Science (Mathematics, Physics, Chemistry); Electric and Electronic Studies
(Electronics,
2. College of Technology (D-3): Masa studi 4 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa
Jepang. College of
Technology memiliki program 5 tahun yang dirancang bagi lulusan SLTP. Siswa
penerima Beasiswa Monbukagakusho
(lulusan SLTA) akan masuk College of Technology sebagai mahasiswa tahun ketiga.
Studi teknik sebagian besar terdiri dari
Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,0;
tertulis di bawah)
Pilihan jurusan:
Kimia: Jurusan yang terkait pada bidang kimia seperti Materials Engineering dll.
3. Specialized Training College (D-2) : Masa studi 3 tahun termasuk 1 tahun belajar
Bahasa Jepang.
Specialized Training College terpisah dari sistem pendidikan Jepang yang biasa.
Sekolah ini menawarkan pelatihan praktis
kejuruan.
Syarat: lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir
minimal 8,0;
Catatan:
2. Lulusan dari S-1 bisa meneruskan ke S-2, dan lulusan D-3 dan D-2 bisa
meneruskan ke S-1
sebagai siswa tahun ketiga. Namun untuk melanjutkan beasiswa, tergantung pada
prestasi
dan hasil seleksi. Para siswa tentunya harus mengikuti ujian masuk dan masa
perpanjangan
beasiswa maksimal 2 tahun.
FASILITAS
3. Tunjangan 125.000/bulan (Besar tunjangan tahun 2010. Untuk tahun 2011 dan
tahun
Prosedur Pendaftaran
yang tersedia di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, atau Konsulat Jenderal Jepang di
Surabaya,
di Surabaya, dan Medan, atau Kantor Konsuler Jepang di Makassar lengkap dengan
fotokopi
rapor kelas 3 semester terakhir, ijazah, dan nilai ijazah (bisa menggunakan
dokumen sementara
(Khusus untuk mereka yang berada di luar JABODETABEK, Surabaya, Medan, dan
Makassar)
Jl. M.H.Thamrin 24 Jakarta 10350 Telp. 021 - 319 24308 ps. 175, 176, dan 178
Wisma BII Lt. 5, Jl. P. Diponegoro No. 18, Medan Telp. 061 - 457 5193
Jl. Jend. Sudirman No. 31, Makassar Telp. 0411 - 871 030
2. Lampirkan fotokopi: rapor kelas 3 semester terakhir, ijazah, dan nilai ijazah (bisa
menggunakan
dokumen sementara dari sekolah apabila nilai asli dari Kemendiknas belum keluar).
3. Yang harus dicantumkan dalam surat lamaran: nama lengkap, tanggal lahir,
alamat lengkap dan
nomor telepon/HP (agar dapat dihubungi jika diperlukan), program yang akan diikuti
(S-1, D-3, atau
PROSEDUR SELEKSI
1. Bagi yang lolos praseleksi (seleksi dokumen) akan dipanggil untuk mengikuti
ujian tertulis (bulan
2. Mereka yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk wawancara di Jakarta
(dalam bahasa Indonesia)
Persyaratan Umum :
b. Berusia 17 27 tahun
c. Minimum lulusan SLTA atau sederajat/ Diploma/ Sarjana dari segala jurusan
Nilai rata-rata rapor SLTA (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal 7.00
Nilai rata-rata MATEMATIKA (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal 7.00
Nilai rata-rata BAHASA INGGRIS (mulai dari kelas 10 sd kelas 12 SLTA) minimal
7.00
Bagi yang kuliah (sedang atau sudah selesai) IPK min. 2.75
Mata yang sehat dan normal (tidak buta warna, tidak berkacamata dan tidak
Panjang kaki minimal 100 cm (untuk pria) dan 97 cm (untuk wanita) (dihitung
Tinggi badan minimal 170cm (untuk pria) dan 165cm (untuk wanita).
Persyaratan Administrasi :
b. Mengisi secara lengkap formulir tersebut. Formulir harap diisi dengan tulisan
tangan).
(legalisir).
e. Melampirkan fotocopy transkrip nilai serta fotocopy ijasah SLTA (bagi yang
kuliah).
h. Melampirkan 1 lembar surat ijin orang tua/wali (asli) yang menyatakan ijin orang
tua/wali untuk Anda dalam mengikuti proses seleksi beasiswa pilot ini.
i. Semua persyaratan diatas, kecuali foto dan fotocopy KTP, dijilid dengan rapi
2. Surat Lamaran
3. CV
4. Fotocopy raport SLTA (bagi yang masih sekolah atau tamat SLTA)
j. Kirimkan berkas aplikasi lengkap ke : PO BOX 1145 JKT 13011. Penerimaan berkas
Tahapan Seleksi
administrasi
Veracity
Seleksi dilakukan di
tahap I).
Penerimaan berkas:
Paling lambat 31
Mei 2011.
Pengumuman hasil
dilihat di web:
7 Juni 2011
selanjutnya akan
II Uji Performa
Propriet y
Ingenuity
Visibility
V Tes Wawancara
VI Aptitude Test
Pro ciency
Honesty
Sanity
SEKILAS INFO TENTANG PROGRAM BEASISWA PILOT 2011
seleksi setiap tahap akan ditayangkan melalui website : www.batavia -air.com dan
www.enlighte n-hdc.com.
2. Bila masih ada hal yang kurang jelas bagi Anda, silakan telepon ke no : 021-
90472323
setiap hari kerja (Senin Jumat) pkl. 08.00 16.00. Di luar waktu tersebut telepon
4. Pelanggaran terhadap prinsip fairness dan segala bentuk kecurangan tidak akan
ditolerir.
5. Bagi Anda yang pernah mencoba mengikuti program ini sebelumnya, kami
yang telah gagal di tahap aptitude test dan medical check-up atau Anda yang telah
6. Keputusan panitia seleksi adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Tugas OJT
Definisi Adsorbsi, Absorbsi dan Desorpsi Definisi Adsorbsi, Absorbsi dan Desorpsi
Adsorbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa,
dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorbsi atau
adsorben. Ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan pengadsorben adalah
dua fasa yang berbeda, oleb sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, meteri teradsorpsi
akan terkumpul antar muka kedua fasa tersebut. Pada adsorbsi fisika terjadi proses
cepat dan setimbang (reveraibel) sedangkan adsorbsi kimia berlangsung lambal
tetapi ireversibel. Perbedaan antara adsorbsi kimia dengan adsorbsi fisika kadang-
kadang tidak jelas dan banyak prinsip-prinsip adsorbsi fisika berlaku juga pada
adsorbsi kimia. Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti
dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh
gaya- gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan
kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia
akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena
itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu
proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan
zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap
dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan
zat yang diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik (Tinsley,
1979). Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat
adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari
pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang
dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar, 1972). Kriteria adsorben yang baik :
1.Adsorben-adsorben digunakan biasanya dalam wujud butir berbentuk bola,
belakang dan depan, papan hias tembok, atau monolit- monolit dengan garis
tengah yang hidrodinamik antara 05 dan 10 juta. 2.Harus mempunyai hambatan
abrasi tinggi. 3.Kemantapan termal tinggi. 4.Diameter pori kecil, yang
mengakibatkan luas permukaan yang diunjukkan yang lebih tinggi dan kapasitas
permukaan tinggi karenanya untuk adsorbsi. 5.Adsorben-adsorben itu harus pula
mempunyai suatu struktur pori yang terpisah jelas yang memungkinkan dengan
cepat pengangkutan dari uap air yang berupa gas. Mekanisme Adsorpsi Proses
adsorpsi dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan larutan
dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika (Reynolds,
1982). Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat
atom/molekul yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lain- lain. Desorpsi
merupakan proses pelepasan kembali ion/molekul yang telah berikatan dengan
gugus aktif pada adsorben. Berbagai larutan dapat digunakan untuk mendesorpsi
logam dari adsorben, diantaranya adalah HCl. b = proses penjeraban sampai
badan/ dalam fasa ad = proses penjeraban hanya pada permukaan fasa desorpsi =
proses penjerapan yang arahnya keterbalikan keluar fasa absorpsi itu adalah
dimana zat terdispersi dapat masuk kedalam badan fasa dari pengabsorbsi...
contohnya : absorpsi CO, H2s dengan laurtan absorpsi asam dengan alcohol
sedangkan adsorpsi... terjadi pada permukaannya... contohnya... pembersihan air
dengan karbon aktif, dll
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-
gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya Contoh : 1.
1.Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin
Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian
terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin
bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid
dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air
proses. 2. Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO 2).Proses pembuatan asam
nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom
absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan
reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai
empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan
absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam
nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam
nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm. Absorben Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan
yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi
kimia.Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil). 2. Selektif 3. Memiliki
tekanan uap yang rendah 4. Tidak korosif. 5. Mempunyai viskositas yang rendah 6.
Stabil secara termis. 7. Murah Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai
absorben adalah air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel
debu dan tetesan cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi
seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).
Kolom Absorpsi Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/ penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana
terdapat fase cair dari komponen tersebut. Struktur dalam absorber 1. Bagian atas:
Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair. 2. Bagian tengah: Packed tower
untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi 3. Bagian
bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor. Prinsip Kerja
Kolom Absorbsi 1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang
berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia
ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor
kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada
semua reaksi kimia. 2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor
diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua
fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional
dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang
diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah
kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi. Proses Pengolahan Kembali
Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber 1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan
disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut yang digunakan 2. Aspek
Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut) ,Volalitas pelarut,dan aspek
kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya
akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses
yang akan dilakukan. 3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut
tidak muncul pada aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana
yakni dengan memanaskannya. Contoh pertama 1. Cairan absorber yang akan
didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan
dicampur /dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini bisa uap atau gas mulia,
dengan kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang
terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom. Contoh
kedua 1. Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping
column.The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang telah
didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber. Contoh ketiga 1. Sebuah
kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi
dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim
kembali ke absorber.