113
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
114
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
Model analisis data yang cara dilas. Kedua lubang yang telah
temperatur, nilai pH dari limbah babi bibit pipa pemasukan isian sepanjang 60
biogas di bagi dalam dua bagian mengacu dengan plat baja. Begitu juga
115
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
116
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
oleh gas CO2. Setelah gas pertama menandakan belum ada gas yang
terbuang habis yang ditandai dengan dihasilkan. Hal ini karena yang aktif
turunnya permukaan drum kecil bekerja pada awal proses fermentasi yaitu
pengumpul gas ke posisi semula, kran bakteri hidrolitik yang memecah bahan
pengeluaran gas ditutup kembali. organik menjadi gula dan asam amino
Beberapa hari kemudian terjadi yang akan menjadi bahan makanan untuk
kenaikan tong penampungan gas bakteri pada proses selanjutnya.
selanjutnya setiap kenaikan per hari Pembentukan gas mulai terlihat
diukur dengan menggunakan rumus pada waktu retensi hari ke-5 dan
silinder. mengalami peningkatan yang signifikan
hingga hari ke-14, selanjutnya pada hari
HASIL DAN PEMBAHASAN ke-15 sampai hari ke-17 terjadi penurunan
produksi gas. Penurunan produksi gas
Volume Biogas
karena kran pengeluaran gas pada tong
Hasil pengukuran volume biogas penampungan dibuka dengan tujuan untuk
dari limbah babi bibit disajikan pada mengeluarkan berbagai jenis gas yang
Gambar 1. masih tercampur di dalam tong
waktu retensi hari ke-1 sampai hari ke-4 tidak menyala. Selanjutnya gas baru
tong penampungan gas belum terangkat itu terbentuk pada waktu retensi hari ke-17
160000
140000
120000
100000
Volume 80000
Gas (ml) Volume Gas
60000
40000
20000
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Hari Ke-
117
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
33
32
31
30 Suhu Luar Digester Pagi
29
Suhu Dalam Digester Pagi
0C
28
Suhu Luar Digester Sore
27
Suhu Dalam Digester Sore
26
25
24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
118
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
bahwa rataan suhu dalam digester belum bio (Hadi, 1980 dalam Utomo dan
mencapai suhu optimum tetapi masih Wahyuningsih, 2010).
berada pada kisaran temperatur
pencernaan anaerobik pada suhu 5 550C Derajat Keasamaan (pH)
(Hambali et al., 2007). Sedangkan suhu Hasil pengukuran pH dengan
optimum untuk menghasilkan biogas menggunakan kertas pH indikator berkisar
adalah 350C dimana pada suhu ini bakteri antara 6,0 - 7,0. Jika dibandingkan dengan
methanogenik bekerja optimal (Haryati, penelitian sebelumnya maka nilai pH yang
2006). diperoleh dapat dikatakan layak untuk
Data yang diperoleh menunjukkan proses fermentasi. Hasil pengamatan pada
bahwa suhu digester sore hari pada hari awal penelitian menunjukkan nilai pH
ke-2 sampai hari ke-7, hari ke-10 sampai berada dibawah pH optimum yaitu
hari ke-12 dan hari ke-14 sampai hari ke- berkisar antara 4-5, hal ini yang
17 cenderung mengalami peningkatan. menyebabkan pembentukan biogas di awal
Peningkatan suhu menunjukkan telah proses fermentasi berjalan lambat karena
terjadi proses dekomposisi bahan organik, kondisi pH tersebut tidak memungkinkan
yang akan menghasilkan gas metan, untuk aktifitas bakteri metanogen. Nilai
karbon-dioksida, dan sejumlah gas pH sangat mempengaruhi kualitas biogas
lainnya. Suhu digester yang fluktuatif yang dihasilkan sebagaimana dinyatakan
disebabkan karena digester diletakkan di Beni et al., dalam Mara dan Alit (2011),
tempat terbuka, sehingga suhu udara pada bahwa salah satu faktor yang
siang dan malam hari sangat mempengaruhi kualitas biogas yang
mempengaruhi perubahan suhu di dalam dihasilkan adalah kadar pH bahan isian,
digester, sehingga proses metanogenesis kadar pH tersebut dipengaruhi kandungan
tidak optimal (Saseray et al., 2012). Selain air yang ada dalam bahan isian. Produk
itu, menurut Patel dan Madamwar (2002) utama yang dihasilkan jika nilai pH yang
perubahan suhu memiliki kompensasi terlalu tinggi adalah CO2. Nilai pH
yang besar terhadap kinerja bakteri optimum yaitu antara 7-7,2 apabila pH
anaerob. Produksi gas bio akan menurun turun akan menghambat pembentukan gas
akibat perubahan temperatur yang yang dapat mengakibatkan penurunan
mendadak dalam digester dan perubahan volume biogas. Saseray et al. (2012)
0
temperatur yang tiba-tiba melebihi 3 C menyatakan, bakteri-bakteri metanogenik
akan mempengaruhi proses produksi gas sangat peka terhadap derajat keasaman
119
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
sehingga pada kondisi pH yang tidak pengujian gas yang dihasilkan belum dapat
optimal dapat mempengaruhi produksi gas dinyalakan, hal ini diduga karena gas yang
metan yang dihasilkan. Sejalan dengan ada di dalam tong penampungan masih
pernyataan Sihombing (1997) jika pH di tercampur dengan berbagai macam gas
bawah optimum akan terjadi akumulasi seperti hidrogen sulfida, kandungan air,
amoniak yang dapat meracuni kandungan karbondioksida dan gas masih
mikroorganisme apabila diatas pH optimal tercium seperti bau belerang (Simamora et
akan menghambat perkembangan dan al., 2006). Volume gas yang tinggi belum
aktifitas mikroorganisme pembentuk tentu mengandung konsentrasi gas metan
metan. yang tinggi sehingga perlu dilakukan
pengujian terhadap konsentrasi gas metan
Aplikasi Penggunaan Biogas yang dihasilkan (Saseray et al., 2012).
Data hasil aplikasi penggunaan
biogas disajikan dalam Tabel 1. Hasil Pengujian yang kedua, aplikasi
pengamatan selama 31 hari, terjadi 2 kali biogas untuk memasak dilakukan pada saat
tong penampungan mencapai maksimum volume tong penampung gas mencapai
dan 2 kali dilakukan pengujian gas. maksimum yaitu pada ketinggian 57,5 cm
Pengujian pertama dilakukan dengan dengan volume gas 151842 ml. Pengujian
membuka penuh kran pengeluaran gas. dilakukan menggunakan kompor khusus
Pengujian gas ini dilakukan pada saat untuk biogas, ternyata gas yang dihasilkan
volume tong penampung gas mencapai dapat menyala dengan konstan dan
ketinggian 48,8 cm dengan volume gas berwarna biru terang. Hasil pengamatan
128868 ml. Hasil perhitungan untuk mendidihkan dua liter air
menunjukkan 3 menit 40 detik waktu yang membutuhkan waktu selama 16 menit dan
diperlukan tong penampungan untuk gas sebanyak 64037 ml. Untuk dua butir
kembali ke posisi semula. Dari hasil telur membutuhkan waktu memasak
120
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
selama 8 menit dan gas yang dipakai lebih lama dengan menggunakan biogas,
sebanyak 25747 ml, sedangkan untuk dapat disebabkan oleh lubang kompor
memasak dua bungkus super mie biogas yang digunakan kecil. Kompor
membutuhkan waktu 10 menit dan gas minyak tanah lebih cepat waktu
yang dipakai sebanyak 53474 ml. Total memasaknya dari pada pengguanaan
lama nyala api yang diperoleh adalah 34 biogas, hal ini dapat disebabkan juga
menit dan gas yang terpakai sebanyak lubang kompor lebih besar. Penggunaan
143260 ml. Gas yang masih terisisa dalam kayu bakar adalah yang tercepat dari pada
tong setelah digunakan sebanyak 8582 ml. menggunakan biogas dan minyak tanah.
Lama nyala api dan waktu yang diperlukan Hal ini dapat disebabakan sebaran panas
untuk memasak serta banyaknya gas yang lebih luas. Hasil aplikasi penggunaan
terpakai tergantung dari besar kecilnya biogas untuk memasak waktu yang
kran pengeluaran ketika dibuka pada saat diperlukan lebih lama dibandingkan
penggunaan gas. Perbandingan dengan minyak tanah dan kayu bakar sama
penggunaan biogas, minyak tanah dan seperti yang dilakukan Kota (2009).
kayu bakar disajikan dalam Tabel 2. Pada Efisiensi dari penggunaan biogas ini
Tabel 2 menunjukkan bahwa untuk dapat dihitung berdasarkan hasil konversi
memasak dua liter air, menggunakan dengan minyak tanah dan kayu bakar
biogas membutuhkan waktu yang paling (Tabel 2). Gas yang dipakai untuk
lama yaitu 16 menit, memasak memasak 2 liter air adalah 64037 ml. Jika
menggunakan minyak tanah membutuhkan disetarakan dengan pemakaian dengan
waktu 15 menit 34 detik dan menggunakan minyak tanah untuk memasak 2 liter air
kayu bakar lebih cepat waktu yang adalah 280 ml, harga minyak tanah untuk
diperlukan yaitu 11 menit 13 detik. 280 ml adalah Rp 4200. Pemakaian kayu
Dari hasil penelitian ini, waktu yang bakar untuk memasak 2 liter air adalah 500
diperoleh untuk memasak dengan gram (0,5 kg), harga 500 gram kayu bakar
menggunakan biogas lebih lama. Soputan adalah Rp 1800.
(2012) menyatakan bahwa waktu yang
121
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 1 : 113 - 122 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626
122