Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN SALURAN DRAINASE SEMI EKO HIDROLIK

PADA JALAN CENDANA 1 KECAMATAN


BANJARMASIN UTARA

Dessy Rahman Zain


Jurusan Teknik Sipil Banjarmasin, Fakultas Teknik Universitas UNLAM
rahman.zain80@yahoo.com

ABSTRAK
Pada Jalan Cendana I Kecamatan Banjarmasin Utara terjadi kerusakan jalan akibat saluran
drainase tidak berfungsi dengan baik sehingga mengakibatkan genangan air pada bahu jalan. Oleh
karena itu dilakukan perencanaan drainase jalan yang baik pada jalan tersebut, tujuannya untuk
mengetahui besar debit hujan rancangan dan merencanakan dimensi saluran drainase pada jalan
tersebut.
Perencanaan dengan menggunakan data-data hujan dari stasiun hujan terdekat dan menghitung
Data curah hujan maksimum sehingga akan didapat curah hujan rancangan berdasarkan Metode
Log Pearson III. Setelah itu diuji dalam uji kesesuaian, setelah berhasil curah hujan dihitung
kembali hingga didapat intensitas curah hujan dengan metode mononobe. Luas daerah pengaliran
dihitung per bagian saluran dan melihat kondisi di lapangan kemudian dapat digunakan untuk
menghitung debit air rencana menggunakan metode rasional yang akan digunakan untuk
merencanakan dimensi saluran drainase yang baik dan ekonomis serta menerapkan konsep
ekodrainase.
Pada hasil perencanaan penampang saluran drainase pada jalan Cendana I didapatkan debit air
rencana berkisar dari 0,475 0,755 m3/det untuk saluran kanan dan kiri pada jalan kuripan di
rencanakan saluran berbentuk persegi dengan 3 (tiga) perbandingan : (1) Saluran beton pracetak
dengan acuan baja (N= 0,011) dengan dimensi saluran kanan berkisar 0,24-0,26m dan saluran kiri
0,16-0,18m. (2) Saluran tanah yang dibuat dengan Excavator (N=0.028) dimensi saluran kanan
berkisar 0,61-0,65m dan saluran kiri 0,41-0,47m. (3) Saluran pasangan batu (N=0,03) dengan
dimensi saluran kanan berkisar 0,66-0,70m dan saluran kiri 0,44-0,50m.

key Kata kunci : perancangan saluran drainase, dimensi saluran, cendana I.


PENDAHULUAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
sosial, budaya dan stabilitas Nasional, serta
Pembangunan jalan di Kota
upaya pemerataan dan penyebaran
Banjarmasin sudah berjalan lebih dari satu
pembangunan. Dalam dimensi yang lebih
abad, maka kita telah dapat mengumpulkan
luas, jaringan jalan mempunyai peranan
pengalaman-pengalaman berharga yang
yang besar dalam pengembangan suatu
sangat bermanfaat bagi pengembangan
wilayah, baik wilayah secara nasional,
jalan selanjutnya.Pengalaman-pengalaman
provinsi, maupun kabupaten/kota sesuai
tersebut didapatkan baik pada tahap studi,
dengan fungsi dari jaringan jalan tersebut.
perencanaan maupun pada tahap
Adapun bagian jalan yang sering
pelaksanaan dan eksploitasi dan
mengalami kerusakan adalah perkerasan
pemeliharaan. Jaringan jalan memiliki
jalan, khususnya pada lapisan permukaan
fungsi yang sangat penting yaitu sebagai
(surface course) yang disebabkan
prasarana untuk memindahkan/transportasi
pertumbuhan pada beban lalu lintas yang
orang dan barang, dan merupakan urat nadi

1
cukup tinggi yang diakibatkan oleh a. Menentukan curah hujan rancangan
menggenangnya air hujan karena penataan dengan menggunakan distribusi yang
dan perawatan sistem drainase yang masih cocok dari 4 distribusi, yaitu
kurang baik. Dengan memperhatikan hal Distribusi Normal, Log Normal,
tersebut dan terus meningkatnya arus Gumbel dan Log Person Type III.
transportasi darat, di beberapa bagian ruas b. Menentukan intensitas hujan dengan
jalan wilayah Banjarmasin masih menggunakan Metode Mononobe.
mengalami kerusakan, khususnya pada c. Menentukan debit rancangan dengan
Jalan Kuripan Kecamatan Banjarmasin Metode Rasional.
Timur. d. Debit air rancangan hanya dibatasi
Rumusan Masalah pada perhitungan curah hujan saja,
Pada Jalan Cendana 1 Banjarmasin sedangkan pengaruh untuk pasang
Utara, sebagian besar saluran drainase belum surut air sungai tidak diperhitungkan.
berfungsi dengan baik dikarenakan tata guna e. Penentuan penampang dan dimensi
lahan bangunan yang kurang teratur dan saluran drainase ekohidrolik yang
menghambat pengaliran air dari badan jalan disesuaikan pada kondisi fisik di
ke saluran pembuang sehingga berakibat lapangan, dengan jenis saluran
jalan tergenangan air. trapesium.
Adapun permasalahan yang ingin dikaji f. Perhitungan menggunakan 3 tipe
dalam tugas akhir ini adalah: saluran dengan jenis:
1. Bagaimana pengaruh kondisi hidrologi 1. Saluran dengan beton pracetak.
daerah pada jalan Cendana 1 ? 2. Saluran tanah keras yang dipadatkan
2. Perancangan teknis yang diusulkan dengan excavator
berkaitan analisis hidrologi dan analisis 3. Saluran dengan pasangan batu.
hidrolika drainase Jalan Cendana 1
Banjarmasin Utara dengan perencanaan Manfaat Perancangan
saluran drainase semi ekohidrolik? Manfaat dari perancangan saluran
drainase pada Jalan Cendana 1 Banjarmasin
Tujuan Perancangan Utara, antara lain sebagai berikut:
Tujuan perancangan saluran drainase a. Agar perhitungan dimensi saluran
pada Jalan Cendana 1 Banjarmasin Utara ini, drainase pada perancangan ini,
bertujuan untuk: dapat digunakan sebagai acuan
1. Mengetahui besar debit hujan dalam membangun saluran
rancangan yang terdapat pada daerah drainase di lokasi yang telah
tersebut. direncanakan sebelumnya.
2. Merancang dimensi saluran drainase b. Setelah dibuatnya saluran drainase
semi ekohidraulik yang ekonomis. di lokasi tersebut akan
3. Mengetahui besaran air yang mengurangi genangan air, baik
terinfiltrasi dari tiap jenis saluran. itu hujan maupun akibat dari
pasang surut air yang dapat
Batasan Masalah berpengaruh pada kesehatan
Batasan masalah pada Tugas Akhir ini lingkungan,dan memperlancar
adalah sebagai berikut: kegiatan lalu lintas.
Lokasi saluran drainase yang dijadikan objek
adalah Jalan Cendana 1 Banjarmasin Utara.

2
TINJAUAN PUSTAKA lenyap begitu saja diudara karena menguap
Drainase Perkotaan sebelum mencapai tanah, mungkin juga
Drainase berasal dari kata Dray yang tertambat di dedaunan tumbuhan, mungkin
berarti kering atau To Drain yang hanya sekedar membasahi atap rumah.
mengeringkan/mengalirkan.Drainase adalah Dalam konteks hidrologi teknik ingin
istilah yang diperoleh untuk system -sistem memakai analisis hidrologi untuk menjadi
penanganan air kelebihan diatas/dibawah dasar memecahkan persoalan operasional
permukaan tanah. pengembangan bangunan manajemen air
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris
drainage yang mempunyai arti mengalirkan, Frekuensi Curah hujan Rencana
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Frekuensi hujan adalah besaran
Dalam bidang teknik sipil, drainase secara kemungkinan suatu besaran hujan disamai
umum dapat didefinisikan sebagai suatu atau dilampaui. Sebaliknya, kala-ulang
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan (return period) adalah waktu hipotek di
air irigasi dari suatu kawasan/lahan, sehingga mana hujan dengan suatu besaran tertentu
fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. akan disamai atau dilampaui. Dalam hal ini
Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha tidak terkandung pengertian bahwa kejadian
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam tersebut akan berulang secara teratur setiap
kaitannya salinitas. Jadi, drainase kala ulang tersebut.
menyangkut tidak hanya air permukaan tapi
juga air tanah. Reduced Variate, Yt
Drainase yaitu suatu cara pembuangan Periode Variasi Yang
kelebihan air yang tidak diinginkan pada Ulang Berkurang
suatu daerah, serta cara-cara (Tahun)
penanggulangan akibat yang ditimbulkan 2 0,3668
oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut 5 1,5004
pandang lain, drainase adalah salah satu 10 2,251
unsur dari prasarana umum yang 25 3,1993
dibutuhkan masyarakat kota dalam 50 3,9028
rangka menuju kehidupan kota yang 75 4,3117
aman, nyaman, bersih, dan sehat. 100 4,6012
200 5,2969
Aspek Hidrologi 500 6,2149
Hidrologi adalah suatu ilmu yang Sumber: Suripin, 2004
menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan
air di alam kita ini. Ini meliputi berbagai Periode Ulang Hujan (PUH)
bentuk air, yang menyangkut perubahan- Periode ulang hujan merupakan
perubahan antara keadaan cair, padat, dan periode dimana suatu hujan dengan intensitas
gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah yang mungkin sama, dapat berulang kembali
permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula kejadian dalam periode waktu tertentu,
air laut yang merupakan sumber dan misalnya 2, 5, 10, atau 25 tahun sekali.
penyimpanan air yang mengaktifkan Penetapan periode ulang hujan dipakai untuk
penghidupan di planet bumi ini. menentukan besarnya kapasitas kemampuan
Proses hidrologi di alam bila dipelajari suatu bangunan air (SNI 03-3424-1994).
memang sangat kompleks, karena perjalanan
setetes air dari awan turun ke bumi, mungkin

3
Analisis Intensitas Hujan (Q) dapat dihitung dengan menggunakan
Yang dimaksud dengan intensitas rumus sebagai berikut (SNI 03-3424-1994):
hujan adalah tinggi curah hujan dalam Q = 0,278 C I A
periode tertentu yang dinyatakan dalam
mm/jam, yang akan diperhitungkan dalam Analisa Hidrolika
mendesain/merencanakan drainase. Perhitungan Kapasitas Saluran Drainase
Untuk menentukan besar intensitas hujan Potongan melintang saluran yang
dipergunakan rumus, antara lain: paling ekonomis adalah saluran yang dapat
Metode Mononobe melewatkan debit maksimum untuk luas
Metode Mononobe dapat digunakan untuk penampang basah, kekasaran, dan
menghitung intensitas hujan apabila data kemiringan dasar tertentu. Berdasarkan
curah hujan yang ada berupa data curah kontinuitas, tampak jelas bahwa untuk luas
hujan harian. penampang melintang tetap, debit
24 2/3 maksimum dicapai jika kecepatan aliran
I= ()
24 maksimum. Dari rumus manning maupun
chezy dapat dilihat bahwa untuk kemiringan
Luas Daerah Pengaliran dasar dan kekasaran tetap, kecepatan
Daerah pengaliran merupakan daerah maksimum dicapai jika jari-jari hidraulik (R),
tempat kejadian hujan sehingga seluruh air maksimum. Selanjutnya, untuk luas
hujan yang jatuh di daerah tersebut penampang tetap, jari-jari hidraulik
tertangkap di suatu titik tinjauan tertentu. maksimum jika keliling basah (P), minimum.
Luas dan keadaan daerah pengaliran Kondisi seperti yang telah kita pahami
menentukan besarnya waktu terjadinya banjir tersebut memberi jalan untuk menentukan
puncak. Pada umumnya semakin luas daerah dimensi penampang melintang saluran yang
pengaliran dan semakin landai topografinya ekonomis untuk berbagai macam bentuk.
maka akan semakin lama waktu terjadinya
banjir puncak tersebut. Luas batas-batas Tinggi Jagaan
daerah pengaliran tergantung dari daerah Yang dimaksud tinggi jagaan suatu
pembebasan dan daerah sekelilingya. Batas saluran drainase adalah jarak vertikal dari
daerah pengaliran dihitung dengan puncak saluran sampai permukaan air pada
menggunakan rumus: kondisi perencanaan. Tinggi jagaan
direncanakan untuk dapat mencegah
Koefisien Pengaliran peluapan air akibat gelombang serta
Koefisien pengaliran adalah koefisien frekuensi permukaan air.
yang menunjukkan perbandingan antara Tinggi jagaan (hjagaan) untuk saluran drainase
besarnya jumlah air yang dialirkan oleh suatu berbentuk trapesium dan segi empat
jenis permukaan terhadap jumlah air yang ditentukan berdasarkan tabel berikut:
ada. Semakin kedap permukaan tanah, maka Tabel 2.13 Tinggi Jagaan Untuk Saluran
semakin tinggi koefisien pengalirannya. Pasangan
Debit(Q) Tanggul(F) Pasangan(F1)
Perhitungan Debit (m3/detik) (meter) (meter)
Debit aliran air (Q) adalah volume air < 0,5 0,40 0,20
yang mengalir melewati suatu penampang 0,5 1,5 0,50 0,20
1,5 5,0 0,60 0,25
melintang saluran atau jalur air persatuan 5,0 10,0 0,75 0,30
waktu. Untuk mendapatkan debit aliran air 10,0 15,0 0,85 0,40
>15,0 1,00 0,50
Sumber : Standar Perencanaan Irigasi, 1986

4
Drainase Semi Ekohidrolik HASIL DAN PEMBAHASAN
Daerah perkotaan merupakan daerah Daerah Penelitian
yang berpenduduk padat. Lahan yang Kawasan Jalan Cendana 1 merupakan
tertutupi bangunan lebih banyak dibandingkn wilayah yang berada di Kecamatan
lahan terbuka, kebutuhan air tanah untuk Banjarmasin Utara dengan ketinggian
keperluan rumah tangga cukup tinggi. Tak topografi rata-rata 0,16 meter di bawah
heran sejalan dengan perkembangannya permukaan air laut. Kemiringan tanah rata-
pemukiman penduduk, peresapan air hujan rata 0,13% dan sebagian besar kondisi
semakin lama semakin sedikit. daerah di sekitarnya berupa rawa.

Waktu Konsentrasi Analisis Hidrologi


Waktu konsentrasi (tc) adalah Data Curah Hujan Harian Maksimum
waktu yang diperlukan oleh butiran air Dalam analisa hidrologi ini akan
untuk bergerak dari titik terjauh pada daerah dibahas tentang analisis curah hujan dan
pengaliran sampai ke titik pembuangan intensitas curah hujan rencana. Adapun cata
(SNI 03-3424-1994). Jadi, waktu curah hujan harian maksimum yang
konsentrasi (tc) adalah penjumlahan dari diperoleh dari stasiun curah hujan yang
waktu yang diperlukan oleh air hujan untuk berlokasi di Stasiun Surgi mufti.
mengalir pada permukaan tanah menuju
saluran terdekat (to) dan waktu untuk Penentuan Jenis Distribusi
mengalir di dalam saluran ke suatu tempat Penentuan jenis distribusi yang
yang ditinjau (td) (SNI 03-3424-1994). cocok atau memenuhi syarat dapat dilihat
tc = to + td dari tabel perhitungan berikut:
Waktu yang diperlukan air hujan untuk
mengalir pada permukaan tanah menuju Tabel 4.3 Perkiraan Jenis Distribusi
saluran (to) dapat dihitung dengan Jenis Distribusi Batas Parameter Hasil Perhitungan Ket

menggunakan rumus: Normal CS =0 Ck = 3.0 Cs 0,819 Tidak


2 0,167
to = (3 3,28 ) Log Normal Cs/cv = 3, Cs Positif Cv 0,24 < 2.15 Tidak
CS =1,396 Cs 0,819 < 1,396 Tidak
Gumbel
Ck =5,4002 Ck 3,959 < 5,4002
Tidak
Metodologi Log Person III Cs 0,819> 0 Ya
Untuk menunjang tercapainya Sumber: Hasil Perhitungan
tujuan dalam pembuatan Tugas Akhir ini,
maka dilakukan cara atau metode sebagai Perhitungan Debit Aliran (Qr)
berikut: Waktu Konsentrasi (tc)
1) Observasi Lapangan Untuk memperkirakan waktu konsentrasi
2) Pengumpulan Data digunakan rumus Kirpich (1940), sebagai
3) Metode Distribusi Normal berikut:
4) Metode Distribusi Log Normal 0,87 x
5) Metode Gumbel Tc = ( 1000 x S )0,385
6) Metode Log Person type III 0,87 x 0,316
= ( 1000 x 0,03 )0,385
7) Metode Chi Kuadrat dan Smirnov
= 0,105 Jam
Kolmogorov.
1. Intensitas Curah Hujan (I)
8) Metode Mononobe
Intensitas curah hujan dengan kala ulag 5
tahun:

5
24 2/3 1) mh
IR = ()
24 mh = m x hair
110,825 24 2/3
IR = (0,105) mh = 0,5x 0,571
24 mh = 0,285 m
IR = 172,205 mm/jam 2) Lebar dasar saluran (B)
2
B = 3h3
Luas Daerah Pengaliran (Atotal)
2
Perhitungan luas badan jalan B = 30,5713
A1 = P x L = 0,316 x 0,002 = 0,0006 km2 B = 0,659 m
Perhitungan luas daerah permukiman 3) Lebar saluran atas (b)
A2 = 0,0376 km2 (dari perhitungan) b = B + 2 mh
Perhitungan luas bahu jalan b = 0,659 + 2 . 0,285
A3 = P x L = 0,316 x 0,001 = 0,0003 km2 b = 1,230 m
Perhitungan luas tegalan 4) Kedalaman (h)
A4 = 0,0013 km2(dari perhitungan) h = hair + hjagaan
Perhitungan luas daerah pengaliran h = 0,571 + 0,2
ATotal= A1 + A2 + A3 + A4 = 0,0263 km2 h = 0,771 m
Perhitungan Koefisien Pengaliran (CGab) Tabel intensitas hujan rancangan saluran
1.1:2.2:3.3:4.4
CGab = I A Q

0,8 0,00066: 0,8 0,0238:0,1 0,000361:0,15 0,001446 Kode C 2 3
= (mm/jam) (km ) (m /det)
0,0263
CGab = 0,755 SK 1 0,8 198,8 0,032 1,4
Perhitungan Debit Aliran Alir (Qr) SK 2 0,8 252,9 0,029 1,6
Qr= 0,278 C. I. A Sumber: Hasil Perhitungan
= 0,278 x 0,396 x 172,705 x 0,0398
= 0,755 m3/det Saluran SKA 1 Perhitungan 1 (Jalan Cendana 1)
Diketahui:
Perhitungan Dimensi Saluran Kemiringan dinding (m) : 0,5
Perhitungan: Panjang saluran drainase (L) : 0,241 km
1. Tinggi air dalam saluran (hair) Kala Ulang : 5 tahun
hair = { / (3
1 1
( ) )}
Koefisien kekasaran Manning (N) : 0,028
2
Kemiringan daerah pengaliran (S) : 6 %
Perhitungan:
1 1
hair = { 1.330/ (3 ( ) 0,06 ) }
0,028 2
1 Tinggi air dalam saluran (hair)

hair = 0,571 m hair = { / (3 1 (12) ) }


2. Jari-jari hidrolis (R)

R = 2 1 1
hair = { 1.330/ (3 ( ) 0,06 ) }
0,028 2
0,571
R = 2
= 0,285 m hair = 0,571 m
3. Kecepatan rata-rata aliran 2.Jari-jari hidrolis (R)

1 R = 2
V=
0,571
1 R = 2
V = 0,028 0,285 0,06
R = 0,285 m
V = 3,792 m/det

6
3.Kecepatan rata-rata aliran 1
V = 0.03 0.293 0,06
1
V= V = 3,602 m/det
1 4) mh
V = 0,028 0,285 0,06
mh = m x hair
V = 3,792 m/det mh = 0,5 x 0,586
4.mh mh = 0,293 m
mh = m x hair 5) Lebar dasar saluran (B)
mh = 0,5x 0,571 2
B = 3h3
mh = 0,285 m
2
5.Lebar dasar saluran (B) B = 3 0,586 3
2
B = 3h3 B = 0,676 m
2 6) Lebar saluran atas (b)
B = 30,5713
b = B + 2 mh
B = 0,659 m b = 0,676 + 2 . 0,293
6.Lebar saluran atas (b) b = 1,262 m
b = B + 2 mh 7) Kedalaman (h)
b = 0,659 + 2 . 0,285 h = hair + hjagaan
b = 1,230 m h = 0,586 + 0,2
7.Kedalaman (h)
h = hair + hjagaan Saluran SKA1 Perhitungan 3 (Jalan Cendana 1)
h = 0,571 + 0,2 = 0,771 m Diketahui:
Kemiringan dinding (m) : 0,5
Saluran SKA1 Perhitungan 2 (Jalan Cendana 1) Panjang saluran drainase (L) : 0,241 km
Diketahui: Kala Ulang : 5 tahun
Kemiringan dinding (m) : 0,5
Koefisien : 0,011
Panjang saluran drainase (L) :0,241 km
Kemiringan pengaliran (S) :6%
Kala Ulang : 5 tahun
Koefisien kekasaran Manning (N) :0,03
Perhitungan:
Kemiringan daerah pengaliran (S) : 6 %
1. Tinggi air dalam saluran (hair):
Perhitungan : hair = { / (3 1 (12) ) }
1) Tinggi air dalam saluran (hair) :
1 1
hair = { / (3 ( ) )}
2 hair = {1.330

(3
1 1
( ) 0,06 ) }
0,011 2

1 1
= { 0.1330/ (3
0,03 2
( ) 0,06 ) } hair = 0,402 m
2. Jari-jari hidrolis (R)
= 0,586 m
R= 2
2) Jari-jari hidrolis (R) 0.402
R= 2
R= 2
0.586 R = 0,201 m
R= 3. Kecepatan rata-rata aliran
2
= 0,293 m 1
V=
3) Kecepatan rata-rata aliran
1 1
V = V = 0.011 0.201 0,06
=7,644 m/det
7
4. mh Perhitungan:
mh = m x hair 4 (W : )
q=
mh = 0,5 x 0,402 ( )
ln{ : ( ):1}
mh = 0,201 m ( ) ( )

5. Lebar dasar saluran (B) 4 0,00000012681 0.571 1 (0.659:1.230)


2 q=
B = 3h3 . ( . . ) .
2 { : ( ):1}
( . . ) ( . . )
B = 3.0,402 3

B = 0,464 m q = 4,62741E-07
6. Lebar saluran atas (b)
b = B + 2 mh 2. Perhitungan SKA1 (n = 0,03)
b = 0,464 + 2 . 0,201 Diketahui:
b = 0,866 m Hw : 0,586m
7. Kedalaman (h) K : 0,00000012681 cm/s
h = hair + hjagaan Ws : 1,262 m
h = 0,402 + 0,2 Wb : 0,676 m
h = 0,602 m Menggunakan Rumus
4 (W : )
q=
Perbandingan Dimensi Saluran Drainase ln{
( )
: ( ):1}
Tujuan dilakukannya perbandingan ( ) ( )

dimensi saluran ini yaitu untuk mengetahui Perhitungan:


perbedaan dimensi saluran yang sudah ada 4 0,00000012681 0.586 1 (0.676:1.262)
(lama) dengan dimensi saluran yang q=
. ( . . ) .
dianalisis atau direncanakan. Dan untuk { : ( ):1}
( . . ) ( . . )
mengetahui apakah diperlukan tambahan
q = 5,15506E-07
kolam resapan sebagai penanggulangan
limpasan air hujan yang berlebihan dari atap
3. Perhitungan SKA1 (n = 0,011)
bangunan kantor/tempat usaha yang berada
Diketahui:
di wilayah tersebut. Kolam resapan yang
Hw : 0,402 m
akan dibuat, akan menggunakan 20% dari
K : 0,00000012681 cm/s
lahan perkantoran yang ada disekitar jalan
Ws : 0,866 m
Cendana 1.
Wb : 0,464 m
Besaran Air Yang Terinfiltrasi Kedalam Tanah Menggunakan rumus
Perhitungan Saluran q = 4 2
1. Perhitungan SKA1 (n = 0,028) Perhitungan:
Diketahui : q = 4 2
Hw : 0,571m q = 4 0,00000012681 0.402
K : 0,00000012681 cm/s
2 1 0.464
Ws : 1,230 m q = 1,96366E-07
Wb : 0,659 m Kesimpulan
Menggunakan Rumus Setelah melakukan analisa
4 (W : )
q= berdasarkan aspek hidrologi dan aspek
( ) hidrolika serta dasar teori yang
ln{ : ( ):1}
( ) ( )
mempertimbangkan kondisi daerah Jalan
Cendana1, maka:

8
1. Perhitungan debit rencana pada yang baik dan benar sesuai perhitungan
saluran kanan didapatkan nilai (Qr) di kawasan tersebut.Sangat diperlukan
berkisar dari 1,330 sampai 1,336 kepedulian masyarakat dan pemerintah
m3/detik dan pada saluran kiri akan lingkungan sekitar dengan
didapatkan nilai (Qr) berkisar dari memperhatikan kebersihan khususnya di
1,336 sampai 1,555 m3/detik. sekitar kawasan yang tergenang air.
2. Pada Jalan Cendana 1 juga dilakukan 2. Untuk pelaksana pembuatan drainase
perhitungan dimensi saluran drainase agar tidak sembarangan sebaiknya
untuk saluran kanan dan kiri dengan menggunakan konsep drainase ramah
hasil perhitungan, untuk saluran lingkungan yang tidak semata-mata
kanan berkisar dari (b= 0,9-1,3 m), mengalirkan air secara cepat namun
(B= 0,5-0,7 m), (h= 0,6-0,8) dan memperhatikan kecukupan/kestabilan air
untuk saluran kiri berkisar antara (b= tanah sehingga pada musim kemarau
1,0-1,5 m), (B= 0,6-0,8 m), (h= 0,7- tida terjadi kekeringan yang parah
0,9 m). karena simpanan air tanah yang makin
Untuk besaran air yang terinfiltrasi kedalam sedikit.
tanah menggunakan rumus saluran tanpa 3. Setelah dibangun saluran drainase
lining dan saluran dengan dua sisi lining. diharapkan agar selalu dilakkuan
Pada saluran tanpa lining digunakan untuk pembersihan dan perawatan secara rutin
perhitungan saluran tanah yang di buat agar lingkungan sekitar terbebas dari
dengan excavator (n = 0.028) dan saluran ancaman banjir akibat tidak
dengan pasangan batu (n = 0,03), Sedangkan berfungsinya saluran drainase.
untuk saluran dengan dua sisi lining
digunakan untuk perhitungan Saluran beton DAFTAR PUSTAKA
pracetak (n = 0,011) dan dari hasil ketiga Anonim.(2006). Pd.T-02-2006-B.
perhitungan tersebut didapatkan saluran Perencanaan Sistem Drainase Jalan.
dengan pasangan batu (n = 0,03) mampunyai Pedoman Konstruksi dan Bangunan
nilai (q) sebesar 62% untuk SKa1 dan 61% Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
untuk SKi2. Sedangkan dengan saluran tanah Anonim.(2007). Laporan Akhir Penyusunan
yang dibuat dengan excavator didapatkan Rencana Induk Sistem Drainase Kota
nilai (q) sebesar 58% untuk saluran SKa1 Banjarmasin. Badan Perencanaan
dan 60% untuk Ski2, dibandingkan lagi Pembangunan. Banjarmasin.
dengan saluran beton pracetak yang hanya Anonim.(1991). SNI 03-2406-1991. Tata
mendapatkan (q) sebesar 27% untuk saluran Cara Perencanaan Umum Drainase
SKa1 dan 41% untuk saluran Ski 2. Dari Perkotaan. Dewan Standarisasi Nasional
hasil ke tiga perhitungan tersebut maka dapat Indonesia. Jakarta.
di simpulkan bahwa saluran dengan Chandrawidjaja. R.(2010). Bahan Ajar
pasangan batu yang lebih efektif digunakan Pengembangan Sumber Daya
karena nilai (q) lebih besar di antara Air.Universitas Lambung Mangkurat
perbandingan perhitungan yang lain. Press. Banjarmasin.
Direktorat Jendral Bina Marga.(1990). No.
Saran-Saran 008/T/BNKT/1990. Petunjuk Desain
1. Agar tidak terjadi lagi gangguan air yang Drainase Permukaan Jalan. Jakarta
dapat menghambat kelancaran dalam Direktorat Jendral Pengairan.(1986). Standar
berlalu lintas dan merusak struktur Jalan Perencanaan Irigasi, Jaringan irigasi
Cendana 1, maka perlu dibuat saluran

9
10

Anda mungkin juga menyukai