Pembahasan To Minggu Fet
Pembahasan To Minggu Fet
HUBUNGANNYA
OLEH BIO DUAREBU
12 JUNI 2012
Bagikan :
Pengertian Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks
(organik) menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan
oleh sel, energi yang dihasilkan harus diubah menjadi ATP (Adenosin Tri
Phospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan langsung oleh sel, yang
digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak,
reproduksi, dan lain-lain. Contoh katabolisme adalah respirasi sel, yaitu
proses penguraian bahan makanan yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku
respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya
adalahCO2 (karbon dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel
hidup, sel hewan maupun sel tumbuhan.
Katabolisme Karbohidrat
Struktur karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi uatama dan sumber serat utama. Karbohidrat
mempunyai tiga unsur, yaitu karbon, hydrogen dan oksigen. Jenis-jenis karbohidrat sangat
beragam. Karbohidrat dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-aromnya,
panjang pendeknya rantai serta jenis ikatan. Dari kompleksitas strukturnya karbohidrat
dibedakan menjadi karbohidarat sederhana (monosakarida dan disakarida)dan karbohidrat
dengan struktur yang kompleks (polisakarida). Selain kelompok tersebut juga masih ada
oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari polisakarida, contohnya adalah
satkiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, dan galaktooligosakarida
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul
fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi
aseton fosfat dan D-gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim aldolase
fruktosa difosfat atau enzim aldolase. Hanya satu di antara dua triosa fosfat yang
dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan
pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat
dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase
triosa fosfat.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari
fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk
molekul ATP dan molekul asam piruvat.
Katabolisme Lemak
Struktur Lemak
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu dasar
pengklasifiksian lemak.
Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal
pada salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula
kimia suatu asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH, dan biasanya kelipatan dua.
Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6 atom.
Rantai sedang : 8-12 atom
Rantai panjang : 14-26 atom.
Dan asam lemak-asam lemak ini merupakn asam lemak jenuh
Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunayi ikatan rangkap atau lebih
misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya.
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).
Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau
lebih asam lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester
yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.
1. Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom
karbon, yang salah satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi
kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus alcohol dari gliserol akan membentuk
gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus alkohol yang membentuk raeksi
kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)
2. Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan sam lemak
terikat dengan gugus alcohol.
3. Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih
komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.
4. Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya kolesterol sterol.
Berbeda dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang
saling berhubunga, tiga diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat
mengandung 5 atom karbon.
Fungsi Lemak
1. Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
3. Sebagai hormon dan vitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan
vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
Proses Katabolisme Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan energinya
paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar 9kkal/gram. Energi hasil
pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam kebutuhan energi. Pemecahan lemak
dimulai saat lemak berada didalam system pencernaan makanan. Lemak akan dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa tersebut, asam lemak sebagian
mengandung sebagian besar energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung
5% dari besar energi lemak. Untuk dapat menghasilkan energi , asam lemak akan mengalami
oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis.
Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi
asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk
menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam
lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida
melalui siklus krebs.
Katabolisme Protein
Struktur Protein
Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas
dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :
1. Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai protein. Struktur primer
protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.
2. Struktur sekunder: Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau lembaran berlipatan-
B setempat yang berhubungan dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder
protein diselenggarakan oleh ikatan-ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen
amida dari rantai polipeptida.
3. Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein berbentuk bulat
dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari
molekul protein. Struktur tersier diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R dalam
asam amino.
4. Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul besar
terbentuk dari pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal
dengan protomer.
Fungsi Protein
1. Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain
2. Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
3. Pemeliharaan (dewasa)
4. Membentuk sel darah
5. Membentuk hormon, enzim, antibody,dll
6. Memberi tenaga (protein sparing efek)
7. Pengaturan (enzim, hormone)
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan
senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein
(asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah
senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada
pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi
yang dihasilkan. Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam
glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme
asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan
44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan
yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan
protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan
protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan
metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
Adapun daur hidup dari cacing ini adalah Usus manusia cacing telur keluar bersama feses
tempat becek menetas hidup lama menempel pada kaki manusia menembus kaki aliran
darah jantung paru-paru kerongkongan tertelan usus manusia cacing dewasa.
Pada tahun 1885, Salkowski menemukan Indole-3-acetic acid (IAA) pada media
fermentasi (Salkowski, 1885). Isolasi produk serupa dari jaringan tanaman tidak
dapat ditemukan pada jaringan tanamn hampir selama 50 tahun. IAA
merupakan auksin utama yang terlibat dalam banyak proses fisiologis pada
tanaman (Arteca, 1996). Pada tahun 1907, kajian Fitting tentang pengaruh
sayatan pada sisi terkena cahaya dan tidak terkena cahay pada tanaman.
Hasilnya telah membantu dalam memahami jika proses translokasi signla benar-
benar terjadi pada sisi khusus tanaman tetapi hasil ini kurang menyakinkan
karena signal ini mampu melintasi atau menhilang dari sekitar sayatan ( Fitting,
1907). Pada tahun 1913, Boysen-jensen memodifikasi eksperimen Fitting
melalui penyisipan potongan mika untuk memblok jalannya signal dan
menujukan bahwa transport auksin menuju dasar telah terjadi pada sisi gelap
tanaman berkebalikan dengan dengan sisi yang terekspos cahaya searah
(Boysen-Jensen, 1913). Pada tahun 1918, Paal menegaskan hasil Boysen-Jansen
melalui pemotongan ujung koleoptil pada kondisi gelap, menyinari hanya bagian
ujung dengan cahaya, menggantikan ujung koleoptil pada tanaman tetapi bagian
pangkal dipusatkan ke salah satu sisi atau lainnya. Hasilnya menunjukkan,
bagian mana saja pada koleoptil yang terpapar cahaya, kelengkungan terjadi
menuju pada sisi lainnya (Paal, 1918). Soding merupakan ilmuwan berikutnya
yang memeusatkan perhatian terhadap penelitian auksin berdasarkan ide dari
Paal. Dia menunjukan jika ujung dari koleoptil dipotong akan menghasilkan
reduksi dari pertumbuhan tetapi jika dipotong dan kemudian pertumbuhan tetap
berlanjut berganti pada tempat lainnya (Soding, 1925).
Bagi tumbuhan nilai respons ini sangat berguna, akar tumbuhan yang
tumbuh ke bawah menjauhi cahaya tujuannya untuk mendapatkan air dan
garam-garam mineral yang ada dalam tanah. Batang (pucuk) tumbuhan
mengarah ke atas (ke cahaya) akan membuka daun-daunnya agar
fotosintesis dapat berlangsung. Mekanisme respons fototropisme belum
semuanya diungkapkan oleh para ahli.
Charles Darwin dan putranya Francis (1928) menemukan bahwa
benih tumbuhan rumput tumbuh membelok ke cahaya jika pucuk yang
sedang tumbuh (koleoptil) sudah ada. Akan tetapi jika koleoptil itu
dipotong, tumbuhan rumput tersebut tidak lagi menunjukkan fototropisme
positif. Mereka juga menemukan jika ujung tumbuhan dibungkus dengan
kertas yang tidak tembus cahaya, fototropisme positif tidak terjadi
walaupun sisa pucuknya disinari dari satu sisi (lihat Gambar 5). Apa yang
menyebabkan terjadi demikian?
Gambar 9.
Grafik efek konsentrasi auksin yang berbeda pada akar dan batang
ar 10. Perpindahan auksin kesisi lain pada kecambah gandum