TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan.
pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada
peranan tanpa kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti (Soekanto, 2006:
212).
telah menjalankan suatu peranan. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal
berikut:
masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan
sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat
merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat
kewajibannya (Berry,
2003: 105).
Dalam
pandangan ini, peranan-peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur
masyarakat tapi peranan-peranan itu hanya ada selama peranan-peranan itu diisi
pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan
seseorang laki-laki bila berjalan bersama seorang wanita harus disebelah luar.
Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
Gejala tadi timbul apabila individu merasakan dirinya tertekan karena dia merasa
dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peranan yang diberikan oleh masyarakat
dengan
sempurna atau bahkan menyembunyikan dirinya, apabila dia berada dalam
lingkaran sosial yang berbeda. Setiap peranan bertujuan agar antara individu
yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati kedua belah pihak.
Norma- Status).
Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan).
memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat
tanpa peranan. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang,
karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya
dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat
yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu,
akan membawa pada perubahan sikap. Pada umumnya peranan yang dilakukan
dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut memang diperlukan tetapi bukanlah yang
dan kewajiban serta tanggung jawab. Apabila seseorang pegawai negri, misalnya,
memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada
karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang
dengan ideal/sempurna.
umumnya memiliki banyak peranan dalam hidup ini, dan hal ini dapat
menimbulkan konflik.
Bahkan dalam satu peran sendiri pun mungkin terkandung pula banyak
pembahasan tentang fungsi sosial tidak lepas dari pembahasan peranan sosial
(social role) dan status sosial (social status) orang tersebut di lingkungannya atau
masyarakat.
cerminan dari norma dan nilai yang ada di lingkungan atau masyarakat yang
diberikan kepada seseorang sesuai dengan status sosialnya. Oleh sebab itu,
Pelaksanaan hak dan kewajiban itulah yang dijadikan standar atau ukuran
(hak dan kewajibannya) sesuai dengan status sosialnya, maka orang tersebut
peranan dan status sosialnya, maka orang tersebut dinyatakan tidak berfungsi
dengan status sosialnya dengan peranan sosial yang nyata dilaksanakan oleh
sosial (Sukonco,
1991: 33-34).
memenuhi kebutuhan
mengatasi dan
memecahkan permasalahan yang dialami menunjukkan kemampuannya
Dengan demikian, seseorang secara tidak langsung telah belajar dengan orang
lain didalam masyarakat, sehingga mereka bisa membedakan sikap dan cara
menjalankan:
warganya;
(http://pakdesofa.blogspot.com/Pengert ian,Ruang,Lingkup,danStudi/Inter
v ensi/Sosial/CARI/ILMU/ONLINE/BORNEO.htm).
sosial
juga mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dirinya dan orang-orang
memiliki nilai lebih atau kurang. Efek penyimpangan yang dialami oleh
adalah suatu keadaan tidak lengkap (Marpaung, 1988:105). Tidak semua orang
dapat menatap masa depan yang cerah. Ada beberapa orang yang kurang
tengah masyarakat.
juga akan semakin berat, bila disertai dengan masalah kesejahteraan sosial
1. Kelainan Fisik.
Kelainan fisik adalah kelainan yang terjadi pada satu atau lebih
organ tubuh tertentu. Akibat kelainan tersebut timbul suatu keadaan pada fungsi
berfungsinya anggota fisik terjadi pada: (a) alat fisik indra, misalnya kelainan
dan lain- lain; (b) alat motorik tubuh, misalnya kelainan otot dan tulang
(poliomyelitis), kelainan pada sistem saraf di otak yang berakibat gangguan pada
2. Kelainan Mental.
Kelainan pada aspek mental ini dapat menyebar ke dua arah, yaitu kelainan
dalam arti lebih (supernormal) dan kelainan dalam arti kurang (subnormal).
kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan, tata tertib, norma sosial,
Cacat tubuh secara fisik atau tunadaksa berarti suatu keadaan yang rusak
atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot,
dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak lahir.
kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot,
sebagai berikut:
muka).
3. Infeksi:
menjadi kaku).
menyebabkan kelumpuhan).
5. Tumor:
6. Kondisi-kondisi lainnya:
yang cekung).
mengalami
kelainan).
a. Faktor keturunan.
a. Infeksi.
b. Trauma.
c. Tumor.
psikologi yang karena cacat tubuhnya namun seberapa jauh daya rusaknya
berbeda-beda dari satu orang ke orang yang lain dan amat bergantung pada
tubuhnya dapat ditutupi maka orang tersebut merasa cukup aman dari
dirinya akan lebih baik dibandingkan dengan bila cacat itu terjadi saat
orang yang buta atau lumpuh, jelas akan lebih terbatas gerakannya
akibat pada cacatnya itu. Misalnya ada beberapa penyandang cacat yang
dapat menerima bahwa dirinya cacat dan ada juga yang tetap berusaha
1993:
135).
KUBE adalah:
keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan
permasalahan kemiskinan).
pendampingan.
sekitar.
adalah:
1. Pelatihan keterampilan berusaha, dimaksudkan untuk meningkatkan
pelatihan adalah tumbuhnya rasa percaya diri dan harga diri PMKS untuk
kehidupannya
Bantuan ini merupakan hibah (bukan pinjaman atau kredit) akan tetapi
Sosial
(PMKS) termasuk keluarga miskin dan penyandang cacat. Penanganan
KUBE paling tidak ada dua unsur yang selalu ditekankan yaitu: Pertama
sosial, kohesi sosial dan adhesi sosial antar anggota kelompok KUBE
dapat dihitung tetapi keuntungan sosial memerlukan proses waktu untuk melihat
keberhasilannya.
KUBE telah berhasil dari sisi ekonomi dan sosial, diharapkan KUBE tersebut
sikap
dan tingkah laku secara bersamaan dan berkesinambungan. Pemberdayaan
keseluruhan proses.
Usaha Bersama (KUBE) yang ada selama ini dapat berkembang menjadi usaha
ekonomi produktif yang dapat memberikan profit sehingga KUBE tersebut tidak
saja memberikan manfaat bagi anggotanya saja, tetapi juga dapat memberikan
manfaat bagi warga masyarakat lainnya. Untuk dapat berkembang menjadi usaha
Oleh karena KUBE merupakan wadah yang dibentuk dari oleh dan untuk
diperhatikan, yaitu:
waktu mendatang.
10. Perlu dibuat aturan main dalam kelompok yang mengatur tentang hak
sendiri.
jenis usaha yang memiliki prospek yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pasar.
2.5 Kerangka Pemikiran
Selama hidup manusia tidak pernah statis, sejak lahir sampai meninggal
merupakan integrasi dari berbagai perubahan struktur dan fungsi, karena itu
dirinya baik secara fisik, mental maupun perilaku sosial, tak terkecuali pada
orang cacat.
Setiap manusia pasti juga berpendapat bahwa memiliki kaki dan tangan
mobilitas. Hal ini disebabkan dengan memanfaatkan kedua jenis organ tubuh
bergerak dari satu tempat ke tempat lain, baik yang dilakukan secara parsial
(tunadaksa) merupakan masalah yang harus ditangani secara serius baik oleh
taraf
kesejateraan sosial perlu terus diupayakan mengingat rakyat Indonesia
naungan Dinas Sosial Medan sebagai wadah pelatihan, pemberian bantuan, dan
Keterbatasan
Penyandang cacat
1. Fisik
2. Mental
3. Perilaku Sosial
Fungsi
Sosial
2.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional
secara mendasar agar tercipta suatu persamaan persepsi dan menghindari salah
keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang
dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain. Untuk mengetahui
variabel dalam penelitian ini, yaitu dengan melihat berbagai indikator yang akan
a. Sharing (berbagi)
b. Keterampilan menjahit
2. Keberfungsian Sosial:
a. Berfungsi sosial