Anda di halaman 1dari 8

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI

Disusun oleh :

Dimas Rahardiyan A (166020310111011)

Jafar Abdurrahman (166020310111018)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan pada bisnis yang semakin keras, menuntut manajamen untuk membuat
strategi yang dapat diterapkan dan memberikan nilai lebih pada bisnis/industri yang dikelolanya.
Dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Berhubungan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis,
maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak
terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi
informasi. Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang
dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini
juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumber daya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi
dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar
menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.

Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat
pula digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya sistem
informasi, maka perusahaan dapat mempersiapkan akan perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang karena adanya perubahan orientasi
bisnis. Disamping itu, sistem informasi yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada
kompetitor karena adanya kerumitan teknologi untuk memasuki persaingan pasar. Untuk sisi
internal perusahaan, penggunaan sistem informasi tidak hanya meningkatkan kualitas serta
kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat menciptakan suatu
sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan
operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan dengan baik
apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang berkualitas, dan
yang paling penting adalah komitmen perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Siklus Pemerosesan Data


Fungsi dari sebuah sitem informasi akuntansi yaitu memproses transaksi-transaksi yang ada
dalam perusahaan secara efektif serta efesien. Ketika penggunaan masih menggunakan sistem
manual, data akan dibuat jurnal dan dimasukan kedalam buku besar. Namun dengan adanya
sistem infomasi data tersebut akan direkam kedalam komputer dan direkam kedalam database.
Kegiataan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang berguna dan relevan merupakan sebuah
pemerosesan data. Proses tersebut terdiri dari empat tahap yang dapat dilakukan antara lain
perekaman data, penyimpanan data, pengelolahan data, penyajian informasi.
1. Perekaman Data
Tahap pertama yang akan dilakukan adalah perekaman data, dimana data akan dimasukan
ke dalam sebuah sistem. Data yang dimasukan terdiri dari beberapa kegiataan bisnis
yaitu:
a. Aktivitas yang terjadi
b. Sumber daya yang terdampak oleh setiap aktivitas
c. Pihak-pihak yang terlibat dalam setiap proses
Kebanyakan data yang sering direkam saat perekaman data adalah penjualaan. Data yang
direkam dapat berupa mengenai:
a. Tanggal dan waktu terjadinya penjualan
b. Petugas yang membantu konsumen dalam penjualan
c. Petugas yang menyelesaikan administrasi penjualan
d. Kasir yang menerima pembayaran
e. Jenis-jenis barang yang dijual
f. Jumlah dan masing-masing barang yang terjual
g. Jumlah harga penjualan
h. Permintaan mengenai pengiriman
i. Penjualan kredit (nama konsumen, alamat penagihan dan alamat pengiriman)
Tahap kedua yaitu dengan memastikan data yang telah di rekam sudah akurat dan
lengkap. Cara yang dapat digunakan dengan memastikan keakuratan dan kelengkapan
data dengan penggunaan pengendalian pada layar masukan data maupun menggunakan
dokumen prenumbered. Tahap ketiga yang dapat dilakukan dengan memastikan
kebijakan-kebijakan perusahaan diikuti seperti proses persetujuan transaksi, status kredit
konsumen, prosedur pemerikasaan jumlah persediaan sebelum menerima pemesanan.
2. Penyimpanan Data
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi, data dikelompokan dengan beberapa tujuan.
Salah satu agar memudahkan untuk mengambil keputusan dan digunakan. Data biasanya
dapat disimpan dalam bentuk ledger maupun subsidiary ledger. Control account juga
digunakan untuk menjaga keakurasian data dalam sistem informasi akuntasi. Data dalam
ledger diatur kedalam beberapa pengelompokan data yang diantaranya adalah :
a. Sequence code: data-data yang diberi kode secara berurutan
b. Block code: data diberi nomor-nomor dengan jarak urutan tertentu berdasarkan
jenisnya datanya
c. Group code: data diberi kode dengan menggunakan grup dan subgroup
d. Mnemonic code: data yang diberi kode dengan menggunakan huruf dan angka
Terdapat beberapa kegiatan-kegiatan dalam penyimpanan data. Daftar akun merupakan
data yang digunakan dalam perusahaan yang sudah dikelompokan dan diurutkan untuk
membantu penyusunan laporan keuangan. Sebelum melakukan pencatatan pada buku
besar, semua akan dicatatkan pada jurnal umum ataupun jurnal khusus. Jejak audit
merupakan data yang direkam untuk menunjukan jejak perjalanan data, sejak dari
masukan sampai keluaran. Tujuan dari jejak audit untuk menulusuri perjalanan data
dalam perusahaan. Penyimpan data dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer
terbagi menjadi beberapa istilah diantaranya adalah:
a. Entitiy : tempat dimana informasi mengenai karyawan, inventori maupun
konsumen disimpan
b. Attribute : menjelaskan mengenai apa yang disimpan dalam entitiy. Untuk
karyawan dapat memeliki attribute posisi, besarnya gaji, alamat. Untuk inventori
dapat berupa harga dan tanggal pengembalian
c. Field : tempat penyimpanan data secara fisik dalam komputer, beberpa fields
membentuk record.
d. Records: menyimpan data-data yang disebut dengan data value
e. Master file: file yang bersifat permanen yang menyimpan data yang sama untuk
beberapa akuntansi
f. Transaction file: menyimpan data-data transaksi yang terjadi dalam operasional
sehari-hari
3. Pemerosesan Data
Terdapat beberapa proses yang dapat dilakukan, setalah melalui perekaman data kedalam
sistem. Proses pemerosesan data diantranya adalah creating, reading, updating, dan
deleting.
a. Creating : proses pembuatan record baru, contoh merekam data karyawan baru
b. Reading: proses mengambil atau membaca data sebelum disimpan
c. Updating: proses pemutakhiran data sesuai dengan kegiatan aktivitas bisnis,
contoh mengubah nilai account receivable sesuai dengan pembayaran yang
dilakukan pelanggan
d. Deleting: menghapus data sesuai dengan kebijakan penghapusan data yang
ditetapkan oleh perusahaan
4. Penyajian Informasi
Tahapan terakhir dalam siklus pemerosesan data adalah penyajian informasi dalam
bentuk dokumen maupun laporan. Dokumen ataupun laporan dibutuhkan dapat berupa
laporan cetak maupun digital. Salah satu kelebihan dari sistem inforamsi berbasis
komputer adalah kecepatan dalam membuat laporan dengan menggunakan perintah
query mampu mencari data-data spesifik dari database seseorang dalam membuat
laporan keuangan.
2.2 Prosedur dan dokumentasi dalam pengumpulan dan pemerosesan data
1. Pemrosesan secara kelompok (batch processing)
Merupakan pemrosesan transaksi yang sama dalam sebuah kelompok. Pemrosesan
dilakukan pada satuan waktu tertentu (misalnya setiap jam atau setiap hari) atau ketika
jumlah transaksi mencapai angka tertentu (misalnya 50 atau 100 transaksi). Transaksi
yang sudah terkumpul dalam sebuah batch dapat diproses secara urut atau dengan teknik
pemrosesan langsung. Remote batch processing ; terjadi ketika transaksi dicatat dalam
bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dari lokasi jauh dan secara elektronik ditransfer ke
komputer induk.

2. Pemrosesan seketika (On-line processing)


Dengan cara ini, komputer menangkap data secara elektronik dan menyimpannya
sehingga data tersebut dapat diproses lebih lanjut. Metoda ini dapat dirinci menjadi dua
metoda,yaitu :
a. On-line real-time processing: Komputer menangkap secara elektronik, mengedit
akurasi dan kelengkapan, dan memprosesnya sesegera mungkin.
b. On-line batch processing: Komputer menangkap data secara elektronik,
mengedit akurasi dan kelengkapan, setelah itu menyimpannya untuk diproses
lebih lanjut di masa mendatang setelah mencapai satu kelompok (batch).
Terdapat beberapa prosedur dalam mengumpulkan data, diantaranya :
a. Pengamatan: pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang
bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan
kejadian dan lain-lain.
b. Pertanyaan: teknik pertanyaan lebih cocok digunakan dalam pendekatan survei.
Pertanyaan yang efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat. kreteria
karakteristik pertanyaan yang efektif sebagai berikut; (a) bahasanya jelas, (b) ada
ketegasan isi dan periode waktu, (c) bertujuan tunggal, (d) bebas dari asumsi, (e)
bebas dari saran, dan (f) kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa.
c. Angket atau kuesioner: Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab
dengan responden).Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau
respon sesuai dengan presepsinya.
d. Studi dokumenter: studi documenter merupakan merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah
diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis)
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.Jadi studi
dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam
bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan.
2.3 Tipe Informasi
Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan
mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi mempunyai
peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-
fungsi perencanaan, alokasi sumber-sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-
laporan dari sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai
permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang
berguna di dalam menentukan tindakan yang diambil. Sistem informasi dapat menyediakan tiga
macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen
yan berbeda yaitu:

1. Informasi pengumpul data, merupakan informasi yang berupa akumulasi atau


pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan
2. Informasi pengarah perhatian, merupakan informasi untuk membantu manajemen
memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan,
ketidakefisienan, dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.
3. Informasi pemecahan masalah, informasi ini merupakan informasi untuk membantu
manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Informasi ini untuk menjawab pertanyaan: manakah yang terbaik dari beberapa cara
melakukan pekerjaan. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan-
keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang
dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
2.4 Perkembangan teknologi informasi dan keuntungan penggunaan teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang diawali dengan perkembangan internet dari
smartphone, tablet, laptop, yang mana memiliki standar dalam mengakses dan menampilkan data
yang mengakibatkan perusahaan lebih lebar dan interaktif. Pada dasarnya teknologi informasi
membuat proses menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. Teknologi informasi juga
dapat berguna bagi perusahaan dari jenis produk, market serta jaringan bisnis maupun batasan
dari perusahaan. Teknologi juga dapat mempengaruhi dalam bidang penjualan. Penjualan dapat
dilakukan melewati batas negara dan berbagai macam daerah. Teknologi informasi juga
meningkatkan proses-proses yang ada didalam perusahaan. Teknologi informasi juga dapat
merubah kompetisi, cara berhubungan antar pelanggan dan perusahaan yang dapat menjadi
halangan bagi pendatang baru, meningkatkan biaya untuk berpindah dan dapat meberikan nilai
tambah terhadap produk layanan yang ada

Anda mungkin juga menyukai