Anda di halaman 1dari 5

27

BAB III

METODE PENGAMBILAN KASUS

A. Meode Pengambilan Kasus

Metode pengambilan kasus dengan model yaitu studi kasus yang

dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus

yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang.

Unit yang menjadi masalah tersebut secara mendalam dianalisa baik dari segi

yang berhubungan dengan kasusnya sendiri, faktor resiko, yang

mempengaruhi, kejadian yang berhubungan dengan kasus maupun tindakan,

dan reaksi dari kasus maupun tindakan dan reaksi dari kasus terhadap sesuatu

parilaku atau pemaparan tertentu. Meskipun yang diteliti dalam kasus tersebut

hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis sacara mendalam. Tujuan dari

penelitian studi kasus adalah untuk memepelajari secara intensif tentang latar

belakang kaadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial,

individu, kelompok, lembaga atau masyarakat (Setiadi, 2008:). Studi

kasusnya adalah studi kasus. Ketidakefektifan Pemberian ASI Pada Pasien

Post Sectio Caesaria Dengan Pre Eklamsi Berat.

B. Tempatdan Waktu Pengambilan Kasus

Studi kasus dilakukan di Rumah Sakit pada tanggal 3 8 Juli 2013.

C. Subyek Pengambilan Kasus.

Subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti atau subyek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti

27
28

(Arikunto, 2006). Subyek dalam penelitian ini adalah pasien Post Sectio

Caesaria dengan Pre Eklamsi Berat

D. Jenis data
1. Data primer
a. Wawancara

Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data secara lisan dari

responden atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden

dengan pasien dengan Post Sectio Caesaria dengan Pre EklamsiBerat.

b. Pengamatan (observasi)
1) Pengamatan terlibat (observasi partisipasif)

Pengamat benar-benar mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dengan kata lain pengamat ikut aktif berpartisipasi

pada aktivitas yang telah diselidiki pengamatan Post Sectio Caesaria

dengan Pre Eklamsi Berat.

2) Pengamatan sistematis

Pengamatan yang mempunyai kerangka atau struktur yang jelas. Dan

pada umumnya observasi sistematika ini di dahului suatu observasi

pendahuluan yakni dengan observasi partisipasif.

3) Observasi eksperimental

Dalam observasi ini pengamat tidak dimasukkan dalam kondisi dan

situasi tertentu.(Setiadi, 2008).

2. Data sekunder
29

Data dari dokumen rekam medik di Rumah Sakit atau instansi terkait.

Tentang terjadinya Post Sectio Caesaria dengan Pre Eklamsi Berat

E. Teknik pengambilan data

Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan cara wawancara,

observasi langsung dan studi dokumen rekam medik.

1. Pengumpulan Data dan Analisa Data


a. Instrumen Penelitian

Adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam

mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini

instrumen yang digunakan adalah format asuhan keperawatan

keluarga. Format yang dimaksud terdiri dari pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

b. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data didahului dengan prosedur birokrasi atau

surat perijinan dari Direktur Akademi Keperawatan Dharma Husada

Kediri ditujukan kepada Rumah Sakit. Setelah itu menunggu balasan

dari Rumah Sakit dan ditanggapi oleh Akademi Keperawatan Dharma

Husada Kediri dan Selanjutnya surat perijinan diteruskan kepasien

yang dituju sebagai lahan penelitian agar member perijinan untuk

pengambilan data serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

penelitian.

Cara pengumpulan data dimulai dari peneliti mencari klien yang sesuai

dengan kasus atau judul penelitiannya. Setelah klien yang sesuai

ditemukan, peneliti melakukan tindakan preorientasi atau


30

memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan pada klien.

Kemudian lebih lanjut peneliti melakukan inform consent berkaitan

dengan meminta kesediaan klien untuk dijadikan subyek penelitian

secara sukarela tanpa keterpaksaan. Setelah klien menyatakan

kesediannya untuk menjadi subyek penelitian maka peneliti harus

meminta bukti kesediaan klien secara tertulis dengan menanda tangani

surat pesetujuan menjadi subyek penelitian. Setelah persetujuan

didapatkan, peneliti mulai melakukan pengkajian pada klien kemudian

merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan,

melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana dan mengevaluasi

hasil dari tindakan keperawatan.

F. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara diskriptif menggunakan prinsip-prinsip

manajemen asuhan keperawatan.

1) Melalui pengkajian proses asuhan keperawatan ketidakefektifan

pemberian ASI pada Post Sectio Caesaria indikasi pre eklamsia berat
2) Melalui intervensi proses asuhan keperawatan ketidakefektifan

pemberian ASI pada Post Sectio Caesaria indikasi pre eklamsia berat
3) Melalui implementasi proses asuhan keperawatan ketidakefektifan

pemberian ASI pada Post Sectio Caesaria indikasi pre eklamsia berat
4) Melalui proses evaluasi asuhan keperawatan ketidakefektifan pemberian

ASI pada Post Sectio Caesaria indikasi pre eklamsia berat

G. EtikaPenelitian.

Menurut Hidayat (2006), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung


31

dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut :

1. Informed Concent ( surat persetujuan )

Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti memperkenalkan diri,

memberikan penjelasan tentang judul studi kasus. Deskripsi tentang tujuan

pencatatan, menjelaskan hak dan kewajiban responden. Setelah dilakukan

penjelasan pada responden peneliti melakukan persetujuan sesuai dengan

responden tentang dilakukannya penelitian.

2. Anonymity ( tanpa nama)

Peneliti melindungi hak-hak dan privasi responden, nama tidak

digunakan serta menjaga kerahasian responden, peneliti hanya

menggunakan inisial sebagai identitas.

3. Confidentiality ( kerahasian)

Semua informasi yang diberikan responden kepada peneliti akan tetap

dirahasiakan.

Anda mungkin juga menyukai