SPESIFIKASI TEKNIS
1. Lingkup Pekerjaan
3. Rencana Kerja
Halaman 1
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan
akan menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan
perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis
kepada pemberi tugas/Direksi/Pengawas Pekerjaan.
- Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong
diwajibkan menyampaikan kepada direksi pekerjaan untuk diadakan perbaikan.
Halaman 2
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
- Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna
pada pemberi tugas/direksi pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang
timbul sebagai akibat pelaksanaan termasuk pembersihan lapangan pekerjaan
dari sisa bahan bangunan.
a. Gambar
Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat ini.
b. Petunjuk-petunjuk
Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan
(Aanwijzing), yang tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
c. Pembongkaran begisting (cetakan) harus dengan cara yang sedemikian rupa,
sehingga menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
3). Tempat dan luas dari bangunan ini ditentukan dengan persetujuan Direksi.
2). Pemasangan papan nama harus dapat terlihat oleh umum secara jelas.
1.3.Material
1). Semen
Semen yang dipakai adalah Semen Portland (PC) berkualitas sesuai dengan
Standar Industri Indonesia (SII). Semen yang digunakan harus semen yang baru
Halaman 3
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
dan tidak ada bagian membatu, semen yang membatu dalam kantong baik
sebagian maupun seluruhnya sama sekali tidak boleh digunakan.
2). Batu untuk pasangan berasal dari batu kali/batu gunung, keras, padat dan
bersih dari segala kotoran. Batu diperoleh dari tempat pengambilan yang telah
disetujui Direksi.
4). Pasir pasangan harus berbutir tajam, keras dan bersih serta tidak mengandung
debu, lumpur atau kotoran sesuai dengan PBI 71, tidak diperkenankan memakai
pasir urug.
5). Pasir dengan kadar garam tinggi (berasal dari laut) untuk adukan tidak
diperkenankan sama sekali.
8). Air yang digunakan untuk pekerjaan adukan harus bebas dari lumpur dan tifak
mengandung bahan organik, alkali, garam maupun hal-hal yang tidak baik, jika
meragukan Direksi berhak memerintah untuk memeriksa air yang dipakai ke
laboratorium.
9). Beksting :
- Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tenal minimal
kurang lebih 2 cm dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat
dari kayu borneo 5/7, 5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan
kekuatan dan kekakuan mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton.
Untuk kolom struktur dipakai papan borneo tebal 3/20.
- Untuk seluruh pekerjaan bekesting menggunakan kayu kelas III yang
berkualitas baik, tebal 2 cm dan tidak boleh dipergunakan lebih dari 2 kali serta
mempunyai permukaan yang rata atau dibuat dari plywood tebal 9 mm yang
diperkuat oleh kayu dengan ukuran dan jarak sesuai dengan keperluan dan
petunjuk Direksi.
Halaman 4
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
10). Penggunaan bahan-bahan yang tidak tercantum dalam persyaratan ini harus
mendapat persetujuan dari Direksi.
1. Pemborong wajib menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja
dan lingkungan sekitarnya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
2. Di Direksi Keet Pemborong harus menyediakan obat-obatan untuk memberi
pertolongan pertama/darurat bila ada pekerja yang sakit.
3. Penginapan untuk pekerja harus layak dan memenuhi syarat kesehatan.
4. Sebelum meninggalkan lokasi dimaksud, Pemborong harus mengembalikan
kondisi lahan seperti semula yaitu jalan kerja harus sudah dibenahi, bekas-
bekas bongkaran diangkut keluar lokasi kegiatan dan lain sebagainya
1.5 Gambar Rencana Pelaksanaan dan gambar Detail
1 Pelaksanaan fisik konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan gambar
perencanaan (gambar bestek) dan gambar detail serta gambar-gambar
perubahan yang telah disetujui Pemimpin Proyek.
2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gambar detail, bagian gambar yang
belum tersedia gambar detailnya harus dibuat Pemborong sendiri dan
dimintakan persetujuannya kepada pengawas Direksi lapangan.
3. Apabila terhadap ketidaksesuaian antara gambar pelaksanaan (gambar
bestek) dengan gambar detail maka gambar detail yang lebih mengikat.
4. Apabila terdapat ketidaksamaan antara gambar dengan keadaan di lapangan,
Pemborong harus memberitahukannya kepada Direksi untuk penentuan lebih
lanjut.
5. Disamping gambar konstruksi yang telah ada gambar revisi / perubahan /
penyempurnaan selama pelaksanaan yang mungkin ada, apabila sudah
disetujui oleh Pemimpin Proyek, mengikat untuk penyelesaian pekerjaan.
Halaman 5
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Halaman 6
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
- Data lapangan misalnya : curah hujan, angin, pasang surut dan lain-lain.
2. Gambar kegiatan dan grafik-grafik diatas harus diplot setiap hari.
Halaman 7
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Halaman 8
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
2. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan
harus ditambah dengan timbunan yang didatangkan dengan bahan yang
disetujui Direksi yang harus diusahakan kontraktor yang dibawa ke lokasi.
3. Pasir yang digunakan untuk bahan urugan harus pasir yang bergradasi baik dan
disetujui oleh Pengawas.
PASAL 3
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
1. Keterangan Umum
1.Sloof
2. Balok
3. Kolom
4. Sloof Pengunci Urugan
5. Ring balk
Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar yang memenuhi syarat
SNI/PBI.
Air, dapat digunakan dari segala sumber asal memenuhi syarat SNI/PBI.
Halaman 9
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
a. Semen
Semen yang dipakai harus PC yang telah disahkan atau disetujui oleh yang
berwenang dan dalam segala hal memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, dalam hal ini dipakai Portland Cement (PC
Kelas I) sesuai dengan Standart Indonesia NI-B atau ASTM C-150 Type I, pada
prinsipnya seluruh merk semen yang beredar di Indonesia serta memenuhi
standart mutu tersebut di atas dapat dipakai.
b. Agregat
1) Batu pecah, dipakai batu pecah mesin ukuran 1/1 s/d 2/2 cm jenis yang
keras, tajam, bersih dari segala kotoran yang dapat mengurangi daya
rekatnya.
2) Pasir cor, dipakai pasir butiran kasar / tajam warna hitam , bebas dari segala
kotoran yang dapat mengurangi daya rekatnya.
c. Baja Tulangan
Semua baja tulangan dipakai baja dengan tegangan leleh karakteristik 2400
kg/cm2 atau yang umum dijual di pasaran, ukuran dan jumlah sesuai tertera
dalam gambar. Bahan-bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan-ketentuan SNI 2002 / PBI 1971.
d. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan
atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
e. Bekisting
Bekisting harus dibuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton dapat
dengan baik ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan
selama pengecoran dilaksanakan maupun selama proses pengerasan beton.
Bekisting untuk struktur bangunan memakai papan kayu meranti 2/20 dan diberi
lapisan plastik bila perlu. Bikisting dari papan kayu meranti tersebut harus
diperkuat dengan rangka kayu klas II ukuran 5/7, 6/9, 6/12 dan sebagainya, untuk
mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Direksi Proyek
Halaman 10
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Baja Tulangan
- Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas,
bebas karat dan disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan
terhindar dari segala kondisi yang dapat menyebabkan karat
- Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam berat : - Diameter lebih kecil
dari 16 mm : - 5 % &Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : 4%
- Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan
dengan surat/sertifikat keterangan dari distributor/pabrik pembuatnya.
Untuk menjamin kualitas baja tulangan sesuai dengan perencanaan, maka
harus dilakukan pemeriksaan pada laboratorium yang disetujui Direksi
Proyek. Pengambilan contoh bahan pada semua jenis diameter dan diambil
secara random pada setiap datangnya material di lokasi. Biaya test
dibebankan pada kontraktor.
Halaman 11
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
- Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus
diikat kuat dengan kawat beton (bendrat) dengan bantalan balok beton
cetak (beton decking) atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam
segala hal untuk besi beton yang horisontal harus digunakan penunjang
yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.
- Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabilla tidak ditentukan
dalam gambar rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat
kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
- Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan
perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan
gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini
kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Proyek.
- Untuk Pekerjaan Baja dan Tulangan harus diadakan Tes uji Tarik Pada Baja
dan Tulangan yang akan Digunakan. Tes Uji Tarik ini bisa dilakukan pada
Laboratorium yang menyediakan Tes Uji tarik Baja dan Tulangan.
Selimut Beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap setiap bagian
konstruksi sesuai yang ditentukan di dalam gambar
Perlengkapan Mengaduk
Pengadukan
Bahan bahan pengadukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu concreate mixer (molen beton). Direksi proyek
Halaman 12
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Cetakan (Bekisting)
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran pada gambar rencana.
- Sewaktu waktu Direksi Proyek dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk
yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus segera
mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.
- Bentuk, ukuran, profil. Pola, nad dan peil yang tercantum dalam gambar
kerja adalah hasil jadi/ selesai. Bila terjadi penyimpangan tanpa persetujuan
Direksi Proyek, Maka kontraktor harus membongkar dan memperbaiki
kembali tanpa mengurangi mutu yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini
adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambah.
Halaman 13
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
dengan amplas halus sehingga permukaanya rata dan halus serta tidak
tampak bekas penutupan lubang. Hasil akhir dari pemasangan harus rata,
lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm setiap 2 m.
Pengecoran
- Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan
atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang
menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan
merata sehingga kelembaban /air dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
- Beton boleh dicor hanya bila Direksi Proyek atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-
betul telah memadai.
- Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang
terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja baja tulangan, tidak diijinkan.
- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak
lebih dari 50cm. Direksi proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal
tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
Halaman 14
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Pemadatan
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga
bebas dari kantong kantong kerikil, dan menutup rapat rapat semua
permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan.
- Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah
ini. Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang
harus digunakan pada bagian bagian pekerjaan.
- Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14
hari terus menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah
kerusakan, dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau
dengan pipapipa yang berlubanglubang. Penyiraman mekanis, atau cara
cara yang dibasahi yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air
yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi
spesifikasi air untuk campuran beton
Perlindungan (Protection)
- Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi Proyek.
Finishing Beton
Halaman 15
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
melebihi 0,5 % air permukaan beton tersebut. Lubang yang lebih besar dari
20 mm tidak diperkenankan.
- Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat. Lubang lubang pahatan
harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian
akan terikat/terkunci ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus
dibasahi selama 24 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan.
- Jika menurut pendapat Direksi Proyek, hal hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat tidak cukup bila hanya ditambal saja (karena
menghasilkan sebidang dinding) yang tidak memuaskan penglihatan,
kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi
plesteran 1 Pc : 3 PS ) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm juga pada
dinding yang berbatasan ( yang bersambungan ), sesuai dengan intruksi
dari Direksi Proyek
PASAL 4
PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI
Halaman 16
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
- Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari Lumpur, bahan organis, batu-
batuan harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir harus dicuci
terlebih dahulu
- Semen yang dipakai standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I menurut
ASTM-150
- Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
- Adukan perbandingan 1pc : 4ps, dilaksanakan untuk semua pasangan bata
merah .
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan dinding batu harus terkontrol waterpast baik arah vertical
maupun horizontal. Pada setiap 8 baris bata merah harus dipasang angker besi
dan kolom, Pelaksanaan pasangan dinding bata merah/batu tidak boleh melibihi
ketinggian 2 m setiap hari. Sebelumdipasangkan batu/bata merah terlebih
dahulu dibasahi air dengan cara direndam.
b. Sebelum dinding bata merah dipleter siar harus dikorek sedalam 1cm
untukmendapatkan ikatan yang lebih baik. kelembaban plesteran harus dijaga
sehingga pengeringan bidang plestran stabil dan kemudian diperhalus dengan
acian semen.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari
pasangan batu merah dengan aduk campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk dinding
trasraam/kedap air.
d. Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang
pada dinding dari atas permukaan sloef sampai minimum 30 cm diatas
permukaan lantai setempat, dan setinggi 150 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi, dan
WC).
e. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum
hingga jenuh.
f. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
g. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis/harinya.
h. Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah
sama sekali tidak diperkenankan.
i. Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata.
j. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester)
Halaman 17
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
PASAL 5
PEKERJAAN KUSEN PINTU ,JENDELA DAN PELENGKAP
Halaman 18
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
Persyaratan Bahan
a. Kozen pintu dan jendela dari balok kayu ulin ukuran 5/10dengan kualitas baik
dan diserut halus
b. Daun pintu panel lanan pada pintu ruangan dengan kualitas baik dan diserut
halus
c. Seluruh sambungan kayu pada Rangka daun pintu, harus menyudut, rapih dan
bagian sudut kayu diprofil halus ,sesuai gambar rencana.
d. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
e. Kunci dan Slot setara
f. Pintu digunakan Kunci dua slagh setara SES atau menggunakan merk setara
YALE, type PH 300-6
g. Semua jndela harus dipasang slootdari bahan steel di Galvanisir atau Stainless
Steel.
Persyaratan Teknis
a. Tipe Pintu/Jendela atau dinding partisi yang terpasang harus sesuai daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk
Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk seperti pada
gambar kerja.
b. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela, bovenlicht yang
tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran jadi. Disyaratkan dipasang
angker/fisher pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht. Jumlah angker/fisher
minimal 2 (dua) buah untuk kusen jendela dan bovenlicht, minimal 3 (tiga)buah
untuk kusen pintu dan masing- masing kusen terluar. Ukuran dan jarak
penempatan sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan
Pengawas/Direksi.Disyaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen
pada dua batang kusen vertical dan sebuah batang kusen bagian bawah ; untuk
kusen pintu, jendela, maupun bovenlicht. Sambungan-sambungan pertemuan
dan sudut harus benar- benar tegak lurus, kokoh dan tidak dapat digerak-
gerakkan, serta pengerjaannya harus rapi. Sesuaigambar kerja atau petunjuk
konsultan pengawas/Direksi
c. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak
cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat elalaian dan ketidak telitian
Kontraktor dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak
memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi. Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan
atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah,
maupun penambahan waktu.
d. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak,kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai Pekerjaan
Kurang.
Halaman 19
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
e. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Kunci dan Slot
e. Pintu digunakan Kunci dua slagh setara SES atau menggunakan merk setara
YALE, type PH 300-6
e. Semua jndela harus dipasang slootdari bahan steel di Galvanisir atau Stainless
Steel.
PASAL 6
PEKERJAAN ATAP
Persyaratan Pelaksanaan :
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan
desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
Halaman 20
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level)
untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan
kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai
penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang.
7. Jaminan Struktural yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan
reng.
8. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada Cold formed code for structural
steel(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & Wind load(Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan Screws-self drilling-for the
building and construction industries(Australian Standard 3566).
Bahan penutup atap bangunan ini digunakan genteng metal berkualitas baik dan kemiringan penempatan atap
sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk pengawas lapangan.
Pada pekerjaan bubungan dipakai bubungan dari bahan metal yang sejenis dengan bahan atap yang dipakai
dan memenuhi syarat Standar Industri Indonesia
.
PASAL 7
PEKERJAAN CAT - CATAN
a. Semua kayu dan sambungan kayu yang dihubungkan dengan beton atau pasangan harus dimeni 2 kali,
demikian pula dengan bagian-bagian pekerjaan besi (angkur dan sebagainya ) yang berhubungan dengan
kayu. Pada sambungan- sambungan kayu harus menggunakan meni kayu, dan untuk bagian pekerjaan kuda-
kuda kayu harus menggunakan teer.
b. Semua daun pintu, kosen, jendela, dicat dengan mengkilat.
c. Cat yang dipakai tidak boleh mengandung endapan yang sudah membatu bila diaduk keras menjadi
homogen dapat dicatkan dengan mudah / menggunakan merk DECOLUX atau yang setara kualitasnya.
d. Warna harus asli dari kalengnya dan tidak dibenarkan menggunakan warna campuran.
e. Semua kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus diamplas sampai halus dicat dengan meni 2 (dua ) kali
diplamur dan dihaluskan, kemudian dicat dengan cat dasar satu kali kemudian dengan cat penutup dengan
cat warna sebanyak 3 (tiga ) kali sampai baik.
f. Semua kosen dicat warna ditentukan kemudian.
g. Untuk plafond dan daun pintu serta partisi pemisah dinding kamar dari Multipleks 3 mm dicat dengan cat
tembok. Sedangkan kerangkanya dicat dengan cat kayu.
h. Tembok mempergunakan cat dengan mutu yang baik / dengan merk Decolith atau yang setara kualitasnya.
i. Semua dinding tembok bagian dalam yang akan dicat sebelumya harus diplamur dengan plamur tembok,
semua bidang permukaan dinding-dinding diplamur sampai halus dan rata. Sedangkan semua dinding luar
tidak perlu diplamur tetapi langsung dicat minimal 3x pengecatan sampai rata.
j. Warna cat tembok dinding sebelah dalam dan sebelah luar akan ditentukan kemudian (sesuai petunjuk dari
Direksi).
Halaman 21
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU
PASAL 8
PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
1. Sebelum pekerjaan diserahkan , Kontraktor harus membersihkan lokasi bangunan dari segala puing-puing di
dalam maupun di sekeliling bangunan. Termasuk perbaikan halaman, pagar dan saluran-saluran yang
mungkin rusak akibat pelaksanaan pekerjaan.
2. Pada halaman sekitar bangunan (keliling bangunan) Kontraktor harus meratakan kalau ada tanah yang
kelihatan belum rata.
3. Kontraktor harus membongkar bangunan-bangunan penolong yang tidak dipakai lagi misalnya : bangsal
kerja, los gudang, dan lain-lain.
PASAL 9
PEKERJAAN PENUTUP
1. Meskipun dalam uraian teknis RKS ini tidak dibuatkan kata-kata yang harus disediakan, yang harus dipasang
tetapi tidak disebutkan dalam penjelasan pekerjaan ini, maka perkataan tersebut diatas dianggap ada dan
dianggap dimuat di RKS ini.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari bangunan ini tetapi tidak diuraikan atau tidak dimuat dalam
RKS harus tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor
Halaman 22