Anda di halaman 1dari 22

SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

SPESIFIKASI TEKNIS

URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Lingkup Pekerjaan

Program : Pendidikan Islam


rjaan : Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor MAN Pulang Pisau
Lokasi : MAN Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau

sesuai dengan ketentuan-ketentuan umum antara lain:

a a. Gambar bestek dan detail terlampir.


b. spesifikasi teknis dalam pasal-pasal berikut.
b c. Risalah rapat penjelasan (Aanwijzing) yang dilaksanakan.
c d. Petunjuk-petunjuk dari direksi / pengawas lapangan.
d
2. Lokasi
a. Bangunan ini akan dibangun di lokasi yang ditentukan sesuai dengan
rencana awal, yaitu di lokasi MAN Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau

b. Daerah proyek adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada di


dalamnya yang dikuasai untuk segala keperluan proyek.

3. Rencana Kerja

- Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus menyusun


rencana kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedulle)
dan diajukan kepada pemberi tugas/Direksi pekerjaan selambat-lambatnya satu
minggu setelah penunjukan pemenang untuk disetujui.
-. Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedulle) tersebut harus dicetak dan
cetakannya diserahkan kepada pemberi tugas/Direksi pekerjaan, sedangkan
cetakan lainnya harus selalu terpampang/ditempelkan ditempat pekerjaan
(Direksi keet/Bangsal Kerja) dan juga pada lampiran dokumen kontrak.

-. Rencana kerja ini akan dipakai oleh pemberi tugas/Konsultan pengawas


sebagian dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan, kelambatan dan perpanjangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
pemborong.

Halaman 1
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

4. Pekerjaan Bangunan Gedung, terdiri dari :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

II. PEK. TANAH

III. PEK. BETON STRUKTUR

IV. PEK. DINDING DAN LANTAI

V. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

VI. PEKERJAAN ATAP

VII. PEK. CAT - CATAN

5. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan

-. Pelaksana diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum pekerjaan


dilaksanakan.

- Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan
akan menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan
perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis
kepada pemberi tugas/Direksi/Pengawas Pekerjaan.

- Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong
diwajibkan menyampaikan kepada direksi pekerjaan untuk diadakan perbaikan.

- Pemborong diwajibkan mengenai semua keperluan yang dibutuhkan untuk


menuju penyelesaian pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap sesuai dengan
gambar dan RKS.

- Pihak Pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang


mungkin terjadi akibat letak daerah Kegiatan dan memperhitungkan harga
satuan yang termuat dalam surat penawaran, termasuk kehilangan dan
kerusakan bahan dan alat.

- Kepada pemborong akan diserahkan tanah bangunan/lapangan pekerjaan dalam


keadaan sebagaimana pada waktu diadakan peninjauan lapangan, dan segala
sesuatu yang berada ditanah bangunan selama menyelesaikan pekerjaan
menjadi tanggung jawab pemborong.

- Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan,


sedemikian rupa sehingga lingkungan disekitarnya menjadi tertip.

Halaman 2
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna
pada pemberi tugas/direksi pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang
timbul sebagai akibat pelaksanaan termasuk pembersihan lapangan pekerjaan
dari sisa bahan bangunan.

- Ketentuan Ketentuan Lain Selain rencana kerja dan syarat-syarat ini,


ketentuan-ketentuan lain yang mengikat didalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :

a. Gambar
Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syarat ini.

b. Petunjuk-petunjuk
Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan
(Aanwijzing), yang tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
c. Pembongkaran begisting (cetakan) harus dengan cara yang sedemikian rupa,
sehingga menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.

PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Barak kerja/Gudang bahan

1). Pelaksana diwajibkan membuat/menyediakan Barak kerja, gudang yang pantas


dan cukup luas di lokasi pekerjaan, lengkap dengan peralatan yang diperlukan.

2). Harus tersedia penerangan (listrik, petromak)

3). Tempat dan luas dari bangunan ini ditentukan dengan persetujuan Direksi.

4). Pemborong harus senantiasa memelihara kebersihan gudang dan berikut


perlengkapannya

1.2.Pembuatan Papan Nama Proyek

1). Pembuatan papan nama harus mendapat persetujuan Direksi untuk


menentukan bahan, kata-kata, warna dan ukuran.

2). Pemasangan papan nama harus dapat terlihat oleh umum secara jelas.

1.3.Material

1). Semen
Semen yang dipakai adalah Semen Portland (PC) berkualitas sesuai dengan
Standar Industri Indonesia (SII). Semen yang digunakan harus semen yang baru

Halaman 3
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

dan tidak ada bagian membatu, semen yang membatu dalam kantong baik
sebagian maupun seluruhnya sama sekali tidak boleh digunakan.

2). Batu untuk pasangan berasal dari batu kali/batu gunung, keras, padat dan
bersih dari segala kotoran. Batu diperoleh dari tempat pengambilan yang telah
disetujui Direksi.

3). Koral/krikil (agregat kasar)


Koral atau kerikil untuk pekerjaan beton yang akan dipakai harus sesuai dengan
persyaratan PBI 71 atau ASTM. Koral atau kerikil harus terdiri dari butir-butir
keras dan tidak berpasir, tidak mengandung lumpur melebihi dari 1 % (satu
persen).

4). Pasir pasangan harus berbutir tajam, keras dan bersih serta tidak mengandung
debu, lumpur atau kotoran sesuai dengan PBI 71, tidak diperkenankan memakai
pasir urug.

5). Pasir dengan kadar garam tinggi (berasal dari laut) untuk adukan tidak
diperkenankan sama sekali.

6). Besi Beton


Besi beton yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 71, ukuran-
ukuran besi beton harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Besi beton
harus bersih dari kotoran-kotoran karat, minyak dan tidak boleh mempunyai
cacat seperti serpih, retak dan gelembung.

7). Kawat Beton


Kawat pengikat besi beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1
mm.

8). Air yang digunakan untuk pekerjaan adukan harus bebas dari lumpur dan tifak
mengandung bahan organik, alkali, garam maupun hal-hal yang tidak baik, jika
meragukan Direksi berhak memerintah untuk memeriksa air yang dipakai ke
laboratorium.

9). Beksting :
- Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tenal minimal
kurang lebih 2 cm dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat
dari kayu borneo 5/7, 5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan
kekuatan dan kekakuan mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton.
Untuk kolom struktur dipakai papan borneo tebal 3/20.
- Untuk seluruh pekerjaan bekesting menggunakan kayu kelas III yang
berkualitas baik, tebal 2 cm dan tidak boleh dipergunakan lebih dari 2 kali serta
mempunyai permukaan yang rata atau dibuat dari plywood tebal 9 mm yang
diperkuat oleh kayu dengan ukuran dan jarak sesuai dengan keperluan dan
petunjuk Direksi.

Halaman 4
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian agar


pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan acat-cacat,
bergelombang maupun perubahan-perubahan bentuk ukuran, ketinggian-
ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor. Bekesting dan sambungan-
sambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah kebocoran adukan
selama pengecoran.
- Pembongkaran bekesting dilaksanakan dengan sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur-atruktur yang dicetak.
- Bagian struktur beton vertikal yang disangga dengan penurapan boleh
dibongkar bekestingnya setelah 24 jam dengan syarat bahwa betonnya telah
cukup keras dan tidak cacat karena pembongkaran (untuk kolom praktis).

10). Penggunaan bahan-bahan yang tidak tercantum dalam persyaratan ini harus
mendapat persetujuan dari Direksi.

1.4 Keselamatan Kerja

1. Pemborong wajib menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja
dan lingkungan sekitarnya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
2. Di Direksi Keet Pemborong harus menyediakan obat-obatan untuk memberi
pertolongan pertama/darurat bila ada pekerja yang sakit.
3. Penginapan untuk pekerja harus layak dan memenuhi syarat kesehatan.
4. Sebelum meninggalkan lokasi dimaksud, Pemborong harus mengembalikan
kondisi lahan seperti semula yaitu jalan kerja harus sudah dibenahi, bekas-
bekas bongkaran diangkut keluar lokasi kegiatan dan lain sebagainya
1.5 Gambar Rencana Pelaksanaan dan gambar Detail
1 Pelaksanaan fisik konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan gambar
perencanaan (gambar bestek) dan gambar detail serta gambar-gambar
perubahan yang telah disetujui Pemimpin Proyek.
2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gambar detail, bagian gambar yang
belum tersedia gambar detailnya harus dibuat Pemborong sendiri dan
dimintakan persetujuannya kepada pengawas Direksi lapangan.
3. Apabila terhadap ketidaksesuaian antara gambar pelaksanaan (gambar
bestek) dengan gambar detail maka gambar detail yang lebih mengikat.
4. Apabila terdapat ketidaksamaan antara gambar dengan keadaan di lapangan,
Pemborong harus memberitahukannya kepada Direksi untuk penentuan lebih
lanjut.
5. Disamping gambar konstruksi yang telah ada gambar revisi / perubahan /
penyempurnaan selama pelaksanaan yang mungkin ada, apabila sudah
disetujui oleh Pemimpin Proyek, mengikat untuk penyelesaian pekerjaan.

Halaman 5
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

6. Pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan gambar yang telah disetujui


oleh Pemimpin Proyek, menjadi tanggungan Pemborong sendiri. Terhadap hal
ini Direksi berhak agar pekerjaan tersebut dibongkar dan Pemborong wajib
melaksanakannya.
7. Dalam hal Pemborong melaksanakan pekerjaan diluar ketentuan tanpa
persetujuan Pemimpin Proyek maka hasil fisik pekerjaan tidak dapat
diperhitungkan dalam prestasi pekerjaan. Hal ini menjadi tanggung jawab
Pemborong sendiri.
8. Gambar terbangun/as built drawing :
a. Setiap selesainya pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan pengajuan
permintaan pembayaran/termijn atas hasil fisik pekerjaan, Pemborong
wajib membuat gambar terbangun (as built drawing) yang mendapat
persetujuan oleh Direksi/Pemimpin Proyek.
b. Gambar tersebut butir a berkelanjutan sampai pekerjaan selesai 100 %
c. Sebagai kelengkapannya dibuat Berita Acara atas gambar terbangun
tersebut.

1.6 RENCANA KERJA


1 Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung dari tanggal
penunjukan/penetapan pemenang pelelangan, Pemborong harus sudah
menyerahkan program/rencana kerja terperinci untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Rencana Kerja berupa Time Schedule detail yang dilengkapi dengan
- Rencana pengerahan dan penggunaan tenaga
- Volume kegiatan bagian-bagian pekerjaan
- Rencana penggunaan bahan bangunan
- Gambar tahapan kegiatan pekerjaan dan lain-lain
3. Rencana kerja diatas dibuat oleh Pemborong dan dimintakan persetujuan
Pemimpin Proyek/Direksi
4. Apabila diperlukan, Pemborong wajib mengadakan penyempurnaan atas rencana
kerja tersebut atau sehubungan dengan adanya keterlambatan, perubahan-
perubahan pelaksanaan, dengan persetujuan Direksi, Pemborong dapat
menyusun kembali rencana kerjanya.

1.7 Gambar dan Grafik Kemajuan Pelaksanaan


1. Pemborong harus membuat :
- Gambar-gambar detail yang menunjukkan bagian-bagian kegiatan yang
sedang dilaksanakan/ telah diselesaikan.
- Grafik-grafik kemajuan pekerjaan.
- Grafik-grafik tenaga kerja, pemakaian bahan bangunan.

Halaman 6
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Data lapangan misalnya : curah hujan, angin, pasang surut dan lain-lain.
2. Gambar kegiatan dan grafik-grafik diatas harus diplot setiap hari.

1.8` Pemeriksaan Pekerjaan


- Pemborong wajib minta kepada Direksi/Petugas Proyek untuk memeriksa
pekerjaan yang telah selesai dikerjakan sebelum melaksanakan
pelaksanaan selanjutnya.
- Bila Direksi pekerjaan/Petugas Proyek menganggap perlu untuk
memeriksa pekerjaan, atau bila Pemborong memintanya secara tertulis
untuk penyerahan seluruh pekerjaan, sebagian pekerjaan atau guna
permintaan pembayaran, maka Pemborong, Wakil Pemborong atau
Pelaksana harus hadir di tempat pekerjaan selama waktu pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan ditulis pada laporan hasil pekerjaan yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak yang memeriksa

1.9 Laporan Kemajuan Pekerjaan


1 Pemborong wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan
untuk :
a. Mencatat semua instruksi / catatan Direksi yang diberikan oleh
Direksi/Pengawas kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya
disebut Buku Direksi.
b. Buku untuk mencatat tamu/ Owner /wakil owner yang datang ke lokasi
pekerjaan selama masa pelaksanaan yang selanjutnya disebut Buku
Tamu.
c. Kedua buku tersebut harus ditandatangani bersama-sama oleh
Pemborong dan Pengawas Lapangan. Pada serah terima pekerjaan
selesai/penyerahan pertama kalinya. Buku-buku tersebut harus
diserahkan kepada Direksi.
2. Pemborong harus membuat Laporan Harian. Laporan Harian dibuat/diisi
setiap hari untuk mencatat hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja bekerja pada hari itu serta tenaga
personalia dari Pemborong sendiri.
b. Catatan bahan meliputi : bahan yang datang, bahan yang ditolak dan
bahan yang digunakan untuk pelaksanaan perkerjaan, baik jenis maupun
jumlahnya.
c. Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut
dan besarnya kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya.
d. Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
e. Jumlah alat baik yang dioperasikan dan lamanya operasi alat yang
bersangkutan.
f. Keadaan cuaca (hujan, banjir, ramalan pasang surut dan lain-lain).

Halaman 7
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

g. Hambatan/kendala yang ada


3. Pencatatan Buku Harian dilakukan oleh Pemborong dan diperiksa/diketahui
kebenarannya oleh Pengawas Pekerjaan/Direksi.
4. Disamping membuat Laporan Harian, Pemborong wajib membuat laporan
mingguan dan laporan bulanan dalam rangkap 3 (tiga) yaitu untuk :
- 1 (satu) berkas untuk Pemimpin Proyek
- 1 (satu) berkas untuk arsip Pemborong.
- 1 (satu) berkas untuk Pengawas Lapangan.
Laporan dimaksud didasarkan pada Buku Harian Pelaksana. Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan harus ditandatangani oleh Pemborong dan
Direksi. Laporan Bulanan yang dilampiri Laporan Mingguan diserahkan
selambat-lambatnya satu minggu setelah awal bulan berikutnya.
a. Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan
dengan foto, slide dan video kaset sekurang-kurangnya :
- Kemajuan fisik 0%.
- Kemajuan fisik 50%.
- Kemajuan fisik 100%.
b. Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan
yang tetap. Foto tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan
ditata dalam satu album.
- Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan, Pemborong wajib mengambil
foto pada keadaan tertentu misalnya gelombang besar yang
mengakibatkan kerusakan bangunan, perubahan galian yang sudah
peil, dan lain sebagainya.
- Setiap pengambilan foto dokumentasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini, harus dipasang papan nama pekerjaan
dengan format yang telah ditetapkan, data lapangan, tanggal dan
prestasi fisik yang saat itu telah dicapai.
- Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Pemborong diwajibkan menyetor
foto ukuran 20R sebanyak 2 (dua) buah lengkap dengan bingkainya.
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH

Urugan Pasir Urug

1. Semua bahan timbunan (didatangkan) harus disetujui oleh Direksi yang


dihamparkan dalam lapisan-lapisan dengan ukuran per lapis 20 cm dan
dipadatkan dalam keadaan cukup basah (kalau perlu diberi air secukupnya),
Pemadatan dilakukan dengan pemberat yang ditentukan oleh Direksi.

Halaman 8
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

2. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan
harus ditambah dengan timbunan yang didatangkan dengan bahan yang
disetujui Direksi yang harus diusahakan kontraktor yang dibawa ke lokasi.

3. Pasir yang digunakan untuk bahan urugan harus pasir yang bergradasi baik dan
disetujui oleh Pengawas.

PASAL 3
PEKERJAAN BETON STRUKTUR

1. Keterangan Umum

- Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam Dokumen


Kontrak dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku SNI 2002 dan PBI 1971. Adapun pada garis besarnya pekerjaan beton
bertulang yang dilaksanakan adalah :

1.Sloof
2. Balok
3. Kolom
4. Sloof Pengunci Urugan
5. Ring balk

- Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah :

Semen, dipakai PC (Portland Cement) Jenis I keluaran segala merk yang


beredar di Indonesia (Standart SNI) dan harus dipakai satu macam merk
semen untuk pekerjaan ini.

Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar yang memenuhi syarat
SNI/PBI.

Air, dapat digunakan dari segala sumber asal memenuhi syarat SNI/PBI.

- Pelaksanaan beton bertulang atau struktur menggunakan mutu beton 20 Mpa


dan campurannya diaduk dengan mesin pengaduk / molen hingga mencapai
mutu sesuai yang disyaratkan. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus
diatur menurut keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang
baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi
(perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan
yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali
tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali
pengadukan sangat perlu.

Halaman 9
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Dimensi pekerjaan beton bertulang dan struktur dilaksanakan sesuai gambar


kerja

2. Syarat-Syarat Bahan Pekerjaan Beton

a. Semen
Semen yang dipakai harus PC yang telah disahkan atau disetujui oleh yang
berwenang dan dalam segala hal memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, dalam hal ini dipakai Portland Cement (PC
Kelas I) sesuai dengan Standart Indonesia NI-B atau ASTM C-150 Type I, pada
prinsipnya seluruh merk semen yang beredar di Indonesia serta memenuhi
standart mutu tersebut di atas dapat dipakai.

b. Agregat
1) Batu pecah, dipakai batu pecah mesin ukuran 1/1 s/d 2/2 cm jenis yang
keras, tajam, bersih dari segala kotoran yang dapat mengurangi daya
rekatnya.

2) Pasir cor, dipakai pasir butiran kasar / tajam warna hitam , bebas dari segala
kotoran yang dapat mengurangi daya rekatnya.

c. Baja Tulangan
Semua baja tulangan dipakai baja dengan tegangan leleh karakteristik 2400
kg/cm2 atau yang umum dijual di pasaran, ukuran dan jumlah sesuai tertera
dalam gambar. Bahan-bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan-ketentuan SNI 2002 / PBI 1971.

d. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan
atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.

e. Bekisting
Bekisting harus dibuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton dapat
dengan baik ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan
selama pengecoran dilaksanakan maupun selama proses pengerasan beton.
Bekisting untuk struktur bangunan memakai papan kayu meranti 2/20 dan diberi
lapisan plastik bila perlu. Bikisting dari papan kayu meranti tersebut harus
diperkuat dengan rangka kayu klas II ukuran 5/7, 6/9, 6/12 dan sebagainya, untuk
mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Direksi Proyek

3. Prosedur dan metode Pekerjaan Beton bertulang (struktur beton)


Persyaratan umum bahan untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :

- Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus


menggunakan Beton mutu 20 Mpa

Halaman 10
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Adukan beton harus memakai campuran Mesin ( Molen)


- Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur atas
bangunan ini adalah sebagai berikut :
\Mutu baja tulangan sampai dengan diameter 12 mm adalah BJTD24.
- Bekisting untuk struktur bangunan memakai papan kayu klas III 2/20 dan
diberi lapisan plastik bila perlu. Bikisting dari papan klas III tersebut harus
diperkuat dengan rangka kayu klas III ukuran 5/7, 2/3 dan sebagainya,
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari
bahan lain yang disetujui oleh Direksi Proyek.

Kelas dan Mutu Beton


- Kelas dan mutu mengunakan Beton mutu K 200

- Adukan beton harus memakai campuran Mesin/Ready Mix. Banyaknya air


yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin
beton dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi
kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk
dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali
beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering
sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman
konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.

Baja Tulangan
- Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas,
bebas karat dan disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan
terhindar dari segala kondisi yang dapat menyebabkan karat

- Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam berat : - Diameter lebih kecil
dari 16 mm : - 5 % &Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : 4%

- Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam diameter (Dihitung dari


diameter terkecil) : Diameter lebih kecil dari 16 mm : - 0.4 mm&Diameter
sama/lebih besar dari 16 mm : - 0.5 mm

- Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan
dengan surat/sertifikat keterangan dari distributor/pabrik pembuatnya.
Untuk menjamin kualitas baja tulangan sesuai dengan perencanaan, maka
harus dilakukan pemeriksaan pada laboratorium yang disetujui Direksi
Proyek. Pengambilan contoh bahan pada semua jenis diameter dan diambil
secara random pada setiap datangnya material di lokasi. Biaya test
dibebankan pada kontraktor.

- Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk


dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar konstruksi. Baja tulangan
beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang
merusak bahannya. Semua batang harus dibengkokan dalam keadaan

Halaman 11
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

dingin, pemanasan dari besi beton hanyadiperkenankan bila seluruh cara


pengerjaan disetujui oleh Direksi proyek atau Perencana.

- Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus
diikat kuat dengan kawat beton (bendrat) dengan bantalan balok beton
cetak (beton decking) atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam
segala hal untuk besi beton yang horisontal harus digunakan penunjang
yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.

- Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabilla tidak ditentukan
dalam gambar rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat
kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.

- Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan
perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan
gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini
kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Proyek.

- Untuk Pekerjaan Baja dan Tulangan harus diadakan Tes uji Tarik Pada Baja
dan Tulangan yang akan Digunakan. Tes Uji Tarik ini bisa dilakukan pada
Laboratorium yang menyediakan Tes Uji tarik Baja dan Tulangan.

Selimut Beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap setiap bagian
konstruksi sesuai yang ditentukan di dalam gambar

Sambungan Baja Tulangan


Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat tempat lain dari
yang tunjukan pada gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh
Direksi Proyek. Overlap pada sambungan sambungan tulangan minimal
harus 40 x diameterbatang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam
gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Direksi proyek.

Perlengkapan Mengaduk

Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai


ketelitian cukup untuk menempatkan dan mengawasi jumlah dari masing
masing bahan beton. Perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu
harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek

Pengadukan

Bahan bahan pengadukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu concreate mixer (molen beton). Direksi proyek

Halaman 12
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan


cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata atau seragam dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan ke adukan kecuali bila diminta adanya perubahan
dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituangkan lebih dahulu selama
pekerjaan penyempurnaan.Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton
yang berlebih lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.Mesin pengaduk yang
memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki.Mesin pengaduk
yang disentralisir (batching mixing plant) harus diatur hingga pekerjaan
mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator.Mesin pengaduk
tidak boleh dipakai melebihi dari kapasistas yang telah ditentukan.

Cetakan (Bekisting)
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran pada gambar rencana.

- Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari


Direksi proyek sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan
tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap keserasian bentuk
maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan kerusakan yang mungkin
dapat timbul waktu pemakaian.

- Sewaktu waktu Direksi Proyek dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk
yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus segera
mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.

- Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan


menggunakan mesin kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi
proyek. Proses pengerjaan tidak diperkenankan dilakukan ditempat
pemasangan.

- Bentuk, ukuran, profil. Pola, nad dan peil yang tercantum dalam gambar
kerja adalah hasil jadi/ selesai. Bila terjadi penyimpangan tanpa persetujuan
Direksi Proyek, Maka kontraktor harus membongkar dan memperbaiki
kembali tanpa mengurangi mutu yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini
adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambah.

- Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung,


angker, dinabolt, fisher, sekrup paku dan lem perekat harus rapi dan
sempurna, tidak diperkenankan mengotori bidang bidang tampak. Khusus
pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan dipasang
dengan caramemaku, tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
Direksi Proyek. Lubang sekrup terlebih dahulu dibuat dengan bor. Kepala
sekrup harus tertanam, kemudian lubang ditutup kembali dengan kayu
sejenis yang dilem dengan lem kayu sesuai persyaratan kemudian diratakan

Halaman 13
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

dengan amplas halus sehingga permukaanya rata dan halus serta tidak
tampak bekas penutupan lubang. Hasil akhir dari pemasangan harus rata,
lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm setiap 2 m.

Pengecoran
- Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan
atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang
menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan
merata sehingga kelembaban /air dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.

- Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan


dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru.
Pada sambungan ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi
Proyek.

- Semua kotoran, beton yang mengelupas atau bahan asing yang


menutupinya harus dibersihkan dan dibuang, semua genangan air harus
dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.

- Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran


yang akan masih berlanjut, terhadap sistim struktur/penulangan yang ada.

- Beton boleh dicor hanya bila Direksi Proyek atau wakilnya yang ditunjuk
serta staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-
betul telah memadai.

- Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang
terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja baja tulangan, tidak diijinkan.

- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak
lebih dari 50cm. Direksi proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal
tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.

- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau selama


sedemikian rupa sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain
hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint
dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan

Halaman 14
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

Pemadatan
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga
bebas dari kantong kantong kerikil, dan menutup rapat rapat semua
permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan.

- Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar


(vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada
bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak
boleh menyebabkan bahan beton terpisah dengan yang airnya.

- Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang beroperasi


dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran permenit ketika dibenamkan
dalam beton.

Perawatan Beton (Curing)

- Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah
ini. Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang
harus digunakan pada bagian bagian pekerjaan.

- Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14
hari terus menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah
kerusakan, dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau
dengan pipapipa yang berlubanglubang. Penyiraman mekanis, atau cara
cara yang dibasahi yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air
yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi
spesifikasi air untuk campuran beton

Perlindungan (Protection)
- Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi Proyek.

- Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari


yang langsung, paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran.

- Perlindungan semacam itu harus dibuat secepatnya setelah pengecoran


dilaksanakan.

Finishing Beton

- Permukaan yang kelihatan


Beton yang permukaannya kelihatan (expose) harus difinish dengan
adukan.Lubang lubang yang terjadi pada beton harus diisi dengan adukan.

- Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan.


Lubang lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih dari 3 mm, lubang
yang lebih besar dari diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh

Halaman 15
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

melebihi 0,5 % air permukaan beton tersebut. Lubang yang lebih besar dari
20 mm tidak diperkenankan.

Perbaikan Permukaan Beton


- Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai
dengan yang direncanakan yaitu beton semi esposed, atau tidak tercetak
menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan
yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan spefisikasi ini dan harus
dibuang dan diganti oleh kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila
Direksi Proyek memberikan ijinnya untuk menambal tempat yang rusak,
dalam hal mana penambalan harus dikerjakakan seperti yang telah
tercantum dalam pasal pasal berikut.

- Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang


terdiri dari sarang kerikil, kerusakan kerusakan karena cetakan, lubang
lubang karena keropos, ketidak rata dan bengkak harus dibuang dengan
pemahatan atau dengan batu gerinda.

- Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat. Lubang lubang pahatan
harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian
akan terikat/terkunci ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus
dibasahi selama 24 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan.

- Jika menurut pendapat Direksi Proyek, hal hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat tidak cukup bila hanya ditambal saja (karena
menghasilkan sebidang dinding) yang tidak memuaskan penglihatan,
kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi
plesteran 1 Pc : 3 PS ) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm juga pada
dinding yang berbatasan ( yang bersambungan ), sesuai dengan intruksi
dari Direksi Proyek

PASAL 4
PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI

A. DINDING BATU BATA


Persyaratan Bahan :
- Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, ex lokal yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
- Batu bata/merah yang digunakan ukuran 5x11x22 cm dengan mutu terbaik
toleransi 0,5 cm, warna merata, sempurna pembakarannya, sudut-sudut yang
lancip, keras dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
- Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.

Halaman 16
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

- Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari Lumpur, bahan organis, batu-
batuan harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir harus dicuci
terlebih dahulu
- Semen yang dipakai standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I menurut
ASTM-150
- Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
- Adukan perbandingan 1pc : 4ps, dilaksanakan untuk semua pasangan bata
merah .

Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan dinding batu harus terkontrol waterpast baik arah vertical
maupun horizontal. Pada setiap 8 baris bata merah harus dipasang angker besi
dan kolom, Pelaksanaan pasangan dinding bata merah/batu tidak boleh melibihi
ketinggian 2 m setiap hari. Sebelumdipasangkan batu/bata merah terlebih
dahulu dibasahi air dengan cara direndam.
b. Sebelum dinding bata merah dipleter siar harus dikorek sedalam 1cm
untukmendapatkan ikatan yang lebih baik. kelembaban plesteran harus dijaga
sehingga pengeringan bidang plestran stabil dan kemudian diperhalus dengan
acian semen.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari
pasangan batu merah dengan aduk campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk dinding
trasraam/kedap air.
d. Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang
pada dinding dari atas permukaan sloef sampai minimum 30 cm diatas
permukaan lantai setempat, dan setinggi 150 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi, dan
WC).
e. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum
hingga jenuh.
f. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
g. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis/harinya.
h. Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah
sama sekali tidak diperkenankan.
i. Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata.
j. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester)

Halaman 17
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

B. PLESTERAN DAN ACIAN


a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh plesteran dinding batu bata/merah bagian dalam bangunan
serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk
Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
3. Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku
4. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter
lubang 1,6-2,0 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC :4 Pasir,
kecuali pada dinding batu bata semen raam/kedap air.
2. Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.
3. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam
keadaan utuh dan tidak cacat.
4. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar.
5. Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.

PASAL 5
PEKERJAAN KUSEN PINTU ,JENDELA DAN PELENGKAP

Pekerjaan ini meliputi :


a. Pekerjaan kozen pintu dan jendela
b. Pekerjaan daun pintu dan rangka daun jendela
c. Kaca bening tebal 5 mm ( Jendela )
d. Ventelasi jalusi kayu kls II diketam rapi
e. Engsel Pintu dan engsel daun jendela
f. Kunci Tanam Pintu, gerendel daun jendela, handle, hak angin dan kunci slot

Halaman 18
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

Persyaratan Bahan
a. Kozen pintu dan jendela dari balok kayu ulin ukuran 5/10dengan kualitas baik
dan diserut halus
b. Daun pintu panel lanan pada pintu ruangan dengan kualitas baik dan diserut
halus
c. Seluruh sambungan kayu pada Rangka daun pintu, harus menyudut, rapih dan
bagian sudut kayu diprofil halus ,sesuai gambar rencana.
d. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
e. Kunci dan Slot setara
f. Pintu digunakan Kunci dua slagh setara SES atau menggunakan merk setara
YALE, type PH 300-6
g. Semua jndela harus dipasang slootdari bahan steel di Galvanisir atau Stainless
Steel.

Persyaratan Teknis
a. Tipe Pintu/Jendela atau dinding partisi yang terpasang harus sesuai daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk
Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk seperti pada
gambar kerja.
b. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela, bovenlicht yang
tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran jadi. Disyaratkan dipasang
angker/fisher pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht. Jumlah angker/fisher
minimal 2 (dua) buah untuk kusen jendela dan bovenlicht, minimal 3 (tiga)buah
untuk kusen pintu dan masing- masing kusen terluar. Ukuran dan jarak
penempatan sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan
Pengawas/Direksi.Disyaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen
pada dua batang kusen vertical dan sebuah batang kusen bagian bawah ; untuk
kusen pintu, jendela, maupun bovenlicht. Sambungan-sambungan pertemuan
dan sudut harus benar- benar tegak lurus, kokoh dan tidak dapat digerak-
gerakkan, serta pengerjaannya harus rapi. Sesuaigambar kerja atau petunjuk
konsultan pengawas/Direksi
c. Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak
cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat elalaian dan ketidak telitian
Kontraktor dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak
memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi. Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan
atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah,
maupun penambahan waktu.
d. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak,kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai Pekerjaan
Kurang.

Halaman 19
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

e. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Kunci dan Slot
e. Pintu digunakan Kunci dua slagh setara SES atau menggunakan merk setara
YALE, type PH 300-6
e. Semua jndela harus dipasang slootdari bahan steel di Galvanisir atau Stainless
Steel.

PASAL 6
PEKERJAAN ATAP

Rangka Atap Baja Ringan


Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka
batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga, trapesium dan persegi panjang yang
terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan
ukuran jarak genteng.

Pada Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan meliputi :


1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi).
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek.
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok
tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku).
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter).

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:


1. Pemasangan penutup atap.
2. Pemasangan kap finishing atap.
3. Talang selain jurai dalam.
4. Accesories atap.

Persyaratan Pelaksanaan :

1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan
desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.

Halaman 20
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level)
untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan
kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai
penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang.
7. Jaminan Struktural yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan
reng.
8. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada Cold formed code for structural
steel(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & Wind load(Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan Screws-self drilling-for the
building and construction industries(Australian Standard 3566).

Bahan penutup atap bangunan ini digunakan genteng metal berkualitas baik dan kemiringan penempatan atap
sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk pengawas lapangan.

Pada pekerjaan bubungan dipakai bubungan dari bahan metal yang sejenis dengan bahan atap yang dipakai
dan memenuhi syarat Standar Industri Indonesia
.

PASAL 7
PEKERJAAN CAT - CATAN

a. Semua kayu dan sambungan kayu yang dihubungkan dengan beton atau pasangan harus dimeni 2 kali,
demikian pula dengan bagian-bagian pekerjaan besi (angkur dan sebagainya ) yang berhubungan dengan
kayu. Pada sambungan- sambungan kayu harus menggunakan meni kayu, dan untuk bagian pekerjaan kuda-
kuda kayu harus menggunakan teer.
b. Semua daun pintu, kosen, jendela, dicat dengan mengkilat.
c. Cat yang dipakai tidak boleh mengandung endapan yang sudah membatu bila diaduk keras menjadi
homogen dapat dicatkan dengan mudah / menggunakan merk DECOLUX atau yang setara kualitasnya.
d. Warna harus asli dari kalengnya dan tidak dibenarkan menggunakan warna campuran.
e. Semua kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus diamplas sampai halus dicat dengan meni 2 (dua ) kali
diplamur dan dihaluskan, kemudian dicat dengan cat dasar satu kali kemudian dengan cat penutup dengan
cat warna sebanyak 3 (tiga ) kali sampai baik.
f. Semua kosen dicat warna ditentukan kemudian.
g. Untuk plafond dan daun pintu serta partisi pemisah dinding kamar dari Multipleks 3 mm dicat dengan cat
tembok. Sedangkan kerangkanya dicat dengan cat kayu.
h. Tembok mempergunakan cat dengan mutu yang baik / dengan merk Decolith atau yang setara kualitasnya.
i. Semua dinding tembok bagian dalam yang akan dicat sebelumya harus diplamur dengan plamur tembok,
semua bidang permukaan dinding-dinding diplamur sampai halus dan rata. Sedangkan semua dinding luar
tidak perlu diplamur tetapi langsung dicat minimal 3x pengecatan sampai rata.
j. Warna cat tembok dinding sebelah dalam dan sebelah luar akan ditentukan kemudian (sesuai petunjuk dari
Direksi).

Halaman 21
SPESIFIKASI TEKNIS MAN PULANG PISAU

PASAL 8
PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

1. Sebelum pekerjaan diserahkan , Kontraktor harus membersihkan lokasi bangunan dari segala puing-puing di
dalam maupun di sekeliling bangunan. Termasuk perbaikan halaman, pagar dan saluran-saluran yang
mungkin rusak akibat pelaksanaan pekerjaan.

2. Pada halaman sekitar bangunan (keliling bangunan) Kontraktor harus meratakan kalau ada tanah yang
kelihatan belum rata.

3. Kontraktor harus membongkar bangunan-bangunan penolong yang tidak dipakai lagi misalnya : bangsal
kerja, los gudang, dan lain-lain.

PASAL 9
PEKERJAAN PENUTUP

1. Meskipun dalam uraian teknis RKS ini tidak dibuatkan kata-kata yang harus disediakan, yang harus dipasang
tetapi tidak disebutkan dalam penjelasan pekerjaan ini, maka perkataan tersebut diatas dianggap ada dan
dianggap dimuat di RKS ini.

2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari bangunan ini tetapi tidak diuraikan atau tidak dimuat dalam
RKS harus tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor

Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai