4) Tuliskan prinsip kerja dari metode yang dipilih serta komentar anda terhadap prosedur analisis yang
telah anda tuliskan:
Page 1 of 2
Metode yang digunakan yaitu presipitasi protein berdasarkan denaturasi protein oleh asam atau
pelarut organic yang larut air. Reagen presipitasi ditambahkan ke dalam plasma supaya terjadi
presipitasi protein kemudian supernatan yang dihasilkan bisa dikumpulkan setelah di sentrifugasi
(Hansen, Pedersen-Bjergaard, & Rasmussen, 2012). Proses analisis diawali dengan pembuatan
larutan standar kalibrasi serta QC sampel yang kemudian dilanjutkan preparasi sampel. Sampel
yang digunakan yaitu plasma darah manusia. Awalnya sampel plasma yang beku dicairkan pada
suhu ruang dan di vortex. Kemudian ditambahkan standar internal yaitu benserazide. Standar
internal lebih sering digunakan karena biasanya menghasilkan data dengan reliabilitas yang tinggi
dan berfungi untuk mengontrol variabilitas volume injeksi (Hansen et al., 2012). Langkah
selanjutnya yaitu penambahan methanol sebagai agen presipitasi. Metanol lebih sering digunakan
karena mempunyai kelarutan senyawa yang baik dari campuran pelarut-air (Hansen et al., 2012).
Supernatant didapat setelah sampel tadi di sentrifugasi selama 10 menit. Kemudian supernatant di
pindahkan ke botol autosampel untuk selanjutnya diinjeksikan ke dalam system UPLC-MS/MS.
Fase gerak yang digunakan untuk elusi bergradien yaitu asetonitril, buffer ammonium format, dan
asam format serta fase diamnya yaitu C-18 (Fasa terbalik). Deteksi dilakukan menggunakan
spektrometer massa dengan mode multiple reaction monitoring (MRM) untuk meningkatkan
selektivitas dan mengurangi interferensi (Wang, 2014).
5) Tuliskan hasil penelitian (hasil yang utama / penting terkait tujuan penelitian) serta informasi penting
lainnya dalam jurnal yang anda pilih :
Gambar 2. Kromatogram sampel plasma setelah 1 Gambar 3. Profil plasma rata-rata konsentrasi-
jam pemberian oral tunggal tablet droxidopa 200 waktu droxidopa setelah pemberian oral tunggal
mg tablet droxidopa 200 mg
Metode UPLC-MS/MS untuk kuantifikasi droxidopa pada plasma manusia berhasil dikembangkan
serta divalidasi untuk pertama kali. Metode preparasi sampel yang digunakan sederhana dan tidak
menghabiskan banyak sampel biologis. Validasi metode UPLC-MS/MS ini berhasil di aplikasikan
dalam studi farmakokinetika pada 12 volunteer yang sehat di China setelah pemberian oral
tunggal tablet droxidopa 200 mg.
Referensi :
Hansen, S., Pedersen-Bjergaard, S., & Rasmussen, K. (2012). Introduction to pharmaceutical chemical analysis. Chichester, West
Sussex: Wiley.
SOCIETY OF JAPANESE PHARMACOPOEIA. (2014). JAPANESE PHARMACOPOEIA. S.l.: YAKUJI NIPPO-SHA.
Wang, Zhe., Yang, Hui., Sun, Wei., et al, 2014, UPLC-MS/MS Determination of Thiamphenicol in Human Plasma and its Application
to a Pharmacokinetic Study, Journal of Chromatography B, 967: 235-239.
Wang, et al. 2016. Development and validation of a UPLC-MS/MS method for quantitation of droxidopa in human plasma:
Application to a pharmacokinetic study. Journal of Chromatography B,
Page 2 of 2