ENTOMOLOGI KESEHATAN
OLEH :
ABDUL RAHIM
J1A1 14 097
KLKK
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Superordo : Endopterygota
Ordo : Diptera
Subordo : Nematocera
Infraordo : Culicomorpha
Superfamili : Culicoidea
Famili : Culicidae
Genus : Anopheles
Sculetum 1 lobi, probosis lurus dan sama panjang dengan palpus. Setengah
bagian ujung probosis pucat. Sayap nyamuk berbintik pucat, pada costa,
subcosta, dan vena 1 ada 4 atau lebih daerah pucat. Kaki tidak berbintik-bintik
pucat, ditemukan jumbai pucat pada akhir vena sayap 6. Nyamuk sering masuk
ke dalam rumah pada malam hari, menyukai menghisap darah manusia, sapi,
dan kerbau. Nyamuk ini dapat dijumpai hingga ketinggian sekitar 850 meter
diatas permukaan laut.
Telur berwarna hitam, panjang 0,44 mm, memiliki pelampung diletakan di
permukaan air. Dalam kondisi lingkungan optimal, betina mampu bertelur
sekitar 120 butir.
C. Epidemiologi
Nyamuk Anopheles aconitus ditemukan pada hampir seluruh dunia, kecuali
di Antartika (kutub selatan). Malaria ditularkan oleh spesies Anopheles yang
berbeda, tergantung dari daerah dan kondisi lingkungan. Kejadian malaria pada
masa lampau pernah terjadi di iklim dingin, sebagai contoh malaria terjadi di
Canada pada tahun 1820 selama pembangunan kanal Rideau. Sejak saat itu,
parasit Plasmodium dibasmi di hampir seluruh negara-negara di dunia.
Distribusi Anopheles aconitus di Indonesia meliputi daerah Lampung, Jawa
tengah, D.I Yogyakarta, Jawa timur, Bali, Nusa Tenggara timur dan Nusa
Tenggara barat.
E. Tempat Istirahat
Tempat istirahat An. aconitus pada umumnya di tempat yang mempunyai
kelembaban tinggi dan intensitas cahaya rendah, serta di lubang tanah
bersemak. An. aconitus hinggap di tempat-tempat dekat tanah. Nyamuk ini
biasanya hinggap di daerah-daerah yang lembab, seperti di pinggir-pinggir
parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab.
F. Prilaku Nyamuk
1) Perilaku istirahat
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya, yaitu istirahat yang
sebenarnya selama waktu menunggu proses perkembangan telur dan
istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari darah.
Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan
aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap spesies
ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Tempat istirahatnya
Anopheles aconitus pada pagi hari umumnya dilubang seresah yang lembab
dan teduh (Damar, 2002).
Tempat istirahat Anopheles aconitus pada umumnya di tempat yang
mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas cahaya rendah, serta di lubang
tanah bersemak. Anopheles aconitus hinggap di tempat-tempat dekat tanah.
Nyamuk ini biasanya hinggap di daerah-daerah yang lembab, seperti di
pinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab
(Hiswani, 2004).
2) Perilaku mencari makan
Hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Nyamuk Anopheles
aconitus lebih suka berada di luar rumah dan menggigit di waktu senja
sampai dengan dini hari (eksofagik) serta mempunyai jarak terbang yang
jauh 1,5 km sampai dengn 2 km. nyamuk ini bersifat suka menggigit
binatang (zoofilik) dari pada sifat suka gigit manusia (antrophofilik).
Ristiyanto (2004) bahwa An. Aconitus dalam mencari mangsa bersifat
heterogen, artinya tidak ada selektifitas hospes bagi spesies ini untuk
mendapat mangsa sebagai sumber darah. Spesies ini sangat adaptif dan cepat
mencari mangsa pengganti, apabila hospes pilihan tidk dijumpai
dilingkungan hidupnya.
3) Perilaku perkembang biakan
Perkembangbiakan nyamuk Anopheles aconitus adalah genangan air dengan
dasar tanah seperti dipinggiran sawah dan parit. Nyamuk betina dewasa
mampu hidup sampai satu bulan atau bahkan lebih di laboratorium tetapi di
alam umumnya 2-3 minggu.
Siklus Hidup Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles aconitus
a) Siklus Hidup
Anopheles mengalami empat tahap perkembangan dalam siklus
hidupnya; telur, larva, pupa dan dewasa. Tahap telur sampai pupa hidup di
perairan selama 5-14 hari, tergantung dari tiap spesies dan suhu
lingkungan. Peletakan telur dipengaruhi oleh kualitas perairan, bahan
organik dan kandungan mineral sesuai tempat yang dipilih oleh nyamuk
dewasa. Daerah yang disenangi untuk meletakkan telur-telur Anopheles
aconitus adalah genangan air dengan dasar tanah seperti dipinggiran
sawah dan parit. Nyamuk betina dewasa mampu hidup sampai satu bulan
atau bahkan lebih di laboratorium tetapi di alam umumnya 1-2 minggu
(Yoshida et al. 2007; Anonim 1997)
b) Telur Anopheles aconitus
Telur menetas 2-3 hari, pada kondisi dingin telur baru menetas
setelah 2-3 minggu (Yoshida et al. 2007; Anonim 1997). Menurut
Barodji et al. (1985) dalam keadaan normal telur-telur Anopheles
aconitus menetas setelah 48 jam. Suhu optimum untuk perkembangan
telur Anopheles aconitus adalah 25-360C, sedangkan pada suhu 20 dan
400C akan menurunkan aktivitas fisiologisnya (Ramachandra 1981 dalam
Winarno 1989).
c) Larva Anopheles aconitus
Larva Anopheles aconitus mengalami perkembangan kepala dengan
baik dilengkapi sikat pada mulutnya yang berfungsi saat makan. Larva
mempunyai thorax yang lebar dan mempunyai abdomen yang
bersegmen-segmen. Larva belum mempunyai kaki. Berbeda dengan larva
lain, larva Anopheles aconitus tidak mempunyai siphon sehingga posisi
larva paralel terhadap permukaan air.
Larva bernafas melalui sepasang spirakel yang berada pada segmen
abdomen ke-8, sehingga seringkali larva harus naik ke permukaan air
(Gambar 1b). Larva menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
memakan alga, bakteri dan mikroorganisme lain yang ada di lapisan
permukaan air yang tipis. Larva akan segera menyelam bila mengalami
gangguan, bergerak dengan menggerakkan seluruh anggota badannya
termasuk menggerakkan sikat yang ada pada mulutnya. Larva
mengalami 4 tahap perkembangan atau instar selama 9-12 hari (Barodji
et al. 1985). Setelah mencapai larva 4, larva akan berubah menjadi pupa.
Larva umumnya ditemukan di air yang bersih, rawa, hutan
mangrove, sawah, parit, tepi sungai dan genangan air hujan. Spesies lain
dapat ditemukan di tempat yang banyak tumbuh-tumbuhan.
http://miftahismailkesling.blogspot.co.id/2016/06/parasitologi-nyamuk-anopheles-
aconitus.html. di akses pada senin 8 mei 2017