Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi

Sasaran : Ibu yang memiliki bayi atau balita

Target : Ibu-Ibu yang Mengunjungi Balai RW.04 Tambak Wedi Baru

Waktu : 09.00 s/d selesai

Hari/Tanggal : Jumat,21 Juni 2013

Tempat : Balai RW.04 Tambak Wedi Baru

A. Latar Belakang Masalah


Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun,dengan bertambahnya umur
bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi
jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan atau pendamping ASI. Setelah
bayi berumur 6 bulan maka makanan pendamping ASI dapat mulai diberikan.
Dalam pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa program studi D3
Kebidanan,D3 Keperawatan dan D3 Analis kesehatan pada Kelurahan Tambak Wedi
RW.04 Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya pada bulan juni 2013 di dapat data
bahwa 6 balita di RT.6 s/d 9 mengalami BGM. Hal ini merupakan suatu masalah
kesehatan karena bayi yang baru lahir belum siap untuk menerima makanan.

B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu yang memiliki bayi
mampu mengerti dan menerapkan pentingnya pemberian makanan tambahan pada
bayi diwaktu yang tepat.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan,ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita
dapat memahami tentang pengertian PMT, manfaat PMT, dan macam-macam PMT.

D. Pokok Bahasan : Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi

E. Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian PMT bayi
2. Manfaat PMT pada bayi
3. Macam-macam PMT
4. Saat tepat pemberian PMT

F. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. Laptop/LCD
H. Pengorganisasian
1) Moderator
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur
proses dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2) Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3) Fasilitator
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4) Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5) Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
6) Peserta
Masyarakat Tambak Wedi Baru RW.04

I. Rencana Kegiatan penyuluhan

Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu


Pendahuluan 51. Memberikan salam, memperkenalkan Memperhatikan dan
menit diri, dan membuka penyuluhan. Menjawab salam
2. Menjelaskan gambaran umum tentang
Memperhatikan
materi yang akan diajarkan beserta
manfaatnya.
Penyajian 15 1. Menjelaskan pengertian PMT pada bayi Memperhatikan
menit dan balita. Memberikan pertanyaan
a. Menanyakan kepada peserta apabila ada
yang kurang jelas Memperhatikan
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
Memperhatikan
2. Menjelaskan macam-macam PMT
Memberikan pertanyaan
a. Menanyakan kepada peserta apabila ada
yang kurang jelas Memperhatikan
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta.
Memperhatikan
3. Menjelaskan waktu tepat pemberian
PMT. Memberikan pertanyaan
a. Menanyakan kepada peserta apabila ada
Memperhatikan
yang kurang jelas
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta

Memperhatikan
.
Memberikan pertanyaan
4. Menjelaskan manfaat dan tujuan PMT
memperhatikan
pada bayi dan balita.
a. Menanyakan kepada peserta apabila ada
yang kurang jelas
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
Penutup 10 1. Menutup pertemuan dengan membacakan Memperhatikan
menit kesimpulan materi yang telah dibahas
bersama dengan anak.
2. Membagikan leaflet Menerima leaflet
3. Member salam penutup memperhatikan dan
menjawab salam.

J. Evaluasi
1. ibu mampu menyebutkan definisi dari PMT
2. ibu mampu menyebutkan macam-macam dari PMT
3. ibu mampu menyebutkan waktu tepat pemberian dari PMT
4. ibu mampu menyebutkan manfaat dan tujuan dari PMT

K. Referensi
1. Lusa. 2009. penyakit menular seksual. http//lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/.
[30 April 2010]
2. Anonim. 2010. kencing nanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Gonore.[30 April 2010]
3. Mansjoer, Arif M. 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius
4. http://kutau-komputer.blogspot.com/2011/11/hubungan-pemberian-makanan-
tambahan.html

PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI

A. Pengertian PMT
makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada
bayi atau anak berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI
(Depkes, 2006).
Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI
untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan jumlah yang didapat dari
ASI (Rosidah, 2008).

B. Jenis-jenis PMT
1. Makanan Tambahan Lokal
Makanan tambahan lokal adalah makanan tambahan yang diolah di rumah
tangga atau Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah
diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan
sebelum dikonsumsi oleh bayi. Makanan tambahan lokal ini disebut juga dengan
makanan pendamping ASI lokal (Depkes, 2006)
Pemberian makanan tambahan lokal memiliki beberapa dampak positif,
antara lain ibu lebih memahami dan terampil dalam membuat makanan tambahan
dari pangan lokal sesuai dengan kebiasaan dan sosial budaya setempat, sehingga ibu
dapat melanjutkan pemberian makanan tambahan secara mandiri, meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat serta memperkuat kelembagaan seperti
Posyandu dan Puskesmas, memiliki potensi meningkatkan pendapatan masyarakat
melalui penjualan hasil pertanian dan sebagai sarana dalam pendidikan atau
penyuluhan gizi (Depkes, 2006).
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi di rumah
antaranya menyiapkan makanan bayi dengan mengikuti cara-cara yang bersih dan
higiene, menggunakan bahan makanan yang segar dan beku, melakukan metode
masak yang baik di antaranya pengukusan lebih baik dari perebusan dan penyaringan
lebih baik dari penggorengan, menambahkan sedikit gula bila dibutuhkan dan tidak
memberi madu pada tahun pertama usia bayi karena kemungkinan madu
mengandung Clostridium bolitunium yang tidak aman bagi bayi, menghaluskan atau
membuat pure (bubur) buah segar yang dicuci bersih dan dikupas seperti pisang,
pepaya, pir dan melon, serta makanan bayi yang dimasak dirumah dapat segera
dibekukan atau disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es
selama satu atau dua hari kemudian di panaskan dan segera diberikan pada bayi
(Depkes, 2006)

2. Makanan Tambahan Olahan Pabrik


Makanan tambahan hasil olahan pabrik adalah makanan yang disediakan
dengan olahan yang bersifat instan dan beredar dipasaran untuk menambah energi
dan zat-zat gizi esensial pada bayi (Depkes, 2006). Makanan tambahan pabrik
disebut juga makanan pendamping ASI pabrikan atau makanan komersial. Secara
komersial, makanan bayi tersedia dalam bentuk tepung campuran instan atau biskuit
yang dapat dimakan secara langsung atau dapat dijadikan bubur.
Makanan tambahan pabrikan seperti bubur susu diperdagangkan dalam
keadaan kering, sehingga tidak perlu dimasak lagi dan dapat diberikan pada bayi
setelah mendapat air matang seperlunya. Bubur susu terdiri dari tepung serealia
seperti beras, maizena, terigu ditambah susu dan gula dan bahan perasa lainnya.
Makanan tambahan pabrikan yang lain seperti nasi tim yakni bubur beras dengan
tambahan daging, ikan atau hati serta sayuran wartel dan bayam, dimana untuk bayi
kurang dari sepuluh bulan nasi tim harus disaring atau diblender terlebih dahulu.
Selain makanan tambahan bayi lengkap (bubur susu dan nasi tim) beredar pula
berbagai macam tepung mentah maupun yang sudah matang (pre-cooked) (Pudjiadi,
2008)
Makanan tambahan yang baik adalah makanan yang kaya energi, protein dan
mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C dan fosfat),
bersih dan aman, tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin, tidak ada
potongan tulang atau bagian yang keras yang membuat bayi tersedak, tidak terlalu
panas, tidak pedas atau asin, mudah dimakan bayi, disukai bayi, mudah disiapkan
dan harga terjangkau (Rosidah, 2004).

C. Waktu pemberian PMT


Air Susu Ibu (ASI) memenuhi seluruh kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi
yaitu untuk pertumbuhan dan kesehatan sampai berumur enam bulan, sesudah itu
ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi. Makanan tambahan mulai diberikan
umur enam bulan satu hari. Pada usia ini otot dan saraf didalam mulut bayi cukup
berkembang untuk mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik, mulai
tumbuh gigi, suka memasukkan sesuatu kedalam mulutnya dan berminat terhadap
rasa yang baru (Rosidah, 2004).
Adapun waktu yang baik dalam memulai pemberian makanan tambahan pada
bayi adalah umur 6 bulan. Pemberian makanan tambahan pada bayi sebelum umur
tersebut akan menimbulkan risiko sebagai berikut (IDAI, 2002) :
1. Seorang anak belum memerlukan makanan tambahan saat ini. Makanan tersebut
dapat menggantikan ASI, jika makanan diberikan maka anak akan minum ASI lebih
sedikit dan ibu pun memproduksinya lebih sedikit sehingga akan lebih sulit untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
2. Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit sehingga risiko infeksi
meningkat.
3. Risiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
4. Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau
berupa sup karena mudah dimakan bayi, makanan ini memang membuat lambung
penuh tetapi memberikan nutrient sedikit.
5. Ibu mempunyai risiko lebih tinggi untuk hamil kembali.

Akibat dari kurang menyusui dan risiko pemberian makanan tambahan


terlalu lambat adalah :
1. Anak tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan mengisi kesenjangan energi
dan nutrient.
2. Anak berhenti pertumbuhannya atau tumbuh lambat.
3. Pada anak risiko malnutrisi dan deficiency mikro nutrient meningkat.

Daftar Pemberian Makanan

Bayi Umur Jumlah Pemberian


Dalam Sehari
(Kali)
0 6 bulan ASI

6 8 bulan ASI
Bubur Susu 1
Nasi Tim Saring 1

8 10 bulan ASI
Buah 1
Bubur Susu 1
Nasi Tim Dihaluskan 2

10 12 bulan ASI
Buah 1
Nasi Tim 3

12 24 bulan ASI
Nasi Tim atau Makanan 1
Makanan Kecil 1

Sumber: Pudjiadi, 2008

D. Manfaat dan Tujuan Pemberian Makanan Tambahan


Makanan tambahan ASI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak,
penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan
merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga selain untuk memenuhi
kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi (Suhardjo, 1999).
Tujuan pemberian makanan tambahan adalah untuk mencapai pertumbuhan
perkembangan yang optimal, menghindari terjadinya kekurangan gizi, mencegah
risiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien (zat besi, zink, kalsium, vitamin A, Vitamin
C dan folat), anak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi
kesenjangan energi dengan nutrien, memelihara kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan bila sakit, membantu perkembangan jasmani, rohani, psikomotor,
mendidik kebiasaan yang baik tentang makanan dan memperkenalkan bermacam-
macam bahan makanan yang sesuai dengan keadaan fisiologis bayi (Husaini, 2001).
Indikator bahwa bayi siap untuk menerima makanan padat adalah :
a. kemampuan bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga.
b. menghilangnya refleks menjulurkan lidah.
c. bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara membuka
mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk menunjukkan rasa lapar,
dan menarik tubuh ke belakang atau membuang muka untuk menunjukkan
ketertarikan pada makanan (Pudjiadi, 2008).

LAPORAN HASIL PENYULUHAN


Penyuluhan kesehatan yang berjudul :

Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi

Nama Kelompok :

1. Nur Indah Tri Asmani D3 Kebidanan


2. Kristianingrum D3 Kebidanan
3. Kiki Amalia D3 Keperawatan
4. Ach.Imaduddin D3 Analis Kesehatan

Di Balai RW.04 Tambak Wedi Baru Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya pada :

Hari/Tanggal : jumat, 21 juni 2013 pukul : 13.00 wib

Dengan Peserta :

Evaluasi Hasil :

Peserta memperhatikan materi yang disampaikan serta mengerti dan mampu


menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa PPKM
mengenai Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi .

Surabaya, 21 juni 2013

Mengetahui
Pembimbing Akademik PPKM Pembimbing Lahan

FK UNMU Surabaya Tambak Wedi Baru


RW.04

Ir.Nastiti Kartikorini, M.Kes Desy


Sulistyowahyuningsih

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI

DI BALAI RW.04 TAMBAK WEDI BARU SURABAYA

Nama Kelompok 15 :

1. Nur Indah Tri Asmani D3 Kebidanan


2. Kristianingrum D3 Kebidanan
3. Kiki Amalia D3 Keperawatan
4. Ach.Imaduddin D3 Analis Kesehatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2013

Anda mungkin juga menyukai