Anda di halaman 1dari 13

Sarana dan prasarana

Bandar Udara Internasional Recife di Recife

Bandara di Brasil telah diidentifikasi sebagai "masalah besar" oleh panitia turnamen.[85]
Diperkirakan 600.000 orang akan melakukan perjalanan dengan pesawat menuju turnamen.[86]

Kereta listrik di Braslia

Legislasi dibuat untuk memungkinkan pengelola bandar udara negara Infraero mempercepat
pekerjaan mereka.[87] Namun, penelitian oleh pemerintah Brasil pada tahun 2011
memperkirakan bahwa 10 dari 13 terminal yang direnovasi tidak mungkin akan selesai pada
waktunya saat turnamen.[88] Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan bahwa pemerintah
akan membuat "campur tangan yang kuat" untuk memastikan bandar udara benar-benar siap
digunakan, termasuk membuka mereka untuk investasi swasta.[88] Sampai saat ini,
pengelolaan tiga bandar udara telah diserahkan kepada sektor swasta (menghasilkan
$10.8 milyar),[89] dengan dua lelang selanjutnya yang direncanakan sebelum akhir tahun
2013.[90]

Proyek-proyek infrastruktur besar tambahan telah berlangsung di seluruh negeri pada sistem
di jalan dan kereta listrik serta jalur BRT yang akan menghubungkan bandara ke pusat-pusat
kota dan stadion. Lebih dari 4.300 km jalan raya perlu dikerjakan.[91] Laporan media menduga
bahwa beberapa jaringan transportasi tersebut tidak akan selesai pada waktunya saat
turnamen.[92][93] Lebih dari $5 milyar juga sedang diinvestasikan untuk membangun hotel baru
yang dipersiapkan untuk final Piala Dunia maupun Olimpiade Musim Panas 2016 yang akan
digelar di Rio de Janeiro.[94]

Dilaporkan 13 dari 50 pengerjaan awal infrastruktur yang direncanakan sebelumnya, telah


diumumkan oleh kementerian olahraga Brasil pada tahun 2010 untuk dibatalkan.[95] Proyek-
proyek baru kemudian dibuat dengan skala yang lebih kecil.[95] Mantan pemain sepak bola
Brasil Romrio, yang sekarang menjadi seorang tokoh politik, mengkritik persiapan
negaranya, namun dia juga mengatakan bahwa "Persyaratan FIFA terlalu berlebihan".[96]
Brazil telah dinyatakan sebagai negara tuan rumah bagi Piala dunia tahun 2014 ini, akan
tetapi hal ini ternyata mendapat penolakan dari sebagian masyarakat Brazil sendiri, terbukti
dengan berita bahwa 30 kota di Brazil menolak negaranya menjadi tuan rumah bagi
pagelaran akbar yang diadakan 4 tahun sekali itu. Masalah utamanya dikarenakan Piala dunia
menelan dana yang tidak sedikit, masyarakat berpendapat hal tersebut dapat menyebabkan
Brazil mengalami krisis ekonomi.

Seperti yang dikutip oleh bundarsatu.com


Penyelenggaraan piala dunia di brazil menuai protes di beberapa kalangan masyarakat yang
ada di brazil. Mereka menilai dana yang di keluarkan pemerintah brazil sebesar 7,6
poundsterling (sekitar Rp.140 Triliun) dianggap terlalu besar.Pada Sabtu (25/1) yang lalu,
domonstrasi menolak piala dunia ini berlangsung di lebih dari 30 kota di negeri brasil itu.

Para Demonstratrasi keberatan pesta sepakbola dunia ini menelan biaya yang sangat besar
serta mengeluhkan tarif bus yang tinggi, pelayanan publik yang buruk dan korupsi saat
negara menghabiskan miliaran dollas AS untuk piala dunia yang dijadwalkan akan dimulai
pada juni tahun ini.

selama demonstrasi itu, sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan jika kami tidak punya hak,
maka tidak akan ada piala dunia. Leonardo pelegrini dos santos seorang mahasiswa yang
tergabung dalam demonstrasi tersebut mengatakan kami menentang jutaan dollar yang
dibelanjakan untuk piala dunia. Ini adalah uang yang seharusnya di investasikan buat
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan transportasi umum dan perumahan
yang baik.

BIAYA UNTUK PIALA DUNIA :

Rp. 55 Triliun, Untuk perbaikan sarana transportasi.


Rp . 35 Triliun, Untuk perbaikan 10 bandara
Rp . 33 Triliun, Untuk membangun 6 stadion baru dan renovasi 6 stadion yang sudah ada
Rp. 10 Triliun , Untuk biaya Keamanan
Rp. 4,2 Triliun Untuk renovasi pelabuhan
Rp. 1,8 Triliun Untuk Biaya Komunikasi
Rp. 1 Triliun , Untuk membangun fasilitas parawisata

, Legenda sepak bola dunia Ronaldo Luis Nazario de Lima, yang merupakan anggota dari
panitia Piala Dunia Brasil, mengatakan bahwa hanya 30 persen dari proyek-proyek
infrastruktur yang dibangun untuk mengadakan turnamen tersebut akan selesai tepat pada
waktunya.
Brasil berjanji akan memperbaiki sejumlah jalan, bandara dan jaringan transportasi di
perkotaan jelang dimulainya perhelatan Piala Dunia. Di sisi lain, negara tuan rumah ini juga
tengah berusaha untuk menyelesaikan pembangunan stadion, satu dari sekian banyak hal
yang paling penting

Untuk Piala Dunia 2014 Brasil yang akan berlangsung kurang dari tiga bulan lagi segala
persiapan telah dilakukan. Terlepas dari segala protes yang terjadi di Brasil, Piala Dunia kali
ini menjadi Piala Dunia yang paling besar memakan anggaran sebesar 25,6 miliar Reais
Brasil atau Rp 123 triliun, tiga kali lipat dari Piala Dunia di Afrika Selatan dan Jerman.

Besarnya biaya, seperti yang ditulis Forbes, dianggarkan untuk merenovasi 7 stadion,
membangun 5 stadion dan perbaikan semua infrastruktur. Namun hingga mendekati waktu
perhelatan, masih ada beberapa venue yang belum rampung pengerjaannya.

Dengan biaya yang begitu besar, pemerintah Brasil tentu berharap Piala Dunia 2014 nanti
berdampak kepada perekonomian secara jangka panjang.

Biaya pengeluaran jelas tidak akan tertutupi selama turnamen berlangsung. Tetapi Pemerintah
Brasil yakin bahwa Piala Dunia dapat menarik jumlah pariwisata negaranya di masa
mendatang sama seperti di Piala Dunia sebelumnya.

Dampak Instan
Dampak yang paling cepat terasa mungkin adalah menggeliatnya sektor-sektor kecil seperti
penjualan pernak pernik, industri makanan, dan asesoris selama turnamen berlangsung.
Sektor pariwisata juga menjadi terkena dampak dengan adanya pengunjung yang menginap
di sebagian hotel Brasil.

Menjelang Piala Dunia, seperti dikutip media Brasil, tarif hotel di Rio de Janeiro secara
keseluruhan rata-rata 1.077 reais atau Rp 1,5 juta per malam yang sudah mengalami kenaikan
100 persen. Pemerintah Brasil menargetkan sekitar tiga juta wisatawan domestik dan 600 ribu
wisatawan asing.

Dari segi penjualan tiket untuk piala dunia per 13 Maret 2014, jumlah tiket keseluruhan yang
terjual sebanyak 2,5 juta tiket. Sebanyak 2,3 juta telah terjual pada fase pertama, sedangkan
fase kedua masih tetap dibuka hingga 1 April mendatang di situs resmi FIFA.

Sampai saat ini ada beberapa nama kenamaan seperti Adidas, Coca Cola, Pabrikan Mobil
Hyundai Emirates, Sony, dan Visa yang telah menjadi partnership Piala Dunia 2014.

Sedangkan untuk sponsor, beberapa nama terkenal seperti Castrol, Mcdonald, Budweiser,
oi.com, Johnson-Johnson, Moy Park, dan Yingli telah resmi sebagai sponsorship Piala Dunia
2014.

Media Brasil menyebutkan, pemerintah Brasil telah menghabiskan sekitar US$ 11,5 miliar
(Rp 115 triliun) untuk membangun stadion-stadion sepakbola yang baru, sarana transportasi,
dan bandara. Pemerintah menyatakan langkah ini merupakan investasi karena Piala Dunia
bisa membawa keuntungan ekonomi yang sangat besar.
Namun, banyak masyarakat Brasil yang skeptis dan menentang akan gelaran tersebut. Ribuan
orang melakukan protes dan turun ke jalan sepanjang Piala Konfederasi tahun lalu. Mereka
kesal dan mempertanyakan pemborosan uang untuk pagelaran olahraga yang mengorbankan
anggaran jaring pengaman sosial.

Keraguan masyarakat Brasil mengenai pernyataan bahwa Piala Dunia bisa memajukan
ekonomi sempat didukung oleh lembaga pemeringkat Moodys Investor Services yang
menyatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan tidak seberapa dibandingkan
ekonomi Brasil yang mencapai US$ 2 triliun (Rp 20 ribu triliun), dan keuntungannya pun
hanya akan berlangsung sekejap.

Hal tersebut tidak berlebihan mengingat perekonomian Brazil tengah mengalami masa kelam
dalam beberapa kuartal terakhir. Pekerjanya tidak produktif, belum lagi pembangunan
infrastruktur berjalan lambat. Inflasi yang tinggi di Brasil harus memaksa bank sentral
menaikan suku bunga acuan beberapa kali. Lembaga pemeringkat Standard and Poorss juga
telah memangkas peringkat utang pemerintah Brasil menjadi hanya satu tingkat di atas junk
bond. Indeks pasar saham Brasil pun anjlok lebih dari 7% tahun lalu.

Meski begitu, dengan biaya yang begitu besar tentunya pemerintah Brasil berharap Piala
Dunia 2014 nanti berdampak kepada perekonomian secara jangka panjang. Biaya
pengeluaran jelas tidak akan tertutupi selama turnamen berlangsung. Tetapi Pemerintah Brasil
yakin bahwa Piala Dunia dapat menarik jumlah pariwisata negaranya di masa mendatang
sama seperti di Piala Dunia sebelumnya.

Pemerintah Brasil pun telah menargetkan kedatangan sekitar tiga juta wisatawan domestik
dan 600 ribu wisatawan asing. Tak ayal, sektor pariwisata juga menjadi terkena dampak
dengan adanya pengunjung yang menginap di sebagian hotel Brasil. Terlihat dari tarif hotel
di Rio de Janeiro pada saat Piala Dunia Brasil 2014, secara rata-rata mengalami kenaikan 100
persen menjadi 1.077 reais atau Rp 1,5 juta per malam. Selain itu, bertumbuhnya sektor-
sektor kecil seperti penjualan pernak pernik, industri makanan, dan aksesoris selama
turnamen berlangsung menjadi dampak ekonomi yang mungkin paling cepat terasa
manfaatnya bagi masyarakat Brasil.

Berkaca pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan lalu, banyak orang yang beranggapan
Afrika Selatan (Afsel) tidak akan berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Terang saja,
secara ekonomi Afsel dirasa belum mampu menyelenggarakan turnamen sebesar Piala
Dunia. Kondisi rakyat Afsel yang masih dibawah garis kemiskinan menimbulkan persepsi
bahwa biaya yang harus dikeluarkan oleh Afsel dinilai terlalu dipaksakan.

Pada Piala Dunia 2010 menelan dana sebesar 40 miliar Rand atau Rp 42,5 triliun untuk
stadion, infrastruktur transportasi, dan perbaikan bandara. Namun terdapat dampak besar
dirasakan rakyat Afsel dari turnamen itu, yakni data dari salah satu akuntan publik dunia
KPMG yang menyatakan turnamen Piala Dunia mampu memberikan kontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) Afrika Selatan sekitar 0,5 persen. Piala Dunia juga secara
signifikan mengangkat pertumbuhan ekonomi sekitar 4-6 persen pada triwulanan saat piala
dunia berlangsung negara tersebut.

Selain itu sektor pariwisata juga mengalami kenaikan sebesar 20 persen lebih tinggi daripada
hari biasanya pada tahun itu. Peningkatan juga terjadi di sektor Industri makanan dan
minuman yang naik 10,4 persen dibandingkan 2009. Restoran sebesar 14,4 persen, penjual
makanan 9 persen, bar 20,5 persen, ritel 7,4 persen dan sektor pendapatan lainnya sekitar
28,5 persen. Piala Dunia juga menarik lebih dari 1,4 juta pengunjung selama turnamen
berlangsung.

Sedangkan pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Piala Dunia secara signifikan mengangkat PDB
sebesar 0,2 persen dengan menarik 2-3 juta pengunjung ke Jerman. Biaya yang dikeluarkan
pada Piala Dunia 2006 di Jerman sebesar 3,5 miliar Euro atau sebesar Rp 55 triliun.

Saat ini ada berbagai nama merk kenamaan yang telah menjadi partnership Piala Dunia 2014
seperti Adidas, Coca Cola, Pabrikan Mobil Hyundai Emirates, Sony, dan Visa.

Memeriahkan Alfamart official partner merchandise FIFA piala dunia Brazil 2014
dimana merupakan menjual berbagai perlengkapan untuk Piala Dunia 2014 dan Olimpiade
2016 di masa depan Brasil , negara telah membangun stadion dan bangunan baru dan
modernisasi infrastruktur selama beberapa tahun .

Renovasi bangunan dan lebih dari selusin stadion dan 36 tempat kompetisi

Membangun Desa Olimpiade

Merombak infrastruktur transportasi nasional termasuk 4.460 mil dari jalan raya baru
atau melebar

Memperluas selusin bandara

Membangun jalur kereta bawah tanah baru

Membuat kereta cepat transit antara Rio de Janeiro dan Sao Paulo

Membangun pembangkit listrik baru dan jalur transmisi

Bangunan dan merenovasi hotel dan restoran untuk rumah dan memberi makan para
atlet dan wisatawan

Hambatan banyak juga termasuk kekurangan dana , kekurangan tenaga kerja , korupsi , dan
banyak lagi. Apakah Brazil dapat hidup sampai janjinya dan mengatasi hambatan tersebut
masih harus dilihat dan akan mengandalkan sebagian besar pada seberapa baik ia mengelola
proyek-proyek besar .
Jika Anda pikir mengelola sebuah situs konstruksi tunggal kompleks , bayangkan apa yang
terlibat dalam mempersiapkan dua dari acara olahraga terbesar dunia sekaligus?

Menurut Federal Situs Alfamart official partner merchandise FIFA piala dunia Brazil
2014 Pemerintah Brazil pada Piala ( COPA2014.gov.br ) 2014 FIFA World, berencana untuk
Piala Dunia telah dipecah menjadi tahapan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan :

1. Siklus Pertama : infrastruktur

2. Siklus Kedua : tindakan yang terkait dengan layanan infrastruktur dan dukungan

3. Siklus Ketiga tindakan operasional

Satu bisa berasumsi bahwa rencana untuk Olimpiade diprioritaskan dengan cara yang sama .
Setelah semua , semakin lama proyek diperlukan untuk menyelesaikan , semakin cepat itu
harus dimulai . Meskipun niat baik , beberapa proyek telah mendekam . Kedua Piala Dunia
dan Olimpiade panitia telah dikritik karena tertinggal .

Menurut sebuah makalah berjudul Manajemen Tantangan Membangun Stadion Piala Dunia
di Amazon Kasus Amazon Arena ( Brazil ) , prinsip-prinsip Ramping Operational
Excellence yang digunakan untuk mengurangi limbah , meningkatkan manajemen proses
kerja , dan mengurangi biaya dalam membangun Amazon Arena . Prinsip produksi ramping
fokus pada mengurangi limbah , kegiatan yang menambah nilai prioritas , dan menghilangkan
pekerjaan yang dianggap perlu dengan tujuan meningkatkan produktivitas .

Dengan beberapa tempat toko Alfamart official partner merchandise FIFA piala dunia
Brazil 2014 sejumlah besar infrastruktur yang terlibat , perencana mengandalkan berbagai
sistem seperti manajemen proyek dan sistem manajemen pemeliharaan komputerisasi
( CMMS ) untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan . Sistem manajemen proyek
yang umum digunakan untuk mengelola semua aspek dari proyek konstruksi termasuk
perencanaan , manajemen sumber daya , penganggaran , penjadwalan , pengendalian ,
pelaksanaan, dan banyak lagi.

Sistem manajemen Alfamart official partner merchandise FIFA piala dunia Brazil
2014 pemeliharaan komputerisasi biasanya digunakan untuk mengelola fasilitas, peralatan ,
dan armada serta mengelola aset . Sebagai contoh, baru-baru ini menyelesaikan Pernambuco
Arena memiliki tenaga surya sendiri dan pabrik pengolahan limbah . Sementara manajer
proyek mungkin digunakan perangkat lunak manajemen proyek selama konstruksi dan dapat
menggunakannya untuk mengelola berbagai proyek sekali arena operasional , fasilitas
manajer perlu sistem yang lebih kuat untuk mengelola pemeliharaan dan peralatan . CMMS
memungkinkan fasilitas manajer untuk mengelola semua aset dari rumput , atap ditarik , dan
televisi raksasa layar untuk panel surya dan sistem air limbah .

Jelas, mengelola proyek-proyek infrastruktur dan konstruksi besar dengan tetap , tenggat
waktu yang ketat dan berbagai hambatan adalah sebuah tantangan . Apakah Brazil akan
berhasil menarik semua ini pada waktunya?

Sebelum menantikan piala dunia yang masih cukup lama sambil menunggu mendingan
menonton acara lainnya yang tidak kalah seru yaitu balapan motor, untuk jadwal motogp
2014 yang merupakan ajang balapan motor kelas dunia ini tidak kalah seru dengan piala
dunia 2014 yang nanti digelar.

Bagi para pecinta sepak bola yang menanti piala dunia, persiapkan berbagai perlengkapan
untuk menonton yang bisa didapatkan di Alfamart official partner merchandise FIFA
piala dunia Brazil 2014 yang sudah secara resmi menjual berbagai produk piala dunia sejak
bulan januari 2014.

Brasil mulai menghitung mundur 1000 hari menjelang pelaksanaan Piala Dunia 2014 di
negara itu.

Upacara penghitungan mundur dipimpin langsung Presiden Dilma Rousseff di Stadion Belo
Horizonte, bersama legenda sepak bola Brasil Pele yang juga ditunjuk sebagai duta Piala
Dunia Brasil.

Berita terkait

Facebook tayangkan pertandingan sepak bola

Di balik kemenangan Qatar di bursa tuan rumah PD 2022

Spanyol merayakan satu tahun kemenangan Piala Dunia

Link terkait

Topik terkait

Sepakbola

Peluit pertandingan pertama Piala Dunia di Brasil ini sendiri akan berlangsung pada tanggal
12 Juni 2014, tetapi Presiden Rousseff berjanji stadion baru dan sarana pendukung lainnya
akan siap tepat waktu.

Tetapi kesiapan Brasil ini bukan berarti tidak menghadapi kendala.

Untuk menggelar pesta sepak bola terbesar ini Brasil harus membangun atau meningkatkan
kapasitas 12 stadion.

Sejumlah laporan menyebutkan banyak dari pekerjaan stadion yang masih memiliki kendala
seperti tidak sesuai dengan jadwal atau terkait masalah anggaran.

Masalah besar lainnya adalah aksi mogok pekerja konstruksi termasuk yang merenovasi
Stadiun Maracana di Rio de Janeiro, yang akan menjadi tempat final Piala Dunia, dan
Lapangan Mineirao di Belo Horizonte, tempat di mana Presiden Rousseff memulai upacara
penghitungan mundur.

Sedangkan pembangunan Stadion Itaquerao di Sao Paulo, yang akan menjadi tempat
pertandingan pembuka, baru dimulai Mei tahun ini.
Yakin

Renovasi Stadion Maracana terhambat akibat aksi mogok pekerja bangunan.

Selain menyiapkan sarana pertandingan terutama stadion penyelenggara, Brasil juga masih
memiliki pekerjaan infrastruktur besar lainnya, seperti pembangunan jalan dan terminal
bandara yang bisa mempermudah perpindahaan jutaan pendukung ke 12 tempat
penyelenggaraan Piala Dunia yang tersebar di negara yang besar ini.

Pembangunan sarana transportasi memang menjadi kebutuhan utama Brasil saat ini, karena
negara ini juga tengah mengalami pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kekayaan di
kalangan menengah ke atas.

"Investasi di infrastruktur merupakan sebuah cara untuk mengatakan tidak bagi krisis
internasional yang mempengaruhi negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat,'' kata
Rousseff.

Penyelenggaraan Piala Dunia bukanlah yang pertama bagi Brasil, negara yang lima kali
menjuarai Piala Dunia itu juga pernah menyelenggarakan Piala Dunia pada tahun 1950.

Sepak bola di Brasil sudah menjadi darah daging bagi warganya, dan oleh karena itu
mayoritas warga Brasil meyakini mereka akan sukses menggelar Piala Dunia.

Selain Piala Dunia 2014, Brasil tepatnya kota Rio de Janeiro juga dijadwalkan akan menjadi
tuan rumah Olimpiade 2016.

Dua ajang turnamen besar ini bisa dilihat sebagai unjuk gigi Brasil sebagai negara kekuatan
baru ekonomi dunia di abad ke 21, sama seperti Olimpiade Beijing 2008 yang dijadikan
sarana Cina untuk menunjukan negara itu memiliki peran penting di tingkat dunia.
Perkembangan

Nagara Brasil dan kota-kota di Piala Dunia FIFA 2014

Pamarntah federal Brazil telah mengalokasikan R$3 milyar (1.8 milyar, 1.1 milyar) untuk
investasi dalam pekerjaan yang berkaitan dengan Piala Dunia 2014, dan berencana untuk
mengeluarkan paket pekerjaan, berjudul Piala Dunia FIFA PAC (singkatan basa portugis
untuk Program Percepatan Perkembangan). Menurut menteri kota Brasil, Mrcio Fortes,
sebagian besar dana harus digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan turnamen itu
sendiri, namun perkiraan total dana tersebut hanya akan ditentukan setelah pertemuan dengan
perwakilan kota yang akan menjadi tuan rumah pertandingan.

"Ini hanya jumlah awal. Kami belum menetapkan jumlah angka sebenarnya. R$3 milyar ini
memungkinkan kita untuk mengambil langkah pertama. Nilai total proyek belum diketahui.
Kami akan berbicara dengan walikota," kata menteri. Dana tersebut akan dipasok oleh pro-
Transporte, program pembiayaan yang didanai oleh Severance Pay Indemnity Fund (FGTS)
regulasi yang disahkan tahun lalu oleh Dewan dana dari para Kurator.

Menurut Fortes, beberapa dewan kota telah menghubungi kementerian dan mereka tertarik
untuk bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan infrastruktur untuk Piala Dunia yang akan
diselenggarakan di Brasil. Menurut menteri, Faktor lain yang harus dianalisis oleh
Departemen Kota adalah kegunaan dan keberlanjutan investasi setelah kompetisi berakhir.

Kereta CPTM di Greater So Paulo

Fortes menyatakan bahwa peristiwa ini akan bekerjasama dengan dewan kota dan
pamarntah nagara, serta beberapa kemitraan dengan sektor swasta. Menteri juga
menginformasikan bahwa persiapan untuk Piala Dunia sudah termasuk pembiayaan untuk
memperbaharui jalur armada bus di seluruh negeri. Pembiayaan jalur ini akan disediakan oleh
Brazilian Federal Savings Bank dengan total dana R$1 milyar (600 juta, 375 juta).[111]

Untuk mendukung perkembangan ulah raga di seluruh bawana menjelang Piala Dunia, FIFA
sebagai bagian dari program "Win in CONMEBOL with CONMEBOL (Menang di CONMEBOL
dengan CONMEBOL)", telah berinvestasi dalam membangun lapangan sepak bola buatan di
masing-masing nagara dalam konfederasi. Rumput lapangan sepak bola di Brasil terletak di
pusat pelatihan nasional CBF di Rio de Janeiro dan dibangun oleh Produser FIFA sebagai
sarana sepak bola [112].

Proyek Maracan

Arena Pernambuco di Recife

Stadion Maracan, di kota Rio de Janeiro, telah dipilih untuk pertandingan final Piala Dunia
FIFA 2014. Maracan diresmikan di Piala Dunia 1950. Untuk Piala Dunia 2014, stadion ini
akan direnovasi ulang. Proyek ini juga meliputi pembangunan gedung parkir, di atas jalur
Supervia dan kereta bawah tanah, dengan total 3.500 tempat parkir. Biaya pembangunan
ulang ini diperkirakan mencapai R$460 juta. Menurut studi Sinaenco, terdapat kebutuhan
untuk meningkatkan visibilitas penonton di beberapa baris pertama di belakang kabin
Maracan, dsain ulang fasilitas untuk penyandang cacat, dan memberikan pembaruan untuk
keshatan umum.

Proyek ini mungkin juga melakukan pemugaran untuk Quinta da Boa Vista dan Museum of
So Cristvo, selain pembangunan kembali dan revitalisasi lingkungan seperti Tijuca.
Stadion Engenho, diselesaikan untuk Pan American Games 2007, memiliki kapasitas 45.000
orang dan akan berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi Piala Dunia.

Investasi sebesar R$5 milyar diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang dihadapi Rio de
Janeiro di turnamen final dan pertandingan lainnya, meliputi tiga hal: logistik (jalan, kereta
api, pelabuhan, saluran air dan papan anggegana), daya (pembangkit dan transmisi tenaga
listrik, minyak bumi, gas alam dan energi pengganti) dan lingkungan sosial dan perkotaan
(lampu, kebersihan, perumahan, kereta bawah tanah dan sumber daya air). Dalam kaitannya
dengan Rio de Janeiro Metro, Kementrian Transportasi telah menggelar sidang masyarakat
terkait dengan perluasan jalur. Panjang jalur untuk proyek baru 135 km (84 mi), dan harus
melintasi Zona Selatan kota, membawa sekitar 200.000 penumpang setiap hari di antara enam
stasiun metro.[113]

Proyek Corinthians

Stadion Corinthians, di kota So Paulo, telah dipilih untuk upacara pembukaan. So Paulo
mendapatkan kesempatan untuk pementasan upacara pembukaan Piala Dunia FIFA 2014
setelah FIFA menerima jaminan bahwa SC Stadion baru Corinthians Paulista akan selesai
pada waktunya untuk turnamen. Stadion yang dibangun oleh Odebrecht SA ini, menelan
biaya R$800 juta (US$522 juta), menurut mantan Presiden Corinthians, Andres Sanchez.
BNDES, bank pembangunan nasional, menjanjikan R$400 juta dan kota So Paulo akan
menyediakan dana senilai R$400 juta.

Pada pernyataan di situs Corinthians, Ricardo Teixeira, presiden panitia lokal Piala Dunia dan
Konfederasi Sepak Bola Brasil, mengatakan: "Persetujuan ini adalah hasil dari upaya
pamarntah So Paulo, khususnya Gubernur Geraldo Alckmin dan Walikota Gilberto
Kassab."[114] Persetujuan proyek FIFA untuk membangun rumah baru klub sepak bola terbesar
di Brasil berdasarkan pendapatan, yang awalnya memiliki perkiraan biaya of US$1.2 milyar,
ternyata lebih dibutuhkan So Paulo untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia.

Pada bulan Juni 2011, dalam sebuah wawancara menteri ulah raga Orlando Silva mengatakan
bahwa pamarntah federal akan memberitahu penyelenggara turnamen FIFA di So Paulo,
Salvador, Belo Horizonte dan Braslia yang berhak untuk menggelar upacara pembukaan.
FIFA mengumumkan tempat pelaksanaan pada bulan Oktober.[114] Sebagian besar dana untuk
pembangunan ulang di papan anggegana, stadion, pelabuhan dan transportasi perkotaan
diberikan oleh pamarntah sebelum Piala Dunia dimulai.[115]

Perkembangan

Negara Brasil dan kota-kota di Piala Dunia FIFA 2014

Pemerintah federal Brazil telah mengalokasikan R$3 milyar (1.8 milyar, 1.1 milyar) untuk
investasi dalam pekerjaan yang berkaitan dengan Piala Dunia 2014, dan berencana untuk
mengeluarkan paket pekerjaan, berjudul Piala Dunia FIFA PAC (singkatan bahasa portugis
untuk Program Percepatan Perkembangan). Menurut menteri kota Brasil, Mrcio Fortes,
sebagian besar dana harus digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan turnamen itu
sendiri, namun perkiraan total dana tersebut hanya akan ditentukan setelah pertemuan dengan
perwakilan kota yang akan menjadi tuan rumah pertandingan.

Ini hanya jumlah awal. Kami belum menetapkan jumlah angka sebenarnya. R$3 milyar ini
memungkinkan kita untuk mengambil langkah pertama. Nilai total proyek belum diketahui.
Kami akan berbicara dengan walikota, kata menteri. Dana tersebut akan dipasok oleh pro-
Transporte, program pembiayaan yang didanai oleh Severance Pay Indemnity Fund (FGTS)
regulasi yang disahkan tahun lalu oleh Dewan dana dari para Kurator.
Menurut Fortes, beberapa dewan kota telah menghubungi kementerian dan mereka tertarik
untuk bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan infrastruktur untuk Piala Dunia yang akan
diselenggarakan di Brasil. Menurut menteri, Faktor lain yang harus dianalisis oleh
Departemen Kota adalah kegunaan dan keberlanjutan investasi setelah kompetisi berakhir.

Kereta CPTM di Greater So Paulo

Fortes menyatakan bahwa peristiwa ini akan bekerjasama dengan dewan kota dan
pemerintah negara, serta beberapa kemitraan dengansektor swasta. Menteri juga
menginformasikan bahwa persiapan untuk Piala Dunia sudah termasuk pembiayaan untuk
memperbaharui jalur armada bus di seluruh negeri. Pembiayaan jalur ini akan disediakan
oleh Brazilian Federal Savings Bank dengan total dana R$1 milyar (600 juta, 375 juta).

Untuk mendukung perkembangan olahraga di seluruh benua menjelang Piala Dunia, FIFA
sebagai bagian dari program Win in CONMEBOL with CONMEBOL (Menang di CONMEBOL
dengan CONMEBOL), telah berinvestasi dalam membangun lapangan sepak bola buatan di
masing-masing negara dalam konfederasi. Rumput lapangan sepak bola di Brasil terletak di
pusat pelatihan nasional CBF di Rio de Janeiro dan dibangun oleh Produser FIFA sebagai
sarana sepak bola.

Proyek Maracan

Arena Pernambuco di Recife

Stadion Maracan, di kota Rio de Janeiro, telah dipilih untuk pertandingan final Piala Dunia
FIFA 2014. Maracan diresmikan di Piala Dunia 1950. Untuk Piala Dunia 2014, stadion ini
akan direnovasi ulang. Proyek ini juga meliputi pembangunan gedung parkir, di atas jalur
Supervia dan kereta bawah tanah, dengan total 3.500 tempat parkir. Biaya pembangunan
ulang ini diperkirakan mencapai R$460 juta. Menurut studi Sinaenco, terdapat kebutuhan
untuk meningkatkan visibilitas penonton di beberapa baris pertama di belakang kabin
Maracan, desain ulang fasilitas untuk penyandang cacat, dan memberikan pembaruan untuk
kesehatan umum.
Proyek ini mungkin juga melakukan pemugaran untuk Quinta da Boa Vista dan Museum of
So Cristvo, selain pembangunan kembali dan revitalisasi lingkungan
seperti Tijuca. Stadion Engenho, diselesaikan untuk Pan American Games 2007, memiliki
kapasitas 45.000 orang dan akan berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi Piala Dunia.

Investasi sebesar R$5 milyar diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang dihadapi Rio de
Janeiro di turnamen final dan pertandingan lainnya, meliputi tiga hal: logistik (jalan, kereta
api, pelabuhan, saluran air dan bandar udara), daya (pembangkit dan transmisi tenaga listrik,
minyak bumi, gas alam dan energi pengganti) dan lingkungan sosial dan perkotaan (lampu,
kebersihan, perumahan, kereta bawah tanah dan sumber daya air). Dalam kaitannya
dengan Rio de Janeiro Metro, Kementrian Transportasi telah menggelar sidang masyarakat
terkait dengan perluasan jalur. Panjang jalur untuk proyek baru 135 km (84 mil), dan harus
melintasi Zona Selatan kota, membawa sekitar 200.000penumpang setiap hari di antara enam
stasiun metro.

Proyek Corinthians[sunting | sunting sumber]

Stadion Corinthians, di kota So Paulo, telah dipilih untuk upacara pembukaan. So


Paulo mendapatkan kesempatan untuk pementasan upacara pembukaan Piala Dunia FIFA
2014 setelah FIFA menerima jaminan bahwa SC Stadion baru Corinthians Paulista akan
selesai pada waktunya untuk turnamen. Stadion yang dibangun oleh Odebrecht SA ini,
menelan biaya R$800 juta (US$522 juta), menurut mantan Presiden Corinthians, Andres
Sanchez. BNDES, bank pembangunan nasional, menjanjikan R$400 juta dan kota So Paulo
akan menyediakan dana senilai R$400 juta.

Pada pernyataan di situs Corinthians, Ricardo Teixeira, presiden panitia lokal Piala Dunia dan
Konfederasi Sepak Bola Brasil, mengatakan: Persetujuan ini adalah hasil dari upaya
pemerintah So Paulo, khususnya Gubernur Geraldo Alckmin dan Walikota Gilberto
Kassab. Persetujuan proyek FIFA untuk membangun rumah baru klub sepak bola terbesar di
Brasil berdasarkan pendapatan, yang awalnya memiliki perkiraan biaya of US$1.2 milyar,
ternyata lebih dibutuhkan So Paulo untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia.

Pada bulan Juni 2011, dalam sebuah wawancara menteri olahraga Orlando Silva mengatakan
bahwa pemerintah federal akan memberitahu penyelenggara turnamen FIFA di So Paulo,
Salvador, Belo Horizonte dan Braslia yang berhak untuk menggelar upacara pembukaan.
FIFA mengumumkan tempat pelaksanaan pada bulan Oktober.Sebagian besar dana untuk
pembangunan ulang di bandar udara, stadion, pelabuhan dan transportasi perkotaan diberikan
oleh pemerintah sebelum Piala Dunia dimulai.

Anda mungkin juga menyukai