Anda di halaman 1dari 13

ACARA V

PENGUKURAN KERJA DENGAN METODE FISIOLOGI

5.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum acara 5 adalah:
1. Memahami perbedaan beban kerja/cara kerja dapat berpengaruh terhadap
aspek fisiologi manusia.
2. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode
fisiologi.
3. Menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria fisiologi.
4. Merancang sistemn kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja
dengan metode fisiologi.

5.2 Landasan Teori


Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang mempengatuhi hasil kerja
(performansi) manusia, dan dapat dibagi atas 2 kelompok, yaitu:
1. Faktor diri (individual) : sikap, sifat, sistem nilai, karakteristik fisik, minat,
motivasi, usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman dan lain-lain.
2. Faktor-faktor situasional : lingkungan fisik, mesin dan peralatan, metode
kerja dan lain-lain.
Kerja manusia bersifat mental dan fisik yang masing-masing mempunyai
intensitas yang berbeda-beda. Tingkat intensitas yang terlampau tinggi
memungkinkan pemakaian energy yang berlebihan, sebaliknya intensitas yang
terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Karena itu perlu diupayakan
tingkat intensitas yang optimum untuk masing-masing individu akan berbeda.
Pekerjaan seperti operator yang bertugas memantau panel control termasuk
pekerjaan dengan intensitas fisik yang rendah namun intensitas mental yang
tinggi, sebaliknya pekerjaan material handling secara manual, intensitas fisiknya
tinggi namun intensitas mentalnya rendah.
Tingkat intensitas kerja optimum, umumnya dilaksanakan apabila apabila
tidak ada tekanan (stress) dan ketegangan (strain). Tekanan disini berkenaan

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-2
dengan beberapa aspek dari aktivitas manusia atau dari lingkungannya yang
terjadi akbiat reaksi individu tersebut mendapatkanbeberapa keinginan yang tidak
sesuai. Sedangkan ketegangan merupakan konsekuensi logis yang harus diterima
oleh individu sebagai akibat dari tekanan.
5.2.1 Pengukuran Kerja Dengan Metode Fisiologis
Dalam suatu kerja fisik, manusia akan menghasilkan perubahan dalam
konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia
dalam tubuh.
5.2.2 Kerja Fisik dan Mental
Secara garis besar, kegiatan kegiatan kerja manusia dapat digolongkan
menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat
dilakukan secara sempurna, karena terdapat hubungan yang erat antara satu
dengan yang lainnya.
5.2.3 Konsumsi Energi
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan
pokok, baik dealam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium.
5.2.4 Unit Kerja Fisiologis
Pengeluaran energy, kerja fisiologis dan biaya fisiologis berkaitan erat
dengan konsumsi oksigen.
5.2.5 Siklus Kerja Fisiologis
Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka
waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. dalam
keadaan ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan kronis.
5.2.6 Kurva Pemulihan
Untuk menghindari kerugian pengukuran pekerja ketika bekerja, dapat
digunakan perubahan tingkat denyut selama pemulihan.
5.2.7 Menentukan Waktu Baku dengan Metode Fisiologis
Waktu baku biasanya ditentukan dengan time study, data waktu baku atau
penentuan awal waktu yang umum, sehinggan operator kualitas rata-rata terlatih,

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-3
dan berpengalaman dapat berproduksi pada level sekitar 125% saat insentive
diberikan.
5.2.8 Tingkat Energi
Terdapat 3 tingkat energy fisiologis yang umum, yaitu istirahat, limit kerja
aerobik dan kerja anaerobik.

5.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum acara 5 adalah:
1. Satu set sepeda stasioner
2. Treatmill
3. Timbangan badan
4. Stop watch
5. Lembar pengamatan

5.4 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum acara 5 adalah sebagai berikut:
1. Pilih 2 praktikan yang memiliki postur tubuh yang tidak berbeda jauh (berat
55-60 kg) untuk pengukuran fisik.
2. Ukur denyut nadi ada saat istirahat (DNo) dengan stop watch.
3. Lakukan praktikum dengan bersepeda menggunakan sepeda stasioner
(bsesar beban ditentukan asisten) atau berlari menggunakan treatmill
(kecepatan ditentukan oleh asisten) sejauh 1 km.

4. Pada saat bersepeda atau berlari, praktikan lainnya mencatat semua yang
tampil di display.

5. Setelah selesai melakukan praktikum, tampilan di display tetap dicatat


sampai off dengan sendirinya, bersamaan dengan itu ukur denyut nadi
periode pemulihan pada menit ke 0,5; 1,5; 3,5; 5,0 dan 10,0 menggunakn
stop watch (pengukuran denyut nadi selama 1 menit).

6. Ulangi langkah di atas untuk beban atau kecepatan lainnya.

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-4
5.5 Pengumpulan Data
Tabel 5.1 pengukuran kerja dengan metode fisiologi Beban 1 Kg
Berat Waktu Denyut Nadi
Nama Kecepatan Kalori
No Badan (Menit
Praktikan (Km/Jam) DNo Dnl (Kkal)
(Kg) )
1 Luhur 60 03:24 20 74 111 22
2 Anan 70 02:31 20 72 74 22

Tabel 5.2 pengukuran kerja dengan metode fisiologi Beban 2 Kg


Berat Waktu Denyut Nadi
Nama Kecepatan Kalori
No Badan (Menit
Praktikan (Km/Jam) DNo Dnl (Kkal)
(Kg) )
1 Luhur 60 02:50 20 70 80 7,6
2 Anan 70 02:52 20 70 77 6,6

5.5.2 Lembar pengamatan 2


Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan data
pengamatan sebagai berikut:
Nama Praktikan: Luhur
Tabel 5.3 Denyut nadi istirahat praktikan 1
DENYUT DENYUT NADI
MENIT KE- NADI(PULSE/MENIT) MENIT KE- (PULSE/MENIT)
(BEBAN 1KG) (BEBAN 2KG)
0,5 49 0,5 54
1,5 85 1,5 79
3,5 125 3,5 162
5 92 5 76
10 385 10 413
Rata-rata 147,2 Rata-rata 156,8

Nama Praktikan: Anan


Tabel 5.4 Denyut nadi istirahat praktikan 2
DENYUT DENYUT NADI
MENIT KE- NADI(PULSE/MENIT) MENIT KE- (PULSE/MENIT)
(BEBAN 1KG) (BEBAN 2KG)
0,5 48 0,5 44
1,5 191 1,5 88
3,5 168 3,5 175
5 109 5 101

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-5
10 403 10 350
Rata-rata 163,8 Rata-rata 131,6

5.6 Pengolahan Data


5.6.1 Konsumsi energi (KE)
1. Beban 1 Kg
a. Praktikan 1
Y DNi =1,804110,0229038 X +4,71733 104 X 2

1,804110,0229038(111)+4,71733 104 (111)2

5,074010493 kkal/menit

Y DNo =1,804110,0229038 X +4,71733 104 X 2

1,804110,0229038(74)+4,71733 104 (74)2

2,692438708 kkal/menit

KE=Et Ei

5,0740104932,692438708

2,38157 2,38 kkal/menit

b. Praktikan 2
Y DNi =1,804110,0229038 X +4,71733 104 X 2

4 2
1,804110,0229038(74)+4,71733 10 (74)

2,692438708 kkal/menit

Y DNo =1,804110,0229038 X +4,71733 104 X 2

1,804110,0229038(72)+ 4,71733 104 ( 72)2

2,60050 kkal/menit

KE=Et Ei

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-6
2,6924387082,600500272

0,09194 0,09 kkal /menit

2. Beban 2 Kg
a. Praktikan 1
4 2
Y DNi =1,804110,0229038 X +4,71733 10 X

1,804110,0229038(80)+ 4,71733 104 (80)2

2,99090 kkal/menit

Y DNo =1,804110,0229038 X +4,71733 104 X 2

1,804110,0229038(70)+ 4,71733 104 (70)2

2,51233 kkal/menit

KE=Et Ei

2,99089722,5123357

0,47856 0,48 kkal /menit

b. Praktikan 2
4 2
Y DNi =1,804110,0229038 X +4,71733 10 X

1,804110,0229038(77)+ 4,71733 104 (77)2

2,83742 kkal/menit
4 2
Y DNo =1,804110,0229038 X +4,71733 10 X

1,804110,0229038(70)+ 4,71733 104 (70)2

2,51234 kkal/menit

KE=Et Ei

2,6924387082,600500272

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-7
0,32509 0,33 kkal/menit

5.6.2 Resting period (R) dengan W=KE


1. Beban 1 Kg
a. Praktikan 1
T (W S)
R=
W 1.5

3,4 (2,381575)

2,381571.5

10,09864446 10,10 menit

b. Praktikan 2
T (W S)
R=
W 1.5

2,52(0,091945)

0,091941.5

8,78 menit

2. Beban 2 Kg
a. Praktikan 1
T (W S)
R=
W 1.5

2,83 (0,478565)

0,478561.5

12,53 menit

b. Praktikan 2
T (W S)
R=
W 1.5

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-8
2,87 (0,325095)

0,325091.5

11,42 menit

5.6.3 Konsumsi energi dengan faktor denyut jantung, usia dan berat badan (EE)
1. Beban 1 Kg
a. Praktikan 1
EE=20,4022+ ( 0,4472 HR ) ( 0,1263 w ) +( 0,074 A )

20,4022+ ( 0,4472 111) ( 0,1263 60 ) +(0,074 21)

23,213 kkal/menit

b. Praktikan 2
EE=20,4022+ ( 0,4472 HR ) ( 0,1263 w ) +( 0,074 A )

20,4022+ ( 0,4472 74 ) ( 0,1263 70 ) +(0,074 20)

5,3296 kkal/menit

2. Beban 2 Kg
a. Praktikan 1
EE=20,4022+ ( 0,4472 HR ) ( 0,1263 w ) +( 0,074 A )

20,4022+ ( 0,4472 80 )( 0,1263 60 ) +(0,074 21)

9,3498 kkal/menit

b. Praktikan 2
EE=20,4022+ ( 0,4472 HR ) ( 0,1263 w ) +( 0,074 A )

20,4022+ ( 0,4472 77 )( 0,1263 70 ) +(0,074 20)

6,6712 kkal/menit

5.6.4 Resting period (R) dengan W=EE


1. Beban 1 Kg
a. Praktikan 1

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-9
T (W S)
R=
W 1.5

3,4 (23,2135)

23,2131.5

2,85 menit

b. Praktikan 2
T (W S)
R=
W 1.5

2,52(5,32965)

5,32961.5

0,22 menit

2. Beban 2 Kg
a. Praktikan 1
T (W S)
R=
W 1.5

2,83 (9,34985)

9,34981.5

1,57 menit

b. Praktikan 2
T (W S)
R=
W 1.5

2,87 (6,67125)

6,67121.5

0,93 menit

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-10
5.6.5 Rancangan waktu istirahat untuk KE dan EE
5.6.5.1 Rancangan waktu istirahat untuk KE

-10,10 -10,10 -10,10

3,4 3,4 3,4 3,4

Gambar 5.1 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 1kg praktikan 1

8,78 8,78 8,78

2,52 2,52 2,52 2,52


Gambar 5.2
Rancangan waktu istirahat (EE) beban 1kg praktikan 2

12,53 12,53 12,53

2,83 2,83 2,83 2,83

Gambar 5.3 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 2kg praktikan 1

11,42 11,42 11,42

2,87 2,87 2,87 2,87

Gambar 5.4 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 2kg praktikan 2

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-11
5.6.5.1 Rancangan waktu istirahat untuk EE

2,85 2,85 2,85

2,52 2,52 2,52 2,52

Gambar 5.5 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 1kg praktikan 1

0,22 0,22 0,22

2,52 2,52 2,52 2,52


Gambar 5.6
Rancangan waktu istirahat (EE) beban 1kg praktikan 2

1,57 1,57 1,57

2,83 2,83 2,83 2,83

Gambar 5.3 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 2kg praktikan 1

0,93 0,93 0,93

2,87 2,87 2,87 2,87

Gambar 5.1 Rancangan waktu istirahat (EE) beban 2kg praktikan 2

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-12
5.7 Analisis Hasil
Dari hasil perhitungan yang praktikan lakukan di dapatkan hasil
perbandingan perhitungan konsumsi energi KE dengan energi konsumsi kondisi
real yaitu konsumsi energi KE secara teoristis lebih sedikit atau kecil karena hasil
perhitungan KE hanya menggunakan data denyut nadi praktikan, tidak
memperhatikan atau tidak menggunakan faktor-faktor situasional dan faktor
individual seperti suhu lingkungan, mesin, peralatan serta sikap dan sifat dari
praktikan. Sedangkan konsumsi energi real di ambil dengan memperhatikan faktor
situasional dan faktor individual.
Sementara perbandingan perhitungan konsumsi energi KE dan EE
menghasilkan nilai EE yang lebih besar di bandingkan konsumsi energi KE
karena perhitungan nilai EE menggunakan faktor berat badan, usia dan denyut
nadi setelah beraktivitas, sedangkan untuk perhitungan konsumsi energi hanya
menggunakan selisih denyut nadi sebelum dan sesudah beraktivitas
Perbandingan waktu istirahat pengamatan (pengamatan 1 dan pengamatan
2) dengan waktu istirahat teoritis (R) adalah bahwa pada beban 1 kg waktu
istirahat pada lembar pengamatan 1 diketahui pada menit ke 3,5 denyut nadi
praktikan 1 mendekati denyut nadi awal sehingga hal ini berarti praktikan dapat
melakukan aktivitas kembali. Sementara pada praktikan 2 dihasilkan pada menit
ke-10 denyut nadi semakin berkurang sehingga praktikan dapat melakukan
aktivitas kembali. Perbedaan antara praktikan 1 dan praktikan 2 dimungkinkan
karena faktor individual. Sementara waktu istirahat teroritis dengan W=KE pada
beban 1 kg praktikan 1 memiliki nilai negatif yang berarti bahwa pekerjaan yang
di lakukan termasuk dalam pekerjaan ringan dan tidak memerlukan waktu
istirahat, sedangkan pada praktikan 2 waktu yang di hasilkan bernilai positif yang
berarti pekerjaan yang di lakukan termasuk pekerjaan berat dan memerlukan
waktu istirahat. Sementara pada beban 2 kg seluruh praktikan menghasilkan
resting time bernilai positif yang berarti pekerjaan yang di lakukan termasuk

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-13
dalam kategori pekerjaan berat dan t memerlukan waktu untuk istirahat.
Sedangkan pada pengukuran resting time dengan W=EE pada beban 1 kg dan 2 kg
dihasilkan resting time yang kecil dan `yang berat.

5.8 Kesimpulan
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan, pengeluaran energi KE hanya
membutuhkan faktor denyut nadi untuk menganalisa aktivitas yang dilakukan,
sementara untuk energi kondisi real mempertimbangkan faktor individual dan
situasional. Untuk hasil perhitungan KE dan EE memiliki perbedaan pengaruh
yang dilakukan untuk mengetahui energi yang dikeluarkan dan aktivitas tersebut
seperti pada perhitungan KE hanya diperlukan data denyut nadi awal (sebelum
beraktivitas) dan denyut nadi akhir (setelah beraktivitas), sementara pada
perhitungan EE mempertimbangkan faktor denyut nadi setelah beraktivitas, bobot
badan dan usia dari masing-masing praktikan. Untuk R (resting period) dari hasil
pengamatan, diketahui bahwa semakin lama praktikan untuk beristirahat, maka
denyut nadi praktikan akan semakin stabil seperti pada pengamatan awal denyut
nadi praktikan sehingga praktikan dapat melakukan aktivitas kembali. Untuk
resting time bernilai positif, dapat diartikan bahwa praktikan memerlukan istirahat
untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Sementara untuk resting time yang bernilai
negatif, dapat diartikan praktikan belum membutuhkan waktu untuk istirahat dan
aktivitas yang dilakukan aktivitas ringan sehingga praktikan masih dapat
melanjutkan aktivitas tersebut. Perancangan waktu istirahat yaitu untuk mengukur
tingkat istirahat praktikan sehingga setiap praktikan memiliki perancangan waktu
istirahat yang berbeda seperti makan, minum, tidur, duduk dan yang lainnya.

Laporan Sementara Praktikum Ergonomi dan Perancangan


Sistem Kerja V-14

Anda mungkin juga menyukai