Dewasa ini kata bata sudah tidak asing lagi di telinga kita.Dari sekian banyak
bahan dinding, ternyata salah satu yang paling disukai orang adalah masonry wall
yang menggunakan bata, semen dan pasir. Hal ini dapat kita lihat pada sebagian besar
sebagai bahan dasar dinding bangunannya. Kebutuhan penggunaan bata ini mendorong
munculnya inovasi-inovasi baru dalam pembuatan bata, salah satunya adalah bata
ringan yang juga bisadisebut beton ringan.Bata ringan memiliki massa yang lebih
ringan dari bata merah konvensional karena bata ringan memiliki banyak pori - pori
yang sengaja dibuat. Bata ringan memiliki kelebihan pada segi kemudahan pelaksanaan,
Dinding pasangan batu bata adalah material yang bersifat non-elastis, non
homogen dan anisotropis. Penggunaannya telah dikenal secara luas yaitu hampir pada
setiap bangunan di Indonesia. Dinding pasangan batu bata juga seringkali menjadi
pilihan utama dengan alasan biaya yang terjangkau, mudah dalam pemasangannya dan
bagian dari elemen struktural, namun berfungsi sebagai pengaku dan penyekat atau
bagunan :
Bata Merah
Menurut Anilaputri dan Yonatha (2009), bata yang dibuat dari tanah yang dicetak
kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras
dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah,
tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan.
Sumber : google.com
Batako
Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir
kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari
campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran
semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan,
batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga
cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan
adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih
hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari
material tanah. Batako atau Bata press dalam 1 m2 biasanya cenderung lebih ringan
daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus, dan ukurannya lebih presisi
Sumber : google.com
Bata Ringan
dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan
memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
5.2. Pembahasan
menggunakan bracing sebagai pengikat antar kolom. Menurut Susanti, Dewi, Nurlina,
tahanan beban pada perilaku deformasi yang lebih besar akibat adanya
bracing
Dinding dengan penggunaan bracing yang dipasang pada awal