Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panti sosial lanjut usia (lansia) atau Panti SasanaTresna Werdha Cilacas adalah
suatu institusi hunian bersama dari para lanjut usia secara biologis, sosial,
psikologis dan spiritual. Pelayanan kesehatan dan kebutuhan harian dari para
penghuni biasanya disediakan oleh pengurus panti, baik secara sukarela ataupun
diserahkan oleh pihak keluarga, diurus segala keperluannya. Tempat ini dikelola
oleh pemerintah.

Aktifitas sehari-hari yang harus dilakukan oleh lansia ada lima macam yaitu
makan, mandi, berpakaian, mobilitas dan toiletif. Untuk memenuhi kebutuhan,
lansia memerlukan pengetahuan dan sikap yang dapat mempengaruhi kesehatan
dan perilakunya dalam kemandirian pemenuhan kebutuhan activity daily living
(ADL) karena proses penuaan (aging).

Personal hygiene (kebersihan perorangan) salah satu upaya mengatasi masalah


kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal yang
sangat penting dan harus diperhatikan karena personal hygiene mempengaruhi
kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan (Isroin & Andarmoyo,
2012). Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko terhadap kemungkinan
terjangkitnya suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan
kebersihan diri yang buruk. Adanya masalah pada personal hygiene akan
berdampak pada kesehatan seseorang.

Saat seseorang sakit, salah satu penyebabnya mungkin adalah personal hygiene
yang kurang. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, sebab personal hygiene
merupakan faktor penting dalam mempertahankan derajat kesehatan individu.
Sebagai contoh, adanya perubahan pada kulit dapat menimbulkan berbagai
gangguan fisik dan psikologis. Gangguan fisik yang terjadi dapat mengakibatkan
perubahan konsep diri. Sedangkan gangguan psikologis dapat terjadi karena
kondisi tersebut mungkin mengurangi keindahan penampilan dan reaksi
emosional. Personal hygiene itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Selain itu, ada juga faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap
personal hygiene di antaranya: citra tubuh, kebudayaan, praktik sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan. Kebiasaan tidak bersih
menyebabkan berbagai penyakit terutama kerusakan integritas kulit dapat berasal
dari kurangnya perawatan diri namun juga dapat disebabkan karena kerusakan
atau kematian kulit sampai jaringan akibat adanya penekanan pada suatu area
secara terus menerus disebut luka tekan (Patriani, 2008).

Berdasarkan penelitian oleh Etty Rekawati pada tahun 2002 tentang gambaran
kemampuan (Pengetahuan, Sikap dan Praktek) lansia dalam pemenuhan
perawatan diri. Didapatkan data bahwa pengetahuan lansia mengenai kebersihan
diri dengan kriteria sangat baik sebesar 72,22 %, kriteria baik sebesar 13,89 % dan
kriteria cukup sebesar 8,33 %.

Sikap lansia terhadap perawatan kebersihan diri sebesar 58,33 % bersikap baik,
30,56% bersikap cukup dan lansia yang bersikap acuh atau kurang terhadap
perawatan kebersihan diri sebesar 11,11 %. Sedangkan data lansia yang
melakukan praktek kebersihan diri dengan kriteria sangat baik sebesar 19,44 %,
lansia yang melakukan praktek kebersihan diri dengan kriteria baik sebesar 27,78
%, lansia yang melakukan perawatan diri dengan kriteria cukup sebesar 41,67 %
dan lansia yang masih kurang dalam melakukan praktek terhadap kebersihan
dirinya yaitu sebesar 11,11%.

Berdasarkan hasil survey pada hari rabu tanggal 13 Juli 2016 di Panti Sasana
Tresna Werdha Ciracas didapatklan bahwa, 6 dari 10 lansia mengalami gangguan
kebutuhan personal hygiene.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
untuk mengetahui gangguan kebutuhan personal hygine di Panti SasanaTresna
Werdha Ciracas Jakarta Timur.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui jumlah prsentasi gangguan kebutuhan dasar lansia di Panti
SasanaTresna Werdha Ciracas Jakarta Timur.
b. Untuk mengetahui jumlah prsentasi gangguan kebutuhan personal hygine di
Panti SasanaTresna Werdha Ciracas Jakarta Timur.
c. Untuk mengetahui permasalah di Panti SasanaTresna Werdha Ciracas Jakarta
Timur.

1.3 Manfaat Makalah


1.3.1 Bagi Panti
Hasil makalah ini dapat menjadi masukan dalam kebijakan Panti SasanaTresna
Werdha Ciracas Jakarta Timur terkait dengan personal hygine sehingga dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik dan dapat meningkatkan personal
hyginenya

1.3.2 Bagi Bidang Keperawatan


Hasil makalah ini dapat dijadikan masukan bagi bidang keperawatan dalam
mengembangkan kebutuhan personal hygine di Panti SasanaTresna Werdha
Ciracas dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan sehingga asuhan
keperawatan dapat diberikan secara optimal terhadap lansia.

Anda mungkin juga menyukai