Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 5:

1. Berly Kurniawan
2. Bima Alkausar
3. Dimas Bagus Prakoso
4. Oxky Setiawan Wibisono
5. Yuni Ismi Alviani

Analisi Kasus Wolfgang Keller at Koningsbrau-TAK (A)

Brief Summary:

Wolfgang Keller merupakan Managing Director dari Koningsbrau-TAK di Ukraina


mempunyai permasalahan dengan Dmitri Brodsky, comercial director dari perusahaan
tersebut. Mereka mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda Brodsky yang lebih formal
dan mendelegasikan pekerjaannya sedangkan Keller lebih berorientasi pada aksi. Keller
prihatin terhadap sikap Brodsky kepada custumer. Sikap dari Brodsky yang terlalu kaku,
mengakibatkan penurunan terhadap penjualan sebesar 2,9juta euro pertahun dan terjadi kredit
macet. Keller yang di tugaskan sebagai managing director yang membawahi Brodsky, mau
tidak mau harus menyesuaikan diri dilingkungan yang baru dan menghadapi tantangan dalam
kesehariannya yaitu sikap Brodsky.

Setelah penugasan sementara selama 2 bulan di Brazil, Keller harus melakukan


tindakan terhadap permasalahan ini dia memiliki 3 pilihan: (1) Memecat Brodsky (2) Melatih
Brodsky (3) Melakukan pemekaran pada divisi komersial menjadi divisi sales dan marketing.

Case Analysis:

Sebelum masuk ke pembahasan kasus, pemimpin yang ideal adalah (1) pemimpin
yang memotivasi dan menginspirasi karyawan dan mengarahkan mereka untuk berorientasi
kepada perusahaan (2) pemimpin memberikan kritik yang membangun kepada pegawai (3)
pemimpin merayakan atau menghargai keberhasilan dari karyawannya (4) mengembangkan
pemahaman kepada setiap karyawannya. Dalam kasus ini dapat dilihat berdasarkan diversity
bahwa adanya perbedaan antara Broadsky dan Keller.

Sebagai perbandingan awal, Keller memiliki background antaralain: memiliki


personality yang informal, senang bersosialisai, bersifat cepat tanggap dalam menghadapi
masalah, problem solver. Kemudian Keller, berumur 34 tahun dan memiliki basic edukasi
dari Harvard Business School, Keller juuga terbukti telah memiliki reputasi sebagai manager
yang dapat mengubah perusahaan menjadi lebih baik.

Sedangkan Brodsky memiliki personality yang cenderung formal, menjaga jarak


dengan karyawan dan bawahan, serta bertindak dengan sabar dan penuh pertimbangan.
Brodsky berusia 44 tahun, memiliki reputasi yang bagus di perusahaan besar,di pekerjakan
berdasarkan pengalaman dan kedewasaaannya dalam menyeimbangkan hubungan dengan
manajer manajer muda.

Di dalam struktur organisasi Keller merupakan atasan dari Brodsky, berdasarkan 3


solusi yang di tawarkan pada summary kasus di atas, kita harus melihat kelebihan dan
kekurangan pada tiap solusinya. Solusi pertama kelebihannya adalah Brodsky tidak akan ada
di perusahaan tersebut dan tidak akan menimbulkan masalah bagi Keller. Perusahaan dapat
berjalan lebih efisien. Kelemahannya, tidak ada karyawan yang mampu menggantikan posisi
Brodsky, sulit untuk mencari pekerja baru yang memiliki skill yang sama dengan Brodsky.
Solusi kedua, kelebihan adalah dapat meminimalisir konflik yang terjadi antara Brodsky dan
Keller, selain itu solusi kedua dapat memberikan kesan positif tentang keberhasilan dari
Keller dalam memimpin dan memanage bawahannya. Kekurangan, solusi kedua
membutuhkan waktu yang cukup lama dan usaha yang lebih, serta hal ini dapat
memunculkan konflik baru diantara mereka berdua, dan tidak ada garansi usaha tersebut akan
berhasil. Solusi ketiga, kelebihannya mengurangi konflik antara distributor dengan Brodsky,
lebih efisien dan spesifik dalam bekerja. Kekurangannya, tidak ada jaminan Brodsky
memiliki kinerja yang lebih baik nantinya, Brodsky dapat saja melakukan protes terhadap
pemecahan divisi. Serta Zalenco tidak dipersiapkan untuk menggantikan Brodsky pada posisi
sales manager.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang kelompok kami analisis, kami


memutuskan untuk menggabungkan solusi kedua dan ketiga dengan alasan kedua solusi
tersebut saling melengkapi dan memberikan efek yang positif untuk perusahaan tersebut di
jangka panjang. Dengan solusi tersebut, dapat menunjukan bahwa seorang pemimpin tidak
semerta merta memecat bawahannya karena adanya berbedaaan/diversity tetapi lebih
mengembangkan dan mengolah perbedaaan tersebut sebagai nilai positif bagi perusahaan.
Selain itu hubungan antara Brodsky dan Keller pun tetap terjalin dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai