Setelah dilakukannya percobaan dapat dianalisis bahwa, fungsi
transistor sebagai saklar dapat dianalogikan seperti kran air, dimana fungsi kran air adalah untuk menghentikan aliran air dari pipa sebagai jalannya air. Ketika kran ditutup maka seberapa besar tekanan yang diberikan akan tertahan oleh kran air walaupun secara fisik memunyai ukuran yang kecil. Dan ketika dibuka, tentu air akan mengalir. Hal tersebut juga berlaku dalam rangkaian elektronik, transistor sebagai saklar juga memiliki fungsi yang mirip dengan kran air, yaitu dapat menghentikan aliran listrik pada komponen dan dapat mengalirkan listrik.
Kelebihan transistor sebagai alat penyambung dan pemutus aliran
listrik yaitu transistor cenderung aman digunakan karena tidak akan menimbulkan percikan api ketika digunakan, bentuknya simpel, dan harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan saklar lainnya. Kelemahan dari transistor sebagai saklar yaitu arus yang dapat ditahan oleh transistor cukup kecil, sehingga tidak dapat digunakan pada arus yang besar atau sangat besar.
Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini, antara lain :
a) Daerah kerja normal transistor adalah pada daerah aktif, dimana
arus Ic konstan terhadap berapapun nilai Vce. b) Arus yang dapat ditahan oleh transistor cukup kecil, sehingga tidak dapat digunakan pada arus yang besar. c) Daerah saturasi yaitu mulai dari Vce = 0 volt sampai kira-kira 0,7 volt (transistor silikon), yaitu akibat dari efek dioda kolektor-basis yang mana tegangan Vce belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran elektron. d) Daerah cut-off yaitu keadaan pada saat arus basis dan arus kolektor transistor nol (Ib = Ic = 0) dan Vce maksimum, dengan kata lain transistor dalam keadaan tertutup.