Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan

Spot 1

0,5 m
0,5 m
0,5 m
1,5 m
1m
0,5 m

Pada spot 1 terdapat 6 lapisan batuan yang nampak dengan kasat mata. Secara luas
dapat diketahui bahwa batuan penyusun lapisan tersebut merupakan batuan sedimen. Batuan
sedimen yang membentuk lapisan-lapisan tersebut secara garis besar diketahui bahwa
susunan tersebut menunjukkan struktur batuan sedimen adalah graded bedding. Dari bentuk
harstnya dapat diketahui bahwa sebelumnya terjadi gempa bumi yang menyebabkan
kemiringan dari harst tersebut. Sedangkan sisinya yang kurang rata menunjukkan bahwa telah
terjadi pengikisan pada bagian tersebut. Batuan-batuan tersebut tergolong batuan intermediet
karena warnanya diantara gelap dan terang (abu-abu). Kebanyakan warna dari lapisan yaitu
kecoklatan, hal tersebut dikarenakan pada lapisan tersebut telah terjadi oksidasi yang
mengakibatkan berubah warna.
Mengenai lapisan-lapisannya sendiri, untuk lapisan pertama dari bawah, diketahui
bahwa jenis batuan tersebut merupakan batuan lempung karena saat diberi air, butirannya
terasa lengket di tangan. Batuan tersebut memunyai tekstur permukaan yang halus, kemas
tertutup, pemilahan baik, porositas rendah, dan warna dari batuan tersebut adalah abu-abu.
Lapisan ini dikirakan memunyai tebal sepanjang 0,5 m.
Untuk lapisan kedua dari bawah, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan batuan
pasir karena terbentuk oleh batuan berukuran pasir. Batuan tersebut memunyai tekstur
permukaan yang kasar, mengandung fragmen berukuran kerikil, merupakan kemas terbuka,
pemilahannya buruk, porositas tinggi, dan warna dari batuan tersebut adalah coklat. Pada
bagian ini terlihat jelas bahwa susunannya merupakan cross bedding atau silang siur, dengan
begitu dapat diketahui bahwa terbentuknya lapisan ini dikarenakan karena adanya perbedaan
arus atau perubahan arus (sungai). Lapisan ini diperkirakan memunyai tebal sepanjang 1 m.

Untuk lapisan ketiga dari bawah, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan batuan
pasir karena terbentuk oleh batuan berukuran pasir. Batuan tersebut memunyai tekstur
permukaan yang halus, membentuk serpihan-serpihan, merupakan kemas tertutup,
pemilahannya baik, porositasnya rendah, dan warna dari batuan tersebut adalah coklat. Pada
bagian ini juga terjadi susunan cross bedding. Lapisan ini dikirakan memunyai tebal
sepanjang 1,5 m.
Untuk lapisan keempat dari bawah, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan
batuan campuran pasir dan lempung, karena teksturnya yang lebih rapat dari batuan lapisan
sebelumnya dan positif mengandung batuan lempung. Batuan tersebut memunyai tekstur
permukaan yang halus, merupakan kemas tertutup, pemilahannya baik, porositasnya rendah,
dan warna dari batuan tersebut adalah coklat ke abu-abuan. Lapisan ini dikirakan memunyai
tebal sepanjang 0,5 m.
Untuk lapisan kelima dari bawah, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan batuan
lanau karena teksturnya yang lebih kasar dan kurang rapat dibandingkan dengan batuan
lempung. Batuan tersebut memunyai tekstur permukaan yang halus, merupakan kemas
tertutup, pemilahannya baik, porositasnya rendah, dan warna dari batuan tersebut adalah
hitam ke abu-abuan. Lapisan ini dikirakan memunyai tebal sepanjang 0,5 m.
Untuk lapisan teratas, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan batuan pasir
dengan fragmen breksi. Batuan tersebut memunyai tekstur permukaan yang kasar, merupakan
kemas terbuka, pemilahannya buruk, porositasnya tinggi, dan warna dari batuan tersebut
adalah coklat ke abu-abuan. Lapisan ini dikirakan memunyai ketebalan sepanjang 0,5 m.

Spot 2

1,5 m
1m
0,5 m
0,5 m
0,5 m
0,5 m

Pada spot 2 permukaan lapisan batuan secara garis besar telah tertutupi oleh
tumbuhan yang mengakibatkan sulitnya untuk mengidentifikasinya. Spot 2 ini letaknya pada
selatan formasi yang dijumpai pada spot 1. Dengan kata lain, spot 2 ini masih merupakan seformasi dengan spot 1. Dengan begitu dapat diketahui bahwa spot 2 memunyai lapisan batuan
yang mirip dengan yang ada pada spot 1, tetapi karena spot ini letaknya di atas spot 1 maka
batuannya juga berbeda. Dengan kata lain, lapisan dasar dari spot 2 merupakan breksi yang
merupakan lapisan teratas dari spot 1. Sebagian besar batuan pada spot 2 berwarna
kecoklatan, hal tersebut dikarenakan batuan tersebut mengalami pelapukan dan teroksidasi
oleh udara.
Untuk lapisan yang berada diatasnya, secara garis besar lapisan-lapisannya tidak
dapat dibedakan secara kasat mata karena tidak menunjukkan adanya perbedaan yang cukup
mencolok antara lapisan satu dengan lapisan yang lainnya. Dari hal tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa lapisan-lapisan ini merupakan struktur lapisan batuan gradasi, dimana
lapisan satu dengan yang lainnya memunyai unsur penyusun yang sama, tetapi semakin ke
atas maka semakin halus unsur penyusunnya. Unsur penyusun pada lapisan ini merupakan
batupasir. Diketahui bahwa pada lapisan ini batuan kompak, merupakan kemas tertutup,
pemilahan sedang, porositas rendah, dan permeabilitas rendah.
Pada spot ini, juga dijumpai patahan dan struktur cross bedding, tetapi dalam skala
yang kecil dan hampir kasat mata. Kami juga beruntung karena telah menemukan fosil yang
terperangkap pada batuan sedimen, dimana fosil tersebut merupakan jenis kerang yang sering
kita jumpai.
Pada spot ini juga dilakukan pengukuran strike dan sudut dip yang dibentuk.
Diperoleh bahwa strike lapisan miring batuan berada pada N 70 o E dan sudut dip yang
terbentuk sebesar 55o.

Spot 4

1,5 m
0,5 m
2,5 m

Pada spot 4 secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 lapisan batuan. Dengan
begitu struktur lapisan-lapisan batuan ini yaitu graded bedding. Pada spot ini ditemukan
patahan pada bagian atas dan juga runtuhan batuan sedimen yang membentuk bentukan kipas
aluvial. Batuan pada spot ini juga mengandung kalsium karbonat (CaCO 3), karena saat diuji
dengan HCl menunjukkan hasil positif. Walaupun kandungan tersebut tidak merata atau
hanya pada beberapa bagian saja.
Untuk lapisan pertama dari bawah, merupakan struktur lapisan gradasi dikarenakan
semakin ke atas semakin halus butirannya. Lapisan ini terbentuk dari campuran batulanau
dan batu pasir. Campuran batuan tersebut menunjukkan bahwa merupakan kemas terbuka,
permilahannya sedang, porositasnya rendah, dan warna dari batuannya adalah abu-abu yang
menunjukkan bahwa butuan termasuk batuan intermediet. Lapisan ini diperkirakan
memunyai ketebalan sebesar 2,5 m.
Untuk lapisan kedua dari bawah, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan
campuran batulanau dan batulempung karena terbentuk oleh batuan berukuran pasir dan
lempung. Batuan tersebut memunyai tekstur permukaan yang halus, merupakan kemas
tertutup, pemilahannya baik, porositasnya rendah, dan warna dari batuan tersebut adalah
coklat muda, dimana diakibatkan karena pelapukan dan teroksidasinya batuan. Lapisan ini
dikirakan memunyai tebal sebesar 0,5 m.
Untuk lapisan teratas, batuan yang berada pada batuan ini tidak jauh berbeda dengan
lapisan terbawah, tetapi lapisan ini tekstur batuannya lebih halus dari yang dibawahnya.
Karena pada lapisan ini juga terdapat gradasi ukuran batuan dan karena batuan ini berada
paling atas dari yang lain, maka batuan pada lapisan ini tekstur permukaan batuannya lebih
halus. Lapisan ini dikirakan memunyai tebal sebesar 1,5 m.

Anda mungkin juga menyukai